Just For WooGyu Shipper ^^

Just For WooGyu Shipper  ^^

Senin, 16 Desember 2013

Return // chap 4



Author : Kwon Hee Je                          
Cast :         
-          Nam Woohyun
-          Kim Sunggyu
-          Kim Myungsoo
-          Lee Seungyeol
-          And other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*

Warning : Boy X BOY , 17 NC ( Kalo ada )  , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read! Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL

Genre : Angst

Summary : Setelah semua sakit yang aku alami . Setelah aku kehilangan dirimu . Dan disaat tuhan sekali lagi mempertemukan kita dalam takdir . Dapatkah aku melupakan semuanya dan memaafkan mu ?

Squel dari Going Crazy . Ada yang masih inget ? udah lupa yah ? hahahaha #Plakkk . Author gag bisa bikin summary pokonya intinya kayag gtu .. lol



Note : Kalo ada yang gag suka ama Couplenya jangan Bash author yah .. Namanya juga imajinasi untuk berkarya , tolong dihargai .. Gomawoo :*

 Link Part :








.. Happy Reading …

“ Kau dari mana saja eoh ? Kenapa kau baru pulang sekarang ?! Apa kau tak tahu aku cemas setengah mati memikirkan mu !”
“ Mi-mianhae”Ucap Sunggyu menundukkan kepalanya . Namja manis itu nampak takut hanya untuk sekedar melihat wajah manis Hoya yang berdiri dihadapannya .
“ Mwo ? Apa  hanya itu yang kau sampaikan ? Apakah kau tidak tahu aku hampir mati terkena serangan jantung saat Myungsoo datang dan menanyakan mu ?!”
Sunggyu sontak membulatkan mata sipitnya saat mendengar nama ‘Myungsoo’ . Yah namja itu baru ingat pada tujuan utamanya , yaitu menjemput Myungsoo kebandara .

“ Ommo .. Myu-Myungsoo eodieo ? Diamana dia sekarang Hoya?” Tanya Sunggyu , mencengkram erat bahu Hoya seakan tak sabar untuk mengetahui jawaban yang keluar dari bibir Hoya .

“ Yack ! Kau menyakiti ku Gyu” Desis Hoya saat merasakan bahunya yang terasa sakit akibat cengkraman tangan Sunggyu yang cukup kuat.

“ Mi-mianhae” Ucap Sunggyu saat menyadari bahwa teman manis berpipi chubbynya itu kesakitan akibat ulahnya . Melepaskan cengkramannya cepat,  Sunggyu kembali menatap sosok Hoya dengan penuh tanya .
“Ck .  Dia sedang berada diatas . Cepatlah minta maaf padanya eoh”

“ Arraseo”

Seolah tak ingin berlama-lama , dengan segara Sunggyu mengayunkan kakinya . Berlari kecil menaiki anak tangga kayu rumahnya , anak tangga yang membawanya pada tingkat dua rumahnya atau lebih tepatnya rumah Myungsoo .

Kaki kecilnya melangkah perlahan setapak demi setapak sebelum akhirnya berenti tepat didepan sebuah pintu kayu yang tengah tertutup rapat .

“ Myungsoo-ya….”

_Chap 4_

“ Myungsoo-ya” Ucap Sunggyu sekali lagi . Jemarinya kini dengan perlahan mencoba membuka knop pintu kayu yang tengah tertutup rapat tersebut . Membuka perlahan pintu tersebut sehingga membuat sosok didalam ruangan itu kini dapat terlihat jelas . Sosok seorang namja  yang tengah sibuk dengan kamera miliknya .

Merasa tak ada jawaban dari sosok namja yang tengah sibuk mengutak-atik kamera kesayangan miliknya itu , Kim Sunggyu memberanikan dirinya untuk masuk lebih dalam mendekati sosok yang  tengah duduk diatas sebuah  meja kerja  .

“ Myungie…”

Myungsoo , namja tampan itu akhirnya bereaksi . Ditolehkannya wajahnya menatap sosok manis Sunggyu yang entah sejak kapan berada didalam kamarnya  . Yah , namja tampan itu hanya terlalu asik dengan kamera kesayangannya sampai dia tak menyadari bahwa sosok namja manis itu tengah menatapnya dengan tatapan was-was , seakan takut jika Myungsoo mungkin akan menghukumnya kali ini karena tidak menepati janjinya untuk menjemput namja tampan itu dibandara.

“ Eoh ? Kau disini Gyu ?” Tanya Myungsoo sejenak menghentikan aktivitasnya menatap kemera miliknya dan memilih untuk meletakkan sejenak kemeranya diatas meja.

“Ne . Saat Hoya memberitahu ku bahwa kau sudah pulang aku segera kemari. Mi-mianhae , tadinya aku ingin menjemputmu . Ge-geundae …. Ak-aku tersesat karena  salah mengambil bus. Ak-aku pikir itu  untuk jurusan bandara” Jelas Sunggyu , tentu saja dengan  berbohong . Bukankah jelas-jelas dia pergi dengan Woohyun hingga lupa pada  tujuan utamanya , menjemput Myungsoo.

Memang tak dapat dipungkiri oleh Sunggyu saat bersama dengan namja tampan ,  teman barunya bernama Namoo itu Sunggyu seolah lupa dengan Myungsoo.

“ Benarkah ? Eoh , kenapa kau bisa tersesat eum ? Tapi kau baik-baik saja kan ?” Tanya Myungsoo cemas . Dua tangannya dengan cepat mengcengkram lengan Sunggyu sebelum memiringkan tubuh gempal itu kekiri dan kekanan , seolah memastikan jika tak ada luka disana.

“ Eum , nan gwencana”

“ Ck . Lain kali kau jangan seperti itu lagi eoh ? Kau membuat ku khawatir saat aku tak mendapati mu dibandara dan dirumah ! Seharusnya jika kau tersesat kau bisa menghubungi Hoya atau aku !”

“ Ne , mianhae. Aku janji itu tidak akan terjadi lagi” balas Sunggyu dengan senyum manis yang terlukis indah pada bibir merah cherrynya . Membuat sosok namja tampan dihadapannya  itu hanya dapat menghela napas panjang karena tak dapat berkata lagi jika Sunggyu  tersenyum manis  seperti saat ini .

  Geundae Myungiee-ah apakah  Kau mau memaafkan ku?” Tanya Sunggyu , sedikit menundukkan kepalanya . Namja manis itu terlalu takut melihat raut wajah datar yang Myungsoo perlihatkan , belum lagi helaan napas panjang yang sesekali dia hembuskan .

“…”

Myungsoo terdiam , tak ada jawaban yang terlontar dari bibirnya . Mata tajamnya yang lebih mirip seperti elang itu menatap lekat sosok Sunggyu yang tengah menunduk dihadapannya . Seolah dia sedang memikirkan hukuman apa yang akan dia jatuhkan pada mangsa haster besarnya kali ini . Tak pelak membuat Sunggyu risih mendapatkan tatapan horror dari Myungsoo . Namja manis itu hanya dapat mengeratkan kedua jemarinya sambil berkomat-kamit tak jelas agar namja tampan itu mau memaafkannya .

“ Ck , othokae ? Aku harus bagaimana ?” Ucap Myungsoo mengawali pembicaraannya . Dua tanganya dia lingkarkan tepat didada bidangnya , sedangkan mata elangnya nampak tak sedikitpun berpaling  dari Sunggyu .

“ Apakah aku harus memaafkan hamster gembul ini eoh ? Setelah dia tak menjemputku ? Setelah dia keras kepala ingin pergi ke bandara dengan memakai bus dan berakhir dengan tersesat ? Setelah haster gembul ini membuat ku khawatir setengah mati memikirkannya ?”

Sunggyu mendongakkan kepalanya , dua manicnya dia beranikan untuk memandang lurus manic mata elang Myungsoo . Mengerjapkan kedua matanya berharap tatapan mata tajam itu akan melunak , namun siapa sangka dua mata elang itu malah memicing dan kini mendekatkan jarak pandangnya pada sosok Sunggyu . Wajah tampan itu kini hanya berjarak beberapa centi darinya hingga deru napas hangat milik Myungsoo pun dapat dia rasakan menerpa kulit wajahnya .

“ Myung-Myungsoo-ya Hajima…” eluh Sunggyu merasa risih dengan pandangan dan jarak yang Myungsoo buat dengan dirinya . Yah jarak yang sangat dekat sehingga hidung mereka kini sukses bersentuhan

“ Wae? Memangnya kenapa eoh? Apakah aku tidak boleh melakukan ini pada tunangan ku sendiri ?”

Sunggyu mendonggakkan kepalanya yang semenjak tadi nampak menunduk menghindari Myungsoo , ditatapnya wajah tampan Myungsoo dengan seburat merah menghiasi pipinya . Sunggyu benar-benar merasa panas saat terpaan napas Myungsoo sukses menerpa kulit wajahnya .

“ Hajimaaa ..” Protes Sunggyu lagi , kini mencoba mendorong tubuh Myungsoo sehingga namja tampan itu mau tak mau menuruti perintah Sunggyu untuk menjauh beberapa centi darinya .

“ Arraseo.. Araseoo ..” 

Myungsoo mengalah , diangkatnya kedua tangannya seolah memberi   tanda bahwa dia benar-benar menyerah menghadapi hamster gembulnya

“ Lalu  ?” Tanya Sunggyu , seketika mendapat pandangan malas dari Myungsoo dengan penuh tanda tanya .

“ Lalu apa?”

“ Kau mau memaafkan ku?”

“tapi dengan satu syarat”

“ Mwo? Syarat apa ?”

“ Besok malam kau harus mau menemani ku untuk makan malam,  othe ?”

Sunggyu mengangguk semangat tanpa dia harus berpikir panjang lagi . Jika sudah mengenai makanan dia tidak akan pikir panjang lagi dan Myungsoo sangat mengetahui sifat Sunggyu yang satu ini .
Myungsoo tersenyum simpul melihat sosok manis Sunggyu yang berada dihadapannya ,   dia menggerakkan tangannya untuk mengacak surai caramel lembut milik Sunggyu .


.
.

Sementara ditempat lain , seorang namja dengan hoodie hitam  yang membalut tubuhnya tengah berjalan perlahan melewati gang-gang kecil yang nampak sepi saat matahari mulai menenggelamkan dirinya . Langkahnya yang tadi berjalan berirama kini terhenti saat tepat berada didepan sebuah rumah yang nampak cukup sederhana dengan pagar besi yang nampak berkarat .

“ Cih , ternyata uang ajhusi itu banyak juga eoh ? Pantas saja dompetnya sangat berat . Geurae , dengan begini aku bisa mentraktir Yeol untuk menikmati makan diluar” Ucapnya entah pada siapa , namja tampan bernama Woohyun itu nampak asik bermonolog sendiri dengan jemarinya yang sibuk menghitung lembari demi lembar uang hasil curiannya . Sebelum akhirnya namja tampan itu melemparkan dompet kulit coklat itu sembarangan dan menyimpan lembaran uangnya didalam kantong hoodienya .

Woohyun mengedarkan pandangannya , menatap setiap inci rumah sederhana milik Sungyeol dari celah pintu masuk . Dua manic matanya nampak serius mencari sesuatu disana sebelum sebuah ulasan senyum menghiasi bibir tebalnya .

‘Graabb’

Sebuah pelukan erat yang datang dari belakang sontak membuat sosok namja tinggi dengan wajah manis itu membulat sempurna . Dua tangan kekar kini melingkar erat dipinggang rampingnya sedangkan deru napas hangat mulai menerpa leher jenjangnya , membawa sensasi aneh pada jantungnya yang kian berdebar kencang .

“ Yeol-ah , kau sedang apa eum?” tanya Woohyun seolah buta dan tak melihat apa yang namja tinggi itu lakukan dengan perabotan dapurnya .

“ Namoo-ah ! Lepaskan !! Kau membuat ku sesak !” Bukannya menjawab pertanyaan Woohyun , Sungyoel lebih memilih untuk mencoba membebaskan dirinya dari jeratan namja tampan itu . Yah , Sungyeol hanya tidak ingin jika dirinya semakin jatuh pada pesona Woohyun .

“ Arraseo .. Arraseo .. “

Woohyun mengalah , melonggarkan pelukannya dan mulai mengambil posisi tegak sempurna disamping Sungyeol .

“ Apa yang sedang kau lakukan ?”

“ memasak . Kau tidak bisa lihat?”

“ Ck , kenapa kau semakin galak semakin hari eoh?”

“ …”
Tak ada respon dari namja tinggi nan manis itu lagi . Sungyeol lebih memilih untuk diam dan berfokus pada masakan yang sedang dia buat untuk makan malam .

“ Yeol-ah , besok malam kau tidak perlu memasak eoh ? Kita akan pergi makan diluar . Bukankah besok adalah hari ulang tahun mu ? Aku akan mentraktir mu makan diluar”

“Ne?” Sungyeol sukses mengerutkan keningnya . Yah , tak biasanya mereka pergi untuk menikmati makan diluar  , mengingat perekonomian mereka yang bisa dibilang pas-pasan . Mereka lebih memilih untuk menabung uang mereka untuk keperluan mendesak.

“ Wae ? kau tidak suka aku ajak makan diluar ?”

“ Anniya , tapi .. Dari mana kau mendapatkan uang ?”

“ Kau meremehkan ku ?”

“ Anniya Namoo-ah , aku hanya bertanya. Aku tidak mau jika kau menghamburkan uang hasil kerja jerih payah mu hanya un-..”

“ Sttt .. aku tidak menerima penolakan Lee Sungyeol . Aku hanya mendapatkan lebih dari bos ku dan aku ingin memberikan mu sesuatu dihari ulang tahun mu apakah itu tidak boleh?” Jelas Woohyun berbohong . Yah namja tampan itu jelas-jelas  berbohong tetang pekerjaannya  selama ini pada namja tinggi manis itu . Nyatanya adalah Woohyun sudah lama berhenti dari tempatnya bekerja sebagai penjaga pengisi bahan bakar dan lebih memilih untuk mencuri beberapa barang dan dompet dari orang-orang yang menjadi targetnya . Setidaknya dia tidak harus membuang tenaganya untuk bekerja dan mendapatkan hasil yang bisa dibilang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari .
Sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya sebelum kejadian itu terjadi , dimana dia dulu dapat hidup dengan serba berkecukupan , bahkan lebih dari cukup mengingat dia adalah seorang manajer diperusahaan milik Sunggyu , mantan kekasih sekaligus tunangannya .Sebuah masa lalu yang jika Woohyun ingat hanya akan membawa sebuah perasaan sakit dalam hatinya hingga tanpa dia sadari jemarinya-jemarinya akan mengepal dengan sendirinya.



“ Anniya bukan begitu maksud ku tapi..”

“ Sudah aku bilang , aku tidak menerima penolakan Lee Sungyeol!”

“ Arraseo” Jawab Sungyeol , pasrah .

Woohyun tersenyum lebar mendengar jawaban yang keluar dari bibir namja manis dihadapannya itu . Diacaknya perlahan surai halus milik Sungyeol tanpa sedikitpun terbesit  pikiran untuk  menyudahi  senyum yang memperlihatkan  deretan giginya .

“ Gomawo “ ucap Woohyun

.
.



“ Jja kita sudah sampai Yeol-ah” Ucap Woohyun . Namja tampan itu tersenyum lebar seraya menunjuk kearah sebuah restoran besar tepat didepannya .

“ Kajja kita masuk” Ajak Woohyun . Tangannya dengan cepat menarik pergelangan tangan Sungyeol yang masih terpaku tak percaya dibelakangnya .

“ Na-namoh …” Lirih Sungyeol , tubuh tinggi itu nampak tak ingin beranjak dari tempatnya , sekalipun tangannya tengah ditarik paksa oleh sosok didepannya .

“ Waeyo ?” Tanya Woohyun mengerutkan keningnya heran

“ Chogi , tidakkah restorant ini terlalu mahal untuk kita ? Kajja kita pergi ketempat lain saja eum ? Mungkin disebelah sana ada restoran yang lebih murah” Lee Sungyeol , namja tinggi itu dengan cepat menarik tangannya untuk pergi kearah lain dan menjauh dari sekitar restoran mahal tersebut , namun langkahnya harus tercekat saat cengkraman kuat itu kembali menarik tangannya

“ Anniya sudah ku bilang kita akan makan malam hari ini disini untuk merayakan ultah mu!”

“ Tapi kau tidak perlu merayakan ultah ku ditempat mahal seperti ini Namoo! Kau bisa menghabiskan semua uang mu”
“ Aku bisa mendapatkan uang lagi Yeol-ah . Tapi tidak dengan ulang tahun mu yang datang hanya setiap satu tahun sekali bukan ? Dan mungkin saja tahun depan kita tidak bisa merayakannya bersama , jadi aku ingin hari ini kau mau merayakan ulang tahun mu disini dengan ku , eum ?”

Woohyun menarik lengkungan senyum pada bibir tebalnya , sebelum kembali menarik tubuh Sungyeol untuk ikut bersamanya masuk kedalam restoran megah didepannya .

‘ Mwo ? wae ? apa maksudnya dengan mungkin saja tahun depan kita tidak bisa merayakan ulang tahun ku Namoo-ah ? Apa maksudnya ? Apakah kau akan pergi meninggalkan ku untuk namja itu ?’ Ucap Sungyeol dalam hati , dua manicnya menatap nanar punggung tegap Woohyun yang hanya  berjarak beberapa centi darinya

Sungyeol hanya dapat pasrah saat tangan dan tubuhnya ditarik oleh Woohyun untuk mengikutinya masuk kedalam restoran megah yang membuatnya hampir saja lupa untuk menutup mulutnya saat manicnya mengedar memandang restoran megah yang saat ini dia masuki , sedangkan Woohyun , namja tampan itu hanya tersenyum melihat reaksi dari Sungyeol yang nampak menatap luar biasa apa yang baru saja dilihatnya .

“ Namoo-ah , k-kau yakin kita akan makan malam disini?” Tanya Sungyeol lagi, memastikan

“ Ck , kau bertanya lagi eoh ? Jja kita duduk disamping jendala saja bagai mana eoh?” Ajak Woohyun . melangkahkan kakinya untuk mencari  sebuah meja kosong yang berada didekat jendela sembari tangannya tetap menggenggam erat tangan namja dibelakangnya . Sampai saat dimana dua  organ pendengarannya mendengar seseorang yang menyebut nama seseorang yang tak asing baginya .

“Kau mau pesan apa eum , Gyuyie?” ucap namja itu sontak membuat Woohyun menghentikan langkahnya dan  memalingkan wajahnya kearah meja yang tengah dilewatinya . Sebuah meja dengan dua orang namja yang tengah duduk disana. Dua orang namja yang salah satunya sangat dikenalinya , tengah duduk berhadapan dengan seorang namja tampan lain disana .

Sebuah lengkungan sinis tiba-tiba saja menghiasi bibir tebal namja tampan bersurai hitam tersebut saat dua manicnya menangkap sesuatu yang mungkin saja menarik baginya .

“ Gyu hyung ? Eoh kau disini ?” Sapa Woohyun . Jangan lupa dengan lengkungan senyum dibibirnya

“ Na-namo ? Ap-apa yang sedang kau lakukan ?” Tanya Sunggyu yang sontak saja melebarkan kedua manicnya , sedikit terkejut karena mendapati kehadiran Woohyun direstoran megah itu .

“ Aku sedang ingin mentraktir Sungyeol dihari ulang tahunnya hyung”

“ Ne ?” Sunggyu mengerutkan keningnya . Matanya mengedar dan seketika perubahan raut wajah terlihat jelas pada wajah manisnya , saat mendapati sosok seorang namja manis tengah berdiri dibelakang Woohyun , tentu saja dengan tangan mereka yang saling bertaut satu sama lain..

“ A-ah , geurae ?” balas Sunggyu seakan mengerti dengan ucapan Woohyun,  saat manicnya menangkap sosok namja dibelakang Woohyun

“ Nuguya?” tanya Myungsoo , namja tampan yang semenjak tadi nampak melihat dengan penuh tanda tanya kearah Woohyun dan Sunggyu bergantian

“ A-ah .. Chogi ..”

“ Anneyong haseyo . Namoo imnida” salam Woohyun , membungkukkan  tubuhnya memberi kesan hormat pada namja yang baru saja ditemuinya saat ini .

Myungsoo tersenyum simpul membalas salam perkenalan Woohyun sebelum kembali mengalihkan pandangannya menuju Sunggyu yang duduk berseberangan dengannya . Menatap Sunggyu  seolah ingin meminta lebih banyak penjelasan tentang sosok bernama Namoo itu

“ Di-dia adalah teman ku . Aku tidak sengaja bertemu dengannya saat tersasar menaiki bus kemarin  dan di-dia yang membantu ku untuk menemukan jalan pulang” Gugup Sunggyu ,  bagaimana tidak jika dia harus berbohong lagi pada Myungsoo tentang Woohyun .

“ Geurae ? Kalau begitu bukankah seharusnya kita berterima kasih padanya ?” Ucap Myungsoo .Senyum lebar  nampak menghiasi bibirnya .

“ Jja , kalau kalian tidak keberatan duduklah bersama kami disini . Aku ingin lebih mengenal kalian” Sambung Myungsoo sembari menepuk-nepuk space kursi kosong disampingnya .

“ My-myungsoo-ah” lirih Sunggyu

“ Eoh , Waeyo ? Apakah ada yang salah ?”

“Kau akan menggangu mereka “

“ Benarkah ?” Myungsoo mendongakkah kepalanya , menatap dua sosok namja yang masih berdiri disamping mejanya  seolah bertanya .

“ Anniya , kalau begitu kami akan duduk disini saja ne ?” jawab Woohyun . Dengan segera namja tampan itu mengambil posisi duduk tepat disamping Sunggyu , sedangkan Sungyeol mengambil tempat disamping Myungsoo ,  namja yang tengah menatap bergatian kearah Sungyeol dan Woohyun dengan senyum tersirat dibibirnya

Woohyun duduk tepat disamping kursi kosong disebelah Sunggyu dan membiarkan namja dengan iris segaris itu menatapnya .

“ Jja , kalau begitu kalian berdua ingin pesan apa ? Biar aku yang membayar kali ini” Ucap Myungsoo mengawali pembicaraan meja mereka

“ Ne ? Anniya , aku bisa memba-“

“ Ck , Biarkan kali ini aku mentraktir kalian . Anggap saja sebagai tanda terima kasih karena kau telah menolong Sunggyu ku .” Ucap Myungsoo memotong ucapan Woohyun , sedangkan namja tampan bernama Woohyun itu kini hanya dapat memalingkan wajahnya menatap sosok namja manis yang duduk disampingnya saat mendengar ucapan Myungsoo

‘ Sunggyu ku ?’ tanya Woohyun dalam hati . Dua manic matanya menatap lekat sosok namja manis disampingnya , namun tak lama sebuah lengkungan kembali menghiasi bibir tebalnya .

“ baiklah , kalau begitu terimakasih eumm …”

“ Ah , aku lupa mengenalkan diri ku . Myungsoo , nama ku Kim Myungsoo” Sahut Myungsoo dengan segera mengulurkan tangannya untuk bertemu dengan uluran tangan Woohyun diseberang sana .

“ Ah ye , senang bertemu dengan anda Kim Myungsoo-shii” Jawab Woohyun menjabat tangan Myungsoo .

“ Lalu dia siapa ?” Tanya Myungsoo menatap sosok namja yang tengah duduk disampingnya dan nampak tak bergeming

  Dia Lee Sungyeol” Jawab Woohyun memeperkenalkan

“ Geurae ? Senang bertemu dengan mu Lee Sungyeol-shii” Ucap Myungsoo tersenyum simpul , dua manic mata tajamnya nampak menatap sosok Sungyeol Dari ujung kaki hingga ujung rambut sehingga membuat namja manis bernama Lee Sungyeol itu sedikit nampak risih dengan tatapan Myungsoo namun Sungyeol tetap memaksakan senyum dibibirnya .

Lee Sungyeol , namja manis itu benar-benar tidak tahu apakah hari ini adalah hari yang membahagiakan atau tidak untuknya . Disatu sisi dia sangat senang karena dapat menghabiskan waktu dihari ulang tahunnya dengan Woohyun namun disisi lain …. Dia harus berhadapan dengan sosok Sunggyu , namja yang seingatnya adalah namja yang datang bersama Woohyun ketempat kerjanya , sosok namja yang kuat dugaan adalah sosok yang Woohyun selama ini cari , sosok yang Woohyun bilang dia rindukan?.

.
.


Suara pisau dan garpu yang saling berpadu diatas keramik piring seolah mewarnai suasana meja keempat namja itu . Setidaknya hanya suara itulah yang mewarnai acara makan malam keempat namja itu sebelum akhirnya Sungyeol memutuskan untuk menyudahi acara makannya . Namja itu nampak tidak menikmati makanannya , dan dengan segera namja itu bangkit dari tempat duduknya , membiarkan tiga pasang mata melihat kearahnya.

“ Neo eodiga ?” Tanya Woohyun sembari mengunyah makanannya

“ Aku permisi untuk ketoilet sebentar” Ucap Sungyeol sebelum mendapat anggukan mengerti dari Woohyun .

Namja tinggi itu melangkahkan kaki jenjangnya untuk menjauh dari meja , mencari letak toilet direstoran megah itu . Tak lama , Sunggyu namja manis bermata segaris itu nampak menyusul Sungyeol . Tak ada alasan lain , hanya namja bermata segaris itu memang  sedang dalam  situasi urgentnya .

Dan tinggallah dua namja tampan yang kini saling menatap satu sama lain diatas meja restoran megah itu . Suasana sunyi lagi-lagi menghinggapi meja  itu .

“ Well , jadi apakah namja bernama Lee Sungyeol itu adalah namja chingu mu ?” Tanya Myungsoo mencoba memecah keheningan yang tercipta sedangkan Woohyun hanya memasang senyumannya seolah menjawab pertanyaan Myungsoo

“ Kau bisa melihatnya sendiri Myungsoo-shii” Jawab Woohyun sebelum kembali menegak minumannya

“ Lalu , apa hubungan mu dan Sunggyu hyung ?”

“ Dia  tunangan ku “ jawab Myungsoo yang kini bergantian menegak winenya

Woohyun nampak  terdiam sejenak saat mendengar jawaban dari Myungsoo  , namun tak lama dia kembali memasang senyuman khasnya .

“ Ah , jadi begitu” Ucap  Woohyun mengangguk mengerti .

Suasana kembali menjadi hening seketika , tak ada lagi pembicaraan yang dibahas oleh dua namja tampan yang kini nampak sibuk dengan dunia mereka masing-masing . Sebelum akhirnya dering ponsel memecah keheningan .

“ Mianhae ,  aku akan mengangkat telpon sebentar”  ucap Myungsoo memberi tanda pada ponselnya yang tengah berdering sebelum akhirnya pergi entah kemana untuk mengangkat panggilan ponselnya . membiarkan Woohyun menatap punggung tegapnya yang menjauh dengan tatapan yang tak seorangpun mengerti .
“ Well , jadi kau selama ini  hidup dengan bahagia Sunggyu hyung ?”  Tanya Woohyun tersenyum sinis menyelesaikan monolognya  .
Woohyun nampak bangun dari tempat duduknya , melangkahkan kakinya menuju suatu tempat dan meninggalkan meja restoran itu kosong tanpa penunggu .

-___-

“ Ommo” Kaget Sunggyu ,  saat dirinya baru saja muncul dari balik pintu toilet dan menemukan seorang namja tengah berdiri didepan pintu toilet

“ Namoo-ah , apa yang kau lakukan ? Kau mengagetkan ku tahu!” dengus Sunggyu kesal , mempoutkan bibirnya sembari mengusap pelan dada bidangnya

“ heheh mian hyung” kekeh Woohyun

“ Apa kau sedang mencarinya ?  Sepertinya dia belum keluar dari toilet” jelas  Sunggyu , mengira namja tampan bernama Nam Woohyun itu tengah mencari sosok Lee Sungyeol .

“ Anniya , aku sedang menunggu mu hyung”

“ Ne ?”

“ Igge , ini untuk mu hyung”

Sunggyu mengerutkan keningnya saat Woohyun memberinya sebuah lipatan kertas kecil padanya .

“ ini apa Namoo ?”

“ Nanti kau lihat saja hyung , kalau begitu aku akan menyusul Sungyeol didalam” Jawabnya sebelum memilih untuk masuk kedalam toilet , mencari sosok Lee Sungyeol , namja tinggi yang sejak tadi belum nampak keluar dari toilet restorant itu .

Sunggyu membuka perlahan lipatan kertas putih kecil itu , sebuah kertas yang berisi coretan tinta diatasnya .
To : Sunggyu hyung

Hey hyung , apakah besok malam kau ada acara ? Apakah kau mau pergi bersama ku kesuatu tempat ? Aku akan menunggu mu di halte biasa hyung . Aku menunggu mu . ^_^V

Tak terasa sebuah lengkungan simpul mengembang dari bibir tipis nan merah milik Sunggyu , entah dia juga tidak mengetahui pasti kenapa dengan membaca secarik coretan pada kertas putih itu membuatnya merasa senang .

.
.

Matahari mulai tenggelam  dan kini mulai tergantikan dengan sinar bulan yang menghiasi langit dengan ditemani oleh cahaya bintang . Malam kini akhirnya tiba , malam yang nampak sangat dinanti oleh namja manis beriris segaris yang kini nampak terlihat tengah berjalan mondar-mandir didalam ruang kamarnya . Namja manis itu nampak seperti tengah berpikir dengan kuku jemarinya yang dia gigit secara tak sadar.

Dua mata segarisnya terkadang terlihat mencuri pandang kearah jam dinding miliknya , jam dinding yang kini tengah menunjukkan tepat pukul -10.00- malam .

“ Othokae ? Apakah Namoo menunggu ku ?”  Tanya Sunggyu entah pada siapa mengingat dirinya hanya sendiri didalam ruangan yang disebut kamarnya itu

“ Aishhh , apa yang harus aku lakukan ?” Sunggyu mengacak surai caramelnya,  seolah dia sedang frustasi saat ini . Sampai suatu ide cemerlang itu muncul …..

Sunggyu melangkahkan kakinya perlahan keluar dari kamarnya . Dua kaki jenjangnya melangkah perlahan menuju kesalah satu ruangan dengan pintu yang tengah tertutup rapat disana .
Jemarinya dengan perlahan membuka knop pintu kayu tersebut , seakan tak ingin menimbulkan  sebuah suara .  Menyembulkan kepalanya mengintip sesuatu didalam sana  setelah berhasil membuka pintu kayu itu tanpa suara sedikitpun .

Dua manic mata segarisnya memicing nampak  semakin  menyipit , mempertajam indra penglihatannya  untuk melihat sosok namja didalam ruangan itu yang   nampak tengah terlelap dibalik selimut miliknya .  

“ Mianhae , Myungie-ah” ucap Sunggyu sebelum kembali menutup perlahan pintu kayu kamar yang ternyata milik Myungsoo setelah mengetahui bahwa namja pemilik kamar itu sudah terlelap dalam tidurnya .



TBC dulu yah readers …. ^_^V

Note : Mian kalo part ini gaje , gag nyambung dan tidak dimengerti dan bla .. bla .. bla …
Disini masih bnyak yang belum terungkap karena alur yang lamban  jadi stay untuk part selanjutnya yah , itu juga kalo masih ada yang mau baca lanjutannya  dan kalo author sempet lanjutin .. ngehehehhehehe … :D
Jangan lupa tinggalkan comment yah , jangan cuman jempolnya ajah … Gomawooo *BOW*

Sabtu, 23 November 2013

Return // Chap 3



Author : Kwon Hee Je                          
Cast :         
-          Nam Woohyun
-          Kim Sunggyu
-          Kim Myungsoo
-          Lee Seungyeol
-          And other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*

Warning : Boy X BOY , 17 NC ( Kalo ada )  , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read! Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL

Genre : Angst

Summary : Setelah semua sakit yang aku alami . Setelah aku kehilangan dirimu . Dan disaat tuhan sekali lagi mempertemukan kita dalam takdir . Dapatkah aku melupakan semuanya dan memaafkan mu ?

Squel dari Going Crazy . Ada yang masih inget ? udah lupa yah ? hahahaha #Plakkk . Author gag bisa bikin summary pokonya intinya kayag gtu .. lol



Note : Kalo ada yang gag suka ama Couplenya jangan Bash author yah .. Namanya juga imajinasi untuk berkarya , tolong dihargai .. Gomawoo :*

 Link Part :



.. Happy Reading …
………………………………………………………………………….
“ Namoo-ah , kau sudah pulang ?” Tanya sosok namja yang kini tengah duduk manis diatas sofanya
                     
“ Eum” Jawab Woohyun tersenyum lebar , segera menghambur untuk duduk disamping namja itu

“ Waeyo ? sepertinya setiap kau pulang kau selalu terlihat senang akhir-akhir ini?”

“ Geurae? Ahhh , mungkin aku senang karenaakhirnya  telah menemukan sosok yang sangat  lama aku rindukan” Jawab Woohyun , menatap lurus kearah televise ,  memasang senyumnya yang tak seorangpun mengetahui arti dibalik senyumnya

“ Ne ?”

“ Aku telah menemukannya , Sungyeol-ah” Woohyun , namja tampan bersurai kelam itu menolehkan pandangannya menatap dalam manic mata Sungyeol yang kini telah membulat sempurna . Jangan lupa dengan senyum yang selalu terukir dari bibir tebalnya.

Sungyeol , namja manis itu membulatkan matanya sempurna , irisnya balas menatap iris kelam Woohyun , sementara jemarinya mengepal menahan sakit pada organ dalam tubuhnya saat mendengar ucapan yang keluar dari bibir Woohyun.


_ Chap 3 _

“ Hoya-ah !!!”
Teriakan melengking  seorang namja sepertinya telah  sukses membuat sang pemilik nama terlonjak kaget mendengar teriakan yang terdengar  mengguncang seisi rumah megah itu.

Kim Sunggyu , namja berparas manis dengan surai  caramel khas miliknya kini terlihat tengah berlari kecil menuruni anak tangga rumah mewah itu . Lengkungan senyum indah nan manis nampak menghiasi bibir merah cherynya .

“ Hoyaaaaa-aahh !!!” teriak namja itu sekali lagi ,  sontak saja  membuat sang pemilik nama harus memutar bola matanya malas melihat tingkah kekanak-kanakan namja itu . Bahkan dia baru saja berlari menuruni anak tangga seperti anak kecil yang ingin mengejar bus sekolahnya.

“ Aissh , Sunggyu-ah !! hati-hati jika berjalan ?eoh!!! Kau bisa bisa jatuh,  arra !!!” Eluh Hoya yang hanya mendapatkan sebuah balasan berupa  senyuman lebar dari namja manis bermata segaris itu . Sebuah senyum yang memperlihatkan betapa putih dan rapinya deretan gigi miliknya .

“ kekekeh , mianhae” balas Sunggyu mengaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal sembari menjulurkan lidahnya , menambah kesan cute pada dirinya .

“ Ck , sudahlah . Waeyo ? Ada apa sampai kau pagi-pagi begini berlari didalam rumah eoh?”

“ Apakah  Kau tahu ,  hari ini Myung bilang dia akan pulang dari Seoul !!” Jawab Sunggyu  mengulas senyumnya yang kini terlihat dua kali lebih lebar dari senyum-senyum sebelumnya . Bahkan mata segarisnya itu hampir tenggelam dan  benar-benar menghilang dari peradaban.

“ Ne ? Jadi Tuan Myungsoo akan kembali ?” Tanya Hoya , segera mendapat anggukan semangat dari Sunggyu .

“ Dan aku akan pergi untuk menjemputnya dibandara hari ini”

“ Geurae ? Kalau begitu aku akan mengantar mu”

“ Anniya !! Aku akan pergi dengan  Bus umum”

“ Ne ?” Hoya , namja manis berpipi chubby  itu mengerutkan kedua keningnya saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut Sunggyu.

“ Yah !!! Kau ? kau bilang apa ? Kau mau pergi kebandara dengan menggunakan Bus umum ?? Yah !! Sunggyu-ah , kau  mau teman mu ini  dipecat oleh Myungsoo eoh ?”

“ Dia tidak akan memecat mu Hoya ! Aku sudah meminta izin padanya . Aku mohon eoh , sekali ini saja . Aku ingin lebih mengenal daerah ini . Bahkan dua tahun aku disini aku tak mengetahui tentang apapun didaerah ini.”

“ Andwae !! Andwae !! Kau tetap tidak boleh !! Bagaimana jika ada sesuatu terjadi pada mu ?”

“ Aku sudah besar Hoya! Aku bisa menjaga diri ku sendiri ! Aku mohon , eum?”
Kim Sunggyu , namja manis itu akhirnya mengeluarkan jurus andalannya . Mengerjapkan kedua manic mata segarisnya  dengan tangan yang saling mengatup .

Well jika sudah seperti itu Lee Howon , namja manis berpipi chubby dihadapannya itu hanya dapat menghela napas panjang saat menerima jurus hamster eyes yang dilancarkan  Sunggyu .

“ Arraseo , tapi kau harus hati-hati ne ? dan jika ada sesuatu kau harus segera menelpon ku ! Kau mengerti ?”

“ Nee … Kekekeh “  Sunggyu tertawa geli melihat wajah sahabatnya itu ,  saat marah seperti ini sahabatnya itu  malah terlihat sangat lucu dihadapannya . Yah , sunggyu tahu jika sahabatnya yang cubby ini tidak akan pernah bisa benar-benar memarahinya , bahkan ketika Hoya memasang raut wajah marah seperti ini dengan mengembungkan kedua pipi chubbynya itu terlihat sangat lucu dan persis seperti sebuah boneka beruang dimatanya

.
.
.

Seorang Namja manis bersurai caramel terlihat  tak hentinya mengulas senyumnya . Dua iris mata segarisnya menutup sempurna membiarkan hembusan angin menerpa kulit wajahnya yang seputih susu . Tarikan napasnya sangat teratur seakan membiarkan sepoi angin ikut membawa semua raganya.

Kim Sunggyu , namja itu duduk santai disalah satu pemberhentian halte bus yang akan membawanya menuju bandara , tempat tujuan utamanya .  Hiruk-pikuk keramaian yang dibuat oleh beberapa orang yang tengah menunggu datangnya bus seperti tak menganggunya  .  

“ Tuan , apakah kau akan tetap disini ?” tanya seorang yeoja mengguncang perlahan tubuh Sunggyu . Membuat namja manis itu kini tersadar dari aktivitasnya - menikmati sepoi angin segar pulau jeju -.

“ Ah , ye ..  Gamsahamnida” balas Sunggyu,  membungkukkan  tubuhnya untuk memberi rasa hormat dan juga terima kasih pada yeoja paruh baya tersebut.

Sunggyu segera bangkit dari tempat duduk kayu yang tersedia dihalte pemberhentian bus tersebut . Mengayunkan langkahnya untuk masuk kedalam bus yang kini tepat berhenti didepannya sebelum sebuah benda bertulang menabrak tubuhnya hingga terhuyung dan terjatuh diaspal yang terasa hangat  oleh sinar matahari pagi.

“ Acckk” Rintih Sunggyu saat merasakan tubuh dan kulit tangannya  terasa perih  . Sunggyu mendongakkan kepalanya , memberikan death glarenya pada sosok yang telah membuatnya terjatuh dengan luka gores ditangannya seperti saat ini hingga mata segarisnya membulat saat menangkap sosok namja yang tak asing baginya . Sosok namja yang tepat berada diatas tubuhnya .

“ Na- namoo??” Dua mata segaris yang tadinya memicing itu kini melebar saat menatap sosok namja dengan hoodie hitam diatasnya . Sosok namja yang menutupi semua tubuhnya dengan balutan hoodie hitam besarnya .

“ Yah !!! Mau kemana kau pencuri!!” Teriakan itu sontak saja membuat keheningan yang tercipta disekitar halte terpecah . Sunggyu yang mendengar teriakan namja paruh baya tersebut dari kejauhan hanya dapat  mengerutkan keningnya tak mengerti  .
Sunggyu  memiringkan sedikit tubuhnya untuk dapat melihat sosok namja paruh baya yang  tengah berteriak dari kejauhan . Sosok namja yang  kini berlari menuju kearah mereka berdua .  

“ Aisshh !!! Kajja hyung kita pergi !!!”

Sunggyu tersentak saat tangannya dengan cepat ditarik oleh Woohyun . Membuat tubuhnya segera bangkit Dari posisinya yang  terjatuh tadi .

Namja dengan tubuh professional bersurai hitam pekat itu dengan segera menarik tubuh gempal Sunggyu mengikuti ayunan langkahnya , mengayunkan langkahnya pergi menjauh dari kejaran namja paruh baya yang berteriak kesetanan dari arah belakangnya .

Sunggyu yang merasa tangannya ditarik begitu saja mau tak mau mengikuti ayunan langkah namja bersurai hitam didepannya tanpa mengetahui penyebab kenapa dia juga harus ikut berlari bersama namja itu. Ayunan langkah itu mengayun tanpa henti dan hampir saja membuat Sunggyu kehabisan simpanan udara dalam paru-parunya.

Tautan tangan erat yang  tak terlepaskan  akhirnya perlahan terlepas  saat sampai disebuah lorong sempit gelap dan jauh dari jangkauan cahaya matahari ,  terhalang oleh himpitan beberapa gedung yang menjulang tinggi disampingnya  .
Lorong yang tadinya sunyi senyap itupun kini dipenuhi dengan  suara deru napas yang saling berlomba , memenuhi  lorong sempit dan gelap diantara himpitan gedung-gedung tinggi disebelahnya.



“ Yah ! Hosh !! Hosh .. Apa yang kau lakukan Namoo-ah !!” Tanya Sunggyu dengan napasnya yang masih terengah-engah . Namja sipit itu menatap heran sosok namja tampan dihadapannya yang juga terlihat sedang berusaha mengembalikan seluruh tenaga dan mengatur kembali napasnya .

“ …”
Woohyun mendongakkan kepalanya ,  mata hitam kelamnya hanya balas  menatap dua iris segaris dihadapannya itu tanpa berniat untuk membalas pertanyaan sang namja . Terdiam sembari sesekali mengelap kasar keringat yang jatuh membasahi  kulit wajah tampannya .

Sunggyu  yang merasa terabaikan dengan  tidak dijawabnya pertanyaannya oleh Woohyun ,  dan kini malah mendapat tatapan mata tajam dari Woohyun tak pelak membuat namja manis beriris segaris itu  merasa  sedikit tak nyaman
“ Ya-yah , wa-waeyo ? Kenapa kau menatap ku seperti itu eoh ? Kau seperti pencuri yang baru saja tertangkap basah !” Ucap Sunggyu asal , namun sepertinya  tak juga ada jawaban dari sosok namja tampan yang berada dihadapannya itu . Sosok itu terus saja diam tak bergeming dari posisinya , menatap tajam sosok Sunggyu dengan dua manic mata hitam kelamnya .

“ Ne. Aku memang seorang pencuri yang sedang tertangkap basah hyung .” Ucap Woohyun . Akhirnya namja itu mengeluarkan kata-katanya . Sebuah kata yang sukses membuat Sunggyu membulatkan dua iris segaris miliknya

“ Mm-mwo ??”

“ Kau tidak dengar mereka memanggil ku apa ? Mereka meneriaki ku dengan sebuatan pencuri”

“ Ta-tapi , ka-kau tidak mengambil barang milik orang lain bukan Namoo-ah?”

“ Anniya , igge ! Aku mengambil dompet miliknya” jawab Woohyun datar . Tangannya merogoh hoodie hitam  yang dipakainya , mengeluarkan sebuah dompet kulit coklat yang terlihat sangat tebal.

“ Na-namooh , ap-apa yang kau ???? Jadi kau benar mencuri??” Sunggyu membulatkan kedua irisnya , menatap tak percaya sosok yang berada dihadapannya itu . Sosok yang dikenalnya sebagai sosok yang sangat baik dan ramah , tidak mungkin dia mencuri .

“ Namoo-ah , kau bohong kan ? Katakan pada ku jika kau berbohong ! Apa yang kau lakukan ? Kajja kita kembalikan sekarang juga dompet itu !!”

Sunggyu mengenggam erat tangan Woohyun , ditariknya tubuh sang namja agar keluar dari tempat persembunyian mereka untuk mengembalikan dompet yang dicuri Woohyun pada sang pemilik . Namun langkah itu tercekat saat Woohyun menahan sekuat tenaga tangan Sunggyu yang menarik tubuhnya .
Membuat sosok namja manis itu menoleh kembali kebelakang ,  menatap sosok namja tampan yang balas menatapnya dengan dua iris kelam yang menakutkan  .

“ Aku tidak bisa Hyung !”

“ Nn-ne?? Waeyo ?? Kau hanya perlu mengembalikannya saja , kau tidak usah takut jika dia akan membawa mu kepenjara Namoo”

“ Tapi aku tetap tidak bisa hyung ! Karena aku membutuhkan uang ajhusii itu. !!” Ucap Woohyun dengan nada suara yang sedikit meninggi , sukses membuat Sunggyu membatu dihadapannya .

“ Mianhae hyung . Seperti inilah diri ku . Bukan hanya kali ini saja aku melakukan ini . Aku sudah terbiasa mencuri dan mencuri , itulah yang aku bisa . Jadi mianhae karena kau telah melihat ku seperti ini “

“ Ta-tapi Woohyun-ah …”

“ Hidup tidaklah mudah hyung ! Aku harus membiayai kehidupan ku dan juga biaya rumah sakit ! Seberapapun aku berusaha mencari uang dengan bekerja,  tapi itu tidaklah cukup ! Aku sering keluar masuk rumah sakit karena penyakitku , dan itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit . Selama ini  seseorang telah membantu ku , dan aku tidak mau jika aku selalu menjadi bebannya . Maka dari itu aku terpaksa melakukan ini semua ! Kau mengerti hyung ?”

“ …” Tak ada jawaban dari bibir tipis Sunggyu , namja itu hanya terdiam tanpa berani sedikitpun mengerjapkan kedua manic segarisnya .

“ Mian karena mengecewakan mu hyung . Dan jika kau tidak mau bertemu dengan ku lagi , aku mengerti . Gomawoo”
Menyadari tak ada jawaban dari sosok manis dihadapannya , Nam Woohyun namja tampan itu menarik napasnya panjang sebelum akhirnya melangkahkan kakinya berjalan meninggalkan sosok Sunggyu yang masih berdiri  diposisinya semula.

.
.

“ Namoo-ah ! Tunggu aku !! Hosh..Hoshh .. !!” Sebuah teriakan seorang namja dari kejauhan  sukses  membuat sang pemilik nama membalikkan tubuhnya .
Nam Woohyun , namja tampan itu mengerutkan keningnya saat dua manicnya menangkap sesosok namja manis tengah berlari kecil mengejarnya .

“ Gyu hyung ??”

  Hosh .. Hosh .. Mi-mianhae , mian karena aku tidak mengerti dengan kehidupan mu . Tapi itu bukan berarti jika aku tidak ingin berteman dengan mu lagi” Ucap Sunggyu , sedikit terengah-engah karena mengejar sosok Woohyun yang membuatnya harus berlari dengan tubuh gempalnya .

“ N-ne??”

“ Aishh , apa kau tidak mendengar ku eoh ? Aku bilang aku tetap ingin berteman dengan mu , namoo!!” Mengerucutkan bibirnya lucu , Kim Sunggyu namja manis itu  berdecak kesal sembari menyilangkan kedua tangannya didada bidangnya .
Manis , itulah gambaran nyata yang terpampang dihadapan Woohyun saat ini , ekspresi yang sudah lama tak pernah dilihatnya lagi . Ekspresi manis seorang  Kim Sunggyu , mantan kekasihnya sekaligus seseorang yang membuatnya merasakan sakit yang luar biasa saat api merah melalap kulitnya.

“ Kau yakin masih ingin berteman dengan ku?”

Sunggyu mengangguk cepat  seakan tak ada keraguan dibalik sosok manisnya ,  membuatnya terlihat semakin lugu .

“ Gomawo” Kini giliran Woohyun . Namja tamnpan itu tersenyum  , mengembangkan ulasan garis melengkung  pada bibir tebalnya .


Hening ! Tak ada lagi pembicaran yang terjalin diantara dua insan tersebut . Mereka  terlihat sibuk menyelam dalam pikiran mereka masing-masing dengan saling  balas  menatap dua manic mata masing-masing. Terdiam dengan menatap satu sama lain seolah mencari sesuatu dibalik dua manic mata hitam kelam itu .

“ Apakah kau ingin pergi kesuatu tempat hyung?” Tanya Woohyun memulai pembicaraan diantara mereka . Memecah suara gemuruh angin yang menerpa dedaunan pohon kelapa yang terjejer rapi dipinggir jalan beraspal .

Sunggyu memiringkan perlahan kepalanya , menatap Woohyun dengan manic mata sipitnya seolah dia tengah terheran dengan pertanyaan yang dilemparkan oleh Woohyun.

Mengerjapkan mata segarisnya , namja manis itu menggeleng perlahan . Raut wajahnya terlihat lesu , terpampang jelas dari goresan kerutan  pada wajah manisnya .
Yah , Kim Sunggyu hanya tak tahu kemana dia ingin pergi ,  bahkan tak terlintas dibenak namja manis itu  tempat yang paling ia inginkan untuk pergi .

“ Eoh ? Kalau begitu bagaimana jika kepantai ? Aku tahu pantai yang indah didekat sini. Kita bisa berjalan kaki untuk sampai disana” Ajak Woohyun .

Tangan kekar tersebut mengulur seakan ingin tangan lainnya membalas uluran tangannya . Tak lupa seulas garis lengkung tipis mengulas dari bibir tebalnya .

-__-

“ Jja! Kita sudah sampai hyung !” Ucap Wohyun antusias , membalikkan tubuhnya untuk sekedar menatap sosok namja yang mengekor dibelakangnya  semenjak tadi dengan jemari mereka yang masih saling bertaut .

“Palliwa”

Woohyun melepaskan perlahan tautan jemarinya pada jemari Sunggyu,  sebelum berjalan terlebih dahulu meninggalkan sosok Sunggyu yang masih mematung menatap punggung tegapnya yang makin mendekat kearah pantai .

“ Hyung !! Apa yang kau lakukan disana ? Palliwa !! Anjaa!!”
Woohyun sedikit meninggikan suaranya  , sukses membuat sosok Sunggyu tersadar dari lamunanya  .

Perlahan dua kaki jenjang itu melangkah mendekat, menginjak butir-butir pasir pantai putih dibawahnya .

“ Pallia Anja!” Titah Woohyun dengan seulas senyum dibibirnya , tak lupa menepuk space kosong disampingnya .

Sunggyu mengangguk pelan sebelum akhirnya ikut duduk disamping Wohyun yang kini terlihat tengah memandang jauh lurus kedepan . Memandang indahnya  deburan ombak dan warna biru laut dan langit yang berpadu disatu titik dikejauhan .
Tak ada lagi pembicaraan diantara mereka . Hanya suara deburan ombak pantai  meramaikan suasana hening  yang tercipta diantara dua namja tersebut . Dua namja yang kini sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing .

Nam Woohyun , namja tampan itu  terlihat sibuk mengagumi pemandangan indah yang tercipta dihadapannya  sedangkan Sunggyu  sibuk memandangi wajah tampan bak sebuah karya seni ciptaan tuhan ,  disampingnya .

“ Hyung “

“ … ”

“ Apa kau suka pantai ?” tanya Woohyun tanpa sedikitpun melepas pandangan ,  menatap lurus kedepan .

“ … Anni”

“ Eoh ? Kau tidak suka pantai ?”
Sunggyu sedikit  terlonjak kaget,  saat dengan tiba-tiba kini wajah tampan Woohyun tepat berada dihadapannya , hanya berjarakan beberapa centi darinya .

“….”
Sunggyu kembali terdiam sejenak sebelum memalingkan wajahnya menatap pemandangan deru ombak didepannya .
“ A-anniya … Aku hanya hanya tidak tau aku menyukainya atau tidak”

“ Maksudmu?”

“ Entahlah . Saat aku melihat pantai aku merasakan sesuatu dalam hati ku . Jantung ku terasa berdetak kencang namun saat bersamaan juga hati ku terasa sakit .”

Sunggyu menundukkan wajahnya dengan tangannya yang perlahan mengepal tepat didada bidangnya .

“ Aku seperti menyukai pantai namun aku seperti merasa sepi dan kehilangan saat melihat pantai . Jadi aku tidak tahu aku menyukainya atau tidak .”

“ Geurae ? Aku baru tahu jika ada hal yang seperti itu”

 “ Kalau aku . Aku sangat menyukai pantai ! Karena orang yang special bagi ku juga sangat menyukai pantai .”

Deg !

Jantung Sunggyu seakan baru saja dihantam oleh benda keras .
Sakit ! itulah yang Sunggyu rasakan saat pertama kali melihat senyum yang terpancar jelas  dari bibir tebal Woohyun . Entahlah , dia juga tidak mengerti kenapa jantungnya terasa begitu sakit saat melihat senyum  Woohyun saat ini

“ Geurae?”

Woohyun tersenyum simpul menanggapi pertanyaan Sunggyu . Kepalanya mengangguk semangat mempertegas jawabannya sedangkan Sunggyu kini kembali terdiam  .
Manic mata segarisnya hanya menatap sendu wajah tampan Woohyun dari posisinya .

“ Seorang yang special ..  Keu saram,  Nuguya?”
Woohyun mamalingkan wajahnya menghadap sosok Sunggyu . Menatap dua manic mata hitam segaris itu dengan manic matanya yang nampak bercahaya saat senyum nampak setia mengulas pada bibir tebalnya .

  Nanti kau akan tahu Hyung .”
Ucap Woohyun sebelum kembali memalingkan wajahnya kelain tempat . Menikmati semua pemandangan pantai nan indah dihadapannya ,  tanpa menyadari jika seseorang  menatapnya dengan tatapan sendu .

“ Eoh , ini sudah jam berapa hyung?” Tanya Woohyun tiba-tiba . Namja tampan itu dengan segera mengalihkan pandangannya menuju  jam tangan yang melingkar pada pergelangannya , jam yang kini  tepat menunjukkan pukul 11.00 siang .


Tak lama setelah menatap jammiliknya. Nam Woohyun , namja tampan itu dengan cepat bangkit dari posisi duduknya . Berdiri tegak tanpa menghiraukan sosok Sunggyu yang hanya menatapnya bingung

“ Hyung , mianhae . Aku tak bisa lama menemani mu  . Aku harus pergi kesuatu tempat”

“ Neo Eodiga ?” Tanya Sunggyu dengan nada lemahnya . Entah , Sunggyu hanya merasa kecewa karena namja tampan itu tak dapat menemaninya lebih lama

“ Hajima ..  Jangan tinggalkan aku …” Lirih Sunggyu . Mendongakkan kepalanya menatap sosok tegap Woohyun yang berdiri dihadapannya . Jemarinya menarik ujung hoodie Woohyun seolah tak ingin namja tampan itu benar-benar pergi menjauh meninggalkannya , sedangkan Woohyun hanya menatapnya dengan mengerutkan keningnya –bingung-.

“ A-aku hanya ti-tidak tahu jalan pulang” Sambung Sunggyu  dengan  terbata-bata

Woohyun kembali tersenyum simpul sebelum akhirnya menarik tangan Sunggyu yang semenjak tadi menarik ujung hoodie miliknya . Menarik tangan itu hingga membuat tubuh gempal sang empunya ikut bangkit dari posisi duduknya .

“ Kajja , kau bisa ikut dengan ku hyung ”

Jemari-jemari tangan tersebut kembali bertaut,  saat Woohyun menggenggam erat tangan Sunggyu seolah tak ingin jika namja itu terlepas darinya dan tersesat disaat bersamaan .

-__-

“ Anneyong haseyo” Ucap Woohyun membungkukkan tubuhnya saat memasuki sebuah kedai ramnyun kecil dipinggir jalanan beraspal .

“ Oh , Namoo-ah . Kau datang ? Eoh ,  kau selalu tak pernah telat ne?” Ucap sosok namja cantik yang tengah berdiri didepan meja kasir itu .

“ Ne Himchan hyung”
Kim Himchan , namja cantik itu tersenyum manis saat melihat Woohyun yang baru saja datang memasuki kedai ramyun miliknya .

“ Apa kau mencari Sungyeol ?” Tanya Himchan yang segera mendapat anggukan dari Woohyun tak lupa senyum berkembang dibibir tebalnya .

“ Eoh Sungyeol benar-benar beruntung memiliki namja chingu seperti mu , Namoo. Tunggu sebentar ne . aku akan memanggilkannya “

Himchan segera berlalu meninggalkan sosok Woohyun  yang masih terdiam dengan senyum dibibirnya . Pergi entah kemana sebelum akhirnya sosok seorang namja manis dengan postur tubuh tingginya datang mendekat kearah Woohyun tak lama setelah Himchan pergi  .
Sosok namja tinggi  manis yang tak pelak membuat ulasan garis dibibir tebal Woohyun bertambah beberapa inci

  Jja , ini untuk mu”
 Woohyun segera memberikan sebuah kotak bekal makan berwarna  merah pada namja manis bernama itu , sebelum akhirnya diambil oleh sang namja manis .

“ Mianhae , aku tidak memasak untuk mu hari ini . Jadi aku hanya membeli makanan ditempat lain . Kau jangan lupa makan eoh ? Aku hanya tidak ingin kau sakit arrachi ?”
Woohyun tersenyum lebar seakan namja yang berada dihadapannya itu adalah penyebab dari ulasan yang mengembang di bibirnya . Sesekali tangannya mengacak surai milik Sungyeol seolah menyalurkan rasa sayangnya pada namja tersebut tanpa menghiraukan sosok namja manis lain yang berdiri tak jauh dari mereka . Sosok namja yang menatap mereka dengan manic mata segarisnya yang entah menyiratkan pandangan dan rasa seperti apa .
Tak ada yang tahu pandangan apa yang diberikan oleh Kim Sunggyu lewat manic mata segarisnya . Namja itu hanya menatap diam dari kejauhan  sampai manic matanya bertemu dengan manic mata lain . Manic mata milik Lee Sungyeol yang tak sengaja menatap kearahnya .

“ Nuguya?” Tanya Sungyeol  tanpa melepas pandangannya pada Sunggyu .

Woohyun menolehkan pandangannya mengikuti arah pandang Sungyeol, sebelum akhirnya menyadari siapa obyek yang menjadi pertanyaan namja manis dihadapannya itu

“ Ah .. Aku lupa mengenalkannya pada mu . Sunggyu hyung . Dia adalah Kim Sunggyu”   Jawab Woohyun tersenyum simpul menatap lekat sosok Sunggyu yang berada tak jauh darinya

“ …” Hening tak ada lagi kata-kata yang menghiasi kedai ramen yang terlihat sepi oleh pengunjung tersebut . Hanya tiga namja yang kini tengah terlihat saling menatap satu sama lain dan sibuk dengan pemikirannya masing-masing .

“ Geurae? Arraseo” Ucap Sungyeol memecah keheningan yang tercipta . Namja itu melepaskan pandangannya dari sosok Sunggyu sebelum kembali menatap Wajah tampan Woohyun

“ Aku akan memakan makanan mu . Sekarang kau boleh pergi”

“ Arraseo . Ingat kau harus makan yang banyak eoh ? Lain kali aku akan memasakkan sendiri  untuk mu dan tidak membelinya . Kalkae”

Woohyun kembali mengacak surai milik Sungyeol , seperti itu adalah sebuah kebiasaan menyenangkan baginya . Mengacak surai lembut tersebut sebelum berlalu meninggalkan Sungyeol dan mendekat kearah sosok namja bermanic segaris yang berada tak jauh dari mereka . Sosok namja manis bermanic segaris yang semenjak tadi hanya terdiam tak bergerak ditempatnya

“ Kajja Hyung . Kita pergi” Ajak Woohyun . Menggandeng erat tangan Sunggyu sebelum menarik tubuh sosok namja manis itu untuk pergi keluar dari kedai ramen yang terlihat sepi tersebut . Pergi tanpa menghiraukan sosok namja yang ditariknya kini masih menatap sosok namja manis lain yang mereka tinggalkan .

Kim Sunggyu , manic mata segarisnya terus menatap sosok tinggi Sungyeol tanpa menghiraukan tubuhnya yang terus berjalan kedepan karena tarikan tangan Woohyun .
Dua namja manis itu saling menatap satu sama lain sebelum Sunggyu memutuskan untuk menyudahi aktivitasnya menatap sosok namja manis nan tinggi tersebut dan kini lebih memilih untuk menatap sosok punggung tegap milik Woohyun .

‘ Namoo-ah …. Apakah namja dia adalah orangnya ? Seseorang yang special,  apakah dia ? Wae kenapa hati ku terasa sakit ?’ Ucap Sunggyu dalam hati. Tangannya yang bebas bergerak mencengkram dada bidangnya . Entah Sunggyu juga tidak mengerti kenapa hatinya terasa begitu sakit dan perih hanya karena namja didepannya ini  – Nam Woohyun - .

Sedangkan ditempat lain seorang namja hanya dapat memperhatikan dua sosok namja yang semakin berlalu dihadapannya dengan tangan yang saling berpegangan erat seolah tak ingin jika pegangan itu terlepas kemudian . Memandang pilu pemandangan didepannya .

“ Namoo-ah …. Apakah dia orang yang selama ini kau cari ? Apakah dia orang yang kau rindukan itu ? Wae? Kenapa hati ku terasa sakit melihatnya ?”

Sungyeol , namja manis dengan postur tubuh tinggi tersebut menggerakkan tangannya mencengkram erat kotak bekal makanan yang diberikan Woohyun . Bulir air  tak terasa mengalir lewat pipinya menciptakan sebuah aliran sungai  disana .
Namja itu hanya Terdiam dalam tangisannya .


-____-

“ Jja . kita sudah sampai” ucap Woohyun . Segera membalikkan tubuhnya untuk melihat sosok namja yang semenjak tadi hanya mengekor dibelakangnya .

  Gomawo” Balas Sunggyu mendongakkan kepalanya untuk menatap sosok namja tampan dihadapannya itu . Sosok namja yang hanya tersenyum membalasnya .

“ Anniya . Seharusnya aku yang bilang seperti itu “

“ Wae ?”

“ Karena kau masih bersedia menjadi teman ku . Teman seorang pencuri seperti ku”

“ Anniya . Itu tidak benar namoo-ah”

“ Geurae ? Sudahlah , Jja  sekarang kau masuklah hyung  . Aku tidak ingin kau kedinginan diluar saat matahari sebentar lagi akan tenggelam .”

“ Arraseo . Aku masuk eoh . Kau harus pulang dengan hati-hati ne ?”

“ Eum “ Woohyun tersenyum menjawab Sunggyu . Dua manicnya menatap lekat mengikuti sosok namja manis tersebut  hingga berlalu  masuk melewati sebuah pagar kokoh  megah dihadapannya .Sebuah pagar yang tentu saja tidak dapat Woohyun masuki kedalamnya .

“ Gomawoo karena kau masih mempercayai ku , Kim Sunggyu hyung”
Tanpa Sunggyu sadari sebuah ulasan senyum sinis mengiringi kepergiannya . Sebuah senyum yang lebih mirip dikatakan seringaingan , terpampang jelas pada wajah tampan Woohyun .


“ Yah ! Kim Sunggyu !! Kau dari mana saja eoh?!”

Baru saja pintu kayu besar itu berdecit terbuka , kini sebuah suara teriakan  membahana hampir diseluruh ruangan .

Lee Howon , atau namja yang sering dipanggil Hoya itu nampak telah  siap memberikan setumpuk ceramahnya pada sosok manis yang kini  terpojok pada sudut pintu .

“ Kau dari mana saja eoh ? Kenapa kau baru pulang sekarang ?! Apa kau tak tahu aku cemas setengah mati memikirkan mu !”
“ Mi-mianhae”Ucap Sunggyu menundukkan kepalanya . Namja manis itu nampak takut hanya untuk sekedar melihat wajah manis Hoya yang berdiri dihadapannya .
“ Mwo ? Apa  hanya itu yang kau sampaikan ? Apakah kau tidak tahu aku hampir mati terkena serangan jantung saat Myungsoo datang dan menanyakan mu ?!”
Sunggyu sontak membulatkan mata sipitnya saat mendengar nama ‘Myungsoo’ . Yah namja itu baru ingat pada tujuan utamanya , yaitu menjemput Myungsoo kebandara .

“ Ommo .. Myu-Myungsoo eodieo ? Diamana dia sekarang Hoya?” Tanya Sunggyu , mencengkram erat bahu Hoya seakan tak sabar untuk mengetahui jawaban yang keluar dari bibir Hoya .

“ Yack ! Kau menyakiti ku Gyu” Desis Hoya saat merasakan bahunya yang terasa sakit akibat cengkraman tangan Sunggyu yang cukup kuat.

“ Mi-mianhae” Ucap Sunggyu saat menyadari bahwa teman manis berpipi chubbynya itu kesakitan akibat ulahnya . Melepaskan cengkramannya cepat,  Sunggyu kembali menatap sosok Hoya dengan penuh tanya .
“Ck .  Dia sedang berada diatas . Cepatlah minta maaf padanya eoh”

“ Arraseo”

Seolah tak ingin berlama-lama , dengan segara Sunggyu mengayunkan kakinya . Berlari kecil menaiki anak tangga kayu rumahnya , anak tangga yang membawanya pada tingkat dua rumahnya atau lebih tepatnya rumah Myungsoo .

Kaki kecilnya melangkah perlahan setapak demi setapak sebelum akhirnya berenti tepat didepan sebuah pintu kayu yang tengah tertutup rapat .

“ Myungsoo-ya….”






_TBC _
Mian yah  gag nyambung atau banyak Typo , gag ngefeel dan lain-lain ..
Gag janji bakal update cepet kalo mau lanjut silakan comment yah kalo enggak mau dilanjut juga gag papa .. jadi gag nambah hutang ff heheh ^__^V
. sepatah comment dari readers adalah secercah harapan bagi author untuk melanjutkan FF ini Gomawo *BOW*
Yang terakhir Chukkae buat Infinite udah menang MAMA kemarin ..