Author :
Kwon Hee Je
Cast :
-
Nam
Woohyun
-
Kim
Sunggyu
-
Sungjong
-
Sungyeol
-
And
other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*
Warning
: Boy X BOY , 17 NC , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read! Jangan
salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL
Summary
: Entahlah author sendiri gag tau … =_=”
.. Happy
Reading …
………………………………………………………………………….
Namja manis itu segera meninggalkan aktivitas menata vas bunganya
dan segera berlari keluar gereja , Entah apa yang ada dipikirannya saat ini , namja
manis itu hanya mengikuti kata hatinya . Mata sipitnya mulai menyipit ketika
dia mempertajam penglihatannya . Menatap sosok punggung tegap yang berdiri
membelakanginya . Sosok yang nampak sedang menikmati udara hangat yang membalut
korea saat ini
“ Wo.. Woohyun?” Ucap Sunggyu
sedikit tercekat karena merasa sedikit tak yakin dengan pikirannya
Namja itu segera membalikkan tubuhnya . Matanya menatap sosok
namja manis yang kini tengah membulatkan mata sipitnya sempurna ketika melihat
sosok yang kini tengah tersenyum lembut kearahnya . Sosok yang amat sangat lama
tak pernah dilihatnya lagi.
“ Anneyong Gyu-ah , olaenmandeo” Ucap namja tampan tersebut ,
tersenyum lembut kearah Sunggyu yang masih saja setia membulatkan matanya
#Hening , Tak ada jawaban yang keluar dari bibir tipis Sunggyu
saat matanya menangkap sosok yang kini tengah tersenyum lembut kearahnya, Hanya
desiran angin yang terdengar menghempas daun kering pepohonan
“ Kenapa wajah mu seperti itu ? Kau tak suka aku datang?” Tanya
Woohyun menaikkan satu alisnya . Namja tampan tersebut mempoutkan bibirnya
kecewa karena reaksi Sunggyu yang hanya mematung melihatnya. Sukses membuat
Sunggyu segera tersadar dari lamunannya dan menggeleng cepat , namun masih
dengan bibirnya yang membentuk ‘ 0 ’
Woohyun tersenyum lembut kali ini menatap Sunggyu yang masih
menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.
“ Jadi ini Gereja yang akan kau pakai untuk acara pernikahan mu?”
tanya Woohyun sembari menatap setiap
inci gereja megah itu. Nampak tak menghiraukan sosok yang kini hanya mengekor
padanya
“Ah , Hoya eodiseyo?” Woohyun membalikkan tubuhnya menatap penuh
tanya pada Sunggyu yang harus memberhentikan langkahnya mendadak karena aksi
Woohyun.
“Hoya .. Eum , dia masih ada sedikit urusan yang harus diselesaikan”
Jawab Sunggyu gugup nampak menutupi
sesuatu dari Woohyun
“Mwo ? Sayang sekali padahal aku ingin bertemu dengannya . Arraseo
, apakah ada yang bisa aku bantu untuk pernikahan kedua sahabat ku ini?” Tawar
Woohyun tersenyum lebar , sontak membuat Sunggyu mengerutkan keningnya
.
.
Hari semakin larut , dan malam telah tiba . Woohyun dan Sunggyu
akhirnya memutuskan untuk pulang setelah selesai mendekor gereja yang akan
dipakai untuk pernikahan Sunggyu dan Hoya
“ Apakah Hoya tak menjemput mu ?” Tanya Woohyun yang melihat
Sunggyu masih asik terdiam diambang pintu gereja
“ Eum , Aku sedang menunggu Yeolie . Dia bilang dia akan menjemput
ku” Ucap Sunggyu kembali gugup . Woohyun mengerutkan keningnya menatap aneh
pada namja manis yang kini nampak menundukkan kepalanya , menghindari tatapan
Woohyun . ‘ Kenapa setiap bertanya tentang Hoya namja ini selalu terlihat gugup
?’ Batin Woohyun
“ Apakah Sungyeol akan lama ? Aku bisa mengantar mu pulang “ Tawar
Woohyun sekali lagi , tak tega jika harus melihat namja manis itu menunggu
sendirian ditengah malam
“ Anniya , Gwencana . Sungyeol akan menjemput ku” Ucap Sunggyu
masih setia menundukkan kepalanya dan kini jemari lentiknya bermain dengan layar
ponselnya
#Nunmuri naojil anha gwaenchanhajin
jul algo
Oraenmane i georie naseon geon silsuyeonna bwa~~
Oraenmane i georie naseon geon silsuyeonna bwa~~
“ Yha . Neo eodiya?” Tanya Sunggyu yang segera menempelkan
ponselnya pada telinganya , sesaat setelah ponselnya berdering nyaring
“Mianhe hyung , Aku tidak bisa menjemput mu , kau naik taxi saja
pulang nde ? Ban mobil ku kempes ditengah jalan” Jawab Namja itu dari seberang
“Mwo ? Aisshh ! Kau memang tak berguna . Arraseo” Sunggyu
mendengus kesal kemudian memasukkan kembali ponselnya kedalam kantong coat
merahnya
“Wae ?” tanya Woohyun bingung , nampak menatap Sunggyu yang masih
mempoutkan bibirnya kesal
“ Anniya , Aku akan naik taxi saja” Jawab Sunggyu yang datar ,
sebelum melangkahkan kakinya menuruni anak tangga gereja
“ Jamkkanman , Aku yang akan mengantar mu pulang” Ucap Woohyun
yang segera menggenggam erat tangan Sunggyu , sontak membuat namja itu
memberhentikan langkahnya dan menolehkan wajahnya kearah Woohyun yang kini
menatapnya serius
“Kajja “ Woohyun segera menarik Sunggyu kedalam mobilnya , tanpa memperdulikan
raut wajah Sunggyu yang nampak sedikit tak suka
“Jamkkanman Woohyun-shi , Aku bisa naik taxi” Ucap Sunggyu menolak
, menipis tangan Woohyun namun tangan itu terlalu kuat menggenggam tangannya
“Masuklah! Aku akan mengantarkan mu” Ucap Woohyun datar ,
Membukakan pintu mobil mewahnya untuk Sunggyu . Sunggyu hanya dapat
menghembuskan napasnya pelan dan akhirnya masuk kedalam mobil Woohyun dengan
sedikit terpaksa
Tak ada pembicaraan sepanjang perjalanan mereka , Woohyun hanya
focus dengan jalanan yang berada dihadapannya sedangkan Sungyu nampak asik
menatap keluar kaca mobil , menatap pemandangan
yang mereka lewati .
Woohyun memberhentikan mobilnya ketika mereka sampai ditempat
tujuan . Sebuah rumah megah berlantai dua dengan pagar dan tembok putih yang
menjulang tinggi . Sunggyu segera turun dari mobil milik Woohyun diikuti dengan
sang pemilik yang menatap takjub dengan rumah yang dilihat didepan matanya.
“ Jadi sekarang kau dan Hoya tinggal disini?” Tanya Woohyun masih
menatap tak percaya rumah megah itu , sedangkan Sunggyu hanya mengangguk kecil
“ Woah , sepertinya kapan-kapan kalian harus mengundang ku untuk
melihat-lihat rumah kalian , Sunggyu-shii” Canda Woohyun tersenyum lembut
kearah Sunggyu yang hanya terdiam
“ Arraseo , cepatlah masuk. Aku tak mau jika kau sakit . Kalke”
Woohyun mengacak surai hitam pekat Sunggyu , sebelum akhirnya namja tampan itu
kembali masuk kedalam mobil mewahnya dan meninggalkan Sunggyu yang masih
menatap mobil Woohyun yang berlalu meninggalkannya. Tanpa dia sadari seseorang
tengah memandang kearah mereka dari lantai dua rumahnya .
.
.
“ Aku pulang “ Ucap Sunggyu yang terlihat lelah setelah seharian
harus ikut menata gereja tempat pernikahannya dengan Hoya . Namja manis itu
segera memasuki kamarnya , nampak ingin segera untuk beristirahat .
“Kau baru pulang?” tanya seseorang , sontak membuat Sunggyu
membulatkan matanya terkejut. Tak lama , dan Namja manis itu kembali tersenyum
dan berjalan mendekati sosok yang kini tengah duduk diatas kursi rodanya
“ Eum , Apakah kau sudah makan ?” Tanya Sunggyu mengecup pelan
bibir tunangannya .
“ Kau selalu menyuruh ku makan . Apakah kau tidak takut jika calon
suami mu ini menjadi gendut?” tanya Hoya yang seketika membuat namja manis itu
terkekeh geli
“Aku lebih suka kau terlihat gendut Hoya-ah” Jawab Sunggyu
tersenyum manis sembari mencubit gemas pipi Hoya , calon suaminya itu
“ Wae ? Kau tersenyum seperti itu lagi?” Kini Hoya mengerutkan
keningnya, menatap heran kearah Sunggyu yang masih setia tersenyum manis
dihadapannya
“Anni , Aku hanya ingin hari cepat datang . Aku ingin cepat
menjadi anae mu. Aku ingin kau selalu bersama ku” Ucap Sunggyu tersenyum
lembut. Membuat Hoya , namja tampan itu ikut tersenyum dan memeluk seketika
tubuh Sunggyu erat.
“ Nadoo , nadoo , nadoo Gyu-ah” Ucap Namja tampan itu
menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sunggyu , mencium kecil leher jenjang
Sunggyu dan menghirup wangi tubuh namja manis itu . Tanpa Sunggyu sadari air
mata turun membasahi pipi namja tampan tersebut.
.
.
.
Dua hari sudah berlalu , dan akhirnya hari yang ditunggu datang .
Hari pernikahan Kim Sunggyu dengan Lee Howon .Gereja yang tadinya sepi kini
terlihat ramai dipenuhi oleh undangan yang datang untuk menyaksikan pernikahan
dua pasangan ini. Termasuk juga Woohyun .
“ Ahh Yeppeudaa .. Kekekekeh ” Puji Kim eomoni pada anaknya yang
kini tengah mempoutkan bibirnya sebal karena ulah eommanya
“Eomma ! Aku ini namja ! Berapa kali aku bilang bahwa aku ingin
memakai Toxedo bukan gaun seperti ini!!!” Kesal Sunggyu mengembungkan pipinya
dan menghentak-hentakkan kakinya. Tak terima jika dirinya harus memakai gaun
putih yang biasanya digunakan untuk seorang yeoja
“Tapi itu pantas untuk mu Sunggyu-ah” Ucap seseorang yang sontak
membuat Sunggyu dan eommanya menoleh kearah asal suara
“ Woohyun-ah , kapan kau datang eoh?” Tanya Kim Eomma segera
mendekati Woohyun yang masih setia memasang senyum lebarnya
“ Beberapa hari yang lalu eomonim , bukankah aku tidak boleh
melewatkan acara pernikahan kedua sahabat kecil ku?” tanya Woohyun yang
mendapatkan senyuman lembut dari kim eomma
“Kau juga seharusnya cepat mencari pacar dan cepat menikah
Woohyun-ah” Kim Eomma tersenyum kecil , membelai wajah tampan Woohyun. Menatap
dalam manic mata Woohyun yang kini tak satupun orang yang akan mengetahui jenis
tatapan itu
“Arraseo , aku akan mencarinya nanti” Jawab Woohyun tersenyum, melirik kearah Sunggyu yang hanya sibuk menundukkan
kepalanya dan memainkan jemari-jemarinya. Menghindari tatapan Woohyun
“Kau sangat cantik Gyu , Gaun itu sangat cocok untuk mu” lanjut
Woohyun , membuat namja manis itu memberhentikan sejenak aktivitas memainkan
jemari-jemarinya dan melemparkan tatapannya pada Woohyun . Sebuah tatapan yang
hanya dirinya yang mengetahui arti tatapan itu sendiri
“Ah , Hyung kau disini?” potong seseorang yang seketika masuk
kedalam ruangan itu
“ Ah Yeol-ah , wae ?” tanya Woohyun memalingkan wajahnya menatap
namaja jangkung itu
“Hoya hyung mencari mu” Jawab Sungyeol yang memasang raut wajah
sendunya, entah kenapa namja yang dikenal choding dan selalu terlihat gembira
itu kini nampak sedih disaat hari pernikahan Hyungnya
“Ah , Aku baru saja ingin
mencarinya . Hoya eodi?” Tanya Woohyun pada Sungyeol
“Dia ada diruang sebelah” Dengan segera Woohyun melangkahkan
kakinya pergi ketempat Hoya , ketika Sungyeol mengatakan bahwa namja itu
mencarinya.
Woohyun membuka pintu ruangan itu perlahan , menyembulkan
kepalanya dan melemparkan pandangannya kearah sekitar , sampai pada akhirnya
dia tersenyum saat melihat sosok seseorang tengah duduk didepan meja riasnya .
Woohyun segera masuk kedalam , mendekati sahabat yang memang sudah lama tidak
dia temui itu .
“ Hoya ?” Tanya Woohyun sedikit ragu saat melihat sosok namja
tersebut. Sosok namja yang terlihat sedikit pucat , walaupun make up menempel
diwajahnya namun tak menutupi wajahnya yang memang terlihat pucat . Belum lagi
tubuhnya yang sedikit mengurus , mungkin dia sangat sibuk dan tegang menghadapi
pernikahannya sehingga dia kehilangan beberapa kilo berat badannya
“Ah , Woohyun-ah kau disini?” Hoya , namja tampan itu segera
memalingkan wajahnya menatap Woohyun dengan senyum lebarnya. Sangat senang
akhirnya Woohyun datang memenuhi undangannya.
“ Eum , Aku pasti datang jika kau meminta ku datang” Jawab Woohyun
yang kini ikut duduk disebuah kursi yang berada didepan Hoya
“ Gomawo , Aku kira kau tidak akan mau datang” Ucap Hoya yang
hanya dijawab dengan senyuman lembut dari Woohyun
“Woohyun-ah , Aku ingin minta maaf pada mu . Mian” ucap namja
tampan tersebut , membuat Woohyun mengerutkan keningnya tak mengerti
“ For What ?” tanya Woohyun sedikit bingung karena tak mengerti
“ Untuk semuanya , mungkin aku pernah berbuat salah pada mu” Jawab
Hoya dengan sebuah senyum yang terlihat lemah
“ Arraseo” Woohyun mengangguk dan tersenyum kearah Hoya , menepuk
pundak sahabatnya itu
“ Ah , Woohyun-ah . Apakah eum kau mau menjaga Sunggyu untuk ku?”
Tanya Hoya tiba-tiba , membuat Woohyun
semakin heran dan mengerutkan kembali keningnya
“ Nde ?”
“ Ah , anniya lupakan. Sudah kau keluar sana ! Sebentar lagi
acaranya akan dimulai !” Dengus Hoya nampak sedikit kesal karena otak lelet
Woohyun
“ Aisshh , arraseo.. arraseo .. Selamat untuk kalian eum . Dan kau
tau Pengantin mu sangat cantik “ Goda Woohyun sebelum akhirnya memutuskan untuk
keluar dari ruangan itu
“ Eum , aku tau dia pasti sangat
cantik” lirih Hoya tersenyum kecil ,
menatap punggung tegap Woohyun yang perlahan menghilang dibalik pintu.
Sedangkan Woohyun kini hanya dapat menghembuskan napasnya .Nampak mengumpulkan
segenap kekuatannya untuk yang terakhir .
‘ Gwencana , Gwencana Woohyun-ah . kau pasti bisa !’ Lirih Woohyun
dalam hati menyemangati dirinya , agar air mata yang mengering tak jatuh
kembali kali ini
.
.
Woohyun mendudukkan dirinya ditempat duduk tamu , Semua mata kini
mengarah kearah Sosok Namja yang kini tengah berjalan masuk kedalam gereja
dengan gaun putih indah yang membalut tubuhnya . Nampak sangat cantik dan indah
walau dia adalah seorang namja .
‘ Yeppeuda ‘ Ucap Woohyun dalam hati tersenyum miris menatap Sosok
namja yang tengah berjalan melewati karpet merah yang melintang didepannya. Matanya
tak henti mengekor pada Sosok namja manis yang kini tengah berdiri dihadapan
seorang pastur yang akan memimpin acara pernikahan mereka.
“ Dimana pengantin prianya ?” tanya Pastur tersebut ketika merasa
pengantin pria belum menampakkan dirinya
“ Ah nde , jamkanman” Ucap Sunggyu yang nampak sedikit kebingungan
, raut wajahnya menunjukkan kecemasan namun tak lama raut wajah itu kembali
tenang saat melihat sosok seorang namja yang kini tengah memasuki areal gereja
dengan kursi rodanya. Tentu saja dibantu oleh seorang namja jangkung
dibelakangnya
Woohyun mengerutkan keningnya , nampak menatap bingung sosok namja
yang kini tengah duduk diatas korsi roda itu .
‘ Wae ? Ada apa dengannya ? Kenapa dia memakai kursi roda ?
Sebenarnya apa yang terjadi padanya ?’ tanya Woohyun dalam hati
=_=
Sunggyu tersenyum kecil
menatap kearah sosok seorang namja yang kini tengah berada dihadapannya , Rasa
lega tersirat diwajahnya saat melihat sosok Hoya terlihat baik-baik saja.
“ Sekarang apakah bisa dimulai ?” tanya Pastur tersebut menatap
Hoya dan Sunggyu bergantian. Sedangkan Hoya dan Sunggyu hanya mengangguk kecil.
“Apakah perlu bantuan Hyung?” tawar Sungyeol ketika melihat Hoya
yang terlihat berusaha untuk bangun dari kursi rodanya
“Anniya , gwencana” Hoya tersenyum dan sukses bangkit dari kursi
rodanya walapun nampak sedikit memerlukan usaha dan juga tenaga
“ Pastur silakan dimulai” Lanjut Hoya , yang segera mendapatkan
anggukan dari pastur tersebut
“ Sunggyu-shii , apakah kau menerima Sunggyu sebagai nampyeon mu
dan mau menemaninya dalam keadaan sakit , sedih maupun duka?” Tanya pastur
tersebut . Sunggyu terdiam sejenak , menatap dalam manic mata Hoya , dan
kemudian mencuri lihat kearah tempat duduk tamu , lebih tepatnya kearah Woohyun
yang menatap kosong kearahnya
“Sunggyu-shii?” Tanya pastur tersebut sekali lagi , sukses membuat
lamunan Sunggyu tersadar
“ Ah nde .. Aku menerima Lee
Howon sebagai nampyeon ku” Ucap Sunggyu , membuat perubahan pada raut wajah
Woohyun , namun namja tampan itu tetap memberikan senyum kecilnya
“ Hoya-shii , apakah kau menerima Sunggyu sebagai anae mu dan mau
menemaninya dalam keadaan sakit , sedih maupun duka?” kini giliran pastur
tersebut melemparkan pandangannya kearah Hoya . Sesaat Hoya menatap pada sosok seseorang
yang kini tengah menatap mereka berdua dengan senyum kecil dibibirnya. Tak lama
, Hoya kini kembali menatap Sunggyu yang berada dihadapannya
“Nde , aku bersedia menerima Sunggyu sebagai anae ku” Jawab Hoya yang
segera menyematkan cincin berlian putih pada jari manis Sunggyu , Hoya menatap
lekat manic mata Sunggyu dengan senyum kecil dan hangat miliknya membuat namja
sipit itu ikut tersenyum merasakan hangat senyuman Hoya.
“ Hoya-shi , Sunggyu-shi . Dengan ini aku nyatakan kalian berdua
sah sebagai Suami-istri dihadapan Yesus dan para hadirin” Ucap pastur tersebut
yang segera mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh tamu yang juga ikut
merasakan kebahagiaan mereka , begitu pula Woohyun yang kini ikut larut dalam
suasana bahagia walau sebenarnya hatinya terasa sakit.
‘ Gwencana Woohyun-ah , dengan ini semua sudah berakhir . Bukankah
sebelum kau kembali keKorea kau berjanji pada dirimu sendiri akan melepaskan
Sunggyu untuk Hoya?’ Woohyun berbicara sendiri dalam pikirannya . tatapan
matanya menatap lekat dua insan yang kini sudah sah sebagai suami-istri itu tengah
berpelukan dihadapan banyak orang , senyum kecil terus tersirat dari bibir
tebalnya .
Hoya mencakup pipi chubby
milik Sunggyu dengan senyum yang enggan lepas dari bibirnya , menatap lembut
manic mata Sunggyu . Namja yang kini sudah resmi menjadi anaenya . Hoya
mendekatkan wajahnya , membiarkan napasnya menerpa wajah Sunggyu . Mencium
lembut bibir chery tipis yang menggoda itu , tak ada lumatan hanya ciuman
ringan sebelum namja itu menarik tubuh Sunggyu dalam pelukannya .
Menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher putih Sunggyu , tampak nyaman seakan
tak terganggu dengan suara sorakan yang kini menggema disetiap sudut gereja
menggoda mereka
“ Gyu-ah , Gomawo keuraego mianhanda” Lirih Hoya , berbisik tepat
disamping telinga Sunggyu yang kini sukses mengerutkan keningnya
“Mianhae , Mian karena
sampai akhir aku tetap menjadi seseorang yang egois . Jebal jangan membenci ku”
Ucap Hoya memeluk erat tubuh Sunggyu dengan tenaganya yang lemah
“Waegeurae Hoya-ah ? Apa maksud mu membenci mu ? Aku tidak
membenci mu” Jawab Sunggyu membalas pelukkan Hoya , mengelus punggung tegap Hoya yang masih saja nampak
menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sunggyu
“Eum gomawo karena tidak membenci ku , keuraego Kau tau aku sangat
bahagia saat ini .Bahkan jika tuhan mengambil nyawa ku hari ini aku sudah siap”
“Yha. Apa maksud mu eoh ? Kau akan hidup lama Hoya! Kau sudah
janji pada ku akan menghabiskan hari tua bersama!” Ucap Sunggyu dengan wajahnya
yang kini berubah cemas
“ Gyu-ah kini sudah saatnya kau mencari kebahagiaan mu .
Kembalilah pada Woohyun ! Aku tau kau mencintainya” Ucap Hoya dengan nada yang
melemah
“ Kebahagiaan ku adalah melihat mu Hoya !”
“ Nadoo .. Kebahagiaan ku adalah kau Gyu , Keundae cinta mu adalah
Woohyun ! Gomawo selama ini kau mau menemani ku . Mianhanda karena sampai akhir
aku tetap egois dan ingin memiliki mu . Saranghae Gyu” Hoya , namja tersebut
mengeratkan pelukkannya yang lemah . Nampak air mata jatuh dari sudut matanya .
begitu juga dengan darah segar yang mengalir keluar dari hidungnya
“ Nadoo .. Nadoo saranghae Hoya! Kau sudah berjanji pada ku untuk
terus hidup. Jebal jangan tinggalkan aku” Ucap Sunggyu mengeratkan pelukkannya
. menangis dalam isakkannya
“ Aku sudah hidup lama Gyu , bahkan lebih lama dari vonis yang
dokter jatuhkan pada ku. Saranghae , Joemal saranghanda” Hoya mengusap kasar
darah yang mengalir dari hidungnya . menarik napasnya yang tersengal , sebelum
akhirnya namja itu jatuh tertidur dalam pelukkan Sunggyu , anaenya
“ Hoya ! Hoya ! Hoya ! Yah Irreonaaa!!!! Jebal Ireonna!!” teriak
Sunggyu ketika tubuh namja itu limbung dan jatuh . Woohyun membulatkan matanya
sempurna , nampak tak mengerti dengan apa yang dilihatnya saat ini . Semua tamu
undangan yang melihat juga tak luput menampakkan raut wajah cemas dan
kebingungan mereka . Woohyun melemparkan pandangannya kearah Sungyeol yang kini
hanya terdiam membatu disudut ruangan . Tak nampak raut wajah terkejutnya ,
seperti dia sudah mengetahui hal ini akan terjadi
‘ Wae ? ada apa dengan semua ini?’ Tanya Woohyun dalam hati ,
kepalanya kini benar-benar penuh dengan pertanyaan yang dibuatnya sendiri .
Masih menatap sosok Sungyu yang tengah menjerit histeris sembari memeluk tubuh
Hoya yang sudah terkulai lemas . Begitu pula dengan Lee Ajhuma dan Kim Ajhuma
yang nampak terdiam , persis seperti Sungyeol yang hanya memilih diam
ditempatnya dengan air matanya yang mengalir perlahan membasahi pipi chubbynya.
.
.
.
#Flash Back
“ Kau
sudah besar Sunggyu-ah . Kau benar-benar tubuh menjadi namja yang sangat manis.
Pantas Hoya sangat menyukai mu” ucap
yeoja paruh baya itu sedikit lirih . Menatap Sunggyu dengan tatapan yang tak
dapat diartikan. Hoya eomma menggenggam erat tangan Sunggyu sedangkan tangan
yang satunya lagi masih terus mengusap lembut kepala Sunggyu. Membuat Sunggyu
menatap heran kearah yeoja paruh baya itu dan melemparkan pandangannya kearah
eommanya yang sedari tadi hanya melihat kearah mereka dengan tatapan sayu.
“
Sunggyu-ah . Kedatangan eomonim kemari adalah untuk menanyakan sesuatu pada mu.
Dan juga meminta persetujuan mu” lanjut yeoja tersebut . Sedangkan Sunggyu
masih saja mengerutkan keningnya menatap heran kearah Lee ajhuma
“ nde?
Bertanya apa eomonim?” Tanya Sunggyu kembali
“ Apakah
kau menyukai Hoya? Apakah kau mau bertunangan dengannya ? Kau tau , kau adalah
harapan hidup untuknya Gyu-ah”
“maksud
eommonim ?” Tanya Sunggyu mengerutkan keningnya bingung
“ Hoya
…. Sebenarnya dia telah divonis
menderita kanker otak . Hidupnya tidak akan lama lagi, dan kau . kau adalah harapan hidupnya Gyu! Dia bahkan
meninggalkan kemonya hanya untuk pergi menemui mu ! Dia bilang dia ingin berada
disamping mu dan selalu melihat mu” Lirih Lee Ajhuma nampak menahan tangisnya
“ Maka
dari itu eommoni mohon agar kau dapat mendampingi Hoya , Jebal eomoni mohon.
Eomoni mohon pada mu agar mau bertunangan dengan Hoya nde?” Lee ajhuma menatap
dalam manic mata Sunggyu yang kini membulat sempurna setelah mendengar
penjelasan yeoja paruh baya itu . Pikirannya melayang mengingat sosok Hoya yang
selama ini terlihat sangat sehat dari luar namun ternyata menyimpan penyakit
yang benar-benar tak dapat disembuhkan
.
.
Woohyun menatap lekat sosok namja sipit yang kini masih setia
menangis didepan sebuah makam yang nampak masih basah . Makam Lee Howon ,
nampyeonnya .
“ Gyu-ah, Kajja kau sudah terlalu lama disini . kajja kita pulang
eum?” Rajuk lee Ajhuma yang tak tahan melihat menantunya yang tak
henti-hentinya menangisi sosok Hoya yang telah pergi meninggalkan mereka
“ Aku masih ingin disini Eomma” Jawab Sunggyu tanpa sedikitpun
menatap lawan bicaranya
“Gyu-ah , dengarkan eomma eum?” Lee Ajhuma mencakup pipi chubby
namja manis itu , membuat namja manis itu kini berpandang mata dengannya .
Menatap manic mata sipit yang kini terlihat membengkak
“ Gyu-ah , Gomawoo selama ini kau sudah berada disamping Hoya .
Eomma sangat berterima kasih pada mu . Dan sekarang sudah saatnya kau mencari
kebahagiaan mu sendiri eum? Kau harus bisa melepaskan Hoya , carilah
kebahagiaan mu . Karena kebahagiaan Hoya adalah melihat mu bahagia” Lanjut lee ajhuma yang kemudian memeluk erat tubuh
Sunggyu yang masih nampak lemah karena menangis seharian dan juga dia sama
sekali belum menyentuh makanan yang diberikan untuknya
Lee Ajhuma perlahan merenggangkan pelukkannya dan mencium kening
Sunggyu , sebelum akhirnya beranjak pulang dan meninggalkan Sunggyu yang masih
nampak terisak dalam kesendiriannya dan Woohyun yang masih nampak membatu tak
percaya dengan semua penjelasan yang dia dapatkan dari Sungyeol . Perlahan
langkah kaki itu berjalan gontai mendekat kearah namja sipit yang masih setia
terduduk dan menangis didepan nisan nampyeonnya
“ Aku akan menjaganya ! Sesuai permintaan mu” Ucap Woohyun lirih ,
menatap lekat tulisan yang terukir pada sebuah nisan yang nampak masih basah
itu. Sedangkan Sunggyu kini menolehkan kepalanya menatap Woohyun
dengan matanya yang bengkak sempurna. Menatap seakan penuh tanda tannya dalam
pikirannya
“ Kajja Gyu-ah , Kita pergi eum . Hoya tidak akan suka jika mata
mu tambah menyipit eum?” rajuk Woohyun agar namja itu mau mengakhiri aksi
menangisi makam nampyeonnya
“Shireo ! Aku masih ingin disini”
“Arraseo . Aku harap tangisan mu tak mengganggu seluruh penghuni
yang ada disini” ucap Woohyun datar sembari bangkit dari tempatnya
“mwo ?” Tanya Sunggyu dengan raut wajahnya yang kini menunjukkan
raut wajah cemas dan ketakutan. Membuat Woohyun tersenyum dalam hatinya karena
berhasil menggoda namja manis itu
“ Kau akan membangunkan seluruh penghuni makam ini dengan tangisan
mu kau tau ! kalkkae” Woohyun baru saja ingin beranjak pergi dari tempatnya
namun sebuah tangan kini menggenggam erat tangannya
“ Yah Gajima ..” Lirih Sunggyu , nampak raut wajahnya yang kini
berubah menjadi ketakutan ketika mendengar kata ‘ penghuni kuburan’
“ Kajja , kita pulang eum ? Aku berjanji besok aku akan mengantar
mu kembali?” Woohyun mengusap lembut surai caramel itu , sedangkan sang empuya
hanya mengangguk kecil menuruti perintah Woohyun
.
.
Hari berganti hari , tanpa terasa seminggu telah berlalu setelah
kepergian namja beralis tebal itu . Meninggalkan kedua sahabatnya. Meninggalkan
namja manis dengan mata segaris yang kini berstatus menjadi anaenya.
Namja manis itu Memutar bola matanya ketika merasakan sosok
seseorang tengah mengikutinya . Mengikuti setiap langkahnya pergi
“Yack ! bisakah kau berhenti mengikuti ku eoh ?” Dengus Sunggyu
membalikkan tubuhnya . Menatap kesal sosok namja yang berjalan dibelakangnya
“ Aku hanya menjalankan tugas dari Hoya, untuk menjaga mu” jawab
Woohyun santai dengan cengiran khasnya
“ Aishh ! aku sudah besar
Nam-shi . Jadi aku tidak perlu dijaga arraseo ! Dan kenapa kau tidak pulang ke
Amerika eoh ? Apa kau akan selalu mengikuti ku seperti ini ? Aku akan melaporkan mu pada Hoya jika kau
mengikuti ku lagi!” Dengus namja manis itu kesal
“ Arraseo , Ini yang terakhir kalinya” jawab Woohyun yang segera
mendapatkan tatapan heran dari Sungyu. Bagaimana bisa Woohyun menyerah begitu
saja dengan sekali gertakan?
“ Besok aku akan kembali ke Amerika , Kau tau liburan ku sudah
berakhir . Kau baik-baik eum” Woohyun tersenyum kecil sembari mengacak surai
caramel Sunggyu
“ Kalkae” Lanjut Woohyun masih dengan senyum yang setia tersirat
dibibirnya . Meninggalkan sosok Sunggyu yang masih terdiam menatap lekat
punggung tegap namja tampan itu . Desiran angin kembali menyayat hatinya . Rasa
nyeri itu kembali menggerayangi tubuhnya, mengingat 3 tahun lalu ketika Woohyun
mengucapkan selamat tinggal padanya. Tak nampak air mata yang jatuh , mungkin
angin mengeringkan air mata itu
=_=
Seorang namja tengah melihat keluar jendelanya , menatap hujan
yang kini turun deras tanpa henti . Suara hujan membawa pikirannya melayang
sendiri entah kemana. Senyum kecil tersirat pada bibir tebal itu sebelum
akhirnya sebuah bunyi bel memecah keheningan yang dia ciptakan sendiri.
#TingTong~~~
“Nuguya ?” tanya Woohyun sembari melangkahkan kakinya kearah pintu
rumahnya , matanya mencuri lihat kearah jam dingdingnya yang kini menunjukkan pukul
01.00 tengah malam . Menghembuskan napasnya berat terasa malas karena harus
menerima tamu ditengah malam.
Jemari Woohyun perlahan membuka knop pintu . Terkejut dan membulatkan
matanya saat melihat sosok namja manis kini tengah berada dihadapannya . Sosok
namja yang tengah basah terkena guyuran hujan diluar sana , napasnya tersengal
tak teratur . Matanya sedikit bengkak , entah air hujan atau air mata yang
mengalir membasahi pipi chubbynya . Mata sipit itu menatap lekat sosok Woohyun
yang hanya membulatkan matanya terkejut
#Greebb
Sebuah pelukan erat dirasakan Woohyun , ketika tangan Sunggyu
mulai melingkar pada lehernya . Tubuh itu bergetar , entah karena kedinginan
atau karena namja manis itu menangis dipelukannya.
“ Gajima , Jebal jangan ucapkan selamat tinggal lagi pada ku” Lirih
Sunggyu menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Woohyun. Perlahan tangannya
mulai mengelus lembut surai caramel milik Sunggyu , menenangkan namja manis itu
. Merenggangkan pelukkannya dan menatap lekat manic mata sipit Sunggyu
“ Wae ? kau bilang Hoya akan marah jika aku mendekati anaenya ?”
Goda Woohyun membuat namja manis itu mengembungkan pipinya
“ Yack ! nappeun! Arraseo aku tarik ucapan ku kembali” Dengus
Sunggyu memukul dada bidang Woohyun dengan wajah kesalnya, kemudian hendak
berbalik pergi meninggalkan namja tampan itu sebelum akhirnya tangan kekar itu
kembali menariknya
“ Yah kau mau kemana?” tanya Woohyun
“ Pulang !” Jawab Sunggyu datar dengan nada kesalnya
“ Mwo ? Yah kau marah eoh?”
“ Anniya !”
“ Kau marah ?” ulang Woohyun
“ Anni !!!!” Dengus Sunggyu kesal , masih mengembungkan pipinya
dan menyilangkan kedua tangannya pada dada bidangnya
#Cupp
Sunggyu mengedip-ngedipkan mata sipitnya ketika merasakan bibir
Woohyun yang menempel pada bibir tipisnya . Senyum tersungging pada bibir tebal
Woohyun saat melihat reaksi Sunggyu yang mengedip-ngedipkan matanya ketika dia
mencuri cium bibir tipis milik namja sipit itu
“ Yack!” Bentak Sunggyu tersadar dari pikirannya
“Wae ? Kau tak terima eoh?” Goda Woohyun memasang cengirannya
“ Itu terlalu cepat Woohyun!” Sunggyu segera menarik tengkuk
Woohyun , menempelkan bibirnya pada bibir namja tampan itu . Menutup matanya
perlahan dan tersenyum dalam ciumannya . Membiarkan Woohyun yang masih
membulatkan matanya sempurna terkejut dengan ciuman ganas Sunggyu . Perlahan
bibir tipis itu meraup bibir bawah Woohyun yang tebal , dengan perlahan seperti mengikuti melodi detak
jantungnya . Ciuman yang perlahan mulai memanas dan merupakan sebuah permulaan
untuk aktivitas yang lebih HOT
Woohyun menggendong tubuh Sunggyu ala bridal stylenya , Membawa
namja itu menuju kedalam kamarnya tanpa melepas lumatan pada bibir mereka .
Sunggyu masih setia mengalungkan tangannya pada leher Woohyun , menikmati
permainan bibir Woohyun yang masih setia menempel pada bibirnya sebelum
akhirnya lumatan itu terhenti sejenak ketika tubuh Sunggyu kini terjatuh diatas
bed empuk milik Woohyun
“ Saranghae Gyu” Ucap Woohyun menatap dalam manic mata Sunggyu ,
membelai lembut wajah Sunggyu
“nado saranghae Nam Woohyun” Balas Sunggyu . Woohyun tersenyum
lebar sebelum akhirnya mendekatkan kembali wajahnya pada wajah manis Sunggyu .
Membiarkan napasnya menerpa wajah Sunggyu . Melumat bibir tipis nan menggoda
itu , sedangkan jemarinya mulai bergerilya membuka satu persatu kemaja Sunggyu
yang basah akibat air hujan.
Malam yang dingin , namun menghangatkan bagi dua insan yang kini
tengah bergelut ditempat tidur mereka. Memutuskan untuk menyudahi aktivitas
HOTnya , Woohyun memeluk erat tubuh Sunggyu yang kini hanya berbalut selimut
putih miliknya. Membiarkan kulitnya yang terekspos menempel pada kulit putih Sunggyu . Woohyun
mencium gemas pipi chubby Sunggyu , menciumi seluruh aroma tubuh Sunggyu .
“Woohyun-ah , apa kau akan tetap pergi?” Sunggyu menolehkan
pandangannya kearah Woohyun yang kini memberhentikan sejenak aktivitasnya
mencium ceruk leher Sunggyu
“….” Tak ada jawaban dari namja itu , dia hanya terdiam dan
menatap lekat manic mata Sunggyu
“Arraseo . Pergilah” lanjut Sunggyu merasa tak ada balasan dari
Woohyun
“ nde ?”
“ keuyang kha ! Pergilah eum , Pergilah karena aku tak akan pernah
melepaskan mu lagi” Sunggyu tersenyum lebar
menyiratkan sebuah rencana dalam senyuman yang nampak dari bibirnya.
Sedangkan Woohyun mengerutkan keningnya semakin tak mengerti
“ Aku tak akan melepaskan mu Nam Woohyun ! kau kira kau bisa pergi
lagi untuk kedua kalinya eoh ? Kali ini aku akan mengikuti mu” Lanjut Sunggyu
yang kini menunjukkan sebuah tiket penerbangan pesawatnya dan juga pasportnya
“ Keundae , aku tidak tau
akan tinggal dimana . Apakah apartment mu cukup untuk dua orang ?” Tanya
Sunggyu dengan polosnya , mengedip-ngedipkan mata sipitnya . Menggoda iman
setiap orang yang akan melihatnya , termasuk Woohyun yang kini sukses harus
menahan dirinya untuk tidak mencubit dan menjejali namja itu dengan ciumannya
namum gagal karena Woohyun benar-benar tak tahan dengan godaan Sunggyu. Dengan segera namja tampan itu menjejali
Sunggyu dengan ciumannya .
Sunggyu tersenyum senang , melingkarkan tangannya pada leher
Woohyun yang masih setiap menjejalinya dengan jutaan ciuman . Mata sipitnya
mencuri lihat kearah jari manisnya , menatap cicin putih yang masih setia tersemat
dijarinya .
‘Aku sudah mendapatkan kebahagiaan ku Hoya-ah , Gomawoo’ ucap namja
manis itu dalam hatinya . Angin seketika bertiup kencang masuk kedalam kamar
melalui jendela yang tengah terbuka , membuat sang pemilik harus melepaskan
ciumannya karena angin dingin yang menusuk tubuhnya .
“ Owh chuwo” dengus Woohyun mengusap tubuh toplesnya . Sunggyu
tersenyum kecil melihat tingkah Woohyun yang menurutnya lucu saat menggigil kedinginan . Namja manis itu
menoleh kearah jendela kamar Woohyun yang terbuka , matanya menangkap sosok
seorang namja dibalik jendela kamarnya yang memang berhadapan dengan jendela
kamar Woohyun . Sosok seorang namja berbaju putih yang menatap kearahnya dengan
senyum damai diwajahnya .
#THE END
Mian yah klo jadinya
hancurrr …
Akhirnya FF ini selesai juga setelah menghabiskan seluruh ide dan
tenaga untuk memutar otak .. =_=V
Gomawoo bagi yang udah setia ngasi Comment ataupun jempolnya dan
meninggalkan jejak .. Gomawoo *BOW*