Just For WooGyu Shipper ^^

Just For WooGyu Shipper  ^^

Minggu, 27 Oktober 2013

Our Little Angel // One Shoot


Author : Kwon Hee Je                          
Cast :         
-          Nam Woohyun
-          Kim Sunggyu
-          And other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*

Warning : Yaoi Only ! NC 21 

 

Summary :    terinpirasi dari konflik FF karyanya Arvita Kim eonnie judulnya ‘ The choosen’  :D

 

 

Note :  Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read!  Hasil karya imajinasi autor sendiri dan bukan dari menjiplak .. Baru bangun dari masa hibernasi dan gag mau banyak bacot so Happy Reading!!

Special thx to : - Arvita Kim :)

 

 

 

 

.. Our Little Angel ……




Seorang namja tampan tengah menatap keluar jendela kaca ruang tamu miliknya . Menatap jauh keluar dengan tatapan sendunya .

Sepoi angin dia biarkan menghembus kulit wajah tampannya , seakan sepoi angin dapat menenangkan pikirannya .
Namja tampan itu perlahan menutup kedua matanya .

Bening air mata jatuh dari sudut matanya perlahan disertai dengan bibirnya yang bergetar dan isak tangis dari bibirnya .

Satu musim telah berakhir . Musim dingin berubah menjadi musim semi dimana semua daun berwarna kecoklatan kini mulai berguguran karena rapuhnya sang batang  . Begitu pula yang dirasakan namja tampan itu .

Hatinya seakan rapuh  sehingga tubuh tegap dan kekarnya terlihat lemah dengan kaki yang bergetar menopang berat tubuhnya .

“ Namoo-ah” Ucap seseorang , sukses membuyarkan lamunan namja tampan bernama lengkap Nam Woohyun tersebut.

Menghapus cepat air mata yang menetes dari sudut matanya dengan kasar , Nam Woohyun mengembangkan senyum tipisnya .
Membalikkan tubuhnya menatap sosok namja manis bersurai madu dengan  dua buah mata segaris ciri khas sang namja .

“ Apa yang kau lakukan ?” Tanya sang namja memiringkan kepalanya , terkesan sangat cute
“ Anniya . Palliwa chagi” Woohyun tersenyum lembut , mengulurkan tangannya kearah namja dengan surai madu tersebut untuk datang padanya.


Sunggyu , namja dengan surai madu tersebut tersenyum simpul membalas uluran  tangan  Woohyun . Uluran tangan yang menuntunnya menuju  kearah sang Nampyeon.

“ Waeyo?” Tanya Sunggyu . Namja manis itu menatap lekat dua manic mata hitam kelam sang nampyeonnya , seolah mencari suatu jawaban  disana .

Dengan cepat Woohyun menggeleng . Mengeleng lemah dengan seulas lengkungan yang masih setia dia pasang pada bibir tebal miliknya . Seolah tak ingin anaenya mengetahui sesuatu yang sedang dia sembunyikan .

Dua lengan kekar Woohyun melingkar erat pada pinggang Sunggyu yang sedikit buncit  . Memeluk erat sosok anaenya dengan sesekali menyesapi aroma tengkuk khas  Sunggyu , namja manis dihadapannya .

Diciumnya sesekali leher jenjang nan putih itu dengan kecupan kecil seolah ingin menyalurkan rasa cinta dan sayang yang selama ini tersimpan rapi dalam hatinya . Rasa cinta dan sayang yang hanya untuk Kim Sunggyu seorang ! Kim Sunggyu yang beberapa bulan terakhir ini  tengah resmi menjadi Nam Sunggyu  .

Sunggyu terkekeh geli , walaupun sudah menikah dengan Woohyun , namun tetap saja Sunggyu terkadang merasakan canggung dan bergidik geli saat sang nampyeonnya  itu  melalukan sesuatu pada tubuhnya .

“ Namoo~~ ! Hajimaaaa ~~~” Rajuk Sunggyu . Menjauhkan tubuhnya beberapa centi dari sang Nampyeon , namun dua lengan yang melingkar erat pada pinggangnya sukses membuatnya tak dapat pergi lebih jauh.

“ Diamlah seperti ini sebentar chagi” Ucap Woohyun kembali merapatkan tubuh Sunggyu pada tubuhnya . Menempelkan punggung namja sipit itu pada dada bidangnya .

“…”

Hening , tak ada lagi suara yang keluar dari bibir masing-masing . Hanya membiarkan bunyi sepoi angin yang  bergesekan dengan dedaunan kering meramaikan suasana diantara mereka.

Sibuk menyelami pikiran mereka masing –masing , dua namja itu saling terdiam seribu bahasa diposisi semula . Memeluk dan dipeluk !

Suara helaan napas panjang yang keluar dari bibir Woohyun sekan menjadi akhir dari keheningan yang mereka ciptakan . Sebuah helaan napas panjang yang seakan  menggambarkan berapa beratnya beban pikiran dalam diri sang empunya .

“ Chagiya …..”

“ … “ Diam. Namja dengan mata segaris itu nampak tak menjawab maupun memberi balasan akan panggilan nampyeonnya padanya . Seolah tau apa yang akan nampyeonnya ucapkan dan kearah mana alur pembicaraan mereka mengarah .
 Kim Sunggyu hanya menatap lurus , jauh kearah luar jendela kaca besar di ruang tamu mereka  .

“ Urri kajja , Kita gugurkan saja bayi yang ada didalam kandungan mu ?”


Sunggyu tersenyum simpul saat mendengar apa yang baru saja nampyeonnya itu katakan . Tersenyum karena tebakannya  ternyata benar ! Pada akhirnya kesinilah topic pembicaraan mereka .

Tersenyum miris dengan rasa sakit yang mengiris hatinya . Kim Sunggyu memejamkan perlahan kedua matanya , membiarkan bening cairan basah itu jatuh membentuk sebuah aliran dipipi chubbynya .

“ Chagiya .. Mianhae .. Jeomal mianhae “ lirih Woohyun . Mengeratkan kedua lengan tangan kekarnya pada tubuh Sunggyu , lebih tepatnya pada perut sang anae yang membuncit .
Woohyun menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sunggyu , membiarkan cairan bening miliknya ikut menetes membasahi kulit putih , pundak Sunggyu.

“ …”

Sunggyu terdiam , hanya sesekali menggigit lebih keras bibir bawahnya untuk menahan isak tangis tak lolos dari bibirnya .

“ mianhae chagi … Hanya saja aku tidak bisa membayangkan jika ….. Jika kemungkinan terburuk terjadi ..  kau tak berada disisi ku”

Sunggyu tersenym miris , membuka perlahan kedua matanya sebelum menundukkan kepalanya menatap perut buncitnya .

Dua lengan Sunggyu bergerak mengambil salah satu tangan Woohyun yang melingkar pada perutnya . Menuntun tangan namja tampan itu untuk mengelus lembut perut buncitnya .

“ Urri chagi othokaee ???  Apa yang harus eomma perbuat sayang ? Bahkan appa mu meminta eomma untuk membunuh mu” Ucap sunggyu seolah berbicara pada calon bayi dalam rahimnya .

Dengan senyum tipis yang masih setia terpatri dibibir tipis nan merahnya , namja itu menatap miris perut buncitnya .

“ Namoo-ah , mianhae . Berapa kali pun kau membujuk ku jawabannya akan tetap sama . aku tidak akan menggugurkan kandungan ku ! Anak kita ! Jika kau bilang kau tidak bisa membayangkan jika aku tak berada disisi mu , begitupun aku Namoo . Aku tidak bisa membayangkan jika anak kita tak berada disisi kita . Terlebih kau belum sempat melihatnya .”

Sunggyu tersenyum miris sebelum mengambil salah satu tangan Woohyun yang tadi mengelus perutnya . Mengecup pelan punggung tangan kekar Nampyeonnya seolah menyalurkan rasa kasih , cinta dan pengabdiannya sebagai anae lewat sebuah kecupannya .

“ Mianhae Namoo … Hikss”  Tangis itu lolos begitu saja saat Sunggyu merasa kesabarannya kini sudah berada pada batasnya .
Sedih , kecewa , takut  , benci , dan kesal seolah bercampur aduk didalam hatinya sehingga tangis adalah satu-satunya cara untuk mengeluarkan rasa yang bercampur aduk dalam hatinya .

“ Sssttt .. Uljima … uljima Chagiya .. kau jangan menangis lagi eum … Aku yang salah , ne aku yang salah . Seharusnya aku tidak membahas hal ini lagi . Mianhae “

Dengan cepat Woohyun membalikkan tubuh Sunggyu menghadap kepadanya . Menarik tubuh gempal yang bergetar itu kedalam pelukan eratnya.

“ mianhae .. Joemal mianhae” lirih Woohyun , membisikkan berulang kali kata maaf pada telinga sang anae , dalam pelukannya .

.
.

#Flashh Back

“ Woohyun-ah  … ” ucap sosok namja berjas putih panjang itu memulai pembicaraannya . Mengambil posisi duduk nyaman diatas meja kerjanya dengan sesekali menghela napas panjang seolah mengambil aba-aba untuk memulai topic pembicaraan

“ Ne , Waeyo Hoya-ah ? Sebenarnya apa yang terjadi pada Sunggyu? Akhir –akhir ini dia terlihat kelelahan ” Tanya sang pemilik nama , menjejali Hoya sang doctor yang juga merupakan sahabatnya dengan segudang pertanyaan .  Pertanyaan yang menghantui dan melayang-layang didalam pikirannya sejak membawa Kim Sunggyu datang kerumah sakit tempat  Hoya  sahabatnya bekerja .

“ …” Hoya terdiam , lebih memilih untuk menarik napasnya sejenak  sebelum kembali menjawab pertanyaan dari sahabatnya itu  “ pertama aku ingin mengucapkan selamat pada mu Nam Woohyun”

Woohyun mengerutkan keningnya , menatap Hoya dengan tatapan seakan meminta penjelasan lebih jelas atas ucapannya .

“ Selamat ? Untuk apa ?”

“ Anae mu . Nam Sunggyu , dia telah mengandung anak pertama kalian”

“ Ne ???”

Nam Woohyun , namja tampan itu seakan tak dapat menyembunyikan lengkungan indah dibibirnya saat mendengar ucapan yang baru saja Hoya katakan . Bahagiya ! Yah , setidaknya itulah yang namja tampan itu rasakan saat ini , saat mengetahui anaenya Kim Sunggyu ternyata tengah mengandung anak pertama mereka , dan ternyata itulah yang menyebabkan anaenya  akhir-akhir ini sering merasa mual dan tidak enak badan .

“ Be-benarkah ??”

“ Ne . Anae mu , dia sedang mengandung . Geundae …” Hoya kembali menggantungkan kata-katanya , menghela kembali napas panjangnya sebelum menatap sosok tampan Woohyun dihadapannya itu dengan dua manic matanya

“ Mianhae Woohyun-ah , tapi jika Sunggyu tetap mengandung dia bisa saja berpotensi kehilangan nyawanya “

“ M-mwo ??? Yah !! Apa maksud mu Lee Howon ?!  Apa kau sedang mengerjaiku eoh ?! Ini bahkan tidak lucu !!” Bangkit dari tempat duduknya . Nam Woohyun namja tampan itu terlihat geram , rahangnya  mengeras  bersamaan dengan menegangnya otot-otot sarafnya .
Hampir saja berimbas pada tangannya yang melayang pada wajah tampan Hoya, sang doctor sekaligus sahabatnya


“ Tenanglah Nam Woohyun ! Aku akan menjelaskan semuanya !!”

Woohyun mengeratkan tautan jemarinya . mengepalkan tangannya sebelum akhirnya kembali duduk diatas tempat duduknya . Mencoba untuk bertahan  mendengarkan penjelasan apa  yang akan sahabatnya itu sampaikan

  Kau pastilah tau bukan jika seorang namja tidak mungkin mengandung ? Bagi seorang namja mereka akan memilih untuk melakukan bayi tabung dari pada untuk mengandung dalam kandungan merekasendiri . Bayi tabung lebih aman dari pada memilih untuk menjalani male pregnant karena tidak kecil kemungkinan bagi seorang namja meninggal saat proses persalinan “

“ Kim Sunggyu , sebenarnya aku pernah memberi tahunya tentang bahaya male pregnant ini apalagi dengan kondisi tubuhnya yang memang lemah  . Namun sepertinya dia masih kokoh menjalani male pregnant itu dan  sampai saat ini dia berhasil mengandung dalam rahimnya .”

“ Jadi apa masalahnya ?! Sebenarnya apa yang kau bicarakan ?!” Pekik Woohyun , merasa belum puas dengan jawaban Hoya yang menurutnya sangatlah bertele-tele dan susah dimengerti itu


 Tubuh Sunggyu sangat lemah . Jika dia masih ingin membesarkan janin dalam kandungannya maka itu akan berbahaya bagi tubuhnya , apa lagi sekarang dalam rahimnya kini terdapat dua janin yang berarti itu akan semakin menyulitkan organ dalam tubuhnya untuk membagi fungsi kerjanya ”

“ kau harus memilih diantara dua Woohyun-ah! Ibunya atau janinnya !”


#flash back end

“ Namoo~~~” rajuk manja sang namja dengan mata segaris . Merajuk pada sang nampyeon yang terlihat tengah sibuk dengan alam pikirannya sendiri . Sukses membuat nampyeonnya tersadar dari lamunannya .

Menolehkan pandangannya , nam Woohyun menatap lekat wajah Sunggyu yang tengah duduk manis didampingnya  dengan tatapan penuh tanya .

“ Waeyo chagi?”

“ Apa yang sedang kau pikirkan eum ? Kau bahkan mengabaikan ku “ Rajuk Sunggyu , mempoutkan bibirnya kesal karena merasa dicampakkan oleh nampyeonnya

“ kekeke .. Mianhae eum kau jangan marah lagi ne ?”

“ Cih , kau menyebalkan !” Dengus Sunggyu memukul pelan lengan kekar Woohyun yang hanya terkekeh geli melihat tingkah hamster gembulnya

“ Waeyo eum ? Apa yang ingin kau katakan tadi?”

“ Anniya , aku hanya ingin bilang jika aegya kita baru saja menendang lagi” jawab Sunggyu tersenyum cerah . Menatap dalam manic mata Woohyun dengan dua manic hitam miliknya yang nampak bersinar .

“ Geurae ??”

Sunggyu mengangguk semangat , seolah memberikan jawaban pasti pada Woohyun

#greebb

Woohyun tersentak , meringis kesakitan  saat merasakan beberapa kuku jari mencengkram pergelangan tangannya seolah ingin merobek kulitnya dan memisahkan dari dagingnya
Menolehkan pandangannya , Nam Woohyun menatap cemas sosok Sunggyu yang kini terlihat mengigit bibir bawahnya .

“ Wa-waeyo chagi??” Tanya Woohyun , menatap cemas sosok Sunggyu yang kini hanya menggeleng pelan .

Senyum perlahan mengembang dari bibir tipis Sunggyu bersamaan dengan renggangnya cengkraman tangannya pada pergelangan tangan Woohyun .

“ Na-namoo , dia menendang lagihhh” Lirih Sunggyu dengan senyum manis yang setia mengembang dibibirnya . Suara lirihnya nyaris saja tak terdengar oleh sang  nampyeon .

Menuntun tangan Woohyun menuju perut buncitnya , Sunggyu tersenyum manis  menggerakkan tangan Woohyun untuk  mengelus permukaan perutnya

“ K-kau bisa merasakannya Namoo?? Dia mulai menendang”

Woohyun tersenyum hambar menatap wajah Sunggyu yang tersenyum menatap perut buncitnya .
Entahlah , Woohyun sendiri pun tidak tahu dia harus bagaimana saat ini . Apakah dia harus senang atau sedih .
Melihat pergerakan yang terjadi didalam perut buncit  Sunggyu membuatnya senang dan bahagia , itu berarti dua bayi kembarnya tumbuh sehat didalam kandungan sang anae . Namun disisi lain , sepasang irisnya menangkap wajah Sunggyu yang memucat menahan sakit , walaupun senyum tak lepas dari bibir tipisnya namun terlihat jelas dari keningnya yang berkerut jika namja manis itu tengah menahan rasa sakitnya .

Menempelkan organ pendengarannya pada perut buncit Sunggyu , Namja tampan itu tersenyum miris.

“ aegya-ah , jebal jangan menendang perut  buncit umma mu terlalu keras eum ?” ucap Woohyun , mengelus sesekali perut buncit milik anaenya seolah ingin menenangkan bayi kembar mereka yang berada didalam sana .

“ Namooo ~~” rajuk Sunggyu seketika membuat Woohyun berpaling menatap wajah manisnya dan menghentikan aktivitas membelai perut buncitnya sejenak

“ Gowamoo”

“ Untuk apa ?”

“ Berkat mu mereka sudah tenang dan tidak menendang lagi”

“ Jinnja ?”

Sunggyu tersenyum manis . Dianggukkannya kepalanya tanpa ragu menjawab pertanyaan Woohyun , nampyeonnya .

“ Pasti karena tangan hangat dan besar ini yang membuat mereka tenang”

Sunggyu mengarahkan tangannya mengambil tangan Woohyun , menautkan jemarinya pada jemari-jemari Woohyun yang lebih besar darinya . Mengecup tangan besar itu lembut dan perlahan seolah tangan itu adalah sesuatu yang sangat berharga baginya .

“ Gomawoo Woohyun-ah”  lirih Sunggyu tanpa melepaskan kecupannya pada punggung tangan Woohyun yang bergetar .
 Anniya , bukan tangan Woohyun yang bergetar namun tangan Sunggyulah yang bergetar hebat saat menahan tangisannya agar tidak tumpah keluar .
Perih ! itulah yang dua namja itu rasakan . Hati mereka berdua sama-sama ingin berteriak saat melihat kondisi pasangan masing-masing .


“ Arraseo , bukankah itu memang tugas seorang Appa , eum ? Jja , sekarang kita tidur eum? Kau pasti sudah sangat lelah”

Woohyun mengusap lembut kulit wajah Sunggyu dengan tangannya yang lain . Mengusap kulit wajah anae manisnya  itu sebelum menggendong tubuh Sunggyu ala bridal style menuju  kamar mereka .

Merebahkan tubuh gempal itu diatas kasur empuk mereka  . Nam Woohyun mulai menyelimuti tubuh anaenya dengan bed cover putih , seakan tak ingin tubuh itu kedinginan nantinya.

#Chuupp
Sebuah kecupan ringan mendarat pada kening Sunggyu .
 Memejamkan dua mata sipitnya  Kim Sunggyu seolah menikmati sentuhan benda kenyal nampyeonnya itu dengan senyum simpul  menghiasi bibirnya .

“ Selamat tidur chagi” ucap Woohyun menyudahi ciuman ringannya . Meninggalkan tubuh lelah Sunggyu terbaring diatas ranjang menuju space kosong diseberang sang namja manis.

Woohyun membaringkan tubuhnya diatas ranjang empuk mereka . Menggeliat kecil mecari posisi nyamannya .

Memiringkan posisi tubuhnya  , nam Woohyun menatap sosok namja manis yang tengah terbaring disampingnya dengan dua mata segarisnya yang terpejam .
Senyum simpul tersirat diwajah Woohyun saat melihat pemandangan yang tersaji dihadapannya , wajah terlelap  sang anae .

Detik demi detik , menit demi menit hingga jam demi jam telah berlalu namun namja tampan itu seakan tidak bosan dengan aktivitasnya,  memandangi sosok terlelap namja manis disampingnya . Menatap namja itu lekat seakan enggan untuk ikut menyusul kedalam dunia mimpi bersama sang namja manis

“ Othokae ? Apa yang harus ku lakukan agar kau mengubah pikiran mu  chagi?” lirih Woohyun sembari mengusap lembut pipi chubby Sunggyu , sang anaenya yang kini tengah tidur  dengan posisis miring menghadap kearahnya

“ Kau tahu setiap malam datang seperti ini,  bahkan aku enggan untuk terlelap bersama mu . Aku takut jika aku menyianyiakan  waktu ku . Aku takut jika aku melewatkan waktu ku untuk menatap lebih lama sosok mu .  Aku takut jika suatu hari nanti aku kehilangan mu dan  tidak lagi dapat melihat sosok mu .”

Woohyun mendekatkan wajahnya perlahan menuju wajah damai Sunggyu . Membiarkan napas teratur Sunggyu menerpa kulit wajahnya dan demikian pula dengan dirinya , membiarkan deru napasnya menerpa wajah damai Sunggyu .
Mengecup lembut bibir tipis nan merah tersebut dengan perlahan seolah takut membangunkan sang empunya .

“ Saranghae .. Saranghae Nam Sunggyu” Ucap Woohyun , melepas ciumannya .
 Memejamkan perlahan kedua matanya yang mulai terasa berat ketika rasa kantuk dan lelah mulai menyerangnya .

Hening !
 Hanya suara jarum jam meramaikan suasana ruangan besar itu saat kedua namja itu kini terlihat tengah terlelap dalam tidurnya .

Dua  mata segaris yang tadinya terpejam   itu perlahan  terbuka seiring dengan keheningan yang tercipta . Dua mata segaris yang  kini tengah menatap lekat  sosok namja dihadapannya

“ Mianhae .. Mianhae Woohyun-ah .. Hiksss”

Sunggyu mentup cepat mulutnya dengan dua tangannya yang bergetar , mencegah agar isak tangis itu  tidak pecah dan berakhir dengan membangunkan sang namja tampan .

“ Jeomal mianhae Woohyun-ah … Mian karena aku tidak bisa menggugurkan malaikat kecil kembar kita. Ne , aku juga sama takutnya seperti mu . Aku takut jika suatu hari nanti aku tidak dapat melihat wajah tampan mu lagi . Bibir tebal mu lagi , mata tajam mu , dan hidung mancung mu”

#chupp ..
Sunggyu mengecup lembut hidung mancung Woohyun sekilas sebelum menarik tubuhnya untuk lebih mendekat kearah Woohyun .
 Menyembunyikan  kepalanya pada dada bidang  Woohyun , namja manis  itu kemudian kembali menangis diam-diam, sama seperti malam-malam sebelumnya  tanpa sepengetahuan Woohyun .



.
.


“ Well , jadi kau sudah siap dengan persalinannya Nam Sunggyu-shii?” tanya Hoya , namja dengan jas putih panjang yang selalu setia melekat ditubuhnya .
 Menatap Sunggyu sang pasien yang hanya tersenyum manis menjawab pertanyaan Hoya , sang doctor

“ Wow , kau harus bangga mempunyai anae kuat dan pemberani  seperti Sunggyu , Nam-shii” Goda Hoya melirik sosok Woohyun yang tengah duduk disamping Sunggyu .
Woohyun tersenyum hambar menanggapi godaan Hoya , dan Hoya nampaknya tahu betul apa yang Woohyun rasakan saat ini . Rasa cemas dan rasa panic yang bercampur menjadi satu saat persalinan yang telah ditunggu-tunggu itu kini sudah berada didepan mata.

“ Ehem ..  Well , Nam Woohyun-shii .. Sunggyu-shii ..  Setelah aku melakukan hasil pemeriksaan tadi , sepertinya sebelum menjalani persalinan ,  bayi yang berada didalam kandungan  Sunggyu harus mendapat sedikit tekanan dan dorongan “

“ Maksud mu ?”tanya Woohyun mengerutkan keningnya , tak paham

“ Errr sepertinya kalian tidak pernah saling … Eummm berhubungan intim lagi eum ?”

Woohyun membulatkan matanya selebar mungkin menatap wajah Hoya dengan tatapan ‘ apa yang baru saja kau bilang?’ . Sedangkan sosok yang mendapatkan tatapan matanya hanya dapat memijat keningnya perlahan

“ Woohyun-shii .. Sunggyu-shii , sepertinya kalian harus mencoba berhubungan intim lagi . Karena itu dapat sedikit membantu untuk menekan janin didalamnya dan akan berujung pada kontraksi . Jadi aku saran kan agar kalian mencobanya untuk mempercepat persalinan”

.
.

Seorang namja tampan dengan surai gondrong miliknya kini terlihat tengah memijat pelan keningnya yang berkerut . Nampak menimang-nimang apa yang baru saja Hoya katakan dirumah sakit tadi padanya . Menyenderkan tubuh lelahnya disenderan bed king size miliknya dan sang anae.

“ Namoo~ah” Ucap lembut Sunggyu sontak membuat Woohyun tersadar dari pikirannya . Mendongakkan kepalanya menatap lurus sosok Sunggyu yang nampak baru saja keluar dari kamar mandi .
Dengan berbalut handuk putih tebal  sosok Sunggyu dengan perut buncitnya memang terlihat menggoda . Apa lagi kulit putih susunya yang terlihat masih basah itu .

“ Apa yang sedang kau pikirkan namoo?” Tanya Sunggyu,  segera mendekatkan dirinya  kearah pinggiran bed , mendekati Nampyeonnya .

“ anniya chagi” Jawab Woohyun menggeleng pelan sembari tersenyum lebar . “ Apa kau baru saja selesai mandi?” Tanya Woohyun melihat keadaan basah Sunggyu yang terbalut handuk putih .

“ Eum” Sunggyu mengangguk kecil meng-iyakan pertanyaan Woohyun

“ Jja, kalau begitu kau harus segera memakai pakaian mu eoh . Aku tidak mau jika kau masuk angin dan jatuh sakit” Woohyun baru saja akan beranjak dari posisi berbaringnya . Bermaksud hati ingin mengambil sebuah pakaian untuk dipakai sang anae , namun tangan Sunggyu dengan cepat menghentikannya.

“ Namoo ….” Lirih Sunggyu , mengerucutkan bibir mungilnya lucu .

“ Waeyo?”

“ Apakah kau tidak akan mencoba apa yang dokter Hoya sarankan?”

“ Maksud mu ?”

“ Kau tidak akan menyentuh ku ?” Tanya Sunggyu kini mulai to the point . Wajahnya nampak memelas dengan mengerucutkan bibir mungilnya seakan kecewa akan jawaban yang diberikan Woohyun


“ Ne ??”

Woohyun mencoba menerka-nerka kemana arah jalan pembicaraan mereka saat ini , sebelum akhirnya dia mengerti akan apa yang anaenya katakan – mengajaknya berhubungan -.

“ Sunggyu-ah , apakah kau yakin eoh? Aku tidak yakin dengan apa yang Hoya sarankan . Aku hanya merasa itu tidak masuk akal”Bujuk Woohyun . Dia hanya tidak ingin jika dirinya harus menyentuh Sunggyu .
Anniya , bukan karena dia tidak suka tapi melainkan karena dia takut jika dirinya menyentuh sosok Sunggyu maka sosok itu akan rapuh dan terluka olehnya . Dia takut dia kehilangan kendali dan akan berakhir dengan menyakiti Sunggyu dan aegya didalam kandungan Sunggyu .


“ Aku yakin Woohyun” Jawab Sunggyu tanpa ragu . Dilepaskannya lilitan handuk yang melilit tubuh gempalnya sehingga menjadikannya kini ter-ekpos sempurna . Mempertontonkan Tubuh mulus dengan kulit putih dan perut yang membuncit,  namun tak menghilangkan kesan sexy pada diri sang namja.

Woohyun menelan ludahnya susah payah berhubung sudah 8 bulan lebih namja itu tak pernah lagi melihat tubuh molek anaenya itu,  apa lagi sampai menyentuhnya dan melakukan hal yang lebih intim .

“ Sunggyuuu-ah . Mainhae …” lirihnya sebelum akhirnya menarik tubuh Sunggyu untuk ikut naik keatas bed mereka .

Menempelkan bibir tebalnya pada  benda kenyal milik Sunggyu , nam Woohyun melumat habis bibir tipis merah nan menggoda itu. Menjejali bibir tipis itu dengan benda kenyal miliknya sebelum meminta lebih dengan menjulurkan lidahnya masuk kerongga mulut Sunggyu .  Mengabsen satu persatu deretan gigi Sunggyu dan terkadang mengajak benda tak bertulang Sunggyu bermain dengan benda tak bertulang miliknya didalam rongga hangat milik Sang anae.

“ Akhh … Eummm .. ahhh … Hosh…hoshh .. Namoo-sshh”
Desahan demi desahan lolos dari bibir tipis Sunggyu saat benda kenyal Woohyun tak henti melumat bibir tipisnya , menciptakan desahan tak teratur saat stock udara dalam tubuhnya semakin menipis .

Woohyun tak kuasa . Mendengar desahan yang keluar dari bibir Sunggyu benar-benar membuatnya gila ! Desahan yang sudah sangat lama dia tak pernah dengar ! Desahan yang dia sangat rindukan ! Dan desahan yang membuatnya lupa akan rasa takut menyentuh sosok rapuh itu .

“ Akhhh Namoo… akkhhh …  neh ,  disituhhh aahhh ..”
Sunggyu menarik surai gondrong Woohyun , namja yang berada tepat dibawahnya saat benda tak bertulang milik Woohyun menjalar meninggalkan jejak saliva pada daerah lehernya .

Mencium , menghisap bahkan menggigit kecil kulit leher Sunggyu . Kulit yang tadi putih pun kini sukses berubah menjadi biru berbekas .

Merasa bosan dengan daerah leher jenjang Sunggyu , namja tampan itu mulai bermain dengan tangannya . Tangan lincah itupun kini mulai bergerilya memilin nipple mungil berwarna pink milik Sunggyu , sukses menghasilkan erangan tak tertahankan dari sang empunya

“Mmppfthhhh Namooh”

Sunggyu mengerang hebat saat  tonjolan pink kemerahan miliknya  yang menegang itu dihisap Woohyun  penuh napsu .
Kembali menarik surai gondrong namja dibawahnya itu , Kim Sunggyu memejamkan matanya merasakan setiap sensasi yang diberikan Woohyun padanya . Sensasi yang sudah lama dia tidak dapatkan karena Woohyun yang enggan menyentuhnya .

“ Namoohh .. Ahhh .. Stop that !!” Eluh Sunggyu disela desahannya . Seketika membuat Woohyun  menghentikan sejenak  aktivitasnya , menghisap dan memilin nipple Sunggyu  .

“ Akuhh sudah tidak tahannn lagiihh … I Want You inside me” bisik Sunggyu tepat disamping telinga Woohyun .
Melingkarkan dua tangannya pada leher Woohyun , Kim Sunggyu kembali menempelkan bibir tipis miliknya pada bibir tebal Woohyun . Melumat dan mencium bibir tebal itu penuh tekanan namun tetap terkesan lembut  seakan ingin menumpahkan segala rasa cintanya dalam ciuman panas itu *?*

“ Are You ready Gyu?” Tanya Woohyun yang kini sudah berada diatas tubuh Sunggyu yang sedikit membuncit .
Pada kenyataannya perut buncit itu memang sedikit menyulitkan ruang gerak tubuh dua namja itu . Namun tetap saja pasti ada jalan keluarnya #Plakk

( Warning !!!  mian yah  author permisi bentar .. perhatian bagi yang gag suka ence , yang umurnya masih  dibawah batas standar ! yang rada geli sama Ence mohon jangan dibaca karena ini sudah mengarah ke hal layak sensor !!!! Sekian terima kasih !!) * Author ngacir sebelum ditimpuk batu *

Woohyun sedikit memperlebar jarak dua kaki Sunggyu , membuat posisi namja itu kini mengangkang dan memperlihatkan ‘hole’ Sunggyu yang berkedut .

Woohyun membuka satu persatu kancing kemeja miliknya sebelum melemparkan kemeja putih itu kesembarang arah  dan kemudian kini mulai membuka celananya yang terbilang sedikit terasa ketat karena sesuatu yang berada didalam tengah menegang .

Sukses membuka celana miliknya dan membebaskan  ‘ miliknya ‘ untuk dapat menikmati udara bebas , Namja tampan itu segera mengarahkannya pada hole Sunggyu seakan tak ingin membuang-buang  waktu terlalu lama .

“ Ganda” Ucap Woohyun sebelum menghentakkan masuk ‘miliknya’ kedalam rongga hangat milik Sunggyu yang berkedut . Menciptakan sensasi perih , sakit dan nikmat sekaligus dalam waktu yang bersamaan .

Membulatkan matanya , kim Sunggyu mendesah tak henti . Jemari tangannya mengerat meremas sparei tempat tidurnya . Mungkin karena lama tak melakukannya , rasa perih itu kembali muncul saat Woohyun memaksakan ‘miliknya’ menerobos masuk kedalam ‘hole’ Sunggyu .

“ Akkhhhh .. Ahh .. Apho ….”  Lenguh Sunggyu sembari meringis menahan rasa sakit dan perih pada bagian bawahnya . Merasa iba melihat sosok anaenya , nam Woohyun segera mendekatkan wajahnya pada wajah manis anaenya itu .
Mengecup pelan kening , hidung kemudian turun menuju bibir tipis Sunggyu , mengecup bibir itu penuh kasih sayang .

“ Berpeganganlah pada lengan ku chagi . Kau boleh mencengkram , merobek atau menggigitnya asal itu bisa mengurangi rasa sakit mu” Ucap Woohyun . Mengarahkan jemari-jemari tangan Sunggyu untuk bertengger pada lengan kekarnya . membiarkan kuku-kuku jari itu menancap merobek dan menembus kulitnya .

“ Apakah kau ingin melanjutkannya ?”
Sunggyu mengangguk , mengiyakan pertanyaan Woohyun . Mempersilakan nampyeonnya itu untuk kembali melanjutkan aktivitasnya – menyetubuhinya - *?*

Woohyun yang menerima persetujuan dari Sunggyu tanpa menunggu lama segera menggerakkan pinggulnya .  Mendorong masuk ‘miliknya’  semakin dalam hingga mengenai prostat Sunggyu

“Eunghh …”Woohyun mengerang merasakan jepitan erat hole Sunggyu yang mengapit ‘miliknya’

Woohyun terus saja  menggenjot hole sempit Sunggyu , bergerak dengan lincahnya jauh ke dalam hingga menghasilkan eluhan-eluhan yang lolos dari bibir masing-masing .


“Uummmpphh... ahhhh...ahhh. Woohyunnnn-aaahhh…” Woohyun mempercepat pergerakan Pinggulnya saat merasakan ‘miliknya’ yang terasa semakin mengeras seakan ingin mengeluarkan sesuatu.

“Ah… Chagi ahhh..  Akuhh tidak tahan lagihh…” ucap Woohyun sebelum dirinya dan Sunggyu mendesah  hebat . Merasakan cairan mereka masing-masing menyeruak keluar .

Woohyun mengeluh kenikmatan saat cairannya sukses memenuhi hole milik kekasihnya . Mendiamkan beberapa saat miliknya dalam Hole Sunggyu yang masih berdenyut pelan , sebelum akhirnya menarik ‘miliknya’ keluar .


Woohyun mencium sekali lagi bibir ranum Sunggyu  sembari sesekali mengelap kening Sunggyu yang basah oleh keringat dengan punggung tangannya .

“ Mainhae , apakah aku terlalu keras ? Apakah aku menyakiti mu dan  malaikat kita ?” Tanya Woohyun , menatap Sunggyu dengan tatapan cemas saat pikiran jernihnya kembali.  Sadar bahwa dirinya terlalu keras saat bermain tadi .

“ Anniya . Gomawoo “ Sunggyu tersenyum manis , mengecup sekilas bibir tebal Woohyun seakan ingin menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah memberikan pelayanan yang terbaik.

“ jinjja ? kau tidak apa-apa?”

“ Eum .. Nan gwencana “  Jawab Sunggyu berusaha meyakinkan nampyeonnya itu .

“ arraseo , kalau begitu kau tidur Eum . Aku tidak mau jika kau jatuh sakit” Ucap Woohyun sebelum menarik sebuah bed cover untuk menyelimuti tubuh polos sang anae .


‘ Tidurlah Gyu.. Mianhae , karena akhirnya aku tidak dapat menepati janji ku dan menyentuh mu’ Ucap Woohyun dalam hati.
Menatap sosok damai Sunggyu yang nampak sudah terlelap kealam mimpinya setelah aktivitas hot mereka .
Mengelus surai caramel milik Istrinya , namja tampan itu menarik tubuh gempal Sunggyu kedalam pelukannya .  Memeluk erat tubuh gempal itu dengan tubuhnya yang bergetar  saat rasa takut menyelimutinya  , takut kehilangan sosok namja dipelukannya itu.

.
.
#flash back
“ Bagaimana kondisi malaikat dalam perut ku Hoya-ah? Apakah mereka baik-baik saja ?” Tanya Sunggyu , mengelus lembut perutnya sembari menatap penuh tanya kearah Hoya yang baru saja selesai melakukan USG pada bayi dalam kandungan Sunggyu

“ Eum , mereka baik-baik saja Sunggyu” balas Hoya tersenyum .

“ Syukurlah kalau begitu . Aku lega mendengarnya “

“ Geundaee ….” Hoya menggantungkan ucapannya , menatap sosok Sunggyu dengan tatapan miris

“ Wae ? Apa kau ingin bilang jika salah satu system organ ku sudah tidak berfungsi lagi ?” tanya Sunggyu santai , seperti sudah terbiasa dan tahu apa yang akan Hoya beritahu padanya .
Yah , Sunggyu sudah sering mendengarnya . Setiap namja itu pergi untuk memeriksakan kandungannya maka doctor tampan beralis tebal itu akan memberitahunya akan hal buruk pada organ dalam tubuhnya yang satu persatu mulai melemah dan tak berfungsi .

Hoya mengangguk lemah , nampak tersirat raut wajah sedih terpampang jelas pada wajah tampannya .

“ Hoya-ah , bolehkah aku meminta bantuan mu ? Bisakah kau membantu ku?”
Sunggyu mengarahkan tangannya menggenggam tangan Hoya , menatap sosok itu dengan mata segarisnya yang sedikit berkaca-kaca

“ Hoya-ah , bantu aku ne jebal”

“ Ak-aku harus membantu apa Gyu ?”

“ Mau kah kau memberi suatu alasan agar Woohyun mau menyentuh ku ?”

“ Ne ?? Maksud mu?”

“ Mau kah kau memberi suatu alasan agar Woohyun mau menyentuh ku lagi ? Agar aku dapat menjadi seorang anae yang melayani suaminya sebelum aku …”

“ Gyu-ah !!!”

“ Aku tidak akan bertahan Hoya ! Aku tau itu ! Maka biarkanlah aku menjadi seorang anae yang baik yang dapat melayani nampyeonnya ! lagi pula itu bukan sesuatu yang membahayakan bukan ?!”

“ ….”

“ Jeball Hoya …. Aku mohon pada mu”

#flash back End
.
.
.
Suara detik jam didalam ruang besar itu seolah berlomba dengan suara deru napas seseorang . Deru napas  memburu  seperti seorang pelari yang baru saja berlari ribuan mil jauhnya .

Merasa terganggu dengan sura deru napas berat membabi buta disampingnya , Nam Woohyun  , namja tampan itu membuka dengan cepat kedua matanya . Mengalihkan pandangannya pada sosok namja manis yang tengah terbaring dengan kedua mata segarisnya tertutup rapat .

“ S-Sunggyu-ah” Lirih Woohyun cemas ,  menatap sosok manis yang tengah tertidur itu .
 Dari kening namja manis itu bercucuran keringat dingin yang tak hentinya mengalir membuat aliran sungai . Napasnya tercekat dan terkadang kembali cepat seperti jantungnya baru saja dipompa .

“ Chagi… Chagii irreona .. Waegeurae ??? Chagiyaahh!!”
Woohyun menatap cemas sosok manis anaenya . Mengoncangkan perlahan tubuh gempal yang tengah terbaring itu dengan sesekali menepuk-nepuk pipi Chubby Sang namja .

“ Hosshh ….. Hoshh …” Deru napas tak teratur itu kembali terdengar memecah keheningan ruangan kamar Sunggyu dan Woohyun . Deru napas yang semakin menjadi membuat namja yang mendengarnya takut akan apa yang akan terjadi pada sosok sang pemilik napas itu .

“ Na-namoohhh … H-hosshh ….H-hooshh”
Dua mata segaris nan indah itu perlahan membuka perlahan , mengerjap sesekali sebelum menatap lekat sosok namja tampan yang berada diatasnya . Sosok namja yang tengah balas menatapnya dengan tatapan cemas bercampur takut

“ Su-sung-…”

Sunggyu tersenyum simpul , mengarahkan tangannya untuk menyentuh wajah tampan nampyeonnya – Nam Woohyun -. Mengelus perlahan kulit pipi sang namja dengan jemari-jemari lentiknya .

Tak lama dua mata segaris itu perlahan mulai terpejam bersamaan dengan napasnya yang mulai kembali teratur . Seakan aliran napas teratur itu membawa pergi sang namja menuju kealam kedamaian. Itu terlihat dari wajah lelah  Sunggyu yang mulai memucat

“ Sunggyu-ah !!! Kim Sunggyu !!! Sunggyu bertahan lah !!!!” Teriak Woohyun frustasi

.
.


Derap langkah cepat dan terkesan tergesa-gesa mewarnai suasana  dalam sebuah gedung mewah dengan keramik putih dan tembok bercat putih itu .
Sebuah gedung bercat putih dengan tulisan ruang ICU besar terpampang dibagian atas dindingnya .

#drap .. Drap .. Drapp ..
“ Hoya-ah !” Pekik Woohyun saat dua iris matanya menangkap sosok namja dengan setelan jas putih baru saja keluar dari sebuah ruangan tertutup rapat didepannya  , ruang ICU

“ Ba-bagaimana keadaannya ?”

“ Woohyun-ah , sepertinya kita harus menambahkan selang untuk menembus kejantungnya saat ini ” Jelas Hoya , menatap nanar sosok Woohyun yang kini benar-benar terlihat berantakan .
Wajahnya yang lesu , pucat  , dan lelah belum lagi surai gondrongnya yang terlihat acak-acakan menambah kesan lusuh dan frustasi pada namja tampan itu .

“ N-ne??”

“ jantung Sunggyu sudah tidak berfungsi dengan baik lagi Woohyun-ah . Jadi kita harus menambahkan selang pada jantungnya agar dapat mengalirkan oksigen kedalam tubuhnya . Begitupun paru-paru  , ginjal dan bagian tubuhnya yang lain .  Semuanya kini hanya berfungsi satu-satu”

“ La-lalu bagaimana dengan anak didalam kandungannya?”

“ Kita sedang berusaha melakukan operasi pengangkatannya saat ini . Tapi itu mungkin juga akan membawa hasil yang buruk pada organ lain Sunggyu yang kini hanya berfungsi setengahnya . Kita akan melakukan yang terbaik Woohyun-ah”
Jelas Hoya sebelum meninggalkan sosok namja tampan itu sendiri . Pergi melangkahkan kakinya untuk kembali melanjutkan tugas daruratnya .

Menatap nanar sosok dengan setelan jas berwarna putih yang kini mulai menjauh melewati lorong panjang rumah sakit itu , Nam Woohyun seketika jatuh bersimpuh kelantai rumah sakit yang dingin .
Kakinya seolah tak kuat menopang tubuhnya yang bergetar bersamaan dengan linangan air mengucur deras membuat aliran sungai pada pipinya .

“ Hikss .. Hikss .. Jeball bertahanlah Gyuu .. Aku mohon…”





_ 5 Years later _

“ Appa !! Appa !!!” Teriak sang namja kecil tampan dengan mata elang nya, berlari kecil menyambut kedatangan namja tampan yang baru saja datang dari balik pintu

“ Eoh jagoan appa” balas sosok namja itu , mengacak surai hitam kelam namja kecil dihadapannya

“ Appa !! Appa culang ! Maca cuman Myung yang dibilang jagoan ? ” Teriak sosok namja kecil lain yang kini berlari kecil menghampiri sosok sang namja dewasa . Membuat sosok namja tampan itu terkekeh geli mendengar dua jagoan kecilnya itu

“ Aigooo .. Mianhae , tentu saja kau juga jagoan Appa . Jagoan  Appa yang selalu menjaga eommanya”
Woohyun , namja tampan itu tersenyum lebar mencium gemas pipi dua jagoan kecilnya . Jagoan yang lahir dari rahim seorang Kim Sunggyu , anaenya

“ hikss.. Hikss..” Suara tangis anak kecil kini terdengar menyelimuti ruangan bercat putih tersebut . Sontak membuat dua namja kecil dan namja tampan itu menoleh kearah asal suara tangisan .

Menatap sosok mungil nan cantik yang tengah berdiri tak jauh dari mereka dengan tangan mungilnya memeluk boneka beruang putih .

“ Aigoo , urri Jongie , waegurae eum?”
Woohyun membulatkan matanya , terkejut saat melihat sosok namja mungil nan  cantik itu menangis sendiri tak jauh dari tempatnya

Nam Sungjong .  Anak yang juga  ternyata lahir dari rahim seorang Kim Sunggyu . Anak yang tak diduga-duga dan menjadi sebuah keajaiban .
Disaat hasil USG nyata-nyata mengatakan Sunggyu hanya  akan memiliki dua  malaikat kembar yang akan lahir dari janinnya ,  ternyata terselip seorang malaikat kembar lagi yang bernama Nam Sungjong ! Seorang bayi yang paling mungil dari kedua hyungnya dan seorang bayi yang paling cantik dan menggemaskan seperti Eommanya , Kim Sunggyu .
“ Hiks .. Hikss .. Appa jahat . Appa tidak ingat Jongie !” Dengus namja kecil itu mengerucutkan bibirnya manis . Persis seperti seseorang yang sangat Woohyun kenal – Kim Sunggyu -

“ Arraseo , arraseo .. Mianhae eum ? Jongie mau memaafkan appa kan ?” Goda Woohyun  , melemparkan senyum gigi pepsodentnya

“ Arraseo . Tapi Appa halus janji membaw eomma pulang”

“ Benal Appa ! kapan eomma akan ikut kita pulang?”

“ Apakah kita boleh mengajak eomma pulang appa ??”

Tiga malaikat kecilnya kini saling tak henti melemparkan pertanyaan pada Woohyun , sang appa  yang hanya bisa tersenyum miris mendengarkan pertanyaan dari tiga malaikat kecilnya .

“ Mianhae , tapi eomma kalian belum boleh pulang bersama kita sayang . tapi Appa janji suatu saat nanti dia akan pulang bersama kita”

“ Benalkah appa ??” Tanya tiga namja kecil itu bersamaan . Wajah berseri mereka terpancar jelas saat mendengar ucapan sang Appa yang berjanji akan membawa eomma mereka pulang kerumah bersama mereka

“ Eum  , appa janji . Jja sekarang sudah waktunya kita pulang .  Dan  kalian harus  bilang pada eomma dulu jika kalian akan pulang”

Nam Myungsoo , Nam Dongwoo dan terakhir Nam Sungjong , tiga namja kecil itu mengangguk semangat mengiyakan perintah sang Appa . Berlari kecil menuju kearah sebuah bed yang berada tak jauh dari mereka . Diikuti oleh Woohyun yang tersenyum dibelakang tiga namja kecil itu

“ Appa gendong~’’ rengek Dongwoo  , melebarkan kedua tangan mungilnya . Begitu pula dengan Myungsoo  dan Sungjong yang mengikuti saudara tertuanya

“ arraseo” kekeh Woohyun dengan segera menggendong malaikat-malaikat kecilnya secara bersamaan .

“ Eomma , Dino , Myung dan jongie pulang dulu ne . Eomma baik-baik dicini ne ? becok kita main lagi . Anneyong eomma”

#chuupp

Dongwoo mengecup pipi namja cantik yang tengah tertidur lelap diatas bed rumah sakit itu . Tertidur dengan wajah damainya walaupun selang-selang menancap hampir diseluruh bagian tubuh ringkihnya .

#chupp

Kini giliran Myungsoo dan Sungjong yang mengecup kilat pipi sosok namja manis itu sebelum  melompat dari gendongan Woohyun

“ Kajja , appa kita pulang “ ajak Sungjong dengan menarik-narik ujung kemeja Woohyun

“ arraseo… Arraeo”

“ Chagi , aku pulang dulu eum . besok aku akan datang lagi membawa malaikat-malaikat kita . Dan juga , gomawo karena kau memberikan ku malaikat-malaikat kecil  lincah seperti mereka . Terutama Sungjong kecil yang sangat mirip dengan mu . Kau harus melihat mereka chagi. Bangunlah cepat , ne ? jangan tidur terus eum ?Kau harus melihat mereka . Malaikat kita”

Setetes  cairan bening mengalir dari sudut mata namja tampan itu bersamaan dengan kecupan hangat yang dia beri pada kening sang putri tidurnya yang sudah 5 tahun ini tak kunjung terbangun dari tidur panjangnya .

Perih , sakit , dan rasa rindu selalu bergelonjak dalam diri Woohyun , namun semua itu terobati oleh hadirnya tiga malaikat kecilnya . Malaikatnya bersama Sunggyu .
 Nam Dongwoo , Nam Myungsoo dan nam Sungjong yang mewarnai hari-harinya .

“ kajja kita pulang anak-anak”

“ Ne … Appa …..”  Jawab tiga namja kecil itu kompak . Saling mengeratkan tautan jemari-jemari kecil mereka pada jemari besar milik sang Appa . Pergi berlalu meninggalkan ruangan bernuansa putih itu  ,  juga meninggalkan sosok namja manis yang tengah terbaring diatas bednya dengan wajah damainya .

_ The End_

Othe ? Mian kalo jauh dari kata sempurna , tidak sesuai harapan , gaje , gag masuk akal ,  banyak typo betebaran dan lain-lain !

Mian buat FF Return sama Will You be Alright belom bisa dilanjutin karena kesibukan author .
Dan bagi yang baca , tolong dihargai yah ..  Sepatah comment dan satu jempol like kalian sangat berarti ! tolong hargain FF yang saya buat selama 4 hari ini yah .
Walau gaje tetep ajha susah buatnya … -___-
Thx .. *BOW*

Jumat, 11 Oktober 2013

BangHim // A Patner // Chap 3


Author : Kwon Hee Je                          
Cast :         

-          Bang Yongguk
-          Kim Himchan
-          And other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*

Warning : Yaoi Only ! Just For Fun !!!

 

Summary :    Karena hutang orang tua ku , maka aku harus mau menikah dengan seorang yakuza bernama Bang Yongguk . Dan parahnya adalah bukankah kita sama-sama namja ? Hey bagaimana kita bisa menikah ? Belum lagi aku adalah seseorang yang normal ! Dalam arti namja yang masih menyukai seorang Yeoja ! Bukan Namja !

 

 

Note :  Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read!  Hasil karya imajinasi autor sendiri dan bukan dari menjiplak .. Baru bangun dari masa hibernasi dan gag mau banyak bacot so Happy Reading!!

 

 

 

 

…… A Patner?!. ……

 



‘ Kriieekk’

Suara kayu yang saling bergesek terdengar dalam keheningan ruangan  luas tersebut . Dua manic mata tajam itu menangkap sosok namja manis dengan surai kecoklatan yang tengah terlelap diatas sebuah sofa merah  , dibawah redupnya lampu temaran.  Senyum tipis tertarik dari bibir sang namja . Dilangkahkannya kedua tungkainya  dengan perlahan kearah sosok namja yang tengah tertidur  lelap diatas sofa tersebut.

“ kenapa kau tertidur disini eoh , Hime ?” tanya namja tersebut entah pada siapa , mengingat sosok namja dihadapannya itu tengah berpetualang dalam alam mimpinya .

Bang Yongguk , namja dengan garis wajah dingin itu mengarahkan tangannya menuju wajah Himchan yang tengah tertidur pulas , disibaknya poni yang menutupi mata indah milik Himchan yang tertutup .  Mendekatkan  wajahnya pada wajah cantik Himchan , membiarkan deru napas beratnya menerpa wajah tenang Himchan  . 


_ Chap 3_


“eungghhh” Suara lenguhan itu terdengar saat dua manic mata indah itu mulai terbuka . Bias sinar matahari yang masuk lewat celah-celah jendela kamar memaksa namja manis itu untuk kembali membuka kedua matanya , terbangun dari tidur lelapnya semalam .

Himchan , namja manis itu mengerjap-ngerjapkan kedua manic mata indahnya , menatap langit-langit biru kamarnya sebelum akhirnya mengedarkan pandangannya saat merasakan sesuatu yang menjanggal. Dua iris indahnya mengedar , meneliti sudut-sudut kamarnya  dengan keadaan terbaring diatas bed king size empuk miliknya .
 Tunggu?? Terbaring ?? Diatas Bed ???.

Mengerutkan keningnya , sontak namja manis itu segera bangkit dari posisi tidurnya . Mendudukkan bokongnya pada kapuk empuk , bed king sizenya . Wae ? Bukankah seingatnya kemarin dia tertidur diatas sofa ? Dan kenapa saat dia terbangun dia berada diatas bed ??

Himchan memijit perlahan keningnya , mencoba mengingat-ingat kembali apa yang sebenarnya terjadi kemarin malam sehingga kini dia bisa berpindah  dan berada diatas bed empuk didalam kamarnya .  “ eoh , apakah aku berjalan dalam mimpi lagi?” Tanya Himchan bingung . “ Atauuu ???...” Himchan menggantungkan kata-katanya sebelum dengan cepat  menatap bagian bawah tubuhnya .
 Lengkap ! Dia masih menggunakan piama  kelinci yang kemarin malam melekat pada tubuhnya . Dan masih dalam keadaan rapi !

‘ Huuuffff ..’ Himchan sedikit dapat bernapas lega kali ini . Piama yang dipakainya masih melekat erat pada tubuhnya , dan bukankah itu berarti bahwa kemarin malam dia selamat dari terkaman Yongguk ?


‘ Tok..Tok .. Tok ..’

Suara ketukan pintu membuat namja manis itu mengalihkan perhatiannya pada pintu kayu kamar , didepannya . “ Himchan-shii .. Apakah anda sudah bangun ?”  Intrupsi seorang namja dari balik pintu . “ Tuan Yongguk sudah menunggu anda diruang makan .” Lanjutnya , sebelum suara langkah kaki itu terdengar mulai menjauh.

.
.

“ Eoh , kau sudah bangun?” Tanya namja dengan dua manic mata tajam miliknya , Bang Yongguk. Menatap sosok cantik Himchan yang kini mendekat dengan ragu  kearah meja makan. “ Duduklah!” Lanjutnya dengan suara berat , ciri  khasnya . Menunjuk ke salah satu kursi kosong yang berada diseberangnya .

Himchan mengangguk kecil , mengeratkan jemari-jemari tangannya tanpa berani menatap sosok namja dihadapannya itu . Terutama dua manic mata tajam yang sangat mengerikan menurutnya itu . Mendudukkan tubuhnya pada kursi meja makannya , Kim Himchan masih setia menundukkan kepalanya .

“ Jja , makanlah. Kau pasti lapar”  Yongguk menyodorkan satu mangkuk berisi penuh sup pada namja manis yang masih setia menyembunyikan  paras manisnya .

“ ….” Himchan terdiam , tak satupun kata-kata keluar dari bibirnya dipagi hari ini. Apalagi pagi ini dia sudah disuguhi dengan mata tajam Yongguk yang  tak henti menatapnya .

Diambilnya sendok makan yang tertata rapi disampingnya , menyuapi sesuap sup dalam mangkuk , kedalam bibirnya .

Hening . Tak ada lagi suara yang menghiasi suasana ruang makan tersebut , sepertinya  mereka  tengah asik menyelam dalam dunia mereka masing-masing . kim Himchan yang tengah sibuk memasukkan sesuap sup kedalam mulutnya , Yongguk yang terlihat asik menyeruput segelas coffee paginya . Dan jangan lupa dengan Daehyun yang juga terlihat sibuk memperhatikan Yongguk ,  yang nota bene merupakan majikannya .

“ Himchan-shii” Ucap Yongguk.  Dengan suara beratnya ia mengakhiri keheningan yang menyelimuti ruang makan tersebut . Membuat namja berparas cantik itu sedikit tertegun saat mendengar suara berat menyebut namanya.

“ Sepertinya aku akan terlambat malam ini . Jadi kau tidak perlu menunggu ku dan tertidur diatas sofa lagi”

 ‘ Deg ‘

Jantung Himchan serasa baru saja berhenti sejenak ,  saat mendengar ucapan Yongguk .
Mwo ? kenapa  dia tahu semuanya ? Apakah Yongguk  pergi kekamarnya kemarin malam ? Dan apakah Yongguk yang memindahkan tubuhnya keatas ranjang ? Apa maksudnya dia menyuruh Himchan untuk tak menunggunya ? Dan kenapa kemarin malam Yongguk tidak mempergunakan kekuasaanya ? Bukankah bisa saja Yongguk membangunkan paksa Himchan dan memaksanya untuk melakukan aktivitas diatas ranjangnya , seperti perjanjian yang mereka buat ? Patner diatas ranjang !

“ Ohuk ..Ohuk ..” Himchan menepuk-nepuk kasar dada bidangnya saat sup kental itu terasa tersedak didadanya .

“ Eoh , Himchan-shii . Neo gwencanayo ?” Tanya Yongguk mengerutkan keningnya . Menatap sosok namja berparas manis dihadapannya dengan dua iris tajam miliknya .

Himchan menepuk-nepuk dada bidangnya lebih kuat , menggeleng perlahan seolah menjawab pertanyaan Yongguk . Mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja , walaupun sebenarnya bisa dikatakan tidak baik alias buruk ! .

“ Yah , Jung Daehyun !!!” Pekik Yongguk melayangkan death glarenya kearah namja yang sejak tadi berdiri disamping meja makan . “ Apa sup itu hasil karya mu lagi , eoh? Apakah kau belum menemukan koki juga? Lihatlah ! Sudah ku bilang berkali-kali bahwa masakan buatan mu itu dapat membunuh orang!”

“ N-ne? Ahh , Mi-mian tu-tuan . Karena belum mendapatkan koki juga untuk didapur , ja-jadi … A-akuhhh..”

“ Ck , sudahlah . Aku tidak mau tahu kau harus mendapatkan koki besok juga !!” Titah Yongguk , mengalihkan kembali perhatiannya pada sosok dihadapannya
‘ Dasar Babo !! Ini semua  bukan karena masakannya  yang tidak enak ! Tapi karena ucapan mu itu namja  bodoh !’ Runtuk Himchan tak habis menyumpahi sosok namja dihadapnanya itu ,  Bang Yongguk sembari sesekali masih sibuk memukuli dada bidangnya

“ Yah ,  Neo Gwencanayo ? Jja , minumlah !” Yongguk menyodorkan sebuah gelas dengan air putih didalamnya , menyerahkan pada Himchan dengan wajah datarnya .
Segera Himchan mengambil air putih itu cepat-cepat dan memasukkannya dalam kerongkongannya .

“ Ghamsahamnida” ucap Himchan , saat merasakan air yang diberikan oleh Yongguk membawa dampak baik bagi tubuhnya .

Yongguk tersenyum simpul sebelum akhirnya mengangkat tubuhnya dari kursi meja makannya . Berdiri tegap sebelum akhirnya pergi meninggalkan Himchan sendiri didalam ruang makan , diikuti oleh Daehyun , sang assitent dibelakangnya . Meninggalkan sosok Himchan yang menatap tubuh tegapnya dari belakang .  Sosok tegap yang berlalu dibalik pintu ruang makan.

.
.

“ Bagaimana ? kau sudah mendapatkan informasinya?” Tanya namja pemilik suara berat tersebut pada namja tampan yang tengah berdiri tegap didepan meja kerjanya .

“ Ne . Aku sudah mendepatkannya Tuan” jawab Daehyun tegas . “ Menurut informasi yang kudapat , namja itu memutuskan untuk berhenti kuliah . Disini mereka mengatakan bahwa namja itu tidak dapat melunasi biaya perkuliahannya lagi , dan memutuskan untuk keluar dari kuliahnya dibidang music.”

“Eummm…” namja dengan paras wajah dingin dan rahang tegas itu hanya berdehem menjawab bawahannya . Tangannya memijat-mijat keningnya perlahan , nampak seolah tengah berpikir.

“ Aku mau kau menyelesaikan semuanya Daehyun ! Kau tahu apa yang harus kau lakukan , bukan ?”

“ Ne , tuan . Aku mengerti” Jawab Daehyun , sebelum membungkukkan tubuhnya dan meminta ijin pergi , melaksanakan tugasnya .

Matahari yang perlahan mulai tenggelam dan tergantikan dengan terangnya sinar bulan yang bersinar bersama dengan bintang-bintang , seolah menggambarkan pukul berapa saat ini .
Malam akhirnya kembali datang  , membawa jam istirahat untuk setiap manusia di muka bumi , namun sepertinya tidak begitu dengan Himchan . Malam yang datang  seolah  membawa isyarat malapetaka akan datang , malam yang membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari pada bunyi jam besar yang menggantung didinding kamarnya .
Helaan napas panjang dengan jemari indah yang saling bertaut erat menggambarkan suasana mencekam disekitar ruangan bercatkan biru langit tersebut .  Suasana mencekam yang tercipta saat namja penghuni ruangan tersebutmemilih   duduk diam , terpojok diatas sofa merah .

‘ Krieek’

Deg !
Debaran jantung yang semula normal kini mulai kembali berdegub kencang  . Mengeratkan jemarinya saat dua iris indahnya menangkap sosok bayangan namja muncul dari ambang pintu yang mulai terbuka perlahan . Darahnya seperti mengalir deras dengan keringat bercucuran dipelipis , sedangkan dua irisnya mengekor pada sosok namja yang kini tengah berjalan mendekat kearahnya .

“ Kau belum tidur rupanya “ Ucap sang namja dibarengi dengan air liur Himchan yang dipaksakan tertelan .

Bang Yongguk , namja itu melonggarkan perlahan dasi yang membelit kerah kemeja putih miliknya . Raut wajahnya tak nampak menyiratkan suasana hatinya , datar dan tenang . Memang namja itu benar-benar menyeramkan menurut Himchan .  

Dua mata tajam  menatap tubuh Himchan yang meringkuh diatas sofa dari ujung rambutnya hingga ujung kakinya , menatap namja itu seolah dia benar-benar menjadi mangsanya kali ini. Tatapan tajam yang  sontak membuat sang empunya bergidik ngeri mendapatkan tatapan seorang Bang Yongguk.

‘ Grebb’

Mata indah Himchan melebar saat kini dua tangan Yongguk menghapitnya . Menghapit tubuhnya dalam dua lengan kekar milik Bang Yongguk . Dari bibir namja itu mengulas seringaian tipis , mengerikan .
“ Mianhae , aku terlambat” bisiknya dengan dua manic mata tajamnya menatap lekat manic indah milik Himchan .
Membiarkan deru napasnya menerpa wajah cantik Himchan , dan begitu pula sebaliknya , membiarkan deru napas tak teratur Himchan menerpa kulit wajah coklatnya .

 Apa yang namja ini akan perbuat ? Apakah keperawanannya *?* akan berakhir malam ini juga ?. Setidaknya itulah yang terbayang-bayang dipikiran Himchan . Membayangkan dirinya kini akan menjadi mangsa seorang yakuza , Yongguk dan mengakhiri masa keperawanannya  ? Yang benar saja  ! Dia bahkan belum pernah melakukannya bersama Yeoja , dan kini malam pertamanya harus direnggut begitu saja oleh seorang namja ?!

Himchan memejamkan kedua mata indahnya .  Dua tangannya mengepal , meremas kuat  piama kelinci miliknya . Bersiap saat ajal akan menjemputnya *?* #plakkk

‘ Bruggg’
Suara hempasan kasar  pada benda berbahan  kapuk  empuk  , sontak membuat dua manic mata Himchan kembali terbuka lebar  . Mengerjapkan matanya saat sosok namja yang tadi wajahnya hanya berjarak beberapa centi dengannya kini tak nampak lagi dihadapannya .

Namun tak lama , dua manic mata nan  indah itu kembali membulat saat merasakan sebuah tangan tengah melingkar dipinggang ramping miliknya . Menolehkan pandangannya kesamping dan kini dia  mendapati sosok Yongguk yang tengah  menyenderkan kepalanya pada pundaknya  .

“ Bb-bang  Yongguk-shii , Apa yang kau …… ” lirih Himchan . Entah apa yang dia rasakan saat ini . Jantungnya benar-benar berdetak kencang tak karuan karena ulah namja sangar dengan nama Bang Yongguk itu . Saat dirinya merasa ini adalah saat terakhirnya menjadi seorang lelaki suci , namun justru namja itu kini melepaskannya kembali begitu saja untuk kedua kalinya . Bukankah dalam perjanjian mereka Himchan berperan sebagai seorang patner ranjang Yongguk ?? Kenapa Yongguk tidak melakukannya ?

“ Sttt … Biarkan aku berbicara dulu , Himchan-shii” sela Yongguk , tanpa sedikit pun menoleh kearah Himchan . Membiarkan kepalanya tetap bertumpu pada bahu Himchan .
Memejamkan kedua matanya sebelum menghirup kembali udara yang bercampur dengan aroma tubuh namja manis disampingnya , Kim Himchan

“ Mulai besok kau bisa melanjutkan kuliah  mu lagi”
Himchan melebarkan dua irisnya , menolehkan pandangannya dengan cepat kearah Yongguk yang tengah memejamkan kedua mata tajam yang Himchan anggap selalu mengerikan itu .

“ N-ne ??”

“ Aku sudah melunasi semua biaya-biaya study mu ! Jadi mulai besok kau bisa kembali melanjutkan study seni music mu” Jawab Yongguk datar .    Tapi kau jangan pernah mempunyai pikiran untuk kabur  dari ku . Karena kemanapun kau pergi aku akan mendapatkan mu !” Dua iris yang tadinya  terpejam itu tiba-tiba terbuka lebar , menatap tajam dua iris indah milik Himchan yang   tengah menataptak percaya  kearahnya .

‘ Deg ‘
Detak jantungnya seolah berhenti lagi untuk sesaat  .
 Dua iris Yongguk yang  tiba-tiba terbuka dan menatap kedalam matanya dengan tajam membuat effect aneh pada jantungnya .

  Dan satu lagi . Jangan pernah mempermainkan kepercayaan ku , Himchan-shii “ Lanjutnya sebelum kembali menutup kedua matanya . Menggeliatkan tubuhnya , mencari posisi aman bersender dipundak Himchan .


“ Sebentar saja . Biarkan  seperti ini sampai aku tertidur”  lirih Yongguk , nyaris tak terdengar . Merileks kan kembali otot-otot tubuh lelahnya sebelum  berpetualang menuju alam bawah sadarnya dengan aliran napasnya yang mulai teratur .
Himchan mengerjapkan kedua mata indahnya , mengamati sosok namja yang tengah tertidur lelap dipundaknya dengan keningnya yang menekuk .
 Waee?? Ada apa dengan namja ini?? Kenapa dia melakukan semua ini ?
Himchan benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran Yongguk , namja yang menurutnya sangat menyeramkan dan juga jahat karena membuatdirinya ,  eomma dan appanya  berpisah dan  meninggalkannya bersama dengan seorang  yakuza bertampang dingin seperti dirinya .
Dahi yang tadinya berkerut itu perlahan kembali datar . Mengulas lengkungan tipis pada bibir manisnya , Kim Himchan tersenyum menatap wajah lelap Yongguk .
‘ Gomawo , Bang Yongguk-shii’ ucapnya dalam hati , sebelum ikut merileks kan tubuhnya , bersiap menyusul  Yongguk  menuju alam dunia mimpi .
.
.

Sinar matahari yang masuk melalui  celah-celah jendela membuat dua manic mata indah itu membuka perlahan . Mengerjap-ngerjapkan kedua matanya saat bias sinar matahari menerjang kornea mata coklatnya .

Himchan mengerjapkan matanya perlahan , menyesuaikan  dengan pantulan bias sinar matahari yang masuk dari celah jendela kamarnya . Mengerjapkan mata indah miliknya yang perlahan membulat lebar seketika saat melihat sosok wajah seorang namja yang hanya berjarak beberapa centi didepannya . Sosok seorang namja yang juga tengah tertidur pulas .

Himchan menutup bibirnya dengan tangannya , memastikan agar teriakannya tidak keluar dari bibirnya dan membangunkan namja yang tengah terbaring disampingnya itu.
Tunggu terbaring ? bukankah mereka kemarin malam tidur diatas sofa ? tapi sekarang kenapa mereka bisa pindah dan berada diatas ranjang ?

Himchan mengerutkan keningnya saat menyadari dirinya tak berada diatas sofa yang seingatnya kemarin malam dia tidur diatas sofa itu dan bukan diatas ranjang empuk seperti saat ini !

‘ Anniya . Tidak mungkin aku berjalan sendiri seperti kemarin malam menuju tempat tidur , bukan? . Apakah kau yang melakukan ini semua Bbang-shii ?? Apakah kemarin itu perbuatan mu juga ?’ tanya Himchan dalam hati , manic matanya menatap lekat seolah penuh tanya pada sosok namja dihadapannya , namja yang tengah tertidur pulas disampingnya .

‘ Wae ? kenapa kau melakukan ini semua ? Bukankah aku hanya seorang patner ? patner mu diatas ranjang !’ Dua manic Himchan meneliti setiap lekuk wajah Yongguk yang tanpa dia sadari ternyata cukup mempesona dan tampan apalagi saat tidur seperti saat ini , persis seperti seorang malaikat keciltak berdosa  yang tengah tertidur  .

Bunyi kicauan burung diluar jendela membawa kembali alam sadar Yongguk ,  membuka perlahan kedua matanya sebelum bangkit dari posisi tidurnya dengan malas . Yongguk mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut ruang dengan cat biru langit tersebut , namun nihil . Sosok yang dicarinya sepertinya tak berada dalam ruangan tersebut .

Melangkahkan tungkai kakinya dengan malas menuju pintu kamar yang sedikit terbuka . Yongguk mengerutkan keningnya saat aroma masakan mulai menusuk-nusuk organ indra penciumannya . Apakah Daehyun sudah mendapatkan koki baru ?. Setidaknya itulah ada dalam pikiran Yongguk , kembali melanjutkan perjalanannya menuju dapur dilantai 1 .

“Kau siapa ?” tanya Yongguk dengan suara beratnya , menginstrupsi kegiatan namja yang tengah asik dengan beberapa alat-alat masaknya . Sontak membuat namja itu terlonjak kaget dan membalikkan tubuhnya,  menatap sosok Yongguk yang tak kalah membulatkan kedua matanya

“ Kk-kau ??? Apa yang kau lakukan Himchan-shii ??”

“ A-anni , aa-kuh hanya mencoba memasakkan sarapan untuk mu” Jawab Himchan gugup , menggaruk tengkuknya yang tidak gatal seolah takut jika apa yang dia lakukan dapat menganggu sang namja pemilik rumah .

“ Nee ?”

“ Ch-chogi , Daehyun-shii ternyata belum juga mendapatkan seorang koki dirumah ini . Ja-jadi aku berpikir untuk menggantikannya memasak “

“ Mwo ? Waeyo ? Bukankah dia bisa memasak sendiri ?”

“ Anniya , bukankah kau kemarin bilang kau tidak menyukai masakan buatan Daehyun-shii ? Jadi aku memutuskan untuk mencoba memasak . Anggap saja ini adalah ucapan terima kasih ku karena kau mau membayar biaya kuliah ku , dan mengijinkan ku mengikuti perkuliahan lagi”

“ Ahh , jadi seperti itu . Geurae jika itu mau mu . Selesaikan saja masakan mu , aku akan menunggu dimeja makan” Jawab Yongguk lagi  dengan  suara berat dan wajah datarnya yang sulit ditebak . Membalikan tubuhnya , pergi menuju ruang makan meninggalkan sosok Himchan.
.
.

“ Othe ? Apakah enak ?” Tanya Himchan was-was pada sosok namja berwajah datar dan sedingin es didepannya .
 Bang Yongguk , namja itu menyuapkan satu sendok kecil sup buatan Himchan masuk kedalam mulutnya . Menaikkan satu alisnya sebelum  menatap sosok sang pembuat sup .

“ Eoh ,  tidak buruk “ Himchan mengeluh kecewa , menundukkan kepalanya saat mendengar reaksi Yongguk yang sebenarnya sangat dinanti-nantikannya . Tapi nyatanya namja itu hanya bereaksi seperti itu dengan wajah sedingin esnya .

Mengerucutkan bibirnya , Himchan mempoutkan bibirnya  kecewa . “ Apakah itu berarti masakan ku kalah dengan masakannya ?” Dengus Himchan entah pada siapa . Dua manic mata sayunya melirik kesal kearah sosok namja yang tengah berdiri dibelakang Yongguk , Jung Daehyun .

Yongguk mengerutkan keningnya  saat mendengar suara bisik Himchan yang nyaris tak terdengar ,  namun beruntung indra pendengaran Yongguk sangat tajam .
Menatap sosok manis Himchan yang mempoutkan bibirnya cute , Bang Yongguk mulai mengikuti arah pandang sosok itu , ikut menatap sosok namja yang berdiri  dibelakangnya .

 “ Puahahhahaha “ Suara gelak tawa membahana sukses membuat sosok Himchan mengalihkan pandangannya kearah namja dihadapannya . Bang Yongguk , namja itu tertawa dengan kerasanya bahkan hampir membuat gendang telinga Himchan pecah  . Ini baru pertama kalinya Himchan melihat namja tanpa ekspresi dan sedingin es itu tertawa seperti itu

“ Ehum .. Mianhae” Ucap Yongguk , kembali menunjukkan sifat wibawanya setelah merasa selesai dengan gelak tawa membahananya . Menatap sosok Himchan dengan dua mata tajamnya , Bang Yongguk tersenyum  simpul . “ Masakan mu sebenarnya sangatlah enak Himchan-shii . Tapi aku hanya tak ingin jika nanti kau beralih profesi menjadi koki dirumah ini ! Kau hanya harus memasak untuk ku ! Karena kau milik ku !” Lanjutnya , menatap dua manic Himchan dengan mata tajamnya yang terasa menikam jantung sang namja manis

Entah apa yang Himchan rasakan namun jantungnya kini tak dapat berhenti berdetak kencang saat mendengar ucapan Yongguk serta tatapan yang diberikan namja itu kepadanya .
 Apakah dia senang , malu , atau karena dia takut maka jantungnya tak berhenti berdetak ?

“ Jja , aku sudah selesai makan “  ucap Yongguk menyelesaikan aktivitas sarapan paginya .  Sontak membuat Himchan kembali dari alam pikirannya  dengan suara berat  Yongguk
 “ Daehyun-ah , cepat siapkan  mobil untuk ku” Titah Yongguk , dengan cepat mendapatkan anggukan dari Daehyun .

“ Ah , satu lagi ! Kau tidak perlu ikut dengan ku Dae . Kau hanya perlu membantu Himchan untuk mempersiapkan semua perlengkapannya untuk pergi kekampus pagi ini “

“ Ne , Tuan “

“ Aku pergi . Kau baik-baik dikampus mu , eoh?” Yongguk bangkit dari kursinya , dua tungkainya melangkah  pergi menjauh dari ruang makan .
Meninggalkan Himchan yang terus menatap dirinya dengan dua manic mata yang menyiratkan  tatapan yang tak dapat dimengert ioleh orang yang melihatnya .


.
.

Sebuah lengkungan sempurna  terbentuk dibibir  manis namja yang kini baru saja turun dari mobil hitamnya . Menghirup udara segar sebanyak-banyaknya seolah ingin mengisi penuh  ruang paru-parunya .
 Kim Himchan , namja manis itu melangkah tanpa ragu memasuki universitas seni yang sangat dirindukannya , setelah hampir beberapa bulan tak pernah menginjakkan kakinya lagi diuniversitas yang dulu sangat didambakannya itu.

“ Chaniieee!!!” teriak seseorang , memecah keheningan corridor kampus yang terlihat sepi .

Himchan membalikkan tubuhnya mendengar suara lantang yang tak asing baginya , tertangkap indra pendengarannya . Dua manicnya menangkap sosok seorang yeoja mungil  bertubuh sedikit berisi tengah berlari mendekat kearahnya , melambaikan tangannya dengan senyum lebar yang mengulas pada bibir sang yeoja .

‘Graabb’
“ Bogoshipo” lanjut yeoja itu sembari memeluk erat tubuh ramping Himchan . Dua tangannya melingkar pada pinggang ramping Himchan .


TBC or End ??
Mian ini sebenernya mau di publish Sabtu atau minggu kemarin , tapi karena sibuk jadinya mundur beberapa hari …
Keep Review yah kalo mau lanjut .. ^^ Gomawoo * Bow *
Dan satu lagi yang minta Ence ! Ence bakal ada kok , tapi gag tw di part yang mana , jadi jangan demo author yah karena dipart ini belom ada ence …