Just For WooGyu Shipper ^^

Just For WooGyu Shipper  ^^

Senin, 16 Desember 2013

Return // chap 4



Author : Kwon Hee Je                          
Cast :         
-          Nam Woohyun
-          Kim Sunggyu
-          Kim Myungsoo
-          Lee Seungyeol
-          And other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*

Warning : Boy X BOY , 17 NC ( Kalo ada )  , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read! Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL

Genre : Angst

Summary : Setelah semua sakit yang aku alami . Setelah aku kehilangan dirimu . Dan disaat tuhan sekali lagi mempertemukan kita dalam takdir . Dapatkah aku melupakan semuanya dan memaafkan mu ?

Squel dari Going Crazy . Ada yang masih inget ? udah lupa yah ? hahahaha #Plakkk . Author gag bisa bikin summary pokonya intinya kayag gtu .. lol



Note : Kalo ada yang gag suka ama Couplenya jangan Bash author yah .. Namanya juga imajinasi untuk berkarya , tolong dihargai .. Gomawoo :*

 Link Part :








.. Happy Reading …

“ Kau dari mana saja eoh ? Kenapa kau baru pulang sekarang ?! Apa kau tak tahu aku cemas setengah mati memikirkan mu !”
“ Mi-mianhae”Ucap Sunggyu menundukkan kepalanya . Namja manis itu nampak takut hanya untuk sekedar melihat wajah manis Hoya yang berdiri dihadapannya .
“ Mwo ? Apa  hanya itu yang kau sampaikan ? Apakah kau tidak tahu aku hampir mati terkena serangan jantung saat Myungsoo datang dan menanyakan mu ?!”
Sunggyu sontak membulatkan mata sipitnya saat mendengar nama ‘Myungsoo’ . Yah namja itu baru ingat pada tujuan utamanya , yaitu menjemput Myungsoo kebandara .

“ Ommo .. Myu-Myungsoo eodieo ? Diamana dia sekarang Hoya?” Tanya Sunggyu , mencengkram erat bahu Hoya seakan tak sabar untuk mengetahui jawaban yang keluar dari bibir Hoya .

“ Yack ! Kau menyakiti ku Gyu” Desis Hoya saat merasakan bahunya yang terasa sakit akibat cengkraman tangan Sunggyu yang cukup kuat.

“ Mi-mianhae” Ucap Sunggyu saat menyadari bahwa teman manis berpipi chubbynya itu kesakitan akibat ulahnya . Melepaskan cengkramannya cepat,  Sunggyu kembali menatap sosok Hoya dengan penuh tanya .
“Ck .  Dia sedang berada diatas . Cepatlah minta maaf padanya eoh”

“ Arraseo”

Seolah tak ingin berlama-lama , dengan segara Sunggyu mengayunkan kakinya . Berlari kecil menaiki anak tangga kayu rumahnya , anak tangga yang membawanya pada tingkat dua rumahnya atau lebih tepatnya rumah Myungsoo .

Kaki kecilnya melangkah perlahan setapak demi setapak sebelum akhirnya berenti tepat didepan sebuah pintu kayu yang tengah tertutup rapat .

“ Myungsoo-ya….”

_Chap 4_

“ Myungsoo-ya” Ucap Sunggyu sekali lagi . Jemarinya kini dengan perlahan mencoba membuka knop pintu kayu yang tengah tertutup rapat tersebut . Membuka perlahan pintu tersebut sehingga membuat sosok didalam ruangan itu kini dapat terlihat jelas . Sosok seorang namja  yang tengah sibuk dengan kamera miliknya .

Merasa tak ada jawaban dari sosok namja yang tengah sibuk mengutak-atik kamera kesayangan miliknya itu , Kim Sunggyu memberanikan dirinya untuk masuk lebih dalam mendekati sosok yang  tengah duduk diatas sebuah  meja kerja  .

“ Myungie…”

Myungsoo , namja tampan itu akhirnya bereaksi . Ditolehkannya wajahnya menatap sosok manis Sunggyu yang entah sejak kapan berada didalam kamarnya  . Yah , namja tampan itu hanya terlalu asik dengan kamera kesayangannya sampai dia tak menyadari bahwa sosok namja manis itu tengah menatapnya dengan tatapan was-was , seakan takut jika Myungsoo mungkin akan menghukumnya kali ini karena tidak menepati janjinya untuk menjemput namja tampan itu dibandara.

“ Eoh ? Kau disini Gyu ?” Tanya Myungsoo sejenak menghentikan aktivitasnya menatap kemera miliknya dan memilih untuk meletakkan sejenak kemeranya diatas meja.

“Ne . Saat Hoya memberitahu ku bahwa kau sudah pulang aku segera kemari. Mi-mianhae , tadinya aku ingin menjemputmu . Ge-geundae …. Ak-aku tersesat karena  salah mengambil bus. Ak-aku pikir itu  untuk jurusan bandara” Jelas Sunggyu , tentu saja dengan  berbohong . Bukankah jelas-jelas dia pergi dengan Woohyun hingga lupa pada  tujuan utamanya , menjemput Myungsoo.

Memang tak dapat dipungkiri oleh Sunggyu saat bersama dengan namja tampan ,  teman barunya bernama Namoo itu Sunggyu seolah lupa dengan Myungsoo.

“ Benarkah ? Eoh , kenapa kau bisa tersesat eum ? Tapi kau baik-baik saja kan ?” Tanya Myungsoo cemas . Dua tangannya dengan cepat mengcengkram lengan Sunggyu sebelum memiringkan tubuh gempal itu kekiri dan kekanan , seolah memastikan jika tak ada luka disana.

“ Eum , nan gwencana”

“ Ck . Lain kali kau jangan seperti itu lagi eoh ? Kau membuat ku khawatir saat aku tak mendapati mu dibandara dan dirumah ! Seharusnya jika kau tersesat kau bisa menghubungi Hoya atau aku !”

“ Ne , mianhae. Aku janji itu tidak akan terjadi lagi” balas Sunggyu dengan senyum manis yang terlukis indah pada bibir merah cherrynya . Membuat sosok namja tampan dihadapannya  itu hanya dapat menghela napas panjang karena tak dapat berkata lagi jika Sunggyu  tersenyum manis  seperti saat ini .

  Geundae Myungiee-ah apakah  Kau mau memaafkan ku?” Tanya Sunggyu , sedikit menundukkan kepalanya . Namja manis itu terlalu takut melihat raut wajah datar yang Myungsoo perlihatkan , belum lagi helaan napas panjang yang sesekali dia hembuskan .

“…”

Myungsoo terdiam , tak ada jawaban yang terlontar dari bibirnya . Mata tajamnya yang lebih mirip seperti elang itu menatap lekat sosok Sunggyu yang tengah menunduk dihadapannya . Seolah dia sedang memikirkan hukuman apa yang akan dia jatuhkan pada mangsa haster besarnya kali ini . Tak pelak membuat Sunggyu risih mendapatkan tatapan horror dari Myungsoo . Namja manis itu hanya dapat mengeratkan kedua jemarinya sambil berkomat-kamit tak jelas agar namja tampan itu mau memaafkannya .

“ Ck , othokae ? Aku harus bagaimana ?” Ucap Myungsoo mengawali pembicaraannya . Dua tanganya dia lingkarkan tepat didada bidangnya , sedangkan mata elangnya nampak tak sedikitpun berpaling  dari Sunggyu .

“ Apakah aku harus memaafkan hamster gembul ini eoh ? Setelah dia tak menjemputku ? Setelah dia keras kepala ingin pergi ke bandara dengan memakai bus dan berakhir dengan tersesat ? Setelah haster gembul ini membuat ku khawatir setengah mati memikirkannya ?”

Sunggyu mendongakkan kepalanya , dua manicnya dia beranikan untuk memandang lurus manic mata elang Myungsoo . Mengerjapkan kedua matanya berharap tatapan mata tajam itu akan melunak , namun siapa sangka dua mata elang itu malah memicing dan kini mendekatkan jarak pandangnya pada sosok Sunggyu . Wajah tampan itu kini hanya berjarak beberapa centi darinya hingga deru napas hangat milik Myungsoo pun dapat dia rasakan menerpa kulit wajahnya .

“ Myung-Myungsoo-ya Hajima…” eluh Sunggyu merasa risih dengan pandangan dan jarak yang Myungsoo buat dengan dirinya . Yah jarak yang sangat dekat sehingga hidung mereka kini sukses bersentuhan

“ Wae? Memangnya kenapa eoh? Apakah aku tidak boleh melakukan ini pada tunangan ku sendiri ?”

Sunggyu mendonggakkan kepalanya yang semenjak tadi nampak menunduk menghindari Myungsoo , ditatapnya wajah tampan Myungsoo dengan seburat merah menghiasi pipinya . Sunggyu benar-benar merasa panas saat terpaan napas Myungsoo sukses menerpa kulit wajahnya .

“ Hajimaaa ..” Protes Sunggyu lagi , kini mencoba mendorong tubuh Myungsoo sehingga namja tampan itu mau tak mau menuruti perintah Sunggyu untuk menjauh beberapa centi darinya .

“ Arraseo.. Araseoo ..” 

Myungsoo mengalah , diangkatnya kedua tangannya seolah memberi   tanda bahwa dia benar-benar menyerah menghadapi hamster gembulnya

“ Lalu  ?” Tanya Sunggyu , seketika mendapat pandangan malas dari Myungsoo dengan penuh tanda tanya .

“ Lalu apa?”

“ Kau mau memaafkan ku?”

“tapi dengan satu syarat”

“ Mwo? Syarat apa ?”

“ Besok malam kau harus mau menemani ku untuk makan malam,  othe ?”

Sunggyu mengangguk semangat tanpa dia harus berpikir panjang lagi . Jika sudah mengenai makanan dia tidak akan pikir panjang lagi dan Myungsoo sangat mengetahui sifat Sunggyu yang satu ini .
Myungsoo tersenyum simpul melihat sosok manis Sunggyu yang berada dihadapannya ,   dia menggerakkan tangannya untuk mengacak surai caramel lembut milik Sunggyu .


.
.

Sementara ditempat lain , seorang namja dengan hoodie hitam  yang membalut tubuhnya tengah berjalan perlahan melewati gang-gang kecil yang nampak sepi saat matahari mulai menenggelamkan dirinya . Langkahnya yang tadi berjalan berirama kini terhenti saat tepat berada didepan sebuah rumah yang nampak cukup sederhana dengan pagar besi yang nampak berkarat .

“ Cih , ternyata uang ajhusi itu banyak juga eoh ? Pantas saja dompetnya sangat berat . Geurae , dengan begini aku bisa mentraktir Yeol untuk menikmati makan diluar” Ucapnya entah pada siapa , namja tampan bernama Woohyun itu nampak asik bermonolog sendiri dengan jemarinya yang sibuk menghitung lembari demi lembar uang hasil curiannya . Sebelum akhirnya namja tampan itu melemparkan dompet kulit coklat itu sembarangan dan menyimpan lembaran uangnya didalam kantong hoodienya .

Woohyun mengedarkan pandangannya , menatap setiap inci rumah sederhana milik Sungyeol dari celah pintu masuk . Dua manic matanya nampak serius mencari sesuatu disana sebelum sebuah ulasan senyum menghiasi bibir tebalnya .

‘Graabb’

Sebuah pelukan erat yang datang dari belakang sontak membuat sosok namja tinggi dengan wajah manis itu membulat sempurna . Dua tangan kekar kini melingkar erat dipinggang rampingnya sedangkan deru napas hangat mulai menerpa leher jenjangnya , membawa sensasi aneh pada jantungnya yang kian berdebar kencang .

“ Yeol-ah , kau sedang apa eum?” tanya Woohyun seolah buta dan tak melihat apa yang namja tinggi itu lakukan dengan perabotan dapurnya .

“ Namoo-ah ! Lepaskan !! Kau membuat ku sesak !” Bukannya menjawab pertanyaan Woohyun , Sungyoel lebih memilih untuk mencoba membebaskan dirinya dari jeratan namja tampan itu . Yah , Sungyeol hanya tidak ingin jika dirinya semakin jatuh pada pesona Woohyun .

“ Arraseo .. Arraseo .. “

Woohyun mengalah , melonggarkan pelukannya dan mulai mengambil posisi tegak sempurna disamping Sungyeol .

“ Apa yang sedang kau lakukan ?”

“ memasak . Kau tidak bisa lihat?”

“ Ck , kenapa kau semakin galak semakin hari eoh?”

“ …”
Tak ada respon dari namja tinggi nan manis itu lagi . Sungyeol lebih memilih untuk diam dan berfokus pada masakan yang sedang dia buat untuk makan malam .

“ Yeol-ah , besok malam kau tidak perlu memasak eoh ? Kita akan pergi makan diluar . Bukankah besok adalah hari ulang tahun mu ? Aku akan mentraktir mu makan diluar”

“Ne?” Sungyeol sukses mengerutkan keningnya . Yah , tak biasanya mereka pergi untuk menikmati makan diluar  , mengingat perekonomian mereka yang bisa dibilang pas-pasan . Mereka lebih memilih untuk menabung uang mereka untuk keperluan mendesak.

“ Wae ? kau tidak suka aku ajak makan diluar ?”

“ Anniya , tapi .. Dari mana kau mendapatkan uang ?”

“ Kau meremehkan ku ?”

“ Anniya Namoo-ah , aku hanya bertanya. Aku tidak mau jika kau menghamburkan uang hasil kerja jerih payah mu hanya un-..”

“ Sttt .. aku tidak menerima penolakan Lee Sungyeol . Aku hanya mendapatkan lebih dari bos ku dan aku ingin memberikan mu sesuatu dihari ulang tahun mu apakah itu tidak boleh?” Jelas Woohyun berbohong . Yah namja tampan itu jelas-jelas  berbohong tetang pekerjaannya  selama ini pada namja tinggi manis itu . Nyatanya adalah Woohyun sudah lama berhenti dari tempatnya bekerja sebagai penjaga pengisi bahan bakar dan lebih memilih untuk mencuri beberapa barang dan dompet dari orang-orang yang menjadi targetnya . Setidaknya dia tidak harus membuang tenaganya untuk bekerja dan mendapatkan hasil yang bisa dibilang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari .
Sangat berbanding terbalik dengan kehidupannya sebelum kejadian itu terjadi , dimana dia dulu dapat hidup dengan serba berkecukupan , bahkan lebih dari cukup mengingat dia adalah seorang manajer diperusahaan milik Sunggyu , mantan kekasih sekaligus tunangannya .Sebuah masa lalu yang jika Woohyun ingat hanya akan membawa sebuah perasaan sakit dalam hatinya hingga tanpa dia sadari jemarinya-jemarinya akan mengepal dengan sendirinya.



“ Anniya bukan begitu maksud ku tapi..”

“ Sudah aku bilang , aku tidak menerima penolakan Lee Sungyeol!”

“ Arraseo” Jawab Sungyeol , pasrah .

Woohyun tersenyum lebar mendengar jawaban yang keluar dari bibir namja manis dihadapannya itu . Diacaknya perlahan surai halus milik Sungyeol tanpa sedikitpun terbesit  pikiran untuk  menyudahi  senyum yang memperlihatkan  deretan giginya .

“ Gomawo “ ucap Woohyun

.
.



“ Jja kita sudah sampai Yeol-ah” Ucap Woohyun . Namja tampan itu tersenyum lebar seraya menunjuk kearah sebuah restoran besar tepat didepannya .

“ Kajja kita masuk” Ajak Woohyun . Tangannya dengan cepat menarik pergelangan tangan Sungyeol yang masih terpaku tak percaya dibelakangnya .

“ Na-namoh …” Lirih Sungyeol , tubuh tinggi itu nampak tak ingin beranjak dari tempatnya , sekalipun tangannya tengah ditarik paksa oleh sosok didepannya .

“ Waeyo ?” Tanya Woohyun mengerutkan keningnya heran

“ Chogi , tidakkah restorant ini terlalu mahal untuk kita ? Kajja kita pergi ketempat lain saja eum ? Mungkin disebelah sana ada restoran yang lebih murah” Lee Sungyeol , namja tinggi itu dengan cepat menarik tangannya untuk pergi kearah lain dan menjauh dari sekitar restoran mahal tersebut , namun langkahnya harus tercekat saat cengkraman kuat itu kembali menarik tangannya

“ Anniya sudah ku bilang kita akan makan malam hari ini disini untuk merayakan ultah mu!”

“ Tapi kau tidak perlu merayakan ultah ku ditempat mahal seperti ini Namoo! Kau bisa menghabiskan semua uang mu”
“ Aku bisa mendapatkan uang lagi Yeol-ah . Tapi tidak dengan ulang tahun mu yang datang hanya setiap satu tahun sekali bukan ? Dan mungkin saja tahun depan kita tidak bisa merayakannya bersama , jadi aku ingin hari ini kau mau merayakan ulang tahun mu disini dengan ku , eum ?”

Woohyun menarik lengkungan senyum pada bibir tebalnya , sebelum kembali menarik tubuh Sungyeol untuk ikut bersamanya masuk kedalam restoran megah didepannya .

‘ Mwo ? wae ? apa maksudnya dengan mungkin saja tahun depan kita tidak bisa merayakan ulang tahun ku Namoo-ah ? Apa maksudnya ? Apakah kau akan pergi meninggalkan ku untuk namja itu ?’ Ucap Sungyeol dalam hati , dua manicnya menatap nanar punggung tegap Woohyun yang hanya  berjarak beberapa centi darinya

Sungyeol hanya dapat pasrah saat tangan dan tubuhnya ditarik oleh Woohyun untuk mengikutinya masuk kedalam restoran megah yang membuatnya hampir saja lupa untuk menutup mulutnya saat manicnya mengedar memandang restoran megah yang saat ini dia masuki , sedangkan Woohyun , namja tampan itu hanya tersenyum melihat reaksi dari Sungyeol yang nampak menatap luar biasa apa yang baru saja dilihatnya .

“ Namoo-ah , k-kau yakin kita akan makan malam disini?” Tanya Sungyeol lagi, memastikan

“ Ck , kau bertanya lagi eoh ? Jja kita duduk disamping jendala saja bagai mana eoh?” Ajak Woohyun . melangkahkan kakinya untuk mencari  sebuah meja kosong yang berada didekat jendela sembari tangannya tetap menggenggam erat tangan namja dibelakangnya . Sampai saat dimana dua  organ pendengarannya mendengar seseorang yang menyebut nama seseorang yang tak asing baginya .

“Kau mau pesan apa eum , Gyuyie?” ucap namja itu sontak membuat Woohyun menghentikan langkahnya dan  memalingkan wajahnya kearah meja yang tengah dilewatinya . Sebuah meja dengan dua orang namja yang tengah duduk disana. Dua orang namja yang salah satunya sangat dikenalinya , tengah duduk berhadapan dengan seorang namja tampan lain disana .

Sebuah lengkungan sinis tiba-tiba saja menghiasi bibir tebal namja tampan bersurai hitam tersebut saat dua manicnya menangkap sesuatu yang mungkin saja menarik baginya .

“ Gyu hyung ? Eoh kau disini ?” Sapa Woohyun . Jangan lupa dengan lengkungan senyum dibibirnya

“ Na-namo ? Ap-apa yang sedang kau lakukan ?” Tanya Sunggyu yang sontak saja melebarkan kedua manicnya , sedikit terkejut karena mendapati kehadiran Woohyun direstoran megah itu .

“ Aku sedang ingin mentraktir Sungyeol dihari ulang tahunnya hyung”

“ Ne ?” Sunggyu mengerutkan keningnya . Matanya mengedar dan seketika perubahan raut wajah terlihat jelas pada wajah manisnya , saat mendapati sosok seorang namja manis tengah berdiri dibelakang Woohyun , tentu saja dengan tangan mereka yang saling bertaut satu sama lain..

“ A-ah , geurae ?” balas Sunggyu seakan mengerti dengan ucapan Woohyun,  saat manicnya menangkap sosok namja dibelakang Woohyun

“ Nuguya?” tanya Myungsoo , namja tampan yang semenjak tadi nampak melihat dengan penuh tanda tanya kearah Woohyun dan Sunggyu bergantian

“ A-ah .. Chogi ..”

“ Anneyong haseyo . Namoo imnida” salam Woohyun , membungkukkan  tubuhnya memberi kesan hormat pada namja yang baru saja ditemuinya saat ini .

Myungsoo tersenyum simpul membalas salam perkenalan Woohyun sebelum kembali mengalihkan pandangannya menuju Sunggyu yang duduk berseberangan dengannya . Menatap Sunggyu  seolah ingin meminta lebih banyak penjelasan tentang sosok bernama Namoo itu

“ Di-dia adalah teman ku . Aku tidak sengaja bertemu dengannya saat tersasar menaiki bus kemarin  dan di-dia yang membantu ku untuk menemukan jalan pulang” Gugup Sunggyu ,  bagaimana tidak jika dia harus berbohong lagi pada Myungsoo tentang Woohyun .

“ Geurae ? Kalau begitu bukankah seharusnya kita berterima kasih padanya ?” Ucap Myungsoo .Senyum lebar  nampak menghiasi bibirnya .

“ Jja , kalau kalian tidak keberatan duduklah bersama kami disini . Aku ingin lebih mengenal kalian” Sambung Myungsoo sembari menepuk-nepuk space kursi kosong disampingnya .

“ My-myungsoo-ah” lirih Sunggyu

“ Eoh , Waeyo ? Apakah ada yang salah ?”

“Kau akan menggangu mereka “

“ Benarkah ?” Myungsoo mendongakkah kepalanya , menatap dua sosok namja yang masih berdiri disamping mejanya  seolah bertanya .

“ Anniya , kalau begitu kami akan duduk disini saja ne ?” jawab Woohyun . Dengan segera namja tampan itu mengambil posisi duduk tepat disamping Sunggyu , sedangkan Sungyeol mengambil tempat disamping Myungsoo ,  namja yang tengah menatap bergatian kearah Sungyeol dan Woohyun dengan senyum tersirat dibibirnya

Woohyun duduk tepat disamping kursi kosong disebelah Sunggyu dan membiarkan namja dengan iris segaris itu menatapnya .

“ Jja , kalau begitu kalian berdua ingin pesan apa ? Biar aku yang membayar kali ini” Ucap Myungsoo mengawali pembicaraan meja mereka

“ Ne ? Anniya , aku bisa memba-“

“ Ck , Biarkan kali ini aku mentraktir kalian . Anggap saja sebagai tanda terima kasih karena kau telah menolong Sunggyu ku .” Ucap Myungsoo memotong ucapan Woohyun , sedangkan namja tampan bernama Woohyun itu kini hanya dapat memalingkan wajahnya menatap sosok namja manis yang duduk disampingnya saat mendengar ucapan Myungsoo

‘ Sunggyu ku ?’ tanya Woohyun dalam hati . Dua manic matanya menatap lekat sosok namja manis disampingnya , namun tak lama sebuah lengkungan kembali menghiasi bibir tebalnya .

“ baiklah , kalau begitu terimakasih eumm …”

“ Ah , aku lupa mengenalkan diri ku . Myungsoo , nama ku Kim Myungsoo” Sahut Myungsoo dengan segera mengulurkan tangannya untuk bertemu dengan uluran tangan Woohyun diseberang sana .

“ Ah ye , senang bertemu dengan anda Kim Myungsoo-shii” Jawab Woohyun menjabat tangan Myungsoo .

“ Lalu dia siapa ?” Tanya Myungsoo menatap sosok namja yang tengah duduk disampingnya dan nampak tak bergeming

  Dia Lee Sungyeol” Jawab Woohyun memeperkenalkan

“ Geurae ? Senang bertemu dengan mu Lee Sungyeol-shii” Ucap Myungsoo tersenyum simpul , dua manic mata tajamnya nampak menatap sosok Sungyeol Dari ujung kaki hingga ujung rambut sehingga membuat namja manis bernama Lee Sungyeol itu sedikit nampak risih dengan tatapan Myungsoo namun Sungyeol tetap memaksakan senyum dibibirnya .

Lee Sungyeol , namja manis itu benar-benar tidak tahu apakah hari ini adalah hari yang membahagiakan atau tidak untuknya . Disatu sisi dia sangat senang karena dapat menghabiskan waktu dihari ulang tahunnya dengan Woohyun namun disisi lain …. Dia harus berhadapan dengan sosok Sunggyu , namja yang seingatnya adalah namja yang datang bersama Woohyun ketempat kerjanya , sosok namja yang kuat dugaan adalah sosok yang Woohyun selama ini cari , sosok yang Woohyun bilang dia rindukan?.

.
.


Suara pisau dan garpu yang saling berpadu diatas keramik piring seolah mewarnai suasana meja keempat namja itu . Setidaknya hanya suara itulah yang mewarnai acara makan malam keempat namja itu sebelum akhirnya Sungyeol memutuskan untuk menyudahi acara makannya . Namja itu nampak tidak menikmati makanannya , dan dengan segera namja itu bangkit dari tempat duduknya , membiarkan tiga pasang mata melihat kearahnya.

“ Neo eodiga ?” Tanya Woohyun sembari mengunyah makanannya

“ Aku permisi untuk ketoilet sebentar” Ucap Sungyeol sebelum mendapat anggukan mengerti dari Woohyun .

Namja tinggi itu melangkahkan kaki jenjangnya untuk menjauh dari meja , mencari letak toilet direstoran megah itu . Tak lama , Sunggyu namja manis bermata segaris itu nampak menyusul Sungyeol . Tak ada alasan lain , hanya namja bermata segaris itu memang  sedang dalam  situasi urgentnya .

Dan tinggallah dua namja tampan yang kini saling menatap satu sama lain diatas meja restoran megah itu . Suasana sunyi lagi-lagi menghinggapi meja  itu .

“ Well , jadi apakah namja bernama Lee Sungyeol itu adalah namja chingu mu ?” Tanya Myungsoo mencoba memecah keheningan yang tercipta sedangkan Woohyun hanya memasang senyumannya seolah menjawab pertanyaan Myungsoo

“ Kau bisa melihatnya sendiri Myungsoo-shii” Jawab Woohyun sebelum kembali menegak minumannya

“ Lalu , apa hubungan mu dan Sunggyu hyung ?”

“ Dia  tunangan ku “ jawab Myungsoo yang kini bergantian menegak winenya

Woohyun nampak  terdiam sejenak saat mendengar jawaban dari Myungsoo  , namun tak lama dia kembali memasang senyuman khasnya .

“ Ah , jadi begitu” Ucap  Woohyun mengangguk mengerti .

Suasana kembali menjadi hening seketika , tak ada lagi pembicaraan yang dibahas oleh dua namja tampan yang kini nampak sibuk dengan dunia mereka masing-masing . Sebelum akhirnya dering ponsel memecah keheningan .

“ Mianhae ,  aku akan mengangkat telpon sebentar”  ucap Myungsoo memberi tanda pada ponselnya yang tengah berdering sebelum akhirnya pergi entah kemana untuk mengangkat panggilan ponselnya . membiarkan Woohyun menatap punggung tegapnya yang menjauh dengan tatapan yang tak seorangpun mengerti .
“ Well , jadi kau selama ini  hidup dengan bahagia Sunggyu hyung ?”  Tanya Woohyun tersenyum sinis menyelesaikan monolognya  .
Woohyun nampak bangun dari tempat duduknya , melangkahkan kakinya menuju suatu tempat dan meninggalkan meja restoran itu kosong tanpa penunggu .

-___-

“ Ommo” Kaget Sunggyu ,  saat dirinya baru saja muncul dari balik pintu toilet dan menemukan seorang namja tengah berdiri didepan pintu toilet

“ Namoo-ah , apa yang kau lakukan ? Kau mengagetkan ku tahu!” dengus Sunggyu kesal , mempoutkan bibirnya sembari mengusap pelan dada bidangnya

“ heheh mian hyung” kekeh Woohyun

“ Apa kau sedang mencarinya ?  Sepertinya dia belum keluar dari toilet” jelas  Sunggyu , mengira namja tampan bernama Nam Woohyun itu tengah mencari sosok Lee Sungyeol .

“ Anniya , aku sedang menunggu mu hyung”

“ Ne ?”

“ Igge , ini untuk mu hyung”

Sunggyu mengerutkan keningnya saat Woohyun memberinya sebuah lipatan kertas kecil padanya .

“ ini apa Namoo ?”

“ Nanti kau lihat saja hyung , kalau begitu aku akan menyusul Sungyeol didalam” Jawabnya sebelum memilih untuk masuk kedalam toilet , mencari sosok Lee Sungyeol , namja tinggi yang sejak tadi belum nampak keluar dari toilet restorant itu .

Sunggyu membuka perlahan lipatan kertas putih kecil itu , sebuah kertas yang berisi coretan tinta diatasnya .
To : Sunggyu hyung

Hey hyung , apakah besok malam kau ada acara ? Apakah kau mau pergi bersama ku kesuatu tempat ? Aku akan menunggu mu di halte biasa hyung . Aku menunggu mu . ^_^V

Tak terasa sebuah lengkungan simpul mengembang dari bibir tipis nan merah milik Sunggyu , entah dia juga tidak mengetahui pasti kenapa dengan membaca secarik coretan pada kertas putih itu membuatnya merasa senang .

.
.

Matahari mulai tenggelam  dan kini mulai tergantikan dengan sinar bulan yang menghiasi langit dengan ditemani oleh cahaya bintang . Malam kini akhirnya tiba , malam yang nampak sangat dinanti oleh namja manis beriris segaris yang kini nampak terlihat tengah berjalan mondar-mandir didalam ruang kamarnya . Namja manis itu nampak seperti tengah berpikir dengan kuku jemarinya yang dia gigit secara tak sadar.

Dua mata segarisnya terkadang terlihat mencuri pandang kearah jam dinding miliknya , jam dinding yang kini tengah menunjukkan tepat pukul -10.00- malam .

“ Othokae ? Apakah Namoo menunggu ku ?”  Tanya Sunggyu entah pada siapa mengingat dirinya hanya sendiri didalam ruangan yang disebut kamarnya itu

“ Aishhh , apa yang harus aku lakukan ?” Sunggyu mengacak surai caramelnya,  seolah dia sedang frustasi saat ini . Sampai suatu ide cemerlang itu muncul …..

Sunggyu melangkahkan kakinya perlahan keluar dari kamarnya . Dua kaki jenjangnya melangkah perlahan menuju kesalah satu ruangan dengan pintu yang tengah tertutup rapat disana .
Jemarinya dengan perlahan membuka knop pintu kayu tersebut , seakan tak ingin menimbulkan  sebuah suara .  Menyembulkan kepalanya mengintip sesuatu didalam sana  setelah berhasil membuka pintu kayu itu tanpa suara sedikitpun .

Dua manic mata segarisnya memicing nampak  semakin  menyipit , mempertajam indra penglihatannya  untuk melihat sosok namja didalam ruangan itu yang   nampak tengah terlelap dibalik selimut miliknya .  

“ Mianhae , Myungie-ah” ucap Sunggyu sebelum kembali menutup perlahan pintu kayu kamar yang ternyata milik Myungsoo setelah mengetahui bahwa namja pemilik kamar itu sudah terlelap dalam tidurnya .



TBC dulu yah readers …. ^_^V

Note : Mian kalo part ini gaje , gag nyambung dan tidak dimengerti dan bla .. bla .. bla …
Disini masih bnyak yang belum terungkap karena alur yang lamban  jadi stay untuk part selanjutnya yah , itu juga kalo masih ada yang mau baca lanjutannya  dan kalo author sempet lanjutin .. ngehehehhehehe … :D
Jangan lupa tinggalkan comment yah , jangan cuman jempolnya ajah … Gomawooo *BOW*