Author : Kwon Hee Je
Cast :
-
Nam Woohyun
-
Kim Sunggyu
-
Kim Myungsoo
-
Lee Seungyeol
-
And other , bisa nambah seiring waktu berjalan
*cielah*
Warning : Boy X BOY , 17 NC ( Kalo ada ) , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read!
Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL
Genre : Angst
Summary : Setelah semua sakit yang aku alami . Setelah aku kehilangan
dirimu . Dan disaat tuhan sekali lagi mempertemukan kita dalam takdir .
Dapatkah aku melupakan semuanya dan memaafkan mu ?
Squel dari Going Crazy . Ada yang masih inget ? udah lupa yah ? hahahaha
#Plakkk . Author gag bisa bikin summary pokonya intinya kayag gtu .. lol
Note : Kalo ada yang gag suka ama Couplenya jangan Bash
author yah .. Namanya juga imajinasi untuk berkarya , tolong dihargai ..
Gomawoo :*
.. Happy Reading …
………………………………………………………………………….
Sinar matahari tak juga
menampakkan sinarnya , tertutupi oleh
kabut awan tebal yang menghalangi sinarnya dan menurunkan rintik-rintik hujan mewarnai pagi itu . Suara
hujan , dan juga bau tanah yang basah akibat terkena air hujan
menyelimuti suasana pagi dipulau yang masih rawan penghuninya itu . Pulau Jeju
, pulau indah yang masih terkesan jauh jauh dari hinar-binar suasana perkotaan .
Suara hujan yang jatuh membasahi tanah kering dan juga ranting- ranting
kering seakan tertelan saat terdengar teriakan seorang namja yang tengah
merintih kesakitan didalam sebuah ruang kamarnya .
“ Yah , Neo Gwencana ?” Tanya
seorang namja dengan raut wajah khawatir terpampang jelas pada wajah manisnya.
Segera berlari kecil memeluk sosok namja
yang tengah menekuk tubuhnya disudut ruang kamarnya yang tidak terlalu besar
“ Apho ? Apakah sakit mu kumat
lagi ? kajja kita pergi kerumah sakit eum?” Lanjut namja tinggi itu
“ anniya , nan gwencana . Aku
tidak ingin menyusahkan mu lagi yeol-ah”
“ Ck ! Apakah ini karena uang
lagi? Kau tenang saja aku masih mempunyai tabungan yang cukup ! kajja kita
pergi kerumah sakit eum?” Namja tinggi itu dengan segera memapah sang namja ,
membuat tubuh ringkih itu berdiri tegak dengan bersandar pada tubuhnya .
Memapah sang namja menuju keluar kamarnya dan pergi menuju rumah sakit kota , yang letaknya lumayan dari tempat tinggalnya yang masuk kedaerah pedalaman , Jauh dari
hinar - binar kota dan suara kendaraan.
Yang ada hanyalah suara kicauan burung dipagi hari dan suara kodok yang
bersenandung *?* dimalam hari .
.
.
“ Yeol-ah , aku benci ini !!!”
lirih namja itu saat dirinya tengah dihadapkan dengan satu jarum suntik yang
siap menembus kulitnya. Sedangkan sang pemilik nama dengan segera menariknya kedalam pelukannya . Seakan
mengerti dengan isyarat yang diberikan namja tampan itu . Sungyeol , namja
tinggi itu segera memeluk dan membiarkan
namja tampan itu menenggelamkan kepalanya didada bidangnya , sebelum jarum
tajam itu menembuis kulit putih sang namja.
“ Jja . Sudah selesai” Ucap Dokter
Jang . Sungyeol segera merenggangkan pelukannya pada sang namja tampan yang
masih setia memeluk erat pinggulnya dan menutup kedua matanya rapat-rapat
“ Namoo-ah , sekarang sudah
selesai” Ucap Sungyeol yang segera mengelus surai hitam pekat milik Woohyun ,
sang namja tampan yang tengah berbaring diatas bed putih milik rumah sakit itu
“ Othe ? Tidak sakitkan ?”
lanjutnya memasang senyuman manis dihadapan Woohyun yang membalasnya dengan
senyum simpul dibibir tebalnya.
“ Sungyeol-ah , kau bisa ikut aku
? Aku akan memberikan beberapa obat lagi untuknya” Ucap dokter Jang Dongwoo yang segera pergi keluar ruangan
diikuti oleh Sungyeol
“ Eodiga ?” Tanya Woohyun lirih .
Menggenggam erat tangan Sungyeol yang hendak pergi mengikuti dokter Jang
“ Aku tidak akan lama Namoo . Kau
tunggu disini nde ?” Sunyeol mengacak kembali rambut hitam pekat itu sebelum
akhirnya mengikuti arah sang dokter pergi . Keluar dari ruangan bernuansa putih
tersebut , meninggalkan sendiri seorang namja tampan yang masih menatap lekat
punggung tegap tinggi miliknya
=__=
Woohyun, namja tampan itu sesekali
melirik kearah jam dingding yang menempel pada ruangan putih itu . Sudah
setengah jam namja tinggi itu meninggalkan ruangan dan belum kembali . Dengan
segera namja tampan itu bangkit dari posisi tidurnya dan berjalan menuju pintu
. Menyembulkan kepalanya dan melemparkan pandangannya kekiri dan kekanan secara
bergantian , sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkahkan kakinya keluar
mencari sosok sang namja manis bernama Sungyeol.
Kaki kokohnya tak henti melangkah
menyusuri setiap lorong rumah sakit , sementara terus melemparkan tatapannya
kesegala arah . Meneliti setiap sosok yang berada dirumah sakit luas itu untuk
berharap menemukan sosok yang dicarinya . Sampai saat tiba-tiba jantungnya yang
terasa sangat sesak memaksanya untuk menghentikan langkahnya , tidak hanya
jantung namun rasa sakit yang dirasakannya tadi pagi pun kembali terasa. Rasa
sakit yang mencabik-cabik kulit putihnya . Woohyun menyenderkan tubuhnya pada
sebuah tembok putih yang berada disampingnya , perlahan mulai kembali mengatur
napasnya sembari menahan rasa sakit yang mencabik tubuhya , sebelum indra
pendengarannya mendengar sebuah suara yang tengah memanggil nama seseorang yang
sangat dikenalinya.
“Gyu-ya othe ? Apakah kau sudah
merasa lebih baik eum ?” Woohyun , namja itu mengerutkan keningnya saat
mendengar sebuah suara dari sebuah ruangan yang berada dihadapannya . Membuat
namja tampan itu menyeret paksa langkahnya untuk mendekat kearah ruangan yang memang
hanya berjarak beberapa langkah dari tempatnya. Seolah Menyampingkan semua rasa sakit yang mengonyak
habis tubuhnya . Dorongan rasa ingin tahunya yang sangat besar saat mendengar
nama ‘ Gyu’ sontak membuatnya kini sudah berdiri tepat diambang pintu ruangan
tersebut .
Mata hitam pekat itu sontak membulat
sempurna , dari iris matanya nampak sosok seseorang namja dengan surai caramel dan
matanya yang segaris tengah duduk diatas ranjang pasien ditemani oleh seorang
namja tampan lain disana . Dari bibir tebalnya mengulas sebuah senyuman yang
tak seorangpun dapat mengartikan arti dibalik senyumannya.
“ Akhirnya aku menemukan mu Kim
Sunggyu ! Olaemandeo” Ucap namja itu tersenyum , sembari tak henti menatap
lekat sosok manis sang namja dengan iris mata segaris .
….. Chapter 1 …
“Gyu-ya othe ? Apakah kau sudah
merasa lebih baik eum ?” Ucap sang namja tampan , menyibak poni caramel milik
namja manis yang hanya menganggukkan kepalanya perlahan
“ Eum , nan gwencana Myungsoo-ah”
balas Sunggyu , namja manis dengan iris mata sipitnya. Menatap sang namja tampan
dengan sekilas senyuman manis dibibir tipisnya
“ Arraseo , kalau begitu kau ku antar pulang eum?”
“ Anniya . Bukankah hari ini kau
harus pergi keseoul untuk bisnis mu ! Aku bisa pulang sendiri Myungie”
“ Andew ! Kau tidak boleh pergi
sendiri Gyu . Kalau begitu aku akan menyuruh Hoya menjemput mu nde ? othe?”
tawar Myungsoo . Seakan tak ingin
terjadi sesuatu pada namja manis bersurai caramel itu
“ Shireo ! Hari ini aku ingin
pulang sendiri . Aku ingin naik bus hari ini . Bolehkan eum ?” Pinta Sunggyu ,
mengedip-ngedipkan mata sipitnya sembari melakukan aegyo andalannya yang
membuat semua orang yang melihatnya meleleh seketika
“ Arraseo , tapi kau janji tidak
akan pergi kemana-mana eum?”
“ Eum yaksok . Sudahlah sekarang
kau harus cepat-cepat bergegas pergi kebandara Myungie , jika tidak kau akan
terlambat” Ucap Sunggyu mendorong perlahan tubuh tegap Myungsoo
“ Kalke” Myungsoo sekali lagi
mengusap lembut surai caramel sang namja , sebelum memberikan satu kiss
terakhir pada bibir pink cherry milik Sunggyu . Membuat iris segaris itu membulat sempurna mendapat aksi tiba-tiba
dari Myungsoo yang segera menghambur pergi berlari menuju ambang pintu . Kekehan kecil keluar dari bibir sexy miliknya
, saat mengingat aksi terkejut Sunggyu yang
menurutnya sangat manis . Sang namja
tampan nampaknya masih terlihat asik dengan dunianya , sampai tak sadar tubuhnya telah menabrak sosok benda bertulang lainnya .
Myungsoo menatap sepintas sosok
bertulang yang berada dihadapannya itu , sebelum akhirnya kata ‘ maaf ‘
terlontar dari bibirnya . Nampak tak ingin berlama-lama , namja tampan itu
segera menghambur pergi dengan tergesa-gesa mengingat dirinya harus segera
berangkat pergi menuju bandara . Meninggalkan sang namja yang ditabraknya
menatap punggungnya yang perlahan mulai menghilang , sebelum kemudian terlihat menempelkan
ponselnya tepat ditelinganya .
“ yeol-ah , kau pulanglah terlebih
dahulu eum . Sepertinya aku akan pulang malam hari ini” Ucap sang namja pada
sosok seseorang disebrang sana , sebelum kembali mematikan ponselnya
.
.
“ Kau sudah mau pulang Gyu-ah ?”
tanya seorang namja dengan name tag ‘
Jang Dongwoo’ melekat pada jas seragam putihnya . Sedangkan sang pemilik nama
hanya mengangguk meng-iyakan pertanyaan yang dilemparkan padanya
“ Kau tidak pulang dengan
Myungsoo?” lanjutnya , sembari mengerutkan keningnya heran . Tak biasanya namja
tampan bernama Myungsoo itu membiarkan Sunggyu untuk pergi jauh dari
pengawasannya bahkan walau sedetikpun .
“ Anniya , hari ini aku akan
pulang dengan menggunakan bus umum” Kekeh Sunggyu , menampakkan raut wajahnya yang
bersinar bagai seorang anak kecil yang akhirnya diijinkan untuk pergi menaikki
permainan baru mereka
“ uh ? Kau ingin naik bus ?
Sendiri ?” Mengerutkan keningnya dan menatap heran sekaligus tak percaya kearah
Sunggyu yang nampak mempoutkan bibirnya seketika
“ Wae ? Aku sudah besar Dokter
Jang ! Aku bisa pulang sendiri !” Dengus Sunggyu sembari menghambur keluar dari
ruangannya . Melangkahkan kakinya keluar dari rumah sakit yang berada satu-satunya
dipusat kota Jeju
=_=
Namja manis itu mendudukkan
dirinya disebuah halte bus tak jauh dari rumah sakit . Dari bibirnya mengukir
sebuah senyuman, menambah kesan manis pada sosok bersurai caramel itu . Iris
matanya tak lepas menatap jalanan lenggang yang berada dihadapannya , sampai
saat sosok seorang namja bersurai hitam pekat memilih ikut duduk tepat
disampingnya . Membuyarkan semua lamunannya sang namja manis memilih untuk menatap lekat sosok namja yang
berada disampingnya . Meneliti setiap lekuk wajah tampan sang namja.
“ Wae ? apakah aku terlalu tampan sehingga kau
melihat ku seperti itu ?” ucap sang namja menolehkan pandangannya kearah
Sunggyu yang sontak terkejut dibuatnya
“ Ah , a-anniya , Mi-mianhaeyo” Ucap
sunggyu terbata-bata , menundukkan kepalanya sebagai tanda minta maaf karena
perlakuan tidak menyenangkan yang diberikannya , dan segera kembali menatap lurus jalanan
lenggang dihadapannya . Takut jika sang namja sekali lagi memergokinya sedang
menatap wajah tampan milik sang namja dengan surai hitam pekat yang duduk
disampingnya itu
#Hening , tak ada pembicaraan
diantara dua namja itu . Hanyalah desiran angin dan suara dedaunan kering yang
bergesekan satu sama lain , sebelum sebuah bus akhirnya datang dan berhenti
tepat didepan mereka .
Woohyun , namja tampan itu segera
bangkit dari duduknya dan berjalan masuk kedalam bus yang berhenti didepannya .
Segera diikuti oleh namja manis dengan surai caramelnya yang segera melangkahkan
kaki jenjangnya , berlari kecil ikut
masuk kedalam bus dengan tergesa-gesa. Entah karena merasa takut jika dia
tertinggal bus atau takut jika kehilangan sosok sang namja.
Iris mata sipit itu sesekali
mencuri lihat kearah sosok namja tampan yang duduk disebrangnya . Menatap sang
namja seolah ada sesuatu yang menarik pada namja tersebut yang membuatnya tanpa
henti ikut meneliti semua aktivitas sang namja didalam bus yang hanya menatap
lepas keluar jendela kaca.
Tak lama , Bus itupun berhenti .
Sang namja tampan dengan segera bangkit dari duduknya dan melenggangkan kakinya
turun dari dalam bus . Meninggalkan sang namja dengan iris segaris itu menatap
punggung tegapnya , menghilang diambang pintu dan diiringi dengan bus yang
kembali melaju.
“ Ajhusii !! Jjamkkanman !!!”
Teriak namja manis itu yang segera bangkit tergesa-gesa dari tempat duduknya
dan memberhentikan seketika bus yang tengah melaju tersebut .
“ Mianhaeyo Ajhussi , aku turun
disini saja” lanjutnya yang segera turun dan berlari kecil mencari jejak sang
namja tampan yang entah kenapa membuatnya sangat penasaran.
“ Kemana perginya ?” Tanyanya bermonolog sendiri sembari melanjutkan
pencariaannya . menyusuri jalanan yang asing baginya . Jalanan yang sangat
leggang dan sepi , yang semakin lama semakin menyempit dan hanya ada beberapa
lampu jalanan disana. Nampak sangat jauh dari daerah gemerlap kota dan lebih
terlihat seperti perkampungan rakyat jelata.
Kaki jenjang itu terhenti sejenak
, iris matanya menyipit sempurna saat melihat suatu pemandangan yang berbeda dihadapannya .
Jalanan yang tadinya sepi dan bahkan terlihat seperti tanpa penghuni kini ramai
dipadati oleh beberapa orang yang tengah melakukan kegiatan portitusi .
Beberapa namja dan yeoja terlihat saling merayu dan saling melakukan tawar
menawar untuk mencicipi tubuh mereka.
“ Hai manis , sepertinya kau orang
baru” ucap seorang namja yang sontak membuat namja bersurai caramel itu terlonjak kaget.
Memundurkan dirinya beberapa langkah untuk menjauhi beberapa namja bertubuh
kekar, bertatto yang entah sedari kapan
mengelilinginya. Menatap ujung kaki sampai
ujung rambutnya dengan tatapan mesum.
“ Pergi menjauh dari ku!” Bentak
sang namja manis yang sepertinya hanya dianggap angin lalu oleh beberapa namja
kekar bertatto yang memandangnya dengan tatapan mesum , dan seolah ingin segera
menerkam mangsanya.
“ Kau benar-benar sangat manis jika
jual mahal seperti itu . Hahhaha ..
Berapa kau akan menjual tubuh mu eum ? Aku bersedia membelinya dengan harga
berapapun ! Kau benar-benar menggoda” Ucap seorang namja bertatto lainnya yang
segera mencolek dagu Sunggyu. Membuat posisi sang namja manis dengan iris mata
segaris itu terpojok pada dingding gang sempit nan gelap . Beberapa kalipun
teriakan minta tolong yang keluar dari bibir tipis itu seolah menjadi angin
lalu dan tak dihiraukan oleh beberapa sosok disana . Mereka lebih memilih untuk
sibuk melanjutkan kegiatan tawar menawar mereka . Sedangkan tak jauh dari
posisi Sunggyu , seorang namja tengah memandangnya dengan seulas senyuman yang
nampak dibibir tebalnya .
“ Kau sudah masuk perangkap ku ,
Kim Sunggyu” ucap namja itu mengulas senyumnya .
=__=
“Pe-pergi ! Men-menjauh dari ku !
Jangan sentuh aku!!” Berontak sang namja manis bersurai caramel itu ketakutan ,
saat namja-namja bertatto itu memojokkannya pada dingding tembok dingin yang
sedikit berlumut.
“ Hhahahah … Kau galak sekali
manis . Semakin menggoda” Goda sang namja bertatto , mulai mendekatkan dirinya
pada Sunggyu dan meraba kulit putih susu milik namja manis itu
“ Apa yang kalian sedang lakukan eoh ? Memaksa
seseorang untuk melayani napsu kalian ?” Ucap seorang namja dari arah belakang
dengan nada dinginnya . Membuat semua namja bertatto itu mengalihkan
padangannya dari wajah manis Sunggyu kearah belakang .
Nam Woohyun , namja tampan itu
berdiri tanpa rasa takut disudut sana . Ketika semua orang memilih untuk diam
dan tak mengurusi urusan namja-namja bertatto itu , justru namja tampan itu
malah seolah mencari mati dengan menantang sang preman penguasa tempat itu .
“ Woah , lihat siapa yang berani
mengganggu kita . Cuih , urusi saja urusan mu anak muda !” Ucap sang namja
bertatto yang diiringi dengan tawa dari yang lainnya
“ Urusan ku adalah bersamanya ! Jika
kau mengganggu namja itu berarti itu urusan ku juga tuan bertatto!” Jawab
Woohyun , membuat para preman itu mengepalkan jemari-jemari mereka . Rahang
mereka mengeras , nampak tak terima dengan jawaban yang diberikan oleh sang
namja tampan yang seolah menantang adu wilayah dengan mereka.
Sunggyu , sang namja manis yang berdiri disudut itu hanya bisa menggengam
erat jemari-jemarinya . Mencoba untuk menghentikan setiap getaran yang membuat
jemari-jemarinya bergetar hebat tanpa henti. Iris mata segarsi itu mencuri
lihat sosok namja tampan yang berada tak jauh dari hadapannya , sedikit
dihalangi oleh punggung-punggung besar disana.
Kening miliknya mengkerut saat melihat sang namja tampan seolah
memberikan kode padanya untuk mengendap-ngendap pergi kearahnya .
Seolah mengerti dengan kode yang
diberikan sang namja tampan , Sunggyu segera mengendap-ngedap melewati
kerumunan tubuh besar para namja bertatto tersebut . Kini lebih memilih
menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh tegap sang namja bersurai hitam pekat
itu.
“ Gwencana ?” bisik Woohyun pada
sang namja yang lebih memilih menyembunyikan tubuhnya dibelakangnya .
“N-ne” Jawab Sunggyu terbata-bata
. Entah apa yang dirasakannya kini , jantungnya mulai berdetak cepat . Entah karena
usai berlari mengendap tadi , atau karena takut dengan aktivitas preman tadi
yang menggodanya ?
“ Baguslah kalau begitu . Kita
sudah tidak mempunyai banyak waktu lagi . Dalam hitungan tiga kau harus berlari
secepat mungkin arra ?!” Lanjut sang namja tampan memberikan aba-aba untuk
segera kabur dari tempat yang sudah sangat tidak aman bagi mereka berdua .
Tangan hangat nan besar itu
menautkan jemari-jemarinya pada tangan halus dan dingin milik Kim Sunggyu ,
mengeratkan genggamannya seolah tak ingin jika tangan mungil itu terlepas
darinya .
“ Hana , Dul , Set!!!! Lariii
Cepaatt !!!!!’’ Teriak Woohyun yang sontak membuat Sunggyu segera melangkahkan
kakinya cepat mengikuti langkah kaki sang namja yang sudah terlebih dahulu
berada didepannya . Dengan jemari mereka yang saling bertautan , dua namja itu
berlari menyusuri gang-gang kecil dan jalanan sepi didepannya . Tangan hangat itu seolah
memberikan aliran energy lebih pada sang namja bersurai coklat yang kini mulai
mengayuhkan kakinya semakin cepat meninggalkan para preman yang mengejar mereka
dari arah belakang . Tangan hangat yang
seolah membuat aliran listrik pada jantungnya yang semakin berdetak
kencang saat melihat punggung tegap sang namja yang berlari dihadapannya .
.
.
“ Hosh .. Hosh ” Langkah kaki itu
perlahan mulai melambat . Menghentikan langkahnya ketika suara langkah kaki
dibelakangnya tak terdengar lagi
“ Neo Gwencana?” Tanya Woohyun ,
membalikkan tubuhnya menatap lekat iris mata segaris nan indah milik Kim Sunggyu.
“N-ne” Jawab namja dengan iris
mata segaris itu mengangguk perlahan
“ Eum , Go-gomawo ….”
“ Namoo . Nama ku Namoo” potongnya
yang melukiskan sebuah senyuman pada bibir tebalnya
“ Ah ne , Gomawoo Namoo-shii”
Senyum itu terbalaskan dengan senyum manis
pada bibir tipis semerah cherry milik namja sipit itu. Membuat kedua namja itu
larut dalam senyum , dalam pertemuan
pertama mereka
“ Panggil saja aku Namoo ,
Sepertinya kau lebih tua dari ku Hyung” Tungkas namja itu kembali menghangatkan
suasana dimalam yang memang cukup dingin itu
“ Sepertinya kau bukan orang sini
. Apakah kau tidak tahu tempat itu sangat berbahaya ? Kajja aku akan
mengantarkan mu pulang” Jemari-jemari yang tadinya terlepas itu kembali
bertautan . Menyalurkan rasa hangat yang mangalir melalui setiap jengkal jemari
milik Woohyun pada jemari putih dingin milik Kim Sunggyu . Membiarkan jemari
dingin itu menghangat dalam tautan jemari
sang namja , memberikan kehangatan dimalam yang dingin dipulau kecil , Jeju.
.
.
.
“ Ini rumah mu ?” Tanya Woohyun ,
menautkan alisnya menatap jauh sebuah rumah besar bak villa yang berada
dihadapannya lengkap dengan pagar besi kokoh yang menjulang tinggi
Sunggyu mengangguk pelan
mengiyakan pertanyaan Woohyun , “ Gomawo telah mengantarkan ku . Dan juga
gomawo telah menyelamatkan ku “
“ Eum sama-sama. Jja kau masuklah
, hari sudah semakin gelap” Jawab Woohyun memberi kode agar namja manis beriris
segaris itu segera masuk kedalam kediamannya
“ Sekali lagi gomawo . Dan juga
selamat malam Namoo” Ucap Sunggyu kembali menundukkan kepalanya , sebelum berlari kecil masuk melalui gerbang
besi yang terbuka tersebut. Meninggalkan sang namja tampan yang akhirnya
membalikkan tubuhnya hendak pergi kembali pulang menuju kediamannya . Sebelum
suatu suara kembali membat langkahnya terhenti untuk kemudian kembali
membalikkan tubuhnya. Menatap sosok namja bersurai caramel yang kini berlari
kecil kembali keluar dari ambang gerbang besi kokoh tersebut mendekat kearahnya
.
“ Namoo-ah , jika kau tak
keberatan besok aku akan menunggu mu dihalte bus . Aku akan mentraktir mu makan
sebagai imbalan telah menolong ku . Eum itu jika kau tidak sibuk dan mempunyai
waktu luang . Anneyong , hati-hati dijalan Namoo” Tangan mungil itu melambai
cepat . Senyum manis itu kembali terpancar dibibir tipis miliknya , sebelum akhirnya kembali membalikkan tubuhnya berlari masuk
kedalam rumah mewahnya.
.
.
“ Tuan Sunggyu, anda dari mana
saja hah ? Kenapa pulang larut seperti ini ? Kau tau kau bisa membuatku mati
jantungan” Ucap namja beralis tebal tersebut khawatir dan dengan segera
menghampiri Sunggyu yang baru saja masuk kedalam rumah
“Hoya-ah , berapa kali aku bilang
jangan panggil aku tuan jika kita sedang bersama. Lagi pula aku hanya
jalan-jalan sebentar , kau tidak perlu khawatir”
“Bagaimana aku tidak khawatir ?
Untung saja Myungsoo tidak menelpon kerumah ! Jika dia menelpon apa yang harus
aku katakan padanya saat dirimu tak kunjung pulang ?! Kau taukan namja itu
sangat posesive jika sesuatu yang berkaitan dengan mu !”
“ Arra.. Arra … Aku tidak akan
mengulanginya lagi Hoya-ah” Namja manis itu tersenyum manis , menarik sang
namja dengan alis tebalnya itu kedalam pelukan hangatnya . Memeluk tubuh gempal
Hoya , sahabatnya yang juga menjadi pelayan pribadi Sunggyu atas perintah dari Kim Myungsoo .
=____=
Sementara ditempat lain , seorang
namja baru saja masuk dari ambang pintu kayunya. Mengulas senyum dari bibirnya
tanpa henti seolah dia baru saja mendapatkan lhadiah lotre yang sangat banyak.
“ kau baru pulang?” Tanya seorang
namja yang tengah duduk manis dikursi makannya
“ Eum , aku pulang” Ucapnya yang
segera menyambar kearah sang namja . Memberi sekilas ciuman tepat dipipi chubby
sang namja tinggi yang bernama Lee Sungyeol , sebelum akhirnya kembali menghambur
pergi seakan mencari sesuatu . Meninggalkan Sungyeol yang berteriak-teriak tak
jelas dari arah dapurnya , karena tak terima dengan aksi Woohyun yang mencium
pipinya
Bibir tebal itu mengulas senyum
simpul saat irisnya menangkap sosok dirinya pada sebuah pantulan kaca
didepannya .
“ Apakah kau tak mengenaliku Kim
Sunggyu? Apakah kau tak bisa mengenali wajah ku lagi ?” Tanya namja tersebut
memulai monolognya.
“ Akhirnya aku tak menyesal telah
melakukan pembedahan pada seluruh bagian tubuh ku . Anniya , itu bukan
keinginan ku ! Tapi kau yang membuat ku harus mengalami rasa sakit itu Kim
Sunggyu ! Bukankah ini tidak adil? Bukankah
kau juga harus merasakan bagaimana saat jarum tajam itu menembus kulit mu ? Saat
rasa sakit itu mengoyak seluruh tubuh mu ! Pernahkah kau merasakan bagaimana
rasa sakit yang kau alami saat kulit mu
seperti akan terlepas dari daging mu sendiri ? Aku dapat pastikan , kau akan
merasakannya Kim Sunggyu” Jemari itu perlahan mengepal , senyum yang mengerikan
itu akhirnya muncul dibarengi dengan sorot tatapan tajam yang penuh dendam . Entah apa yang namja itu pikirkan saat ini.
Irisnya masih memantulkan sosok dirinya didepan pantulan kaca. Sosok wajah yang
sangat berbeda dengan wajah yang dimilikinya dulu sebelum kejadian mengerikan
itu terjadi , dan sebelum dia menjalani bedah plastic akibat luka bakar serius
yang dideritanya sehingga memaksanya untuk melakukan bedah plastic seluruh
tubuh.
_TBC_
. mian kalo jelek dan
juga gag dapet feelnya .
Jangan lupa comment
nde , sepatah comment dari readers adalah secercah harapan bagi author untuk
melanjutkan FF ini Gomawo *BOW*
Hwaiting namoo-ah
BalasHapusAku mendukungmu hahaha
hai kak aku tiyan, boleh gak kalo aku copas tapi dengan pair jikook, jebal kak soalnya ceritanya super duper keren
BalasHapus