Author : Kwon Hee Je
Cast :
-
Nam Woohyun
-
Kim Sunggyu
-
Kim Myungsoo
-
Lee Seungyeol
-
And other , bisa nambah seiring waktu berjalan
*cielah*
Warning : Boy X BOY , 17 NC ( Kalo ada ) , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read!
Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL
Genre : Angst
Summary : Setelah semua sakit
yang aku alami . Setelah aku kehilangan dirimu . Dan disaat tuhan sekali lagi
mempertemukan kita dalam takdir . Dapatkah aku melupakan semuanya dan memaafkan
mu ?
Squel dari Going Crazy . Ada yang
masih inget ? udah lupa yah ? hahahaha #Plakkk . Author gag bisa bikin summary
pokonya intinya kayag gtu .. lol
Note : Kalo ada yang gag suka ama Couplenya jangan Bash
author yah .. Namanya juga imajinasi untuk berkarya , tolong dihargai .. Gomawoo
:*
.. Happy Reading …
………………………………………………………………………….
Seorang namja tampan terlihat tengah menatap dua lembar
photo yang berada dalam genggamannya . Dua iris elangnya tak lepas meneliti setiap inci dari lembaran
photo tersebut , lebih tepatnya sosok yang berada dalam dua lembar photo yang
berbeda .
Kim Myungsoo , namja tampan itu mengetuk-ngetuk
jemarinya, Entah apa yang namja tampan
itu sedang pikirkan hingga raut wajah itu terlihat begitu serius .
#Tok..Tok..
Suara ketukan pintu itu akhirnya membuat sang pemilik kamar
harus mengalihkan pandangannya dari dua lembar photo miliknya . Menyelipkan dua
lembaran photo tersebut dalam tumpukkan file-filenya sebelum kembali
medonggakkan kepalanya , menatap lurus pintu kayu coklat kamarnya yang masih
tertutup rapat
“ Masuk” Ucap Myungsoo , mempersilakan sosok namja yang
berada diluar sana untuk masuk .
Tak berselang lama , sosok namja chubby itupun terlihat
menyembul dari balik pintu dengan
menundukkan kepalanya , memberi hormat
pada sang pemilik kamar.
“ Hoya-ah , ada apa ?” Tanya Myungsoo , menatap heran pada
sosok namja chubby yang Myungsoo berikan
kepercayaan untuk menjadi kepala pelayan
sekaligus supir pribadi Sunggyu .
“ Ch-chogi , apakah tuan yakin akan pergi lagi ke seoul?”
Tanya Hoya , sedangkan sosok yang ditanya hanya mengerutkan keningnya , heran .
“ Maksud mu ? Tentu saja aku akan pergi Hoya-ah . Aku harus
meyelesaikan beberapa pekerjaan ku disana ” jawab Myungsoo , tersenyum simpul .
“ Memangnya ada apa eoh ?” Sambung Myungsoo lagi
“ A-anniya . Geundae …..” Hoya menghentikan ucapannya .
Namja berpipi chubby itu nampak tengah berpikir sebelum akhirnya kembali
melanjutkan beberapa patah kalimatnya . “ A-aku takut jika tuan sedang tidak ada
dirumah , tuan Sunggyu akan pergi bersama dengan teman barunya itu lagi”
“ teman baru ? nugu?”
“ N-namo . Dia adalah namja yang sudah menyelamatkan tuan Sunggyu saat tersasar menaiki bus dulu .
Akhir-akhir ini , jika kau tidak sedang dirumah , tuan Sunggyu akan pergi keluar untuk menemui namja itu.
Seperti saat tuan Sunggyu menghilang dipagi hari dan mengatakan bahwa dirinya
tengah berolah raga . Aku yakin saat itu tuan Sunggyu sedang menemui namja itu”
“ Benarkah ?” tanya
Myungsoo dengan nada datarnya . Sedangkan Hoya hanya mengangguk , menjawab
pertanyaan Myungsoo .
“ kekekeh .. Hoya-ah , kau hanya terlalu berlebihan eoh .
Mungkin saja dia memang sedang berolah raga diluar sana” Ucap Myungsoo ,
tersenyum simpul .
“ T-tapi tuan”
“ Hoya-ah , sudahlah eoh , bagaimanapun juga aku akan tetap
berangkat ke seoul” Jawab Myungsoo tegas .
.
.
.
Suara langkah
kaki terdengar disepanjang corridor rumah megah tersebut . Kim Sunggyu , namja
manis itu nampak melangkahkan kakinya menyusuri sepanjang corridor rumahnya ,
sampai langkahnya terhenti tepat didepan
sebuah pintu kayu didepannya .
Jemari
tangannya perlahan membuka knop pintu kayu tersebut sebelum menerobos masuk
kedalam ruangan yang cukup luas tersebut .
“
Myungsoo-ah” Panggil Sunggyu , mengedarkan pandangannya kesetiap inci ruangan .
Nampak mencari sang penghuni ruangan .
Namun Nihil , tak ada tanda sang penghuni kamar disana , sebelum
akhirnya terdengar sebuah suara
gemericik air yang berasal dari dalam kamar mandi . Yah , nampaknya sang
penghuni kamar tengah asik membersihkan dirinya .
“ Eoh ,
apakah dia sedang mandi?” Tanya Sunggyu pada dirinya sendiri , mengingat tak
ada sosok seorangpun didalam ruangan yang cukup luas tersebut .
Cukup lama
menunggu , namja manis itu nampaknya telah
merasakan kebosanan yang teramat sangat . Dilangkahkannya kaki
jenjangnya menuju meja kerja milik
Myungsoo . Jemari-jemari
lentiknya menyentuh satu persatu benda-benda yang berada diatas meja kerja
tersebut , dengan seulas senyum
dibibirnya .
“ Sebenarnya
apa yang dia kerjakan hingga selalu harus pergi ke seoul dan meninggalkan ku
disin, i eoh?” Tanya Sunggyu bermonolog , senyum yang tadinya mengembang kini
nampak pudar berganti dengan poutan dibibir tipisnya
Sunggyu
kembali menghela napasnya sebelum mengambil salah satu file besar yang berisi
tumpukan kertas-kertas keja milik Myungsoo . Membolak-balikkan file tersebut
dengan wajah bosannya sebelum dua manic matanya membulat sempurna saat
menangkap dua lembar foto yang terselip disana .
Dua lembar
foto yang menunjukkan sosok seorang namja
dengan senyum lebarnya , sosok
namja yang terlihat berbeda namun memiliki senyum dan gaya yang sama .
“ Na-namoo?
Kenapa fotonya bisa berada disini?” Ucap Sunggyu saat manicnya menangkap satu
sosok pada lembaran foto tersebut . Sosok yang sangat dikenalnya, berada dalam foto tersebut dengan senyum
lebarnya . Sedangkan lembar foto lainnya
menunjukkan sosok namja dengan surai hitam pekat tengah berpose dan tersenyum persis seperti Namoo , namun dengan
wajah yang telihat berbeda .
Manic sipit
Sunggyu beralih kefoto yang lainnya , satu foto yang membuatnya mengerutkan
keningnya . “ Eoh, kenapa dia memiliki gaya dan senyum yang sama
persis seperti Namoo? Dan kenapa sepertinya dia sangat tak asing ” Tanya Sunggyu saat menatap lekat lembar
foto sosok tersebut , sebelum
membandingkan kembali dengan lembar foto Namoo . “ Namja ini … Nuguya ?”
_Chap 6
update_
“ Gyu?” Ucap
Myungsoo , namja yang baru saja terlihat keluar dari kamar mandi miliknya .
Namja tampan
itu menatap heran kearah Sunggyu dengan sesekali menggosokkan handuk putih pada
surai hitamnya .Sedangkan Sunggyu , namja itu terlonjak kaget sebelum akhirnya
dengan cepat memasukkan asal kembali dua lembar foto itu kedalam tumpukan file milik
sang penghuni kamar.
“Apa yang kau
lakukan?” Tanya Myungsoo , kakinya melangkah mendekat kearah sosok Sunggyu yang
mematung dengan seketika
“ A-aniya ,
A-aku ingin mencari mu . Ne , mencari mu” Jawab Sunggyu sedikit tegang.
Lihatlah disudut pelipisnya bahkan kini mengeluarkan keringat dingin
“ Mencari ku
? Wae ?”
“Ch-chogi .. A-aku ingin meminta ijin untuk ikut
mengantarkan mu kebandara. Apakah aku boleh ikut mengantarkan mu ?” pinta
Sunggyu memelas . “ Aku bosan dirumah”
sambung Sunggyu , mempout kan bibirnya
lucu .
“ Ck , Jadi
hanya itu eoh? Arraseo, arraseo . Mana
mungkin aku tidak mengijinkan Gyuyie ku mengantarkan ku kebandara eoh?” Jawab
Myungsoo , tersenyum simpul sembari mengacak surai merah Sunggyu .
“ Kyahh , gomawoo”
teriak Sunggyu dengan senyum lebar .
Namja dengan
manic segaris itu dengan segera melingkarkan tangannya pada pinggang Myungsoo .
.
.
.
“ Gyu-ah ,
ingat baik-baik pesan ku , eoh ? Selama aku tidak ada dirumah kau harus patuh
pada perintah Hoya! Arrachi?” Ucap Myungsoo mengingatkan , sedangkan sosok
manis beriris segaris yang berada dihadapannya itu hanya mengangguk patuh
“ Jika aku
mendengar Hoya merengek karena kau tidak menuruti perintahnya maka hamster
gembul ini akan aku hukum saat aku pulang nanti eoh, Arraseo?” Lagi , Sunggyu
hanya mengangguk patuhpada namja tampan didepannya itu .
“ Kalau
begitu aku pergi ne? , kalke” Myungsoo mengacak surai merah milik Sunggyu ,
sebelum melangkahkan kakinya masuk
kedalam bandara dengan beberapa koper ditangannya . Meninggalkan Sunggyu dan
Hoya yang menatap punggung tegap sosok tersebut dengan pandangan yang berbeda.
“ Kajja hyung
, kita pulang” Ucap Hoya , segera dijawab dengan anggukan oleh Sunggyu . Dua
namja manis itupun kembali masuk kedalam mobil sedan hitam milik Myungsoo .
Menancapkan
gas mobil hitam itu meninggalkan bandara .
-____-
Sunggyu menatap keluar jalanan dari balik kaca mobil
sedan hitam milik Myungsoo , tak ada
yang istimewa dari pemandangan yang dia dan Hoya lalui , bahkan dapat dikatakan
sepanjang mata segarisnya itu melihat
hanya daratan kering luas yang terbentang disana .
Menghela napasnya panjang , namja beriris segaris itu
nampak tengah memikirkan sesuatu . Dikepalanya kini berputar-putar pertanyaan
tentang mengapa foto Namoo bisa berada diantara berkas-berkas file Myungsoo dan
juga siapa namja yang berada dilembar photo satunya lagi . Sosok yang mempunyai
gesture mirip dengan Namoo dan sosok yang Sunggyu rasa sangat tak asing baginya
. Seolah sosok itu pernah hadir dalam
kehidupannya .
“ Eoh , kenapa namja itu ada disini ?” Ucap Hoya ,
seketika membuat perhatian Sunggyu yang duduk dikursi belakang teralihkan .
Bahkan namja beriris segaris itu tidak sadar bahwa dia sekarang sudah sampai didepan
rumah mereka atau lebih tepatnya rumah
Myungsoo .
Sunggyu memajukan duduknya , mencoba melihat dari balik kaca
depan mobil sedan .
“N-namoo?” Sunggyu membulatkan matanya lebar , irisnya berhasil menangkap sosok namja yang
dimaksud oleh Hoya . Sosok namja yang tengah berdiri didepan pagar rumah
Myungsoo dengan Hoddie yang membalut tubuhnya .
“ Kenapa dia ada disini hyung ?!” tanya Hoya dengan nada
suara seolah tak suka .
“ Turunkan aku disini saja Hoya-ah. Kau masuklah dulu kedalam” Ucap Sunggyu , baru saja namja
manis itu akan membuka pintu mobilnya , namun kalimat yang keluar dari bibir
Hoya mencegahnya
“ Hyung ! Apa yang akan kau lakukan eoh ?”
“ Aku akan menemuinya sebentar Hoya “
“ Mwo ? Untuk apa hyung ! Hyung , ingatlah kau sudah
mempunyai Myungsoo !”
“ Ne aku tahu” Jawab Sunggyu datar , sebelum akhirnya tetap
membuka pintu mobil
“ Hyung , chakkanman!”Ucap Hoya lagi , membuat sosok itu
harus kembali bersabar untuk mendengarkan beberapa kalimat yang mungkin akan
Hoya katakan.
“ Berjanjilah hyung , kau akan tetap bersama Myungsoo!”
Ucap Hoya serius , kini raut wajah namja manis itu berubah seketika dengan dua irisnya menatap tajam Sunggyu lewat kaca
kecil yang terdapat diatas mobil .
.
.
Sunggyu berlari kecil menuju
Woohyun yang masih tetap tak bergerak
pada posisi semulanya .
“ Hosh .. Hoshh .. Namoo-ah” lirih
Sunggyu disertai napas yang terengah-engah
“ Kau dari mana Hyung ?” Tanya
Woohyun sembari melirik mobil sedan hitam yang baru saja melintas disampingnya
, lewat ujung manicnya .
“ Ah , aku baru saja dari
mengantarkan Myungsoo kebandara” Ucap Sunggyu , menggaruk tengkuknya yang tidak
gatal . Baru kali ini Sunggyu merasa canggung saat berhadapan dengan namja
tampan bernama Namoo itu , saat sebelumnya namja tampan itu menyatakan cinta
padanya .
Sungguh Sunggyu benar-benar tidak
tahu harus bersikap seperti apa kini dia dihadapan Woohyun, bahkan jantungnya kali ini
tidak dapat diajak bekerja sama .
“ Gomawo hyung” ucap Woohyun ,
seketika membuat Sunggyu mendongakkan kepalanya untuk memberikan tatapan penuh
tanya pada Woohyun
“ Gomawo , karena kau masih mau
menemui ku” Sambung Woohyun lagi . Wajah tampannya terlihat sedikit lesu , tak
seperti namja yang Sunggyu kenal yang selalu mengembangkan senyumnya cerianya .
“ Aku kira kau tak akan mau menemui ku lagi .
Bahkan dua hari ini aku tidak melihat mu dihalte bus”
“A-anniya , aku hanya tidak sempat
pergi keluar Namoo , aku tidak mungkin menjauhi mu”
“ Benarkah?”Tanya Woohyun yang
segera dijawab dengan anggukan tegas dari Sunggyu.
“ Ah , Gyu hyung , apakah kau mau
pergi bersama ku?”
“ Ne? T-tapi..” Sunggyu tampak
berpikir sejenak . Memikirkan apa yang telah Myungsoo pesankan padanya, untuk
selalu mendengarkan apa yang Hoya katakan , dan Hoya baru saja mengatakan agar
Sunggyu tidak terlalu dekat dengan sosok namja yang menjadi teman barunya ini .
“ Waeyo hyung ? Apakah kau tidak
mau pergi bersama ku ?” Tanya Woohyun dengan raut wajah kecewa.
“ Arraseo , mianhe karena aku telah
merepotkan mu selama ini” sambung Woohyun saat tak mendapatkan jawaban lagi
dari sosok manis yang hanya mematung didepannya itu .
Woohyun melangkahkan kakinya pergi
menjauh dari Sunggyu , namun dengan cepat Sunggyu menahan ujung hoodienya .
“ Arraseo , kajja kita pergi .”
Ajak Sunggyu , dengan segera namja manis itu menarik tubuh Woohyun untuk ikut lari
bersamanya , pergi menjauh dari rumah megah milik Myungsoo .
Berarap Hoya tidak mengejar mereka
, Kim Sunggyu melayangkan tungkai
kakinya cepat dengan tangannya yang menggenggam erat tangan Woohyun yang
berberlari mengikutinya dari arah belakang , tanpa mengetahui sosok namja
tampan yang berada dibelakangnya itu tengah tersenyum lebar menatap punggungnya
.
“ Hosh .. Hosh ..” Sunggyu
menghentikan ayunan langkah kakinya , saat dirasanya rumah megah milik Myungsoo
itu sudah jauh tertingal dibelakang .
“ Hosh .. Hosh .. Kita akan kemana
Namooh?” Tanya Sunggyu , mulai mengatur kembali nafasnya , sesekali namja manis
itu mengelap keringatnya yang jatuh bercucuran
“ Bagaimana jika kita pergi ketempat dimana dulu kita pertama kali bertemu
hyung?”
“ N-ne ? T-tapi bukankah t-tempat
itu ….”
“ Kau maukan menemani ku kembali
kesana ?” tanya Woohyun sekali lagi , tanpa ingin mendengar ucapan yang belum
selesai Sunggyu ucapkan .
Sunggyu nampak berpikir sejenak ,
dari raut wajahnya dapat dilihat jika namja itu sangat gugup . Bagaimana tidak
, jika tempat pertemuan pertama kalinya dia dengan namja tampan itu adalah
disebuah tempat yang sangat mengerikan baginya . Sebuah tempat yang mereka
gunakan untuk para namja dan yeoja menjual diri mereka pada namja hidung belang
.
Menelan salivanya Kim Sunggyu
mengangguk ragu , namun dengan cepat Woohyun menautkan jemari-jemarinya pada
jemari Sunggyu . Setidaknya dia tahu bahwa itu dapat membuat Sunggyu sedikit merasa
nyaman .
Tautan jemari-jemari Woohyun yang menyalurkan rasa hangat , saat
matahari mulai menenggelamkan sinarnya.
Pada akhirnya namja manis itu
hanya mengikuti langkah sosok tegap didepannya.
.
.
Seorang namja tampan terlihat baru
saja keluar dari mobil sedan hitam miliknya diikuti oleh seorang namja manis
yang keluar dari pintu belakang mobil
sama sepertinya , sedangkan salah seorang lagi keluar dari pintu kemudi
.
“ Gyu-ah ,
ingat baik-baik pesan ku , eoh ? Selama aku tidak ada dirumah kau harus patuh
pada perintah Hoya!” Ucap namja tampan bernama Myungsoo , sedangkan sosok manis
beriris segaris yang berada dihadapannya itu hanya mengangguk patuh
“ Jika aku
mendengar Hoya merengek karena kau tidak menuruti perintahnya maka hamster
gembul ini akan aku hukum saat aku pulang nanti eoh, Arraseo?”.
“ baiklah
kalau begitu aku pergi eum? , kalke” Myungsoo mengacak surai merah milik
Sunggyu , sebelum melangkah masuk kedalam bandara dengan beberapa koper
ditangannya . Meninggalkan Sunggyu dan Hoya yang menatap punggung tegap sosok
tersebut dengan pandangan yang berbeda.
“ Kajja hyung
, kita pulang” Ucap Hoya , segera dijawab dengan anggukan oleh Sunggyu . Dua
namja manis itupun kembali masuk kedalam mobil sedan hitam milik Myungsoo .
Menancapkan
gas mobil mereka tanpa mengetahui sosok namja tampan itu urung masuk kedalam
bandara dan memilih untuk kembali ketempat semula , tempat dimana dia
diturunkan dari mobil sedan hitam miliknya.
Tak lama ,
sebuah mobil sportpun datang dan terparkir tepat didepannya , diiringi dengan keluarnya seorang namja berjas
hitam lengkap dari dalam mobil .
“ Eoh , kau
telat 3 menit” Ucap namja tampan tersebut , sedangkan sosok namja berjas hitam
tersebut hanya menundukan kepalanya seolah meminta pengampunan .
“ Apa yang
kau dapatkan?” lanjut Myungsoo datar
“ Semua
data-data yang tuan minta berhasil saya dapatkan” Jawab namja tersebut ,
menyodorkan beberapa lembar berkas-berkas file yang entah apa isi didalamnya .
Myungsoo
segera mengambil file tersebut , membolak-balikkan lembar demi lembar kertas
didalamnya .
“ Apa yang
bisa kau jelaskan dengan ini?” Tanya Myungsoo . Mata elangnya menatap datar
sosok namja berjas hitam tersebut.
“ Sesuai
perintah tuan saya sudah menyelidiki namja yang selama ini dekat dengan tun Kim
…”
“ tidak usah
bertele-tele , langsung saja keintinya !”
“ N-nee , Jwiseonghamnida
tuan . Jadi sebenarnya namja yang
beberapa waktu ini dekat dengan tuan muda Kim adalah sosok Namoo yang juga
adalah Nam Woohyun , namja yang dilaporkan meninggal dalam kecelakaan mobil 3
tahun lalu. “
“ Mwo?”
“ Kami sudah
melakukan sesuai perintah tuan , kami sudah memeriksa kecocokan antara namja
bernama Namoo tersebut dengan Nam Woohyun , dan dari semua tes baik DNA dan sidik
jari menyatakan mereka 100% adalah orang
yang sama .”
“Geurae? Jadi
benar , itu kau Nam Woohyun ?” Ucap Myungsoo dingin
.
.
Sunggyu bergidik ngeri saat dua
manic segarisnya mengedar mengamati beberapa sosok namja disana yang tengah
menjajahkan dirinya pada namja-namja hidung belang . Bau tak mengenakkanpun
ikut tercium menyesakkan indra penciumannya , bau yang mungkin berasal dari
campuran bau keringat akibat aktivitas
panas namja-namja itu dengan bau sperma mereka .
“Na-namo-ah , kau yakin kau ingin
kemari ? S-sebenarnya apa yang kau cari ? Kajja kita pulang sebelum terlambat,
ini sangat tak nyaman” Eluh Sunggyu sedikit berbisik pada Woohyun .
Sunggyu mencoba menghentikan sosok
namja yang menuntun didepannya itu , sembari dua manic segarisnya tak hentinya
mengedarkan pandangannya , siaga .
“ Anniya , tenang saja Hyung . kau
tak perlu takut eum? Percayalah pada ku” Jawab Woohyun ,tersenyum manis . “ Kau
percaya pada ku kan?” Tanya Woohyun menatap dua manic segaris itu dalam ,
sedangkan Sunggyu hanya mengangguk ragu .
Woohyun tersenyum simpul sebelum
kembali menuntun namja manis itu untuk masuk lebih dalam kedalam gang kecil
yang disinyalir berisi penuh dengan para hidung belang dan juga namja yang
menjajahkan diri mereka untuk beberapa lembar won.
Sunggyu mengeratkan tautan
jemarinya pada jemari Woohyun , seakan takut jika Woohyun akan berlari meninggalkannya
ditempat yang penuh dengan namja hidung belang yang kini menatap lapar
kearahnya . Dan tautan itupun semakin erat saat dua manicnya melihat beberapa
namja bertubuh besar kini berjalan kearahanya dan Woohyun
“ Hey , kau manis juga eoh ?
Apakah kau baru disini ? bagaimana jika kau dengan ku saja eum?” Tawar salah satu
namja berbadan kekar tersebut . Tangannya dengan cepat mencolek dagu Sunggyu
yang bergetar ketakutan .
“ Hey , bagaimana jika namja ini
untuk kita saja eoh ? kita akan memberikan mu berapa saja , jika kau mau
memberikan namja manis ini pada ku” Lanjut namja tersebut , kini mengalihkan
pandangannya pada sosok Woohyun yang hanya diam disana .
Sunggyu mendongakkan kepalanya
menatap Woohyun , ada rasa takut disana jika Woohyun benar-benar akan
menjualnya pada namja-namja berbadan kekar itu untuk beberapa lembar won .
Bukankah yang Sunggyu tahu Woohyun adalah seorang pencuri ? Bisa saja bukan dia
kini menjual Sunggyu pada namja-namja hidung belang itu demi mendapatkan
beberapa lembar won untuk melanjutkan
hidupnya .
“ Cih , berapa banyak yang berani
kau berikan eoh?” Jawab Woohyun tersenyum sinis
“ Na-namoh..”
“ Berapapun yang kau minta”
Woohyun menolehkan padangannya
sejenak pada sosok Sunggyu yang kini tengah membulatkan matanya lebar-lebar .
“ Geurae? …. Geundae , mianhae .
Aku masih memerlukan namja ini . Kajja hyung” woohyun segera menarik Sunggyu
menjauhi beberapa namja bertubuh kekar tersebut , yang kini menyumpahi dirinya dengan kata-kata
kasar.
Woohyun menghentikan langkahnya
sejenak sebelum mendongakkan kepalanya menatap bangunan bertingkat dua yang
berada dihadapannya , bangunan yang nampak kusam dengan hanya diterangi cahaya yang remang-remang .
Bangunan yang bertuliskan –Montel-
didepannya .
“Hyung , untuk sementara kau diam
disini dulu ne ?” Ucap Woohyun , membalikkan badannya menghadap Sunggyu yang
masih menundukkan kepalanya takut .
“ Aku akan memesan kamar untuk mu
, kau tunggu aku disini ne . Sepertinya kau lebih aman jika berada didalam “
Ucap Woohyun , tanpa menerima balasan dari Sunggyu .
Namja manis itu masih saja
mengeratkan tautan jemarinya pada Woohyun .
“ Kajja kita masuk hyung” lanjutnya sebelum menarik Sunggyu masuk
kedalam bangunan tua didepannya .
Bau menyengat dengan seketika
menyambut dua namja tersebut saat baru saja membuka pintu bangunan bertingkat
dua itu .
“Annenyong haseyo , apakah disini
kita bisa memesan kamar ?” Tanya Woohyun pada salah satu ajhusi yang berdiam
dimeja bertuliskan recepcionist *?* tersebut . Sedangkan namja yang dipanggil
ajhusi tersebut kini hanya melemparkan pandangan malas pada Woohyun dan Sunggyu
secara bergantian sebelum akhirnya mengambil salah satu kunci dari laci-laci
mejanya .
“ Itu kunci kamar mu . Kau bisa memakai kamar
dilantai dua , paling ujung” Ucapnya datar , tanpa melepaskan tatapannya dari
buku majalah yadong yang semenjak tadi dibacanya .
“ Ah , ne . Ghamsahamnida” Ucap
Woohyun menundukkan kepalanya .
-___-
“ Jja , Hyung . Kau tunggulah disini
sebentar ne ? Kau akan aman disini” Ucap Woohyun , mendudukkan tubuh Sunggyu
ditepi bed kusam kamar montel tersebut , sedangkan dirinya memilih untuk bersimpuh
dibawah Sunggyu .
“ Ka-kau akan kemana ?” Tanya
Sunggyu sedikit cemas . Namja manis itu benar-benar takut jika Woohyun pergi
meninggalkannya , walaupun mungkin kamar sempit berdebu itu dapat
menyembunyikannya dari para namja hidung belang diluar sana .
“ Aku akan pergi sebentar hyung ,
kau tinggallah sebentar disini sampai aku kembali ne ? Aku takut jika aku terus
membawa mu maka akan membuat menjadi pusat perhatian namja-namja mesum itu”
“ T-tapi”
“ Aku akan segera kembali hyung .
Percayalah eum?” Ucap Woohyun menggenggam tangan Sunggyu erat , sembari tangan
satunya mengusap pipi mulus Sunggyu .
Sunggyu terdiam , dua manic
matanya nampak menatap dua manic mata Woohyun seolah mencari sebuah kapastian
disana .
“ Arraseo , tapi kau jangan
lama-lama ne ?”
“ Eum , aku tidak akan lama hyung
aku janji” Jawab Woohyun tersenyum simpul.
Tangan Woohyun mengacak perlahan
surai merah Sunggyu sebelum akhirnya
namja itu segera bangkit dan pergi meninggalkan Sunggyu didalam kamar montel
itu sendiri . Membiarkan namja manis itu menatap punggung tegapnya dengan bulir
air mata yang nampak dimanic mata indahnya .
“ Aku harap kau cepat kembali
namoo” lirih Sunggyu , mengeratkan tautan jemari-jemarinya pada ujung kemejanya
.
.
.
.
Woohyun berjalan santai keluar
dari montel yang baru saja dia masuki dengan Sunggyu .
Melangkahkan kakinya menjauh dari montel
bertingkat dua tersebut sembari dua manicnya mengedar seakan mencari sesuatu .
Tarikan garis pada bibir tebalnya
nampak , saat dua manicnya menemukan sosok yang dicarinya semenjak keluar
montel tadi . Sosok namja berbadan kekar yang sebelumnya menawarkan beberapa
lembar won padanya untuk memberikan Sunggyu padanya .
“ Yah , ajhusi” Sapa Woohyun , sontak membuat sosok namja bertubuh kekar yang
tadi nampak tengah asik bersanda gurau dengan rekannya kini menatap marah
kearahnya
“ Mwo ? Kau bilang apa eoh ? Ka-
Chankkanman , Bukankah kau namja yang tadi eoh?” Dengus namja tersebut kini tersenyum sinis “ Woah , berani juga kau
muncul dihadapan ku lagi eoh? Apakah kau mau aku hajar ?” Lanjut sang namja , hampir saja lengan
kekarnya melayang menghantam wajah tampan Woohyun
“ Wowowow , tunggu sebentar ! Aku kemari untuk
memberikan tawaran menarik pada mu .” Ucap Woohyun mengangkat dua tangannya
diudara
“ Mwo?”
“ Tentang namja manis tadi . Aku
akan memberikannya pada mu”
“ Ne ? Jadi kau ingin menjilat
ludah mu sendiri kali ini eoh? Hahhaha .. Kini berapa banyak yang kau minta?”
“ Anniya , aku tidak meminta
apapun dari mu . Aku dengan berbaik hati memberikannya pada mu . Kau tinggal pergi
ke montel diujung sana dan kau dan menemukannya dilantai dua dikamar yang
paling ujung.” Jawab Woohyun santai ,
jangan lupakan dengan garis lengkungan dibibir tebalnya . “ Good luck eoh ? Aku
harap dia bisa memuaskan mu” lanjutnya , menepuk-nepuk pundak sang namja sebelum akhirnya melenggang pergi meninggalkan namja mesum bertubuh kekar
itu menyeringai bagai serigala yang menemukan mangsanya .
.
.
.
Woohyun berjalan menyusuri jalanan
sepi didepannya. Dua tangannya dia masukkan kedalam kantong hoodienya
menyamarkan dinginnya angin malam yang menerpa kulit tangannya .
Menghentikan perjalanannya sejenak
, Woohyun mengangkat wajahnya menatap
langit gelap diatasnya , menghirup dalam-dalam aroma angin malam yang berhembus
menciptakan aroma pekat jalan aspal yang dilaluinya .
“ Ck , sepertinya akan hujan”
Ucapnya sebelum menutup kepalanya dengan kerudung hoodienya .
Namja itu baru saja ingin melanjutkan
perjalanannya sebelum bias cahaya terang
itu menghempas mengenai kornea matanya .
Woohyun memicingkan manicnya ,
mencoba menatap lurus kearah asal cahaya
terang yang menyilaukan itu .
Sebuah mobil sport telah berhenti tepat didepannya . Tak lama sosok seorang namja
tampan dengan stylan jas mahalpun keluar dari dalam mobil tersebut . sosok namja yang tak asing bagi Woohyun .
Seulas garis tertarik pada bibir Woohyun
saat dua manicnya dengan jelas dapat menangkap sosok namja yang baru saja
keluar dari mobil sport tersebut .
“ Eoh , olaemandeo” Sapa Woohyun
pada sosok namja berwajah tampan dan dingin tersebut . Namja yang kini balas
tersenyum padanya .
“ Eum , olaemandeo Nam
Woohyun-shii . Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu lagi . Bertemu dengan
namja yang dikabarkan telah meninggal dalam kecelakaan mobil beberapa tahun
yang lalu .”
“Mwo?”
“Kau benar-benar terlihat berbeda
Woohyun-shii , aku benar-benar tak dapat
mengenali mu. Kau pasti hidup dengan sangat menderita eoh selama ini ? Aku tahu
untuk kembali menjadi sosok sempurna seperti ini kau harus menjalani operasi dan
harus menerima beberapa suntikan yang menyakitkan diseluruh tubuh mu ”Ucap
Myungsoo dengan wajah dinginnya , terlihat sangat meremehkan memang sehingga
sosok dihadapannya itu kini harus menahan mati-matian amarahnya .
“ Apa yang kau mau eoh?” Tanya
Woohyun datar . Manic matanya menatap tajam kearah Myungsoo yang hanya
tersenyum sinis .
“ Anniya , seharusnya aku yang
bertanya seperti itu pada mu Woohyun-shii . Apa yang kau mau ? Membalas dendam
pada Sunggyu ? Apakah kau mau aku membantu mu untuk membalaskan dendam mu pada
Sunggyu ?”
“ Mwo?”
“ Ah , sepertinya kau tidak usah
repot-repot untuk membalas dendam mu pada namja malang itu Woohyun-shii .
Karena namja malang itu tidak akan memiliki umur yang panjang”
“ N-ne? A-apa maksud mu eoh?”
Gertak Woohyun marah . Dua tangannya mengepal erat menahan emosinya .
*Flash Back *
Sunggyu melangkahkan kakinya mundur perlahan menjauhi
Woohyun dan mobil sport mewahnya. Menuangkan semua minyak tanah itu keatas
aspal jalan yang hitam . Sunggyu
memasukkan tangannya kedalam kantong jaket merahnya terlihat merogok sesuatu . mengambil
sebuah korek api yang kini dia nyalakan . Mata sipitnya menatap lekat kobaran
api kecil pada ujung korek apinya sebelum akhirnya api itu kemudian menjadi
membesar ketika namja manis itu melemparkan
benda itu kearah mobil sportnya yang seketika itu juga dikelilingi oleh
lautan api .
Namja manis itu menatap datar mobil sport mewahnya , sebelum
akhirnya dia membalikkan badannya dan berjalan kearah sebuah mobil sport lain
yang berada tak jauh dari tempatnya berada. Sunggyu memasuki mobil itu dan
segera duduk disamping kemudi. Sebuah Mobil yang sebenarnya sedari tadi
mengikuti kemana namja manis itu pergi membawa kekasihnya yang malang.
“ Kerja bagus Chagiya” Ucap seorang namja bermata elang yang
duduk didepan kemudi. Tersenyum lebar sembari mengelus surai merah Sunggyu.
Sedangkan sang empunya nampak masih asik menatap lekat pemandangan dengan latar
merah yang berada dihadapannya. Sebuah pemandangan yang mungkin membuat semua
orang akan menangis jika mengingat kekasihnya kini masih berada dalam mobil
yang kini tengah terbakar hebat itu. Namun
tak begitu bagi namja manis itu. Dia masih saja menatap datar kearah
mobil sportnya yang terbakar tanpa sedikitpun tersirat rasa kehilangan dan rasa
sedih , Wajhanya menyiratkan raut wajah yang dingin seperti ice sama seperti
namja yang kini duduk disampingnya
“Myungsoo-ah . Kajja kita pergi” Ucap Sunggyu datar tanpa
menoleh kearah sang pemilik nama
“Arraseo Chagii. Seperti keinginan mu” Namja tampan bernama
Myungsoo tersebut dengan segera memberhentikan aktivitasnya mengelus surai
merah Sunggyu dan dengan segera menginjakkan pedal gasnya .
Memutar kemudinya dan pergi meninggalkan sebuah pemandangan
mengiris hati dibelakangnya. Sebuah jeritan seseorang terdengar sebelum mobil
itu tiba-tiba meledak dengan kerasnya.
“ Kita akan kemana sekarang Chagi?” Tanya Myungsoo mencuri
lihat sosok namja yang masih terdiam disamping kemudi .
“…” Tak ada jawaban dari sosok namja manis tersebut . Namja
itu terlihat masih terdiam dengan pikirannya sendiri sembari menatap kososng
jalanan didepannya
“ Chagi?”
“ Myungsoo-ah , putar balik kemudinya eoh?” Ucap Sunggyu ,
melemparkan pandangannya kearah Myungsoo yang kini menatap penuh heran
“ Mwo ?”
“ jebal putar kemudinya . Kajja kita kembali kesana eoh ?
Aku berbuat salah . Aku tidak bisa meninggalkannya sendiri !” pinta Sunggyu ,
menggengam tangan Myungsoo yang tengah memegang kendali stir.
Manic segaris namja manis itu nampak berkaca-kaca . Mungkin
sebentar lagi air mata itu akan jatuh mengalir dipipinya .
“ Mwo? Andwae ! Kau tidak bisa Gyu !”
“ Jebal Myungsoo-ah ! aku tidak bisa melakukan ini ! Aku
terlalu terbawa emosi ! Aku tidak bisa meninggalkannya seperti itu ! Jebal kita
kembali Myungsoo-ah !”
“ Aku bilang tidak ! Kau tidak akan kembali kesana untuknya
GYU !! Dia pasti sudah mati terbakar saat ini eoh?!”
“ Anniya , anniya ! aku mohon hentikan mobilnya
Myungsoo-ah!” Rengek Sunggyu lagi
“ Tidak ! Aku tidak akan membiarkan mu kesana !” Ucap
Myungsoo datar , menancapkan kembali gasnya lebih cepat.
“ Geurae arraseo . Jika kau tidak menghentikan mobilnya maka
aku yang akan keluar dari mobil ini” balas Sunggyu tak kalah datar . Namja itu
membuka pintu mobil yang tengah melacu dengan kecepatan penuh sebelum akhirnya
melompat keluar dari mobil .
“ Yack !! KIM SUNGGYUUUU!!!” Teriak Myungsoo tak percaya , saat
namja manis itu melemparkan tubuhnya keluar .
Myungsoo dapat melihat tubuh namja manis itu terguling
diatas jalanan aspal yang berbatu dari kaca spion mobilnya .
Dan Dengan segera namja tampan itu menghentikan laju
mobilnya .
.
.
.
Myungsoo menatap datar sosok namja yang tengah terbaring
lemah diatas bed ruang ICU . Tubuh namja
itu penuh dengan selang infuse dan perban-perban yang melilit tubuhnya terutama pada bagian kepala .
Menghela napasnya , Myungsoo mengalihkan pandangannya kini
pada sosok namja asing berpipi chubby yang tengah duduk disamping bed pasien
milik Sunggyu . Sosok namja yang Myungsoo tau bernama Hoya , teman dari namja
yang tergolek lemah itu .
Sudah lebih dari seminggu namja berpipi chubby itu menemani
Sunggyu , bahkan terkadang dia menangis sesegukan saat kembali mengingat
temannya itu tak sadarkan diri . Namja itu memiliki Hati yang sangat lembut ,
setidaknya itulah yang dipikirkan Myungsoo saat melihat namja bernama lengkap
Lee Howon itu .
Berjalan mendekat kearah bed Sunggyu , Myungsoo kembali
menghela napas panjangnya .
“ Howon-ah , kau pulanglah . Sepertinya kau terlihat lelah .
Aku bisa menjaganya , percayalah” Ucap Myungsoo tak tega melihat sosok namja
berpipi Chubby itu . Namja itu terlihat sangat lelah dengan kantong tidur
disekitar matanya .
“ Anniya , nan gwencana . Aku akan menunggunya sampai dia
sadar” Lirih Hoya , sembari mengelus perlahan kulit tangan Sunggyu yang
tertancap selang infuse
“ Kau sepertinya sangat menyayanginya eum?”
“ Ne , itu karena aku berhutang budi padanya . Dia namja
yang baik hati yang menyelamatkan hidup ku . Saat aku mendengar dia dilarikan
kerumah sakit , sejak itu aku putuskan mengabdikan
hidup ku padanya untuk membalas budi ku
dan tak akan aku biarkan dia disakiti oleh siapapun” Jawab Hoya tanpa
sedikitpun tersirat rasa ragu dan kebohongan dalam ucapannya , sedangkan Myungsoo hanya mengganggukkan
kepalanya perlahan seolah mengerti .
Dua namja tersebut kembali terdiam saat tak ada lagi yang
mereka rasa harus bicarakan . Sampai , saat jemari-jemari lentik itu bergerak
perlahan seolah menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan dari sosok yang
terbaring tak berdaya selama satu minggu tersebut.
Tak lama , dua manic segaris yang terpejam itupun segera
terbuka , mengundang rasa terkejut luar biasa dari sosok Myungsoo dan Hoya yang
tak percaya dengan apa yang mereka lihat .
“ Ommo , G-gyu? G-gyu k-kau sadar?” Ucap Hoya panic
bercampur kegirangan , bahkan air matanya hampir saja jatuh karena terharu.
Begitu pula Kim Myungsoo , namja tampan itu tak dapat
menembunyikan garis lengkungan pada
bibirnya saat dua manicnya mendapati sosok yang terbaring lemah itu kini
tersadar.
“Hoya-ah , aku akan pergi memanggil doctor. Kau jaga dia ne?”
“ N-ne , ba-baiklah” Balas Hoya .
.
.
“ B-bagaimana keadaan Sunggyu dokter?” Tanya Myungsoo ,
menatap cemas pada sosok namja yang kini telah duduk kembali dimeja kerjanya
setelah baru saja kembali dari ruang rawat Sunggyu .
“ Well , ada beberapa hal yang harus kau ketahui
Myungsoo-shii” Ucap dokter dengan marga jang tersebut .
“Dari hasil pemeriksaan ku , Sunggyu-shii dia baik-baik saja
, hanya beberapa patah tulang dan lecet namun cepat atau lambat akan dia akan
sembuh . Satu lagi Sunggyu-shii memiliki benturan yang cukup keras pada
kepalanya sehingga namja itu mungkin akan kehilangan ingatannya”
“ Ne ?”
“ Tapi itu juga mungkin akan bersifat sementara , satu saat
nanti mungkin saja dia bisa mengingat semuanya kembali . Jadi jangan khawatir
Myungsoo-shii” Jelas sang Dokter bermarga Jang , sedikit mengundang helaan
napas lega dari Myungsoo karena Sunggyu dalam keadaan baik-baik saja .
“ Geundae , aku ingin bertanya satu hal pada mu
Myungsoo-shii . Apakah sebelumnya kau telah mengetahui hal ini atau tidak…”
“ Ne ? Hal apa dokter?”
“ JAdi , saat aku melakukan chek up menyeluruh
beberapa hari yang lalu , aku menemukan sebuah benjolan besar pada tulang
belakang Sunggyu-shii . Aku tidak tahu apakah kau maupun keluarga dari
Sunggyu-shii mengetahuinya atau tidak “
“Apa Maksud mu
dokter?”
“ Jadi , kami memperkirakan bahwa benjolan yang kami temukan
itu adalah kanker tulang , dan itu sudah stadium lanjut.”
“ M-mwo?”
“ Jadi baik kau maupun keluarga belum mengetahui soal ini?”
Myugsoo menggeleng cepat menjawab pertanyaan sang Dokter . “
jadi apa yang harus kita lakukan dokter?”
“ Aku juga belum tentu yakin Myungsoo-shii , mungkin yang
pertama kita bisa mengoprasinya terlebih dahulu , setelah itu kita lakukan kemo
, geundae …. Kita tidak bisa berharap banyak karena kanker itu sudah tahap
lanjut , pada akhirnya kita hanya bisa memberinya beberapa obat penahan rasa
sakit dan juga untuk sedikit memperpanjang umur sang pasien .”
.
.
Myungsoo melangkah gontai memasuki sebuah ruangan
bertuliskan –VIP 321- disana . Menghela
napas panjangnya sebelum akhirnya namja itu memaksakan sebuah garis lengkungan
pada bibir merahnya .
“ Eoh , kau sudah bangun Gyu?” Tanya Myungsoo tersenyum
simpul , mendapati dua sosok namja manis diruangan tersebut . Satu sosok namja yang duduk disamping bed
pasien dan satu sosok namja yang duduk bersender diatas bed .
“ Neo? Nuguya ?” Tanya sosok namja manis yang duduk diatas
bed tersebut . Dua manic segarisnya mengerjap dengan pandangan wajah datar dan
lelah .
“ Aku Kim Myungsoo , tunangan mu”
.
.
*Flash back end *
“ Aku sudah menceritakan semuanya pada mu Woohyun-ah , jadi
apa kau masih ingin membalaskan dendam mu padanya eum? Jika kau masih ingin membalaskan dendam mu
padanya aku akan siap membantu mu
membalaskan dendam mu”
“ Apa sebenarnya yang kau mau eoh?” Gertak Woohyun . Tangannya mengepal kuat
dengan rahangnya yang mengeras , namun nampak berbeda dengan sosok Myungsoo
yang hanya menyunggingkan senyuman tipisnya . Sebuah senyuman yang tak
seorangpun mengetahui apa arti dibalik senyuman itu .
Pada akhirnya namja tampan itu memilih untuk masuk kembali
kedalam mobilnya tanpa menjawab pertanyaan dari Woohyun .
Mobil sport tersebutpun segera berbalik melaju dengan
kecepatan tinggi meninggalkan sosok Woohyun sendiri dalam kegelapan malam dan
segala pikirannya .
“Shit!” hanya itulah kata-kata yang lolos dari bibir tebal
Woohyun setelah itu
.
.
#tok..tok..tokk..
Bunyi pintu yang terketuk dari luar sontak meramaikan ruangan
yang tadinya tenggelam dalam kesunyian dan kegelapan , saat penghuni ruangan
tersebut memilih meringkukdipinggiran bed berdebu .
Kim Sunggyu , namja bermanik segaris itu mengalihkan
pandangannya menuju pintu kayu diruangan tersebut . Raut wajah namja manis itu
berubah seketika saat pintu kayu itu tak hentinya diketuk dari luar .
Takut ! Yah , itulah
yang namja manis itu rasakan saat ini , entahlah bukankah mungkin saja namja diluar
sana adalah Woohyun , namja yang dinantinya ?
Namun seakan memiliki firasat lain , namja manis itu seakan
tau bahwa namja diluar sana bukanlah namja yang dinantinya , namja yang dia tunggu kedatangannya untuk
membawanya keluar dari lubang tikus menjijikan tersebut .
Dengan ragu , Sunggyu bangkit dari posisinya . Berjalan
perlahan mendekat kearah pintu kayu diruangan tersebut .
Detak jantung yang berpacu cepat itu seolah terdengar
didalam kesunyian ruangan , saat jemari lentiknya dengan perlahan mulai membuka
knop pintu yang berada tepat didepannya .
#Braakk
Dengan cepat pintu itu terbuka dengan kasar bersamaan dengan
dua manic segaris yang membulat lebar .
“ Hay , manis . Apakah kau sendiri eoh ? Apakah teman kencan
mu itu meninggalkan mu?” Ucap sosok namja kekar yang kini tersenyum mesum
diambang pintu .
“ Kajja , kita bersenang-senang malam ini eoh?” Lanjut namja
tersebut dengan segera menarik lengan Sunggyu menuju bed dan menghempas tubuh
ringkih tersebut keatas bed .
“ack” rintih Sunggyu saat tubuhnya dihempas kasar diatas bed
, sangat menyakitkan . Namun rasa takutnya kini lebih besar daripada rasa sakit
ditubuhnya .
Tubuh ringkih Sunggyu tak kalah bergetar hebat saat namja
bertubuh kekar itu kini mulai merangkak naik keatas bed . Mendekatkan dirinya
pada Sunggyu yang kini hampir menangis ketakutan .
“ A-aapa yang kau inginkan?” Gugup Sunggyu , saat kini namja
bertubuh kekar itu dengan sukses berada diatasnya
“ Tentu saja bersenang-senang chagiya”Jawab namja tersebut
dengan suara yang dibuat-buat dan terkesan terdengar menjijikkan
“ M-mwo? Me-menjauh dariku !!!” Teriak Sunggyu memukul asal
dada bidang berotot tesebut
“ Ck , diam dan nikmatilah chagiya”
“ Kyahh , aku bilang pergi!!! Menjauh dari ku!!” Berontak
Sunggyu , mempercepat gerakan tangannya , memukul asal namja diatasnya itu dan tanpa
sengaja pukulan itupun mengenai pipi sang namja dengan cukup keras
“ Shit !” Runtuk sang namja mengelus pipinya yang memerah .
“ Kau tahu , tadinya aku ingin bermain lembut dengan mu tapi sepertinya kau
menginginkan yang lain eoh?”
#plakk
Sebuah tamparan keras melayang dan mendarat pada pipi
Sunggyu , hingga sudut bibir tipis itu mengeluarkan bercak darah
“ Diamlah Bitch !” Ucapnya sebelum melayangkan tamparannya
sekali lagi pada pipi Sunggyu . Tak lupa dua tangan Sunggyu kini dicengkramnya
erat hingga membuat kulit tangan tersebut terlihat kebiruan .\
“Ack”
“ Let’s Play eoh?”
_TBC_
Note : Mian kalo part ini gaje , gag nyambung dan tidak
dimengerti dan bla .. bla .. bla …
Mian karena gag bisa cepet update karena kesibukan , banyak
tugas dan mood yang sering turun naik .
Terakhir ditunggu commenntnya yah .. yang nunggu ini FF
author ucapin terima kasih banyak .. Gomawoo *BOW*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar