Author : Kwon Hee Je
Cast :
-
Nam Woohyun
-
Kim Sunggyu
-
Kim Myungsoo
-
Lee Seungyeol
-
And other , bisa nambah seiring waktu berjalan
*cielah*
Warning : Boy X BOY , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read!
Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL
Genre : Angst
Squel dari Going Crazy . Ada yang masih inget ? udah lupa yah ? hahahaha #Plakkk . Author gag bisa bikin summary pokonya intinya kayag gtu .. lol
Note : Kalo ada yang gag suka ama Couplenya jangan Bash
author yah .. Namanya juga imajinasi untuk berkarya , tolong dihargai ..
Gomawoo :*
.. Happy Reading …
………………………………………………………………………….
“ kau baru pulang?” Tanya seorang
namja yang tengah duduk manis dikursi makannya
“ Eum , aku pulang” Ucapnya yang
segera menyambar kearah sang namja . Memberi sekilas ciuman tepat dipipi chubby
sang namja tinggi yang bernama Lee Sungyeol , sebelum akhirnya kembali
menghambur pergi seakan mencari sesuatu . Meninggalkan Sungyeol yang
berteriak-teriak tak jelas dari arah dapurnya , karena tak terima dengan aksi
Woohyun yang mencium pipinya
Bibir tebal itu mengulas senyum
simpul saat irisnya menangkap sosok dirinya pada sebuah pantulan kaca
didepannya .
“ Apakah kau tak mengenaliku Kim
Sunggyu? Apakah kau tak bisa mengenali wajah ku lagi ?” Tanya namja tersebut
memulai monolognya.
“ Akhirnya aku tak menyesal telah
melakukan pembedahan pada seluruh bagian tubuh ku . Anniya , itu bukan
keinginan ku ! Tapi kau yang membuat ku harus mengalami rasa sakit itu Kim
Sunggyu ! Bukankah ini tidak adil?
Bukankah kau juga harus merasakan bagaimana saat jarum tajam itu menembus kulit
mu ? Saat rasa sakit itu mengoyak seluruh tubuh mu ! Pernahkah kau merasakan
bagaimana rasa sakit yang kau alami saat
kulit mu seperti akan terlepas dari daging mu sendiri ? Aku dapat pastikan ,
kau akan merasakannya Kim Sunggyu” Jemari itu perlahan mengepal , senyum yang
mengerikan itu akhirnya muncul dibarengi dengan sorot tatapan tajam yang penuh
dendam . Entah apa yang namja itu
pikirkan saat ini. Irisnya masih memantulkan sosok dirinya didepan pantulan
kaca. Sosok wajah yang sangat berbeda dengan wajah yang dimilikinya dulu sebelum
kejadian mengerikan itu terjadi , dan sebelum dia menjalani bedah plastic
akibat luka bakar serius yang dideritanya sehingga memaksanya untuk melakukan
bedah plastic seluruh tubuh.
_ Chapter 2 _
“ Namoo-ah , Irreona” Suara namja
itu terdengar jelas menghapus hening suasana ruangan itu . Digoyangkannya
perlahan tubuh yang tengah asik terlelap dan bergelut dengan selimutnya ,
nampak masih enggan untuk sekedar membuka matanya
“ Eum , sebentar lagi” Jawab sang
namja , masih enggan beranjak dari tempat tidurnya dan asik bergeliat kecil
mencari posisi nyamannya
“ Andew . Kau harus bangun Namoo!
Ini sudah siang , dan kau harus makan !”
rajuk Sungyeol , sang namja yang kini tengah sibuk mencari segala macam cara
untuk membangunkan sosok yang terlihat masih asik diatas tempat tidurnya itu.
Mengoncangkan tubuh berotot itu lebih kuat agar sang namja mau bangkit dari
tidurnya
“ Arraseo .. Arraseo” Dengus
Woohyun yang akhirnya memposisikan dirinya duduk ditepi bednya . Mengacak surai
hitam gondrongnya , dan tak hentinya mendengus malas.
“ Kajja kita makan , eum?” Ajak
Sungyeol tersenyum simpul setelah sukses membangunkan sang namja dari tidur
panjangnya. Namja tinggi berparas manis itu segera bangkit dari tepi bed
Woohyun dan pergi melangkah keluar ruangan
.
.
.
“ Yeol-ah , kau masak apa eum ? Aromanya
sangat enak” Bisik namja itu melingkarkan tangannya pada tubuh ramping sang
namja yang lebih tinggi darinya . Sontak membuat sang empunya segera terlonjak
kaget dan hampir saja menumpahkan sup yang sedang dimasaknya
“ Yack !! Apa yang kau lakukan
eoh?” Dengus namja itu , matanya membulat sempurna saat membalikkan tubuhnya
dan melihat sosok tubuh sixpack Woohyun yang terekspos sempurna , belum lagi
rambut gondrongnya yang nampak masih basah membuat tetesan air itu jatuh
membasahi dada bidangnya, membuat sosoknya semakin terlihat eerrr menggoda.
“ Eoh , Wae ?? Aku hanya bertanya
kau masak apa . Apa ada yang salah
dengan itu ?” jawab Woohyun datar kembali mengacak surai hitamnya dengan handuk
kecil putih yang berada ditangannya.
“ Yack !! pakai baju mu Pabo !!!!”
Bentak Sungyeol tak dapat menyembunyikan raut wajahnya yang kini sukses memerah
karena melihat tubuh Woohyun yang memang sangat menggoda dengan kulit TANnya .
“ Arraseo .. Arraseo .. Eoh kau
cerewet sekali” Dengus Woohyun , kembali
menuju kamarnya untuk sekedar mengambil bajunya
“ … “ Namja manis berpipi chubby
itu terdiam sejenak , sorot matanya menatap lekat sosok punggung tegap milik
Woohyun , seolah menyiaratkan sesuatu pada sinar matanya yang terlihat meredup
.
.
.
“ Sunggyu-ah , kau mau kemana eoh
?” Tanya namja manis itu pada sosok namja yang kini tengah terlihat membenahi
pakaian yang melekat pada tubuh indahnya
“ Aku akan pergi sebentar Hoya”
“ Eodi ? Kau akan kemana ? Kau
ingat pesan Myungsoo kan ? kau tidak boleh pergi kemana-mana”
“ Ne aku tahu , tapi aku hanya
pergi sebentar . Lagi pula Myungsoo sedang tidak ada disini” jawab namja manis
bersurai caramel itu segera melenggangkan kakinya untuk keluar kamarnya
“ Tapi bagaimana jika Myungsoo
tahu kau tidak ada ?” Tanya Hoya yang kini tengah mengikuti Sunggyu dari
belakang , mencoba menyamakan langkahnya dengan sang namja bersurai caramel
tersebut
“ Jika kau tidak member tahunya dia tidak akan tahu Hoya . Dan juga
aku hanya sebentar . Aku hanya akan mentraktirnya makan karena dia telah
menolong ku itu saja . Lagi pula selama ini aku tidak pernah mempunyai teman
kecuali kau dan dokter Jang !” Namja manis itu kini menghentikan langkahnya ,
menatap lawan bicaranya dengan poutan dibibir tipis nan merahnya. – Kesal –
Itulah yang Sunggyu rasakan sekarang , bagaimana tidak ? Mungsoo selalu
melarangnya untuk keluar rumah dan melarangnya untuk berteman dengan siapapun ,
sehingga dia hanya mempunyai dua orang teman yaitu dokter Jang Dongwoo dan juga
Hoya .
“ Jebal sekali ini saja nde , eum ? Ijinkan aku Hoya-ah . Aku sudah janji
dengannya” Rajuk Sunggyu menyatukan kedua tangannya dengan sesekali mengerjap-
ngerjapkan mata segarisnya , membuat kesan imut pada dirinya
“ Aisshhh , arraseo ! Tapi kau
janji kau akan pulang sebelum gelap eoh ?”
“ Ne , yaksok . Gomawoo Hoya”
Sunggyu segera menarik Hoya kedalam pelukkannya . Senyum tak luput menghiasi
bibir tipisnya saat ini .
.
.
Namja dengan iris segaris itu
mendudukkan dirinya diatas bangku halte yang terlihat kosong . Walaupun disiang
hari halte itu masih nampak sepi disebuah pulau yang memang masih jarang
penduduknya. Sunggyu memain-mainkan kakinya , mengayunkan perlahan dengan
senyum yang nampak tersungging pada bibir tipisnya . Mengulas senyum seperti
anak kecil yang tengah menunggu jemputan dari orang tuanya . Mendongakkan
kepalanya keatas menatap awan-awan biru , dan membiarkan sepoi angin menghempas
wajah mulusnya . Sepertinya dia sangat senang , senang karena dia akhirnya
mempunyai teman baru.
Satu jam telah berlalu , Sunggyu
masih nampak setia melanjutkan aktivitasnya mengayunkan kaki jenjangnya . Dua
jam berlalu , kini namja manis itu nampak sedikit mengerutkan senyumnya , takut
jika namja tampan itu tidak datang dan enggan menerima ajakan Sunggyu untuk
mentraktirnya . Tiga jam berlalu , Sunggyu masih setia ditempatnya , nampak tak
ingin sedikitpun beranjak dari halte itu walaupun sinar matahari mulai
tenggelam dan menciptakan suasana keheningan sore . Empat jam sudah , Sunggyu
masih nampak terpaku memandang kosong jalanan sepi didepannya , tak nampak
tanda-tanda namja tampan itu akan datang .
=___=
“ Namoo-ah , Eodiga ?” Tanya
Sungyeol terheran saat melihat Woohyun nampak asik mengeluarkan beberapa potong
pakaiannya dari dalam lemarinya
“ Aku akan pergi sebentar Yeol”
jawabnya sembari masih asik melanjutkan aktivitasnya memilih beberapa baju yang
akan dia gunakan nanti
“ Menurutmu yang mana yang bagus ?
Ini Atau yang ini ?” Tanya Woohyun,
menyodorkan dua helai baju miliknya dihadapan Sungyeol yang masih setia memasang raut wajah bingungnya
“ Kenapa kau bertanya padaku ?”
Tanya namja berpipi chubby itu mengerucutkan bibirnya kesal
“ Karena pilihan Yeolku-lah yang
paling bagus” ucap namja itu memasang cengiran khasnya , namun sukses
membuatnya mendapatkan pukulan yang mendarat tepat diatas kepalanya
“ Ouwwcchh” Rintih Woohyun ,
mengelus kepalanya kesakitan
“ Mwo ? Yeol-ku ? Neo Micheoseo
?!!” Bentak namja itu segera pergi meninggalkan Woohyun yang kini sibuk
memegang kepalanya dan meringis kesakitan. Langkah panjangnya berlalu dibalik pintu kamar Woohyun .
Namja tinggi itu baru menghentikan
langkahnya dibalik pintu . Menghela napasnya sembari menyenderkan tubuh
tingginya pada dingding tembok dingin disamping pintu kamar Woohyun , Seakan nampak
menyembunyikan sesuatu dengan wajahnya
yang kembali memerah padam.
“ Yeol-ah , apa yang kau pikirkan
eoh?” Tanya namja itu pada dirinya sendiri . Jemarinya diarahkan pada dada
bidangnya , mengepalkan jemarinya untuk meremas daerah dadanya . Merasakan
detak jantung yang semakin berdetak kencang.
Sedangkan dibalik pintu itu kini
tengah menunjukkan sosok namja yang tengah sibuk bercermin memantulkan sosoknya
pada layar kaca. Dengan senyum yang menyeringai menghiasi bibir tebalnya .
“ Apakah kau masih menungguku ,
Sunggyu-ah” Ucapnya sebelum melangkah pergi meninggalkan kamarnya . Pergi menuju
tempat yang Sunggyu janjikan untuk bertemu dengannya .
.
.
.
Kini tepat lima jam sudah , namja
berparas manis itu masih dengan setia menunggu
kehadiran seseorang . Namoo , namja tampan yang sedang ditunggunya tak juga
nampak menunjukkan batang hidungnya . Helaan napas itu kembali keluar dari
bibir tipis merahnya , mempoutkan bibirnya karena kecewa sang namja tak juga
datang menemuinya . Sesekali nampak
Sunggyu kembali menatap jam yang melingkar ditangannya . Jam yang kini
menunjukkan pukul 07.00 malam.
Baru saja namja manis itu ingin
memutuskan untuk pergi dan beranjak dari duduknya , namun langkahnya kembali
tercekat ketika iris segarisnya
menangkap sosok seseorang yang kini
tengah berlari menuju kearahnya dengan deru napasnya yang terengah-engah .
“ Hosh .. Hosh .. Mian apakah kau
menunggu lama ?” Tanya namja itu sontak membuat sosok yang berada dihadapannya
kini mengulas senyum manisnya
“ Anniya , kau datang aku sangat
bersyukur” jawabnya dengan senyum malaikatnya , sedangkan Woohyun sesekali
nampak mengelap kasar keringat yang mengucur dikeningnya dengan punggung
tangannya dan juga senyum simpul yang mengulas dari bibirnya .
“ Kita akan kemana ?” Tanya
Woohyun memulai memecah keheningan , mendekati sosok Sunggyu yang kini nampak
tengah berpikir
“ Bagaimana jika kita pergi
mencari restoran didekat sini ?”
“ Hmmm … Arraseo , Kajja” Jawab
Woohyun memasang seulas senyum simpulnya .
Dua namja itu melangkahkan kakinya menuju kepusat kota .
Pusat kota yang menjadi tempat para wisatawan untuk menetap dan menikmati
liburan mereka dipulau kecil nan indah itu . Mengedarkan pandangannya kekiri
dan kekanan menatap satu persatu bangunan gedung restorant nan mewah yang
berjejer disana.
“ Namoo-ah , bagaimana jika disini
saja eum?” Ajak Sunggyu sembari menunjuk sebuah restorant megah berlapis kaca
disana
“ Aku sering pergi kemari dengan
Myungsoo . Disini makanannya enak” Sambungnya dan hanya dijawab dengan anggukan
kecil dari Woohyun
Sunggyu tersenyum saat mendapat
sebuah jawaban berupa anggukan dari Woohyun , segera namja itu menarik tangan
Woohyun untuk masuk kedalam restorant
“ Selamat datang tuan , silakan
masuk” Ucap sang pelayan ramah . Segera menunjukkan sebuah tempat kosong yang
berada disamping kaca
“ Hyung , apakah tempat ini tidak
terlalu mahal ?” Tanya Woohyun sedikit berbisik pada namja yang tengah duduk
manis dihadapannya , seakan takut jika ucapannya terdengar oleh pelayan yang
kini tengah berdiri diantara mereka berdua
“Anniya , tenang saja aku sudah
membawa kartu …..” Ucapan itu terhenti sejenak diiringi dengan bulatan sempurna
pada iris sipit itu
“ Wae ?” Tanya Woohyun mengerutkan
keningnya menatap heran kearah Sunggyu yang kini tengah sukses membatu sempurna
“ Othokkae ??? Aku kehilangan
dompet ku” Jawab Sunggyu terlihat panic . Jemarinya bergerilya disepanjang
tubuhnya , mengecek satu-persatu kantongnya yang ternyata hasilnya menunjukkan
–Nihil _ .
“ Apakah sudah siap memesan tuan?”
Tanya pelayan itu memotong pembicaraan dua namja yang kini tengah asik
berpandang-pandangan cemas
Sunggyu segera mendongakkan
kepalanya dan menatap sang pelayan . Dengan senyum simpulnya namja manis itu menutupi rasa tegangnya .
“ Mian , sepertinya makanan disini
tidak ada yang cocok dengan selera kami . Kajja Namoo-ah , kita pergi mencari
restorant lain saja “ Jawab Sunggyu angkuh , segera bangkit dari tempat
duduknya dan menarik tangan Woohyun yang sukses hanya membentuk mulutnya
menjadi bulatan sempurna .
Sunggyu melepaskan tautan
jemarinya pada jemari-jemari milik Woohyun yang lebih besar darinya .
Membalikkan tubuhnya sehingga dapat menatap wajah tampan milik namja bersurai
hitam kelam tersebut. Dari manic mata
sipitnya terbendung sebuah buliran air mata yang siap keluar , merasa kecewa
dan bersalah karena kecerobohannya mengakibatkan dirinya tak dapat menepati
janjinya.
“Higkss .. higks .. Mianhae ,
Namoo-ah , sepertinya aku kehilangan dompet ku” Ucap Sunggyu , menundukkan
kepalanya sembari mempoutkan bibirnya seperti anak kecil
Woohyun , namja itu tersenyum
simpul , jemarinya perlahan mengusap lembut surai caramel tersebut. “
Gwencanayo , kau bisa mentraktir ku lain kali”
Sunggyu , namja manis bersurai
caramel itu mendongakkan kepalanya , menatap kedalam manic mata woohyun .
“ Mianhaeyo. Geundae bagaimana jika kita makan dirumah ku saja ?
Apakah kau mau ??” Ajak Sunggyu , setelah mendapatkan ide cemerlang lainnya .
Raut wajah sedih itu kini tergantikan dengan raut wajah yang kembali terlihat
ceria
“ Arraseo , terserah kau saja Gyu”
Jawab Woohyun tersenyum simpul
“ Kalau begitu Kajja , kita pergi”
Sunggyu tersenyum manis , menarik kembali tangan Woohyun untuk mengikutinya
( Sunggyu’s Home )
“ Gyu-ah , siapa dia ?” Tanya Hoya
, menatap lekat sosok namja yang berada dibelakang Sunggyu
“ Ah , dia adalah teman baru ku
Hoya” Jawab Sunggyu , menatap Woohyun sembari tersenyum manis
Hoya , kini namja berpipi chubby
itu dengan cepat segera menarik tangan
Sunggyu , membuat namja manis itu mendekat kearahnya .
“ Apakah kau lupa , Myungsoo
menyuruh mu untuk berhati-hati dengan orang asing?” Bisik Hoya , tepat
disamping telinga Sunggyu
“ Anniya , Namoo bukan orang asing
Hoya-ah . Dan juga Myungsoo sedang tidak ada dirumah . Jadi dia tidak akan tahu
. Aku mohon sekali ini saja , ne ? Aku sudah berjanji padanya dan juga aku telah
berhutang budi padanya”
Hoya menghela napasnya perlahan , irisnya
menatap lekat sosok namja bersurai hitam
kelam tersebut . “ Arraseo , tapi kau
berjanji untuk hari ini saja, ne ?”
“ ne , Yaksok” Sunggyu tersenyum
lebar , segera namja itu kembali mendekat kearah Woohyun yang nampak tak
bergerak dari tempatnya sedari tadi.
“ Kajja Namoo , kita masuk
kedalam” Ajak Sunggyu , sebelum melenggang masuk kedalam rumah mewahnya , yang juga sebenarnya
adalah rumah Myungsoo.
Sunggyu , namja manis itu
nampak mempoutkan bibirnya , jemari
lentiknya mengetuk-ngetuk bibir tipis nan merahnya , nampak tengah berpikir
keras saat ini.
“ Waeyo ?” Tanya Woohyun saat
melihat namja manis itu tengah berpikir dengan kerasnya
“ Othokae ?” Sunggyu , namja manis
itu kini malah berbalik bertanya .
Menolehkan pandangannya kearah Woohyun , dari manic matanya dapat
dilihat kembali bulir-bulir air mata yang seakan ingin jatuh membasahi pipi
chubbynya .
“ Wae ?” Tanya Woohyun lagi ,
heran bercampur cemas , saat melihat raut wajah Sunggyu
“ Mianhae , aku lupa jika aku
hanya bisa memasak pasta” Sunggyu , namja itu menundukkan kepalanya , malu ,
Jangan lupa dengan pipinya yang kini mengembung sempurna
“ Ne ?? Hahahahahah .. Arraseo ,
Bagaimana jika aku yang memasak untuk mu ?” Tawar Woohyun , mengelus surai
caramel milik Sunggyu yang kini sontak mendongakkan kepalanya dan menatap
Woohyun dengan matanya yang berbinar-binar
“ Eoh ? Kau bisa memasak?”
“ Ne , tentu saja . Bukankah dulu
aku selalu memasakkan untuk mu GYu ?” Lengkungan tipis membentuk dari bibir
tebal namja bersurai hitam kelam tersebut
“ Ne ?”
“ Anniya , Jja kau duduk saja disini ne ? Aku akan
memasakkan untuk mu” Woohyun segera menarik tangan Sunggyu , mendudukkan namja
manis itu diatas kursi meja makan yang berada diruang makan rumah Sunggyu ,
sebelum dirinya kembali berkutat dengan peralatan dapurnya.
Manik mata segaris itu nampak
memperhatikan segala gerak sosok namja yang berada dihadapannya . Irisnya
selalu mengikuti kemana pergerakan namja itu , seperti ada sesuatu didalam
hatinya saat melihat sosok punggung tegap namja itu.
“ Jja , makanannya sudah jadi”
“ Woaahh , kelihatannya sangat
enak” Ucap Sunggyu kegirangan , matanya menatap satu persatu makanan yang
tersaji didepannya dengan senyum yang melengkung sempurna dibibirnya
“ Makanlah eum?”
“ Arraseo , selamat makan!!!!”
Sunggyu , namja manis itu tersenyum lebar sebelum melahap satu persatu makanan
lezat yang tersaji dihadapannya , mamasukkan makanan itu kemulutnya.
Woohyun , namja itu kembali
tersenyum , irisnya manatap sosok dihadapannya yang kini tengah asik melahap
makanan yang tersaji diatas meja dengan lahapnya . “ Apakah kau tidak takut
jika makanan itu tak baik untuk kesahatan mu , Gyu ?” Tanya namja itu tersenyum
simpul
“ Ne ?”
“ Anniya , makan saja”
“ Kekekeh , aku tidak akan takut
jika makanan ini tidak baik untuk kesehatan ku ataupun bila ada racunnya . Aku tidak akan menyesal jika
itu terjadi karena makanan ini sangat lezat”
“ Geurae ?” Woohyun , namja itu
kembali tersenyum simpul , menatap lekat sosok yang tersenyum lebar kearahnya
“ Jja , Woohyun-ah aaaaaa~~”
Sunggyu , namja itu segera mengarahkan satu sendok penuh makanan kearah bibir
Woohyun , menyuapi namja bersurai kelam yang sedari tadi tak terlihat menyentuh
makannanya sedikitpun
Woohyun tersenyum , membuka mulutnya lebar untuk
mempermudah akses makanan yang diberikan Sunggyu masuk kedalam mulutnya . ‘
Jika seperti itu , seharusnya aku memasukkan racun saja . Bukankah begitu , Gyu
?’ ucap Woohyun dalam hati , menguyah perlahan makanannya.
.
.
“ Namoo-ah , kau sudah pulang ?”
Tanya sosok namja yang kini tengah duduk manis diatas sofanya
“ Eum” Jawab Woohyun tersenyum
lebar , segera menghambur untuk duduk disamping namja itu
“ Waeyo ? sepertinya setiap kau
pulang kau selalu terlihat senang akhir-akhir ini?”
“ Geurae? Ahhh , mungkin aku
senang karenaakhirnya telah menemukan
sosok yang sangat lama aku rindukan”
Jawab Woohyun , menatap lurus kearah televise ,
memasang senyumnya yang tak seorangpun mengetahui arti dibalik senyumnya
“ Ne ?”
“ Aku telah menemukannya ,
Sungyeol-ah” Woohyun , namja tampan bersurai kelam itu menolehkan pandangannya
menatap dalam manic mata Sungyeol yang kini telah membulat sempurna . Jangan
lupa dengan senyum yang selalu terukir dari bibir tebalnya.
Sungyeol , namja manis itu
membulatkan matanya sempurna , irisnya balas menatap iris kelam Woohyun ,
sementara jemarinya mengepal menahan sakit pada organ dalam tubuhnya saat
mendengar ucapan yang keluar dari bibir Woohyun .
TBC ? Or End ??
Mian gag nyambung atau banyak Typo
gag ngefeel dan lain-lain ..
Jangan lupa comment nde , sepatah comment dari readers
adalah secercah harapan bagi author untuk melanjutkan FF ini Gomawo *BOW*
Next thor...
BalasHapusJangan lupa cepet2 di post di Woogyu fanfiction y...
Lanjut author..
BalasHapusPenasaran banget sama kelanjutan
Di tunggu secepatnya fighting.. :D