Just For WooGyu Shipper ^^

Just For WooGyu Shipper  ^^

Rabu, 03 April 2013

FF WooGyu // 남자가 사랑할 때 ( Man In Love ) // Chap 3


Author : Kwon Hee Je                         
Cast :        
-          Nam Woohyun
-          Kim Sunggyu
-          Hoya
-          Sungyeol
-          Kim myungsoo
-          Dongwoo
-          Sungjong
-          And other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*

Warning : Boy X BOY , 17 NC , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read! Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL

Summary : Menceritakan tentang namja-namja yang jatuh cinta . ( 남자가 사랑할 때 )
 =_=”


.. Happy Reading …
………………………………………………………………………….

“ Woahh . Aku kira aku benar-benar akan mati” Ucap Sungyeol sembari memegang dadanya yang kini berdetak kencang setelah  berlari menghindari namja tampan tersebut

“Aish . Kau benar-benar sial hari ini ! Dasar Lee Sungyeol Pabo” Lanjut Sungyeol meruntuki kebodohannya sendiri , sehingga menyebabkan dirinya harus  berada dalam masalah seperti tadi

“ Yack. Dan kenapa aku malah membawa botol sial ini?” Dengus Sungyeol menatap kesal kearah kaleng botol yang dia percaya menjadi awal yang menyebabkan terjadinya petaka itu. Sungyeol segera membuang asal  botol tersebut dan kemudian pergi meninggalkan botol yang kini tengah tergeletak sembarangan  itu.

Tak lama setelah namja jangkung itu membuang kaleng botol itu . Kini dia sudah kembali lagi untuk mengambil kaleng botol minuman bekas yang membuatnya sial itu

“ Yack . Jangan salah paham eoh? Aku mengambil mu karena aku hanya tak mau jika seseorang melihat ku membuang mu disembarang tempat  dan memberikan hukuman pada ku” ucap Sungyeol entah pada siapa. Namja tersebut segera mengambil botol bekas itu dan membawanya dalam pelukannya  . Sebuah senyum tanpa sadar tengah mengembang dibibir namja tersebut. Entah apa yang namja itu pikirkan saat ini , dia terlihat sangat asik memeluk sebuah kaleng botol bekas tersebut dalam pelukkannya. ( Namjaga Saranghalttae )


………………………… MAN IN LOVE ……………………………………

“ Gomawo Woohyun-ah.” Ucap Sunggyu memberikan senyum manisnya pada Woohyun yang kini tengah menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari menggigit kecil bibir bawahnya.

“ Ah. Nde cheomaneyo Sonbae” balas Woohyun. Dan Sunggyu lagi-lagi hanya tersenyum kecil melihat tingkah Woohyun yang kini malu-malu kucing dihadapannya

“Ck . Jangan Memanggil ku Sonbae lagi. Panggil saja aku Hyung. Arra ? Bukankah kita sekarang sudah menjadi teman?” Sunggyu memiringkan kepalanya dan mengedipkan sebelah matanya . Menambah kesan imut pada namja berpipi chubby itu . Terlihat benar-benar sangat menggoda iman seorang Nam Woohyun yang kini merasakan pulukan keras didada bidangnya ketika hatinya berdetak dengan kekuatan 1000km/jam * apadeh ini? *

“ A -araseo Son... Ah maksud ku Hyung” Ucap Woohyun gugup . Dia benar-benar berani bersumpah jika sekarang tampangnya benar-benar seperti mayat hidup dengan keringat dingin mengalir ditubuhnya saat ini

“ Kekekeke . Kau sangat lucu. Kajja kita pergi membeli Ice Cream . Aku akan mentraktir mu ice cream . Anggap saja sebagai imbalan karena kau membantu ku” Sunggyu segera menyeret tangan Woohyun untuk segera ikut dengannya . Sedangkan Woohyun hanya mengerutkan keningnya Heran.

‘ Ice Cream ? Wae ? Kenapa ice cream ? Bukankah seharusnya seorang namja dewasa mentraktir sebuah coffe ? benar-benar namja yang unik’ ucap Woohyun dalam hati sembari mengikuti namja manis itu dari belakang dan sesekali menatap lekat punggung namja tersebut seakan ingin memeluknya.

.
.

“ Woohyun-ah Otthe ? Apakah Ice creamnya tidak enak?” tanya Sunggyu mempoutkan bibirnya . Merasa kecewa dengan ekspresi Woohyun yang datar ketika mencicipi ice cream miliknya

“Ah . anni . Anniya . Baru pertama kali ini aku merasakan ice cream semanis dan seenak ini Hyung” Woohyun menggeleng cepat  dan dengan segera memasang senyum lebarnya

“ Kau mengagetkan ku. Ku kira kau tak suka ice cream” Sunggyu mempoutkan bibirnya dan sesekali menyuapkan beberapa sendok ice cream kedalam mulutnya

“ anniya Aku sangat suka ice cream Hyung” Ucap Woohyun sedikit berbohong. Sebenarnya Woohyun adalah tipe namja yang tidak terlalu suka makan-makanan yang manis. Namun baru kali ini Woohyun merasakan rasa ice cream itu sangat sangat sangat manis , berkali-kali lipat sangat manis dari rasa ice cream yang diarasakan  terakhir kali

=_=

Lama menikmati suasana malam disebuah kedai ice cream , akhirnya Woohyun dan Sunggyu memutuskan untuk kembali pulang setelah ice cream yang mereka pesan telah habis mereka makan.

“ Woohyun-ah . Aku akan mengantar mu pulang . Dimana rumah mu ?” Tanya Sunggyu menatap Woohyun dengan mata sipit nan imutnya itu

“Ah Anni . Biar aku saja yang mengantar mu pulang Hyung.” Woohyun menggeleng cepat.  Tak ingin jika namja manis itu yang harus mengantarkannya sampai dirumah

“ Anniya . Gwencana biar aku mengantarkan mu sampai dirumah”

“Anni Hyung! Biar aku ! Biar aku saja yang mengantarkan mu” kini giliran Woohyun yang bersikukuh dan akhirnya Sunggyu hanya dapat mengalah dan membiarkan Woohyun mengantarkannya pulang sampai dirumahnya , Lebih tepatnya apartemntnya.

=_=

“ Jja . Kita sudah sampai. Ini apartment ku. Gomawo Woohyun-ah” Sunggyu tersenyum manis dan sedikit membungkuk pada namja yang telah mengantarkannya selamat sampai didepan apartemntnya. Apartement yang sederhana tanpa sebuah lift dan hanya anak tangga untuk menuju kelantai atas.

“ Ah nde Gwencana. Kalau begitu aku pulang dulu Hyung” Ucap Woohyun sembari membalas bungkukkan Sunggyu.

“ Ah . Woohyun-ah” Panggil Sunggyu sebelum namja tersebut pergi lebih jauh

“Nde Wae?” Tanya Woohyun menolehkan tubuhnya . Menatap namja manis yang kini berjalan mendekatinya

“ Jja. Ini untuk mu” Sunggyu mengambil tangan Woohyun dan memberikan satu kotak kecil permen coklat. Membuat namja tampan itu mengerutkan keningnya seakan bertanya-tanya maksud dari permen coklat yang diberikan oleh Sunggyu

“Itu untuk mu. Aku harap kau tidak akan menangis ditengah jalan lagi . Jika kau menangis makanlah permen coklat itu dan rasa manis permen coklat itu akan menyembuhkan luka mu” Sunggyu tersenyum manis sembari menjelaskan latar belakang permen coklat yang dia berikan

“Jalgayo Woohyun-ah” Sunggyu melambaikan tangannya sembari tersenyum manis sebelum akhirnya dia berlari untuk masuk kedalam apartemntnya. Meninggalkan Woohyun yang masih menatap lekat punggungnya dan menggengam erat kotak permen coklat yang diberikan namja manis itu

‘ Kenapa kau begitu baik eoh? Kau selalu mencuri hati ku Hyung , berapa banyak yang belum aku ketahui tentang mu? Kenapa setiap aku mengetahui lebih dalam tentang mu aku masuk lebih dalam kedalam cinta mu?’ Woohyun terdiam sejenak . Menatap sosok namja manis itu sampai sosoknya tak terlihat lagi . Sebelum akhirnya dia melanjutkan untuk pulang kerumahnya sembari terus tersenyum lebar . mendongakkan kepalanya dan menatap langit malam yang berada diatasnya. Menatap Bintang-bintang yang seakan bersinar cerah seperti suasana hatinya saat ini .

Woohyun membuka kotak permennya dan mengambil satu permen untuk dimakannya saat dia masih menyusuri jalanan seoul untuk pulang kerumahnya.

‘Manis. Sangat manis . Seperti pemiliknya’ Woohyun tersenyum lebar ketika merasakan manis permen coklat yang diberikan Sunggyu untuknya . Permen yang membuat rasa dalam hatinya berubah menjadi sangat tenang karena kemanisan yang didapatkan dari rasa permen coklat itu sendiri ( Namjaga Saranghal ttae )


.
.
( Woolim Of University Seoul  )


“ Hoya-ah. Ada apa dengannya eoh? Semakin hari sepertinya dia semakin aneh” Bisik namja tampan bernama Myungsoo itu pada Hoya sembari menatap sosok seorang namja yang berjalan didepan mereka dengan memeluk sebuah boneka beruang putih  besar

“ Molla. Sepertinya kali ini dia benar-benar keterlaluan” Hoya menggeleng-gelengkan kepalanya dan memijit kepalanya pelan saat melihat tingkah Sahabatnya itu. Bagaimana tidak ? Hoya dan Myungsoo kali ini benar-benar merasa Woohyun benar-benar  sudah menjadi gila  . Bagaimana mungkin Woohyun membawa sebuah boneka putih besar bersamanya sampai kedalam kampus ? . Membuatnya mendapatkan tatapan aneh dari siswa-siswa lain

Woohyun  terlihat memeluk erat Boneka beruang besar pemberian Sunggyu sembari berjalan menuju arah kantin kampusnya. Senyum seakan enggan terlepas dari bibirnya ketika dia merasakan kelembutan benang-benang putih milik boneka beruang yang dipeluknya . Nampak tak menghiraukan tatapan aneh yang dilemparkan oleh siswa-siswa lain termasuk kedua sahabatnya , Myungsoo dan Hoya yang menatapnya aneh dari belakang.

Woohyun segera duduk diatas bangku panjang yang berada dikantin kampus mereka. Tanpa melepaskan pelukannya pada boneka beruangnya. Sedangkan Hoya dan Myungsoo mau tak mau kini duduk dihadapan Woohyun sembari masih menatap aneh sahabatnya itu

“ Yack. Nam Woohyun ! apakah kau gila eoh ?” tanya Myungsoo akhirnya angkat bicara

“Wae?”  Woohyun mendongakkan kepalanya menatap Myungsoo dengan tatapan polosnya

“ Kenapa kau membawa boneka itu kekampus ? Kau tidak melihat orang-orang menatap mu aneh?” Lanjut Myungsoo yang mendapatkan anggukan dari Hoya

“Mulai dari sekarang aku akan membawa boneka ini kemanapun aku pergi ! Aku tak ingin kehilangan boneka beruang ini” Jawab Woohyun mempoutkan bibirnya persis seperti anak kecil . Woohyun mengelus pelan kepala boneka itu dan berbisik-bisik perlahan pada telinga boneka beruang tersebut sembari akhirnya tersenyum kecil . Terlihat asik dengan dunianya sendiri  . membuat dua sahabatnya hanya bisa mengusap wajah mereka kasar melihat sikap aneh sahabatnya itu

Tak jauh dari 3 namja tampan yang  sedang duduk menikmati minuman yang mereka pesan , Seorang namja tengah menatap lekat kearah mereka . Nampak meneliti setiap gerakan mereka. Lebih tepatnya meneliti setiap gerakan namja tampan yang duduk disamping Hoya.

“ Yack . Kajja kita pergi” Usul Woohyun yang terlihat sudah selesai menegak minumannya

“Arraseo. Kajja” Jawab Hoya yang segera menarik tangan Myungsoo yang nampak belum selesai menghabiskan makanannya yang menumpuk seperti menara pisa

“ Yack . Aku belum selesai!” Protes Myungsoo ketika Hoya dengan seenaknya menarik tangannya.

“ Aish. Kau mau Woohyun pergi sendiri tanpa kita ? Dia sedang sakit aku tak mau jika terjadi sesuatu padanya” Bisik Hoya pelan agar tak terdengar oleh Woohyun yang kini sudah berjalan asik sendiri meninggalkan mereka berdua

“ Mwo ? memangnya Woohyun sakit apa ?” Tanya Myungsoo penasaran

“ Dia sakit kejiwaan Myungsoo-ah !  Apakah kau tak lihat sedari tadi dia tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila ?” Tanya Hoya yang segera mendapatkan anggukan dari Myungsoo membenarkan ucapan Hoya

“arraseo . Kajja kita pergi” Myungsoo segera bergegas pergi meninggalkan makanannya yang nampak belum habis dan juga meninggalakan jas almamaternya yang berada diatas meja kantin

=_=

Setelah Dua namja tersebut pergi , kini seorang namja tengah berjalan mendekati meja yang tadi diduduki oleh 3 sekawan tadi. Namja tersebut duduk tepat ditempat duduk Myungsoo dan dengan segera mengambil sebuah jas almamater yang tergeletak diatas meja itu  . Nampak ditinggalkan oleh sang pemilik.

Sungyeol , namja tersebut dengan segera mengambil jas berwarna biru gelap tersebut dan terlihat sibuk meneliti jas tersebut.

‘ Jadi namanya Nam Woohyun?’ Tanya Sungyeol pada dirinya sendiri ketika melihat sebuah name tag yang melekat pada jas tersebut. Sungyeol tersenyum kecil sebelum akhirnya memeluk erat jas almamater tersebut dan mencium jas almamater tersebut. Menikmati aroma yang melekat pada jas almamater tersebut.

“Cho..chogiyo” Instrupsi seseorang yang sontak membuat jantung Sungyeol seakan ingin meloncat karena terkejut

Sungyeol mendongakkan kepalanya. Memberhentikan aktivitasnya menciumi jas alamater yang baru saja ditemukannya tergeletak diatas meja. Mata Sungyeol sukses membulat sempurna ketika melihat sosok namja tampan yang kini menatapnya dengan mengerutkan keningnya. Menatap kearahnya dengan tatapan heran

“Ah . Mi..mianhe .. Apakah ini milik mu ? A .. aku hanya menemukannya tadi disini’’ Ucap Sungyeol gelagapan .  Takut jika namja tampan tersebut menangkap basah aksinya menciumi jas almamater itu

“ Ah nde . Aku ingin mengambil jas  milik teman ku itu” Jawab Myungsoo yang segera membuat Sungyeol menaikkan alisnya

“ Mwo ? teman ? Ja.. Jadi ini punya teman mu?” Tanya Sungyeol yang segera mendapatkan anggukan pelan dari Myungsoo. Sukses membuat Sungyeol kini menutup wajahnya yang memerah kerena malu atas kebodohan dirinya sendiri yang mencium jas almamater yang ternyata milik teman dari Namja tampan itu . Sungyeol segera berlari kabur dari Myungsoo  yang hanya menatapnya heran.

“ Wae ? ada apa dengan namja itu? Kenapa dia mencium jas Woohyun? Apakah dia penggemar rahasia Woohyun? Ck. Ck.ck . Dasar namja yang aneh” Myungsoo menggeleng kecil mengingat kelakuan namja aneh itu  , sembari mengambil jas Woohyun yang sebenarnya tadi dia pinjam sebentar

.
.

“ Aisshhh . Apa yang kau lakuakan Lee Sungyeol” Runtuk Sungyeol membenturkan kepalanya ketembok ruang kelasnya

“ Mwo ? Itu jas temannya ? Dan kau menciumnya ? dan lebih parahnya dia melihat mu sedang mencium jas temannya itu ? Aishhh . Kau benar-benar bodoh Lee Sungyeol” Lanjut Sungyeol yang kini nampak membenturkan kepalanya berkali-kali kearah tembok. Membuat bulatan sempurna pada kening namja tersebut. ( Namjaga Saranghal ttae)



.
.

Woohyun tengah berjalan menyusuri jalanan seoul sembari masih memeluk boneka beruang besarnya dengan diikuti oleh dua orang namja yang berjalan mengawasinya dari belakang . Woohyun memberhentikan langkahnya seketika, ketika matanya menangkap sosok sebuah piano berwarna hitam tua yang terlihat sangat elegant terpampang mewah disebuah toko antic dipinggir jalan. Entah apa yang dipikirkan namja tersebut,  Woohyun dengan segera mengikuti langkahnya untuk masuk kedalam toko tersebut

“ Yah. Yah . kau mau kemana eoh?” tanya Myungsoo yang segera mengejar Woohyun  ikut masuk kedalam toko tersebut diikuti oleh Hoya dari belakang

Woohyun menatap lekat sebuah piano hitam yang terpampang ditoko tersebut , sebelum akhirnya dikejutkan oleh sebuah suara seorang yeoja dari arah belakangnya

“Apakah kau ingin membeli piano itu anak muda?” Sapa yeoja paruh baya tersebut yang segera membuat Woohyun menolehkan pandangannya kearah asal suara

“ Ah anni . Aku tidak bisa bermain piano” Ucap Woohyun menggeleng cepat

“Nde? Ah sayang sekali . Aku lihat kau sangat tertarik dengan piano itu” lanjut yeoja pemilik toko tersebut

“Ah nde . Aku memang tertarik tapi aku tidak bisa memainkannya” Woohyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

“Bagaimana jika aku ajarkan kau bermain piano?” Tawar Yeoja pemilik toko  tersenyum ramah

“Nde?”

“Kau bisa memakai piano tersebut untuk latihan. Aku akan mengajarkan mu” Lanjut Yeoja pemilik toko itu tersenyum manis.

“Jinjjayo ? Aku bisa memakai piano ini?” tanya Woohyun memastikan. Dan dengan  segera mendapat anggukan dari yeoja tersebut

“Eum. Aku akan mengajarkan mu untuk memainkannya. Aku sangat senang melihat mu tertarik pada piano yang sudah tua ini.” Senyum terpancar dari bibir Woohyun. Dan dengan segera namja tersebut duduk didepan piano hitam tua tersebut. Menaruh boneka beruangnya tepat disampingnya dan mulai menekan tuts  piano tua tersebut.  Sembari tak lepas mendapatkan pengawasan dari yeoja yang kini sibuk mengajarinya bermain piano . Woohyun terlihat sangat berkonsentrasi pada pelajaran bermain pianonya kali ini ,  Seakan lupa dengan dua sosok namja yang sedari tadi hanya diam seribu bahasa dibelakangnya , sembari sesekali mendengarkan permainan piano Woohyun yang terkadang membuat telinga mereka sakit

“ Myungsoo-ah . Apakah kau ingin tetap disini? Aku harus pergi kesuatu tempat” Myungsoo mendongakkan kepalanya dan menatap sahabatnya itu sesaat

“Anni . Aku disini saja menjaga anak aneh itu” Jawab Myungsoo menunjuk punggung Woohyun dan kembali menatap kearah ponselnya

“Arraseo kalau bagitu aku pergi nde. Kau jaga anak aneh itu baik-baik” Hoya menepuk pundak Myungsoo dan hanya dijawab dengan anggukkan malas dari Myungsoo tanda dia mengerti akan perintah sahabatnya itu

Hoya dengan segera meninggalkan toko.  Berlari kecil  untuk menuju keluar , terlihat sedang tergesa-gesa. Sedangkan Myungsoo nampak masih asik menatap layar ponselnya.  Sesekali namja tampan itu menekan tombol-tombol ponselnya cepat  Sembari terkadang tersenyum sendiri dan tertawa terbahak-bahak sendiri  . Asik dengan dunianya sendiri , bermain dengan Simsiminya .

Myungsoo : Simi Kau tau Infinite?
Simi : tau , Boyband yang paling terkenal dikorea kan?
Myungsoo : Siapa member yang kau suka ?
Simi : L . Soalnya dia ganteng banget Simi Suka :*

“ Puahahahahahahah” Suara tawa menggelegar dalam toko . Dan dengan segera Myungsoo kini mendapatkan tatapan aneh dari Woohyun dan Yeoja pemilik toko.

“Ah. Mian .. Mianhe” Myungsoo menundukkan kepalanya malu karena kebodohan dirinya yang terlalu berlebih saat tertawa ketika membaca jawaban Simi.


.
.
.

Hoya menatap datar kearah sebuah toko yang berlapiskan  kaca. Perlahan namja tersebut menghirup napasnya dalam . Nampak mengumpulkan semua keberaniannya sebelum memasuki sebuah toko khusus wanita yang berada  persis didepannya saat ini. Hoya mengedarkan pandangannya terlihat semakin gugup ketika semua pandangan mata yeoja-yeoja yang berada ditoko tersebut kini menatapnya.

‘ Aishh . Jika bukan untuk eomma aku bersumpah tidak akan pernah pergi ketempat terkutuk ini’ Dengus Hoya dalam hati. Kini matanya terlihat meneliti setiap barang-barang yang dijual ditoko tersebut . Hoya menggaruk kepalanya terlihat sangat frustasi jika dia harus  berlama-lama berada ditempat itu.

Sebuah tas kecil berwarna biru kini menarik hati Namja tersebut . Namun lagi-lagi dia menggelengkan kepalanya kecil dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal . menaruh kembali tas kecil itu ketempatnya semula .

‘ Eomma . Apa yang harus aku belikan untuk mu eoh?’ Tanya Hoya pada dirinya sendiri . Namja manis tersebut kembali mengacak kasar Kepalanya ketika otaknya kini benar-benar buntu jika harus memilih sebuah hadiah untuk eommanya

“ Yah . Gwencana ?” Tanya seorang namja yang kini membuat Hoya menolehkan pandangannya seketika kearah namja tersebut

“Eum Kau nampak aneh . Kau tidak apa-apa?” Tanya Namja itu sekali lagi memastikan

“ah nde . Nan gwencana . Aku hanya bingung memilihkan sebuah hadiah yang cocok untuk eomma ku” Jawab Hoya menggaruk tengkuknya dan namja tersebut hanya melemparkan senyuman manis padanya

“ Hahahahha .. Jadi hanya karena itu . Arraseo aku akan membantu mu mencarikan hadiah yang tepat untuk eomma mu” namja tersebut segera membantu Hoya untuk mencarikan sebuah hadiah untuk eommanya setelah dia menyelesaikan tawanya yang tak henti selama 1 menit lebih .. =_=

“otthe ?” Tanya namja tersebut sembari tersenyum lebar kearah Hoya dengan menunjukkan sebuah kalung putih yang kini dipegangnya

“Ah . Neomu yeoppeuda” Hoya tersenyum manis dan segera mengambil kalung tersebut dari genggaman tangan namja tersebut

“Othe? Apakah itu bagus? Kau suka ?” Tanya namja tersebut menengokkan kepalanya untuk melihat jelas wajah hoya yang kini tengah sibuk menunduk. Meneliti setiap inci kalung putih yang akan menjadi hadiahnya untuk eommanya

“ eum . Johaeyo” Hoya tersenyum simpul dan mengangguk

“Naisee” Kekeh Namja tersebut merasa senang karena Hoya nampak menyukai hadiah pilihannya

“ Dongwoo Hyung ! Eoh ternyata kau disini” Teriak seorang namja cantik yang segera menyelipkan tangannya disela tangan Dongwoo

“Palli . Kita tak punya banyak waktu Kajja. Tidak ada yang cocok disini ” Rengek namja manis itu yang segera menarik tangan namja bernama Dongwoo tersebut

“Arraseo araseo .. Aish Kau benar-benar cerewet Jongie!” Dengus Dongwoo mengacak kasar rambut coklat namja manis bernama Sungjong yang kini tengah asik mempoutkan bibirnya

“Aish . Palliwa” Rengek Sungjong kesal . Menarik-narik tangan Dongwoo

“Araseo Kajja” Dongwoo segera melingkarkan tangannya dipundak Sungjong menarik tubuh namja manis tersebut untuk lebih dekat dengan tubuhnya dan segera meninggalkan toko tersebut tanpa mengucapkan selamat tinggal pada namja yang baru saja dia tolong

Hoya Menatap lekat punggung dua namja yang kini menghilang dibalik pintu kaca bening toko tersebut. Sembari sesekali memainkan kalung yang berada ditangannya

“Apakah namja itu kekasihnya?” tanya Hoya datar

“Ah . Aku lupa seharusnya aku berterima kasih padanya . Aish Pabo” Dengus Hoya memukul kecil kepalanya sebelum akhirnya namja tersebut pergi kekasir untuk membayar kalung hadiahnya untuk eommanya  ( Namjaga saranghal ttae )





TBC
. mian kalo jelek dan  juga gag dapet feelnya .
 Jangan lupa comment nde , sepatah comment dari readers adalah secercah harapan bagi author untuk melanjutkan FF ini Gomawo *BOW*

1 komentar: