Author : Kwon Hee Je
Cast :
-
Nam Woohyun
-
Kim Sunggyu
-
And other , bisa nambah seiring waktu berjalan
*cielah*
Warning : Yaoi Only ! NC 21
Summary : terinpirasi dari konflik
FF karyanya Arvita Kim eonnie judulnya ‘ The choosen’ :D
Note : Please Don’t
Copy ! Don’t like Don’t Read! Hasil
karya imajinasi autor sendiri dan bukan dari menjiplak .. Baru bangun dari masa
hibernasi dan gag mau banyak bacot so Happy Reading!!
Special thx to : - Arvita Kim :)
.. Our Little Angel ……
Seorang namja tampan tengah menatap keluar jendela kaca
ruang tamu miliknya . Menatap jauh keluar dengan tatapan sendunya .
Sepoi angin dia biarkan menghembus kulit wajah tampannya ,
seakan sepoi angin dapat menenangkan pikirannya .
Namja tampan itu perlahan menutup kedua matanya .
Bening air mata jatuh dari sudut matanya perlahan disertai
dengan bibirnya yang bergetar dan isak tangis dari bibirnya .
Satu musim telah berakhir . Musim dingin berubah menjadi
musim semi dimana semua daun berwarna kecoklatan kini mulai berguguran karena
rapuhnya sang batang . Begitu pula yang
dirasakan namja tampan itu .
Hatinya seakan rapuh
sehingga tubuh tegap dan kekarnya terlihat lemah dengan kaki yang
bergetar menopang berat tubuhnya .
“ Namoo-ah” Ucap seseorang , sukses membuyarkan lamunan namja
tampan bernama lengkap Nam Woohyun tersebut.
Menghapus cepat air mata yang menetes dari sudut matanya
dengan kasar , Nam Woohyun mengembangkan senyum tipisnya .
Membalikkan tubuhnya menatap sosok namja manis bersurai madu
dengan dua buah mata segaris ciri khas
sang namja .
“ Apa yang kau lakukan ?” Tanya sang namja memiringkan
kepalanya , terkesan sangat cute
“ Anniya . Palliwa chagi” Woohyun tersenyum lembut ,
mengulurkan tangannya kearah namja dengan surai madu tersebut untuk datang
padanya.
Sunggyu , namja dengan surai madu tersebut tersenyum simpul
membalas uluran tangan Woohyun . Uluran tangan yang menuntunnya
menuju kearah sang Nampyeon.
“ Waeyo?” Tanya Sunggyu . Namja manis itu menatap lekat dua
manic mata hitam kelam sang nampyeonnya , seolah mencari suatu jawaban disana .
Dengan cepat Woohyun menggeleng . Mengeleng lemah dengan
seulas lengkungan yang masih setia dia pasang pada bibir tebal miliknya .
Seolah tak ingin anaenya mengetahui sesuatu yang sedang dia sembunyikan .
Dua lengan kekar Woohyun melingkar erat pada pinggang
Sunggyu yang sedikit buncit . Memeluk erat
sosok anaenya dengan sesekali menyesapi aroma tengkuk khas Sunggyu , namja manis dihadapannya .
Diciumnya sesekali leher jenjang nan putih itu dengan
kecupan kecil seolah ingin menyalurkan rasa cinta dan sayang yang selama ini
tersimpan rapi dalam hatinya . Rasa cinta dan sayang yang hanya untuk Kim
Sunggyu seorang ! Kim Sunggyu yang beberapa bulan terakhir ini tengah resmi menjadi Nam Sunggyu .
Sunggyu terkekeh geli , walaupun sudah menikah dengan
Woohyun , namun tetap saja Sunggyu terkadang merasakan canggung dan bergidik
geli saat sang nampyeonnya itu melalukan sesuatu pada tubuhnya .
“ Namoo~~ ! Hajimaaaa ~~~” Rajuk Sunggyu . Menjauhkan
tubuhnya beberapa centi dari sang Nampyeon , namun dua lengan yang melingkar
erat pada pinggangnya sukses membuatnya tak dapat pergi lebih jauh.
“ Diamlah seperti ini sebentar chagi” Ucap Woohyun kembali
merapatkan tubuh Sunggyu pada tubuhnya . Menempelkan punggung namja sipit itu
pada dada bidangnya .
“…”
Hening , tak ada lagi suara yang keluar dari bibir
masing-masing . Hanya membiarkan bunyi sepoi angin yang bergesekan dengan dedaunan kering meramaikan
suasana diantara mereka.
Sibuk menyelami pikiran mereka masing –masing , dua namja
itu saling terdiam seribu bahasa diposisi semula . Memeluk dan dipeluk !
Suara helaan napas panjang yang keluar dari bibir Woohyun
sekan menjadi akhir dari keheningan yang mereka ciptakan . Sebuah helaan napas
panjang yang seakan menggambarkan berapa
beratnya beban pikiran dalam diri sang empunya .
“ Chagiya …..”
“ … “ Diam. Namja dengan mata segaris itu nampak tak
menjawab maupun memberi balasan akan panggilan nampyeonnya padanya . Seolah tau
apa yang akan nampyeonnya ucapkan dan kearah mana alur pembicaraan mereka
mengarah .
Kim Sunggyu hanya
menatap lurus , jauh kearah luar jendela kaca besar di ruang tamu mereka .
“ Urri kajja , Kita gugurkan saja bayi yang ada didalam
kandungan mu ?”
Sunggyu tersenyum simpul saat mendengar apa yang baru saja
nampyeonnya itu katakan . Tersenyum karena tebakannya ternyata benar ! Pada akhirnya kesinilah
topic pembicaraan mereka .
Tersenyum miris dengan rasa sakit yang mengiris hatinya .
Kim Sunggyu memejamkan perlahan kedua matanya , membiarkan bening cairan basah
itu jatuh membentuk sebuah aliran dipipi chubbynya .
“ Chagiya .. Mianhae .. Jeomal mianhae “ lirih Woohyun . Mengeratkan
kedua lengan tangan kekarnya pada tubuh Sunggyu , lebih tepatnya pada perut
sang anae yang membuncit .
Woohyun menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sunggyu ,
membiarkan cairan bening miliknya ikut menetes membasahi kulit putih , pundak
Sunggyu.
“ …”
Sunggyu terdiam , hanya sesekali menggigit lebih keras bibir
bawahnya untuk menahan isak tangis tak lolos dari bibirnya .
“ mianhae chagi … Hanya saja aku tidak bisa membayangkan
jika ….. Jika kemungkinan terburuk terjadi .. kau tak berada disisi ku”
Sunggyu tersenym miris , membuka perlahan kedua matanya
sebelum menundukkan kepalanya menatap perut buncitnya .
Dua lengan Sunggyu bergerak mengambil salah satu tangan
Woohyun yang melingkar pada perutnya . Menuntun tangan namja tampan itu untuk
mengelus lembut perut buncitnya .
“ Urri chagi othokaee ???
Apa yang harus eomma perbuat sayang ? Bahkan appa mu meminta eomma untuk
membunuh mu” Ucap sunggyu seolah berbicara pada calon bayi dalam rahimnya .
Dengan senyum tipis yang masih setia terpatri dibibir tipis
nan merahnya , namja itu menatap miris perut buncitnya .
“ Namoo-ah , mianhae . Berapa kali pun kau membujuk ku
jawabannya akan tetap sama . aku tidak akan menggugurkan kandungan ku ! Anak
kita ! Jika kau bilang kau tidak bisa membayangkan jika aku tak berada disisi
mu , begitupun aku Namoo . Aku tidak bisa membayangkan jika anak kita tak berada
disisi kita . Terlebih kau belum sempat melihatnya .”
Sunggyu tersenyum miris sebelum mengambil salah satu tangan
Woohyun yang tadi mengelus perutnya . Mengecup pelan punggung tangan kekar
Nampyeonnya seolah menyalurkan rasa kasih , cinta dan pengabdiannya sebagai
anae lewat sebuah kecupannya .
“ Mianhae Namoo … Hikss”
Tangis itu lolos begitu saja saat Sunggyu merasa kesabarannya kini sudah
berada pada batasnya .
Sedih , kecewa , takut , benci , dan kesal seolah bercampur aduk
didalam hatinya sehingga tangis adalah satu-satunya cara untuk mengeluarkan
rasa yang bercampur aduk dalam hatinya .
“ Sssttt .. Uljima … uljima Chagiya .. kau jangan menangis
lagi eum … Aku yang salah , ne aku yang salah . Seharusnya aku tidak membahas
hal ini lagi . Mianhae “
Dengan cepat Woohyun membalikkan tubuh Sunggyu menghadap
kepadanya . Menarik tubuh gempal yang bergetar itu kedalam pelukan eratnya.
“ mianhae .. Joemal mianhae” lirih Woohyun , membisikkan
berulang kali kata maaf pada telinga sang anae , dalam pelukannya .
.
.
#Flashh Back
“ Woohyun-ah … ” ucap
sosok namja berjas putih panjang itu memulai pembicaraannya . Mengambil posisi
duduk nyaman diatas meja kerjanya dengan sesekali menghela napas panjang seolah
mengambil aba-aba untuk memulai topic pembicaraan
“ Ne , Waeyo Hoya-ah ? Sebenarnya apa yang terjadi pada
Sunggyu? Akhir –akhir ini dia terlihat kelelahan ” Tanya sang pemilik nama ,
menjejali Hoya sang doctor yang juga merupakan sahabatnya dengan segudang
pertanyaan . Pertanyaan yang menghantui
dan melayang-layang didalam pikirannya sejak membawa Kim Sunggyu datang kerumah
sakit tempat Hoya sahabatnya bekerja .
“ …” Hoya terdiam , lebih memilih untuk menarik napasnya
sejenak sebelum kembali menjawab
pertanyaan dari sahabatnya itu “ pertama
aku ingin mengucapkan selamat pada mu Nam Woohyun”
Woohyun mengerutkan keningnya , menatap Hoya dengan tatapan
seakan meminta penjelasan lebih jelas atas ucapannya .
“ Selamat ? Untuk apa ?”
“ Anae mu . Nam Sunggyu , dia telah mengandung anak pertama
kalian”
“ Ne ???”
Nam Woohyun , namja tampan itu seakan tak dapat
menyembunyikan lengkungan indah dibibirnya saat mendengar ucapan yang baru saja
Hoya katakan . Bahagiya ! Yah , setidaknya itulah yang namja tampan itu rasakan
saat ini , saat mengetahui anaenya Kim Sunggyu ternyata tengah mengandung anak
pertama mereka , dan ternyata itulah yang menyebabkan anaenya akhir-akhir ini sering merasa mual dan tidak
enak badan .
“ Be-benarkah ??”
“ Ne . Anae mu , dia sedang mengandung . Geundae …” Hoya
kembali menggantungkan kata-katanya , menghela kembali napas panjangnya sebelum
menatap sosok tampan Woohyun dihadapannya itu dengan dua manic matanya
“ Mianhae Woohyun-ah , tapi jika Sunggyu tetap mengandung
dia bisa saja berpotensi kehilangan nyawanya “
“ M-mwo ??? Yah !! Apa maksud mu Lee Howon ?! Apa kau sedang mengerjaiku eoh ?! Ini bahkan
tidak lucu !!” Bangkit dari tempat duduknya . Nam Woohyun namja tampan itu
terlihat geram , rahangnya mengeras bersamaan dengan menegangnya otot-otot
sarafnya .
Hampir saja berimbas pada tangannya yang melayang pada wajah
tampan Hoya, sang doctor sekaligus sahabatnya
“ Tenanglah Nam Woohyun ! Aku akan menjelaskan semuanya !!”
Woohyun mengeratkan tautan jemarinya . mengepalkan tangannya
sebelum akhirnya kembali duduk diatas tempat duduknya . Mencoba untuk
bertahan mendengarkan penjelasan apa yang akan sahabatnya itu sampaikan
“ Kau pastilah tau
bukan jika seorang namja tidak mungkin mengandung ? Bagi seorang namja mereka
akan memilih untuk melakukan bayi tabung dari pada untuk mengandung dalam
kandungan merekasendiri . Bayi tabung lebih aman dari pada memilih untuk
menjalani male pregnant karena tidak kecil kemungkinan bagi seorang namja
meninggal saat proses persalinan “
“ Kim Sunggyu , sebenarnya aku pernah memberi tahunya
tentang bahaya male pregnant ini apalagi dengan kondisi tubuhnya yang memang
lemah . Namun sepertinya dia masih kokoh
menjalani male pregnant itu dan sampai
saat ini dia berhasil mengandung dalam rahimnya .”
“ Jadi apa masalahnya ?! Sebenarnya apa yang kau bicarakan
?!” Pekik Woohyun , merasa belum puas dengan jawaban Hoya yang menurutnya
sangatlah bertele-tele dan susah dimengerti itu
“ Tubuh Sunggyu sangat
lemah . Jika dia masih ingin membesarkan janin dalam kandungannya maka itu akan
berbahaya bagi tubuhnya , apa lagi sekarang dalam rahimnya kini terdapat dua
janin yang berarti itu akan semakin menyulitkan organ dalam tubuhnya untuk
membagi fungsi kerjanya ”
“ kau harus memilih diantara dua Woohyun-ah! Ibunya atau
janinnya !”
#flash back end
“ Namoo~~~” rajuk manja sang namja dengan mata segaris . Merajuk
pada sang nampyeon yang terlihat tengah sibuk dengan alam pikirannya sendiri .
Sukses membuat nampyeonnya tersadar dari lamunannya .
Menolehkan pandangannya , nam Woohyun menatap lekat wajah
Sunggyu yang tengah duduk manis didampingnya
dengan tatapan penuh tanya .
“ Waeyo chagi?”
“ Apa yang sedang kau pikirkan eum ? Kau bahkan mengabaikan
ku “ Rajuk Sunggyu , mempoutkan bibirnya kesal karena merasa dicampakkan oleh
nampyeonnya
“ kekeke .. Mianhae eum kau jangan marah lagi ne ?”
“ Cih , kau menyebalkan !” Dengus Sunggyu memukul pelan
lengan kekar Woohyun yang hanya terkekeh geli melihat tingkah hamster gembulnya
“ Waeyo eum ? Apa yang ingin kau katakan tadi?”
“ Anniya , aku hanya ingin bilang jika aegya kita baru saja
menendang lagi” jawab Sunggyu tersenyum cerah . Menatap dalam manic mata
Woohyun dengan dua manic hitam miliknya yang nampak bersinar .
“ Geurae ??”
Sunggyu mengangguk semangat , seolah memberikan jawaban
pasti pada Woohyun
#greebb
Woohyun tersentak , meringis kesakitan saat merasakan beberapa kuku jari mencengkram
pergelangan tangannya seolah ingin merobek kulitnya dan memisahkan dari
dagingnya
Menolehkan pandangannya , Nam Woohyun menatap cemas sosok
Sunggyu yang kini terlihat mengigit bibir bawahnya .
“ Wa-waeyo chagi??” Tanya Woohyun , menatap cemas sosok
Sunggyu yang kini hanya menggeleng pelan .
Senyum perlahan mengembang dari bibir tipis Sunggyu
bersamaan dengan renggangnya cengkraman tangannya pada pergelangan tangan
Woohyun .
“ Na-namoo , dia menendang lagihhh” Lirih Sunggyu dengan
senyum manis yang setia mengembang dibibirnya . Suara lirihnya nyaris saja tak
terdengar oleh sang nampyeon .
Menuntun tangan Woohyun menuju perut buncitnya , Sunggyu
tersenyum manis menggerakkan tangan
Woohyun untuk mengelus permukaan
perutnya
“ K-kau bisa merasakannya Namoo?? Dia mulai menendang”
Woohyun tersenyum hambar menatap wajah Sunggyu yang
tersenyum menatap perut buncitnya .
Entahlah , Woohyun sendiri pun tidak tahu dia harus bagaimana
saat ini . Apakah dia harus senang atau sedih .
Melihat pergerakan yang terjadi didalam perut buncit Sunggyu membuatnya senang dan bahagia , itu
berarti dua bayi kembarnya tumbuh sehat didalam kandungan sang anae . Namun
disisi lain , sepasang irisnya menangkap wajah Sunggyu yang memucat menahan
sakit , walaupun senyum tak lepas dari bibir tipisnya namun terlihat jelas dari
keningnya yang berkerut jika namja manis itu tengah menahan rasa sakitnya .
Menempelkan organ pendengarannya pada perut buncit Sunggyu ,
Namja tampan itu tersenyum miris.
“ aegya-ah , jebal jangan menendang perut buncit umma mu terlalu keras eum ?” ucap
Woohyun , mengelus sesekali perut buncit milik anaenya seolah ingin menenangkan
bayi kembar mereka yang berada didalam sana .
“ Namooo ~~” rajuk Sunggyu seketika membuat Woohyun
berpaling menatap wajah manisnya dan menghentikan aktivitas membelai perut
buncitnya sejenak
“ Gowamoo”
“ Untuk apa ?”
“ Berkat mu mereka sudah tenang dan tidak menendang lagi”
“ Jinnja ?”
Sunggyu tersenyum manis . Dianggukkannya kepalanya tanpa
ragu menjawab pertanyaan Woohyun , nampyeonnya .
“ Pasti karena tangan hangat dan besar ini yang membuat
mereka tenang”
Sunggyu mengarahkan tangannya mengambil tangan Woohyun ,
menautkan jemarinya pada jemari-jemari Woohyun yang lebih besar darinya .
Mengecup tangan besar itu lembut dan perlahan seolah tangan itu adalah sesuatu
yang sangat berharga baginya .
“ Gomawoo Woohyun-ah”
lirih Sunggyu tanpa melepaskan kecupannya pada punggung tangan Woohyun
yang bergetar .
Anniya , bukan tangan
Woohyun yang bergetar namun tangan Sunggyulah yang bergetar hebat saat menahan
tangisannya agar tidak tumpah keluar .
Perih ! itulah yang dua namja itu rasakan . Hati mereka
berdua sama-sama ingin berteriak saat melihat kondisi pasangan masing-masing .
“ Arraseo , bukankah itu memang tugas seorang Appa , eum ?
Jja , sekarang kita tidur eum? Kau pasti sudah sangat lelah”
Woohyun mengusap lembut kulit wajah Sunggyu dengan tangannya
yang lain . Mengusap kulit wajah anae manisnya itu sebelum menggendong tubuh Sunggyu ala
bridal style menuju kamar mereka .
Merebahkan tubuh gempal itu diatas kasur empuk mereka . Nam Woohyun mulai menyelimuti tubuh anaenya
dengan bed cover putih , seakan tak ingin tubuh itu kedinginan nantinya.
#Chuupp
Sebuah kecupan ringan mendarat pada kening Sunggyu .
Memejamkan dua mata
sipitnya Kim Sunggyu seolah menikmati
sentuhan benda kenyal nampyeonnya itu dengan senyum simpul menghiasi bibirnya .
“ Selamat tidur chagi” ucap Woohyun menyudahi ciuman
ringannya . Meninggalkan tubuh lelah Sunggyu terbaring diatas ranjang menuju
space kosong diseberang sang namja manis.
Woohyun membaringkan tubuhnya diatas ranjang empuk mereka .
Menggeliat kecil mecari posisi nyamannya .
Memiringkan posisi tubuhnya
, nam Woohyun menatap sosok namja manis yang tengah terbaring
disampingnya dengan dua mata segarisnya yang terpejam .
Senyum simpul tersirat diwajah Woohyun saat melihat
pemandangan yang tersaji dihadapannya , wajah terlelap sang anae .
Detik demi detik , menit demi menit hingga jam demi jam
telah berlalu namun namja tampan itu seakan tidak bosan dengan aktivitasnya, memandangi sosok terlelap namja manis
disampingnya . Menatap namja itu lekat seakan enggan untuk ikut menyusul
kedalam dunia mimpi bersama sang namja manis
“ Othokae ? Apa yang harus ku lakukan agar kau mengubah
pikiran mu chagi?” lirih Woohyun sembari
mengusap lembut pipi chubby Sunggyu , sang anaenya yang kini tengah tidur dengan posisis miring menghadap kearahnya
“ Kau tahu setiap malam datang seperti ini, bahkan aku enggan untuk terlelap bersama mu .
Aku takut jika aku menyianyiakan waktu
ku . Aku takut jika aku melewatkan waktu ku untuk menatap lebih lama sosok mu
. Aku takut jika suatu hari nanti aku
kehilangan mu dan tidak lagi dapat
melihat sosok mu .”
Woohyun mendekatkan wajahnya perlahan menuju wajah damai
Sunggyu . Membiarkan napas teratur Sunggyu menerpa kulit wajahnya dan demikian
pula dengan dirinya , membiarkan deru napasnya menerpa wajah damai Sunggyu .
Mengecup lembut bibir tipis nan merah tersebut dengan
perlahan seolah takut membangunkan sang empunya .
“ Saranghae .. Saranghae Nam Sunggyu” Ucap Woohyun , melepas
ciumannya .
Memejamkan perlahan
kedua matanya yang mulai terasa berat ketika rasa kantuk dan lelah mulai
menyerangnya .
Hening !
Hanya suara jarum jam
meramaikan suasana ruangan besar itu saat kedua namja itu kini terlihat tengah
terlelap dalam tidurnya .
Dua mata segaris yang
tadinya terpejam itu perlahan terbuka seiring dengan keheningan yang
tercipta . Dua mata segaris yang kini
tengah menatap lekat sosok namja
dihadapannya
“ Mianhae .. Mianhae Woohyun-ah .. Hiksss”
Sunggyu mentup cepat mulutnya dengan dua tangannya yang
bergetar , mencegah agar isak tangis itu tidak pecah dan berakhir dengan membangunkan
sang namja tampan .
“ Jeomal mianhae Woohyun-ah … Mian karena aku tidak bisa
menggugurkan malaikat kecil kembar kita. Ne , aku juga sama takutnya seperti mu
. Aku takut jika suatu hari nanti aku tidak dapat melihat wajah tampan mu lagi
. Bibir tebal mu lagi , mata tajam mu , dan hidung mancung mu”
#chupp ..
Sunggyu mengecup lembut hidung mancung Woohyun sekilas
sebelum menarik tubuhnya untuk lebih mendekat kearah Woohyun .
Menyembunyikan kepalanya pada dada bidang Woohyun , namja manis itu kemudian kembali menangis diam-diam, sama
seperti malam-malam sebelumnya tanpa
sepengetahuan Woohyun .
.
.
“ Well , jadi kau sudah siap dengan persalinannya Nam Sunggyu-shii?”
tanya Hoya , namja dengan jas putih panjang yang selalu setia melekat
ditubuhnya .
Menatap Sunggyu sang
pasien yang hanya tersenyum manis menjawab pertanyaan Hoya , sang doctor
“ Wow , kau harus bangga mempunyai anae kuat dan pemberani seperti Sunggyu , Nam-shii” Goda Hoya melirik
sosok Woohyun yang tengah duduk disamping Sunggyu .
Woohyun tersenyum hambar menanggapi godaan Hoya , dan Hoya
nampaknya tahu betul apa yang Woohyun rasakan saat ini . Rasa cemas dan rasa
panic yang bercampur menjadi satu saat persalinan yang telah ditunggu-tunggu itu
kini sudah berada didepan mata.
“ Ehem .. Well , Nam
Woohyun-shii .. Sunggyu-shii .. Setelah
aku melakukan hasil pemeriksaan tadi , sepertinya sebelum menjalani persalinan
, bayi yang berada didalam
kandungan Sunggyu harus mendapat sedikit
tekanan dan dorongan “
“ Maksud mu ?”tanya Woohyun mengerutkan keningnya , tak
paham
“ Errr sepertinya kalian tidak pernah saling … Eummm
berhubungan intim lagi eum ?”
Woohyun membulatkan matanya selebar mungkin menatap wajah
Hoya dengan tatapan ‘ apa yang baru saja kau bilang?’ . Sedangkan sosok yang
mendapatkan tatapan matanya hanya dapat memijat keningnya perlahan
“ Woohyun-shii .. Sunggyu-shii , sepertinya kalian harus
mencoba berhubungan intim lagi . Karena itu dapat sedikit membantu untuk
menekan janin didalamnya dan akan berujung pada kontraksi . Jadi aku saran kan
agar kalian mencobanya untuk mempercepat persalinan”
.
.
Seorang namja tampan dengan surai gondrong miliknya kini
terlihat tengah memijat pelan keningnya yang berkerut . Nampak menimang-nimang
apa yang baru saja Hoya katakan dirumah sakit tadi padanya . Menyenderkan tubuh
lelahnya disenderan bed king size miliknya dan sang anae.
“ Namoo~ah” Ucap lembut Sunggyu sontak membuat Woohyun
tersadar dari pikirannya . Mendongakkan kepalanya menatap lurus sosok Sunggyu
yang nampak baru saja keluar dari kamar mandi .
Dengan berbalut handuk putih tebal sosok Sunggyu dengan perut buncitnya memang
terlihat menggoda . Apa lagi kulit putih susunya yang terlihat masih basah itu
.
“ Apa yang sedang kau pikirkan namoo?” Tanya Sunggyu, segera mendekatkan dirinya kearah pinggiran bed , mendekati Nampyeonnya .
“ anniya chagi” Jawab Woohyun menggeleng pelan sembari
tersenyum lebar . “ Apa kau baru saja selesai mandi?” Tanya Woohyun melihat
keadaan basah Sunggyu yang terbalut handuk putih .
“ Eum” Sunggyu mengangguk kecil meng-iyakan pertanyaan
Woohyun
“ Jja, kalau begitu kau harus segera memakai pakaian mu eoh
. Aku tidak mau jika kau masuk angin dan jatuh sakit” Woohyun baru saja akan
beranjak dari posisi berbaringnya . Bermaksud hati ingin mengambil sebuah
pakaian untuk dipakai sang anae , namun tangan Sunggyu dengan cepat
menghentikannya.
“ Namoo ….” Lirih Sunggyu , mengerucutkan bibir mungilnya
lucu .
“ Waeyo?”
“ Apakah kau tidak akan mencoba apa yang dokter Hoya
sarankan?”
“ Maksud mu ?”
“ Kau tidak akan menyentuh ku ?” Tanya Sunggyu kini mulai to
the point . Wajahnya nampak memelas dengan mengerucutkan bibir mungilnya seakan
kecewa akan jawaban yang diberikan Woohyun
“ Ne ??”
Woohyun mencoba menerka-nerka kemana arah jalan pembicaraan
mereka saat ini , sebelum akhirnya dia mengerti akan apa yang anaenya katakan –
mengajaknya berhubungan -.
“ Sunggyu-ah , apakah kau yakin eoh? Aku tidak yakin dengan
apa yang Hoya sarankan . Aku hanya merasa itu tidak masuk akal”Bujuk Woohyun .
Dia hanya tidak ingin jika dirinya harus menyentuh Sunggyu .
Anniya , bukan karena dia tidak suka tapi melainkan karena
dia takut jika dirinya menyentuh sosok Sunggyu maka sosok itu akan rapuh dan
terluka olehnya . Dia takut dia kehilangan kendali dan akan berakhir dengan
menyakiti Sunggyu dan aegya didalam kandungan Sunggyu .
“ Aku yakin Woohyun” Jawab Sunggyu tanpa ragu .
Dilepaskannya lilitan handuk yang melilit tubuh gempalnya sehingga
menjadikannya kini ter-ekpos sempurna . Mempertontonkan Tubuh mulus dengan
kulit putih dan perut yang membuncit, namun tak menghilangkan kesan sexy pada diri
sang namja.
Woohyun menelan ludahnya susah payah berhubung sudah 8 bulan
lebih namja itu tak pernah lagi melihat tubuh molek anaenya itu, apa lagi sampai menyentuhnya dan melakukan hal
yang lebih intim .
“ Sunggyuuu-ah . Mainhae …” lirihnya sebelum akhirnya
menarik tubuh Sunggyu untuk ikut naik keatas bed mereka .
Menempelkan bibir tebalnya pada benda kenyal milik Sunggyu , nam Woohyun
melumat habis bibir tipis merah nan menggoda itu. Menjejali bibir tipis itu
dengan benda kenyal miliknya sebelum meminta lebih dengan menjulurkan lidahnya
masuk kerongga mulut Sunggyu . Mengabsen
satu persatu deretan gigi Sunggyu dan terkadang mengajak benda tak bertulang
Sunggyu bermain dengan benda tak bertulang miliknya didalam rongga hangat milik
Sang anae.
“ Akhh … Eummm .. ahhh … Hosh…hoshh .. Namoo-sshh”
Desahan demi desahan lolos dari bibir tipis Sunggyu saat
benda kenyal Woohyun tak henti melumat bibir tipisnya , menciptakan desahan tak
teratur saat stock udara dalam tubuhnya semakin menipis .
Woohyun tak kuasa . Mendengar desahan yang keluar dari bibir
Sunggyu benar-benar membuatnya gila ! Desahan yang sudah sangat lama dia tak
pernah dengar ! Desahan yang dia sangat rindukan ! Dan desahan yang membuatnya
lupa akan rasa takut menyentuh sosok rapuh itu .
“ Akhhh Namoo… akkhhh …
neh , disituhhh aahhh ..”
Sunggyu menarik surai gondrong Woohyun , namja yang berada
tepat dibawahnya saat benda tak bertulang milik Woohyun menjalar meninggalkan
jejak saliva pada daerah lehernya .
Mencium , menghisap bahkan menggigit kecil kulit leher
Sunggyu . Kulit yang tadi putih pun kini sukses berubah menjadi biru berbekas .
Merasa bosan dengan daerah leher jenjang Sunggyu , namja
tampan itu mulai bermain dengan tangannya . Tangan lincah itupun kini mulai
bergerilya memilin nipple mungil berwarna pink milik Sunggyu , sukses menghasilkan
erangan tak tertahankan dari sang empunya
“Mmppfthhhh Namooh”
Kembali menarik surai gondrong namja dibawahnya itu , Kim Sunggyu memejamkan matanya merasakan setiap sensasi yang diberikan Woohyun padanya . Sensasi yang sudah lama dia tidak dapatkan karena Woohyun yang enggan menyentuhnya .
“ Namoohh .. Ahhh .. Stop that !!” Eluh Sunggyu disela desahannya
. Seketika membuat Woohyun menghentikan
sejenak aktivitasnya , menghisap dan
memilin nipple Sunggyu .
“ Akuhh sudah tidak tahannn lagiihh … I Want You inside me” bisik
Sunggyu tepat disamping telinga Woohyun .
Melingkarkan dua tangannya pada leher Woohyun , Kim Sunggyu
kembali menempelkan bibir tipis miliknya pada bibir tebal Woohyun . Melumat dan
mencium bibir tebal itu penuh tekanan namun tetap terkesan lembut seakan ingin menumpahkan segala rasa cintanya
dalam ciuman panas itu *?*
“ Are You ready Gyu?” Tanya Woohyun yang kini sudah berada diatas
tubuh Sunggyu yang sedikit membuncit .
Pada kenyataannya perut buncit itu memang sedikit menyulitkan ruang gerak tubuh dua namja itu . Namun tetap saja pasti ada jalan keluarnya #Plakk
( Warning !!! mian yah author permisi
bentar .. perhatian bagi yang gag suka ence , yang umurnya masih dibawah batas standar ! yang rada geli sama
Ence mohon jangan dibaca karena ini sudah mengarah ke hal layak sensor !!!!
Sekian terima kasih !!) * Author ngacir sebelum ditimpuk batu *
Woohyun sedikit memperlebar jarak dua kaki Sunggyu , membuat
posisi namja itu kini mengangkang dan memperlihatkan ‘hole’ Sunggyu yang berkedut
.
Woohyun membuka satu persatu kancing kemeja miliknya sebelum
melemparkan kemeja putih itu kesembarang arah
dan kemudian kini mulai membuka celananya yang terbilang sedikit terasa
ketat karena sesuatu yang berada didalam tengah menegang .
Sukses membuka celana miliknya dan membebaskan ‘ miliknya ‘ untuk dapat menikmati udara
bebas , Namja tampan itu segera mengarahkannya pada hole Sunggyu seakan tak
ingin membuang-buang waktu terlalu lama
.
“ Ganda” Ucap Woohyun sebelum menghentakkan masuk ‘miliknya’
kedalam rongga hangat milik Sunggyu yang berkedut . Menciptakan sensasi perih ,
sakit dan nikmat sekaligus dalam waktu yang bersamaan .
Membulatkan matanya , kim Sunggyu mendesah tak henti . Jemari
tangannya mengerat meremas sparei tempat tidurnya . Mungkin karena lama tak
melakukannya , rasa perih itu kembali muncul saat Woohyun memaksakan ‘miliknya’
menerobos masuk kedalam ‘hole’ Sunggyu .
“ Akkhhhh .. Ahh .. Apho ….”
Lenguh Sunggyu sembari meringis menahan rasa sakit dan perih pada bagian
bawahnya . Merasa iba melihat sosok anaenya , nam Woohyun segera mendekatkan
wajahnya pada wajah manis anaenya itu .
Mengecup pelan kening , hidung kemudian turun menuju bibir tipis
Sunggyu , mengecup bibir itu penuh kasih sayang .
“ Berpeganganlah pada lengan ku chagi . Kau boleh mencengkram ,
merobek atau menggigitnya asal itu bisa mengurangi rasa sakit mu” Ucap Woohyun
. Mengarahkan jemari-jemari tangan Sunggyu untuk bertengger pada lengan
kekarnya . membiarkan kuku-kuku jari itu menancap merobek dan menembus kulitnya
.
“ Apakah kau ingin melanjutkannya ?”
Sunggyu mengangguk , mengiyakan pertanyaan Woohyun . Mempersilakan
nampyeonnya itu untuk kembali melanjutkan aktivitasnya – menyetubuhinya - *?*
Woohyun
yang menerima persetujuan dari Sunggyu tanpa menunggu lama segera menggerakkan
pinggulnya . Mendorong masuk ‘miliknya’ semakin dalam hingga mengenai prostat Sunggyu
“Eunghh …”Woohyun mengerang merasakan jepitan erat hole Sunggyu
yang mengapit ‘miliknya’
Woohyun terus saja
menggenjot hole sempit Sunggyu , bergerak dengan lincahnya jauh ke dalam
hingga menghasilkan eluhan-eluhan yang lolos dari bibir masing-masing .
“Uummmpphh... ahhhh...ahhh. Woohyunnnn-aaahhh…” Woohyun
mempercepat pergerakan Pinggulnya saat merasakan ‘miliknya’ yang terasa semakin
mengeras seakan ingin mengeluarkan sesuatu.
“Ah… Chagi ahhh.. Akuhh tidak tahan lagihh…” ucap Woohyun
sebelum dirinya dan Sunggyu mendesah
hebat . Merasakan cairan mereka masing-masing menyeruak keluar .
Woohyun mengeluh kenikmatan saat cairannya sukses memenuhi hole
milik kekasihnya . Mendiamkan beberapa saat miliknya dalam Hole Sunggyu yang
masih berdenyut pelan , sebelum akhirnya menarik ‘miliknya’ keluar .
Woohyun mencium sekali lagi bibir ranum Sunggyu sembari sesekali mengelap kening Sunggyu yang
basah oleh keringat dengan punggung tangannya .
“ Mainhae , apakah aku terlalu keras ? Apakah aku menyakiti mu
dan malaikat kita ?” Tanya Woohyun ,
menatap Sunggyu dengan tatapan cemas saat pikiran jernihnya kembali. Sadar bahwa dirinya terlalu keras saat
bermain tadi .
“ Anniya . Gomawoo “ Sunggyu tersenyum manis , mengecup sekilas
bibir tebal Woohyun seakan ingin menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah
memberikan pelayanan yang terbaik.
“ jinjja ? kau tidak apa-apa?”
“ Eum .. Nan gwencana “
Jawab Sunggyu berusaha meyakinkan nampyeonnya itu .
“ arraseo , kalau begitu kau tidur Eum . Aku tidak mau jika kau
jatuh sakit” Ucap Woohyun sebelum menarik sebuah bed cover untuk menyelimuti
tubuh polos sang anae .
‘ Tidurlah Gyu.. Mianhae , karena akhirnya aku tidak dapat
menepati janji ku dan menyentuh mu’ Ucap Woohyun dalam hati.
Menatap sosok damai Sunggyu yang nampak sudah terlelap kealam
mimpinya setelah aktivitas hot mereka .
Mengelus surai caramel milik Istrinya , namja tampan itu menarik
tubuh gempal Sunggyu kedalam pelukannya . Memeluk erat tubuh gempal itu dengan tubuhnya
yang bergetar saat rasa takut
menyelimutinya , takut kehilangan sosok
namja dipelukannya itu.
.
.
#flash back
“ Bagaimana kondisi malaikat dalam perut ku Hoya-ah? Apakah mereka
baik-baik saja ?” Tanya Sunggyu , mengelus lembut perutnya sembari menatap
penuh tanya kearah Hoya yang baru saja selesai melakukan USG pada bayi dalam
kandungan Sunggyu
“ Eum , mereka baik-baik saja Sunggyu” balas Hoya tersenyum .
“ Syukurlah kalau begitu . Aku lega mendengarnya “
“ Geundaee ….” Hoya menggantungkan ucapannya , menatap sosok
Sunggyu dengan tatapan miris
“ Wae ? Apa kau ingin bilang jika salah satu system organ ku sudah
tidak berfungsi lagi ?” tanya Sunggyu santai , seperti sudah terbiasa dan tahu
apa yang akan Hoya beritahu padanya .
Yah , Sunggyu sudah sering mendengarnya . Setiap namja itu pergi
untuk memeriksakan kandungannya maka doctor tampan beralis tebal itu akan
memberitahunya akan hal buruk pada organ dalam tubuhnya yang satu persatu mulai
melemah dan tak berfungsi .
Hoya mengangguk lemah , nampak tersirat raut wajah sedih
terpampang jelas pada wajah tampannya .
“ Hoya-ah , bolehkah aku meminta bantuan mu ? Bisakah kau membantu
ku?”
Sunggyu mengarahkan tangannya menggenggam tangan Hoya , menatap
sosok itu dengan mata segarisnya yang sedikit berkaca-kaca
“ Hoya-ah , bantu aku ne jebal”
“ Ak-aku harus membantu apa Gyu ?”
“ Mau kah kau memberi suatu alasan agar Woohyun mau menyentuh ku
?”
“ Ne ?? Maksud mu?”
“ Mau kah kau memberi suatu alasan agar Woohyun mau menyentuh ku
lagi ? Agar aku dapat menjadi seorang anae yang melayani suaminya sebelum aku
…”
“ Gyu-ah !!!”
“ Aku tidak akan bertahan Hoya ! Aku tau itu ! Maka biarkanlah aku
menjadi seorang anae yang baik yang dapat melayani nampyeonnya ! lagi pula itu
bukan sesuatu yang membahayakan bukan ?!”
“ ….”
“ Jeball Hoya …. Aku mohon pada mu”
#flash back End
.
.
.
Suara detik jam didalam ruang besar itu seolah berlomba dengan
suara deru napas seseorang . Deru napas
memburu seperti seorang pelari
yang baru saja berlari ribuan mil jauhnya .
Merasa terganggu dengan sura deru napas berat membabi buta
disampingnya , Nam Woohyun , namja
tampan itu membuka dengan cepat kedua matanya . Mengalihkan pandangannya pada
sosok namja manis yang tengah terbaring dengan kedua mata segarisnya tertutup
rapat .
“ S-Sunggyu-ah” Lirih Woohyun cemas , menatap sosok manis yang tengah tertidur itu .
Dari kening namja manis itu
bercucuran keringat dingin yang tak hentinya mengalir membuat aliran sungai .
Napasnya tercekat dan terkadang kembali cepat seperti jantungnya baru saja
dipompa .
“ Chagi… Chagii irreona .. Waegeurae ??? Chagiyaahh!!”
Woohyun menatap cemas sosok manis anaenya . Mengoncangkan perlahan
tubuh gempal yang tengah terbaring itu dengan sesekali menepuk-nepuk pipi
Chubby Sang namja .
“ Hosshh ….. Hoshh …” Deru napas tak teratur itu kembali terdengar
memecah keheningan ruangan kamar Sunggyu dan Woohyun . Deru napas yang semakin menjadi
membuat namja yang mendengarnya takut akan apa yang akan terjadi pada sosok
sang pemilik napas itu .
“ Na-namoohhh … H-hosshh ….H-hooshh”
Dua mata segaris nan indah itu perlahan membuka perlahan ,
mengerjap sesekali sebelum menatap lekat sosok namja tampan yang berada
diatasnya . Sosok namja yang tengah balas menatapnya dengan tatapan cemas
bercampur takut
“ Su-sung-…”
Sunggyu tersenyum simpul , mengarahkan tangannya untuk menyentuh
wajah tampan nampyeonnya – Nam Woohyun -. Mengelus perlahan kulit pipi sang
namja dengan jemari-jemari lentiknya .
Tak lama dua mata segaris itu perlahan mulai terpejam bersamaan
dengan napasnya yang mulai kembali teratur . Seakan aliran napas teratur itu
membawa pergi sang namja menuju kealam kedamaian. Itu terlihat dari wajah
lelah Sunggyu yang mulai memucat
“ Sunggyu-ah !!! Kim Sunggyu !!! Sunggyu bertahan lah !!!!” Teriak
Woohyun frustasi
.
.
Derap langkah cepat dan terkesan tergesa-gesa mewarnai suasana dalam sebuah gedung mewah dengan keramik putih
dan tembok bercat putih itu .
Sebuah gedung bercat putih dengan tulisan ruang ICU besar
terpampang dibagian atas dindingnya .
#drap .. Drap .. Drapp ..
“ Hoya-ah !” Pekik Woohyun saat dua iris matanya menangkap sosok
namja dengan setelan jas putih baru saja keluar dari sebuah ruangan tertutup
rapat didepannya , ruang ICU
“ Ba-bagaimana keadaannya ?”
“ Woohyun-ah , sepertinya kita harus menambahkan selang untuk
menembus kejantungnya saat ini ” Jelas Hoya , menatap nanar sosok Woohyun yang
kini benar-benar terlihat berantakan .
Wajahnya yang lesu , pucat , dan lelah belum lagi surai gondrongnya yang
terlihat acak-acakan menambah kesan lusuh dan frustasi pada namja tampan itu .
“ N-ne??”
“ jantung Sunggyu sudah tidak berfungsi dengan baik lagi
Woohyun-ah . Jadi kita harus menambahkan selang pada jantungnya agar dapat
mengalirkan oksigen kedalam tubuhnya . Begitupun paru-paru , ginjal dan bagian tubuhnya yang lain . Semuanya kini hanya berfungsi satu-satu”
“ La-lalu bagaimana dengan anak didalam kandungannya?”
“ Kita sedang berusaha melakukan operasi pengangkatannya saat ini
. Tapi itu mungkin juga akan membawa hasil yang buruk pada organ lain Sunggyu
yang kini hanya berfungsi setengahnya . Kita akan melakukan yang terbaik
Woohyun-ah”
Jelas Hoya sebelum meninggalkan sosok namja tampan itu sendiri .
Pergi melangkahkan kakinya untuk kembali melanjutkan tugas daruratnya .
Menatap nanar sosok dengan setelan jas berwarna putih yang kini
mulai menjauh melewati lorong panjang rumah sakit itu , Nam Woohyun seketika
jatuh bersimpuh kelantai rumah sakit yang dingin .
Kakinya seolah tak kuat menopang tubuhnya yang bergetar bersamaan
dengan linangan air mengucur deras membuat aliran sungai pada pipinya .
“ Hikss .. Hikss .. Jeball bertahanlah Gyuu .. Aku mohon…”
_ 5 Years later _
“ Appa !! Appa !!!” Teriak sang namja kecil tampan dengan mata
elang nya, berlari kecil menyambut kedatangan namja tampan yang baru saja
datang dari balik pintu
“ Eoh jagoan appa” balas sosok namja itu , mengacak surai hitam
kelam namja kecil dihadapannya
“ Appa !! Appa culang ! Maca cuman Myung yang dibilang jagoan ? ”
Teriak sosok namja kecil lain yang kini berlari kecil menghampiri sosok sang
namja dewasa . Membuat sosok namja tampan itu terkekeh geli mendengar dua
jagoan kecilnya itu
“ Aigooo .. Mianhae , tentu saja kau juga jagoan Appa .
Jagoan Appa yang selalu menjaga eommanya”
Woohyun , namja tampan itu tersenyum lebar mencium gemas pipi dua
jagoan kecilnya . Jagoan yang lahir dari rahim seorang Kim Sunggyu , anaenya
“ hikss.. Hikss..” Suara tangis anak kecil kini terdengar
menyelimuti ruangan bercat putih tersebut . Sontak membuat dua namja kecil dan
namja tampan itu menoleh kearah asal suara tangisan .
Menatap sosok mungil nan cantik yang tengah berdiri tak jauh dari
mereka dengan tangan mungilnya memeluk boneka beruang putih .
“ Aigoo , urri Jongie , waegurae eum?”
Woohyun membulatkan matanya , terkejut saat melihat sosok namja
mungil nan cantik itu menangis sendiri
tak jauh dari tempatnya
Nam Sungjong . Anak yang
juga ternyata lahir dari rahim seorang
Kim Sunggyu . Anak yang tak diduga-duga dan menjadi sebuah keajaiban .
Disaat hasil USG nyata-nyata mengatakan Sunggyu hanya akan memiliki dua malaikat kembar yang akan lahir dari janinnya
, ternyata terselip seorang malaikat
kembar lagi yang bernama Nam Sungjong ! Seorang bayi yang paling mungil dari
kedua hyungnya dan seorang bayi yang paling cantik dan menggemaskan seperti
Eommanya , Kim Sunggyu .
“ Hiks .. Hikss .. Appa jahat . Appa tidak ingat Jongie !” Dengus
namja kecil itu mengerucutkan bibirnya manis . Persis seperti seseorang yang
sangat Woohyun kenal – Kim Sunggyu -
“ Arraseo , arraseo .. Mianhae eum ? Jongie mau memaafkan appa kan
?” Goda Woohyun , melemparkan senyum
gigi pepsodentnya
“ Arraseo . Tapi Appa halus janji membaw eomma pulang”
“ Benal Appa ! kapan eomma akan ikut kita pulang?”
“ Apakah kita boleh mengajak eomma pulang appa ??”
Tiga malaikat kecilnya kini saling tak henti melemparkan
pertanyaan pada Woohyun , sang appa yang
hanya bisa tersenyum miris mendengarkan pertanyaan dari tiga malaikat kecilnya
.
“ Mianhae , tapi eomma kalian belum boleh pulang bersama kita
sayang . tapi Appa janji suatu saat nanti dia akan pulang bersama kita”
“ Benalkah appa ??” Tanya tiga namja kecil itu bersamaan . Wajah
berseri mereka terpancar jelas saat mendengar ucapan sang Appa yang berjanji
akan membawa eomma mereka pulang kerumah bersama mereka
“ Eum , appa janji . Jja sekarang
sudah waktunya kita pulang . Dan kalian harus bilang pada eomma dulu jika kalian akan
pulang”
Nam Myungsoo , Nam Dongwoo dan terakhir Nam Sungjong , tiga namja
kecil itu mengangguk semangat mengiyakan perintah sang Appa . Berlari kecil
menuju kearah sebuah bed yang berada tak jauh dari mereka . Diikuti oleh
Woohyun yang tersenyum dibelakang tiga namja kecil itu
“ Appa gendong~’’ rengek Dongwoo
, melebarkan kedua tangan mungilnya . Begitu pula dengan Myungsoo dan Sungjong yang mengikuti saudara tertuanya
“ arraseo” kekeh Woohyun dengan segera menggendong
malaikat-malaikat kecilnya secara bersamaan .
“ Eomma , Dino , Myung dan jongie pulang dulu ne . Eomma baik-baik
dicini ne ? becok kita main lagi . Anneyong eomma”
#chuupp
Dongwoo mengecup pipi namja cantik yang tengah tertidur lelap
diatas bed rumah sakit itu . Tertidur dengan wajah damainya walaupun
selang-selang menancap hampir diseluruh bagian tubuh ringkihnya .
#chupp
Kini giliran Myungsoo dan Sungjong yang mengecup kilat pipi sosok
namja manis itu sebelum melompat dari
gendongan Woohyun
“ Kajja , appa kita pulang “ ajak Sungjong dengan menarik-narik
ujung kemeja Woohyun
“ arraseo… Arraeo”
“ Chagi , aku pulang dulu eum . besok aku akan datang lagi membawa
malaikat-malaikat kita . Dan juga , gomawo karena kau memberikan ku malaikat-malaikat
kecil lincah seperti mereka . Terutama
Sungjong kecil yang sangat mirip dengan mu . Kau harus melihat mereka chagi.
Bangunlah cepat , ne ? jangan tidur terus eum ?Kau harus melihat mereka . Malaikat
kita”
Setetes cairan bening
mengalir dari sudut mata namja tampan itu bersamaan dengan kecupan hangat yang
dia beri pada kening sang putri tidurnya yang sudah 5 tahun ini tak kunjung
terbangun dari tidur panjangnya .
Perih , sakit , dan rasa rindu selalu bergelonjak dalam diri
Woohyun , namun semua itu terobati oleh hadirnya tiga malaikat kecilnya .
Malaikatnya bersama Sunggyu .
Nam Dongwoo , Nam Myungsoo
dan nam Sungjong yang mewarnai hari-harinya .
“ kajja kita pulang anak-anak”
“ Ne … Appa …..” Jawab tiga
namja kecil itu kompak . Saling mengeratkan tautan jemari-jemari kecil mereka
pada jemari besar milik sang Appa . Pergi berlalu meninggalkan ruangan
bernuansa putih itu , juga meninggalkan sosok namja manis yang
tengah terbaring diatas bednya dengan wajah damainya .
_ The End_
Othe ? Mian kalo jauh dari kata sempurna , tidak sesuai harapan ,
gaje , gag masuk akal , banyak typo
betebaran dan lain-lain !
Mian buat FF Return sama Will You be Alright belom bisa dilanjutin
karena kesibukan author .
Dan bagi yang baca , tolong dihargai yah .. Sepatah comment dan satu jempol like kalian
sangat berarti ! tolong hargain FF yang saya buat selama 4 hari ini yah .
Walau gaje tetep ajha susah buatnya … -___-
Thx .. *BOW*