Just For WooGyu Shipper ^^

Just For WooGyu Shipper  ^^

Selasa, 23 April 2013

FF WooGyu // Don't Hate Me // chap 10 // END




Author : Kwon Hee Je
Cast :
-          Nam Woohyun
-          Kim Sunggyu
-          Sungjong
-          Sungyeol
-          And other , bisa nambah seiring waktu berjalan *cielah*

Warning : Boy X BOY , 17 NC , Please Don’t Copy ! Don’t like Don’t Read! Jangan salahkan author kalo kalian kenapa-kenapa habis baca ini ea .. LOL

Summary :  Entahlah author sendiri gag tau … =_=”


.. Happy Reading …
………………………………………………………………………….


Namja manis itu segera meninggalkan aktivitas menata vas bunganya dan segera berlari keluar gereja , Entah apa yang ada dipikirannya saat ini , namja manis itu hanya mengikuti kata hatinya . Mata sipitnya mulai menyipit ketika dia mempertajam penglihatannya . Menatap sosok punggung tegap yang berdiri membelakanginya . Sosok yang nampak sedang menikmati udara hangat yang membalut korea saat ini

“ Wo.. Woohyun?” Ucap Sunggyu  sedikit tercekat karena merasa sedikit tak yakin dengan pikirannya

Namja itu segera membalikkan tubuhnya . Matanya menatap sosok namja manis yang kini tengah membulatkan mata sipitnya sempurna ketika melihat sosok yang kini tengah tersenyum lembut kearahnya . Sosok yang amat sangat lama tak pernah dilihatnya lagi.

“ Anneyong Gyu-ah , olaenmandeo” Ucap namja tampan tersebut , tersenyum lembut kearah Sunggyu yang masih saja setia membulatkan matanya

#Hening , Tak ada jawaban yang keluar dari bibir tipis Sunggyu saat matanya menangkap sosok yang kini tengah tersenyum lembut kearahnya, Hanya desiran angin yang terdengar menghempas daun kering pepohonan

“ Kenapa wajah mu seperti itu ? Kau tak suka aku datang?” Tanya Woohyun menaikkan satu alisnya . Namja tampan tersebut mempoutkan bibirnya kecewa karena reaksi Sunggyu yang hanya mematung melihatnya. Sukses membuat Sunggyu segera tersadar dari lamunannya dan menggeleng cepat , namun masih dengan bibirnya yang membentuk ‘ 0 ’

Woohyun tersenyum lembut kali ini menatap Sunggyu yang masih menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya.

“ Jadi ini Gereja yang akan kau pakai untuk acara pernikahan mu?” tanya Woohyun sembari  menatap setiap inci gereja megah itu. Nampak tak menghiraukan sosok yang kini hanya mengekor padanya

“Ah , Hoya eodiseyo?” Woohyun membalikkan tubuhnya menatap penuh tanya pada Sunggyu yang harus memberhentikan langkahnya mendadak karena aksi Woohyun.

“Hoya .. Eum , dia masih ada sedikit urusan yang harus diselesaikan” Jawab Sunggyu gugup  nampak menutupi sesuatu dari Woohyun

“Mwo ? Sayang sekali padahal aku ingin bertemu dengannya . Arraseo , apakah ada yang bisa aku bantu untuk pernikahan kedua sahabat ku ini?” Tawar Woohyun tersenyum lebar , sontak membuat Sunggyu mengerutkan keningnya



.
.


Hari semakin larut , dan malam telah tiba . Woohyun dan Sunggyu akhirnya memutuskan untuk pulang setelah selesai mendekor gereja yang akan dipakai untuk pernikahan Sunggyu dan Hoya


“ Apakah Hoya tak menjemput mu ?” Tanya Woohyun yang melihat Sunggyu masih asik terdiam diambang pintu gereja

“ Eum , Aku sedang menunggu Yeolie . Dia bilang dia akan menjemput ku” Ucap Sunggyu kembali gugup . Woohyun mengerutkan keningnya menatap aneh pada namja manis yang kini nampak menundukkan kepalanya , menghindari tatapan Woohyun . ‘ Kenapa setiap bertanya tentang Hoya namja ini selalu terlihat gugup ?’ Batin Woohyun

“ Apakah Sungyeol akan lama ? Aku bisa mengantar mu pulang “ Tawar Woohyun sekali lagi , tak tega jika harus melihat namja manis itu menunggu sendirian ditengah malam

“ Anniya , Gwencana . Sungyeol akan menjemput ku” Ucap Sunggyu masih setia menundukkan kepalanya dan kini jemari lentiknya bermain dengan layar ponselnya

#Nunmuri naojil anha gwaenchanhajin jul algo
Oraenmane i georie naseon geon silsuyeonna bwa~~


“ Yha . Neo eodiya?” Tanya Sunggyu yang segera menempelkan ponselnya pada telinganya , sesaat setelah ponselnya berdering nyaring

“Mianhe hyung , Aku tidak bisa menjemput mu , kau naik taxi saja pulang nde ? Ban mobil ku kempes ditengah jalan” Jawab Namja itu dari seberang

“Mwo ? Aisshh ! Kau memang tak berguna . Arraseo” Sunggyu mendengus kesal kemudian memasukkan kembali ponselnya kedalam kantong coat merahnya

“Wae ?” tanya Woohyun bingung , nampak menatap Sunggyu yang masih mempoutkan bibirnya kesal

“ Anniya , Aku akan naik taxi saja” Jawab Sunggyu yang datar , sebelum melangkahkan kakinya menuruni anak tangga gereja

“ Jamkkanman , Aku yang akan mengantar mu pulang” Ucap Woohyun yang segera menggenggam erat tangan Sunggyu , sontak membuat namja itu memberhentikan langkahnya dan menolehkan wajahnya kearah Woohyun yang kini menatapnya serius

“Kajja “ Woohyun segera menarik Sunggyu kedalam mobilnya , tanpa memperdulikan raut wajah Sunggyu yang nampak sedikit tak suka

“Jamkkanman Woohyun-shi , Aku bisa naik taxi” Ucap Sunggyu menolak , menipis tangan Woohyun namun tangan itu terlalu kuat menggenggam tangannya

“Masuklah! Aku akan mengantarkan mu” Ucap Woohyun datar , Membukakan pintu mobil mewahnya untuk Sunggyu . Sunggyu hanya dapat menghembuskan napasnya pelan dan akhirnya masuk kedalam mobil Woohyun dengan sedikit terpaksa


Tak ada pembicaraan sepanjang perjalanan mereka , Woohyun hanya focus dengan jalanan yang berada dihadapannya sedangkan Sungyu nampak asik menatap keluar kaca mobil , menatap pemandangan  yang mereka lewati .

Woohyun memberhentikan mobilnya ketika mereka sampai ditempat tujuan . Sebuah rumah megah berlantai dua dengan pagar dan tembok putih yang menjulang tinggi . Sunggyu segera turun dari mobil milik Woohyun diikuti dengan sang pemilik yang menatap takjub dengan rumah yang dilihat didepan matanya.

“ Jadi sekarang kau dan Hoya tinggal disini?” Tanya Woohyun masih menatap tak percaya rumah megah itu , sedangkan Sunggyu hanya mengangguk kecil

“ Woah , sepertinya kapan-kapan kalian harus mengundang ku untuk melihat-lihat rumah kalian , Sunggyu-shii” Canda Woohyun tersenyum lembut kearah Sunggyu yang hanya terdiam

“ Arraseo , cepatlah masuk. Aku tak mau jika kau sakit . Kalke” Woohyun mengacak surai hitam pekat Sunggyu , sebelum akhirnya namja tampan itu kembali masuk kedalam mobil mewahnya dan meninggalkan Sunggyu yang masih menatap mobil Woohyun yang berlalu meninggalkannya. Tanpa dia sadari seseorang tengah memandang kearah mereka dari lantai dua rumahnya .

.
.


“ Aku pulang “ Ucap Sunggyu yang terlihat lelah setelah seharian harus ikut menata gereja tempat pernikahannya dengan Hoya . Namja manis itu segera memasuki kamarnya , nampak ingin segera untuk beristirahat .

“Kau baru pulang?” tanya seseorang , sontak membuat Sunggyu membulatkan matanya terkejut. Tak lama , dan Namja manis itu kembali tersenyum dan berjalan mendekati sosok yang kini tengah duduk diatas kursi rodanya

“ Eum , Apakah kau sudah makan ?” Tanya Sunggyu mengecup pelan bibir tunangannya .

“ Kau selalu menyuruh ku makan . Apakah kau tidak takut jika calon suami mu ini menjadi gendut?” tanya Hoya yang seketika membuat namja manis itu terkekeh geli

“Aku lebih suka kau terlihat gendut Hoya-ah” Jawab Sunggyu tersenyum manis sembari mencubit gemas pipi Hoya , calon suaminya itu

“ Wae ? Kau tersenyum seperti itu lagi?” Kini Hoya mengerutkan keningnya, menatap heran kearah Sunggyu yang masih setia tersenyum manis dihadapannya

“Anni , Aku hanya ingin hari cepat datang . Aku ingin cepat menjadi anae mu. Aku ingin kau selalu bersama ku” Ucap Sunggyu tersenyum lembut. Membuat Hoya , namja tampan itu ikut tersenyum dan memeluk seketika tubuh Sunggyu erat.

“ Nadoo , nadoo , nadoo Gyu-ah” Ucap Namja tampan itu menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sunggyu , mencium kecil leher jenjang Sunggyu dan menghirup wangi tubuh namja manis itu . Tanpa Sunggyu sadari air mata turun membasahi pipi namja tampan tersebut.


.
.
.


Dua hari sudah berlalu , dan akhirnya hari yang ditunggu datang . Hari pernikahan Kim Sunggyu dengan Lee Howon .Gereja yang tadinya sepi kini terlihat ramai dipenuhi oleh undangan yang datang untuk menyaksikan pernikahan dua pasangan ini. Termasuk juga Woohyun .


“ Ahh Yeppeudaa .. Kekekekeh ” Puji Kim eomoni pada anaknya yang kini tengah mempoutkan bibirnya sebal karena ulah eommanya

“Eomma ! Aku ini namja ! Berapa kali aku bilang bahwa aku ingin memakai Toxedo bukan gaun seperti ini!!!” Kesal Sunggyu mengembungkan pipinya dan menghentak-hentakkan kakinya. Tak terima jika dirinya harus memakai gaun putih yang biasanya digunakan untuk seorang yeoja

“Tapi itu pantas untuk mu Sunggyu-ah” Ucap seseorang yang sontak membuat Sunggyu dan eommanya menoleh kearah asal suara

“ Woohyun-ah , kapan kau datang eoh?” Tanya Kim Eomma segera mendekati Woohyun yang masih setia memasang senyum lebarnya

“ Beberapa hari yang lalu eomonim , bukankah aku tidak boleh melewatkan acara pernikahan kedua sahabat kecil ku?” tanya Woohyun yang mendapatkan senyuman lembut dari kim eomma

“Kau juga seharusnya cepat mencari pacar dan cepat menikah Woohyun-ah” Kim Eomma tersenyum kecil , membelai wajah tampan Woohyun. Menatap dalam manic mata Woohyun yang kini tak satupun orang yang akan mengetahui jenis tatapan itu

“Arraseo , aku akan mencarinya nanti” Jawab Woohyun tersenyum,  melirik kearah Sunggyu yang hanya sibuk menundukkan kepalanya dan memainkan jemari-jemarinya. Menghindari tatapan Woohyun

“Kau sangat cantik Gyu , Gaun itu sangat cocok untuk mu” lanjut Woohyun , membuat namja manis itu memberhentikan sejenak aktivitas memainkan jemari-jemarinya dan melemparkan tatapannya pada Woohyun . Sebuah tatapan yang hanya dirinya yang mengetahui arti tatapan itu sendiri

“Ah , Hyung kau disini?” potong seseorang yang seketika masuk kedalam ruangan itu

“ Ah Yeol-ah , wae ?” tanya Woohyun memalingkan wajahnya menatap namaja jangkung itu

“Hoya hyung mencari mu” Jawab Sungyeol yang memasang raut wajah sendunya, entah kenapa namja yang dikenal choding dan selalu terlihat gembira itu kini nampak sedih disaat hari pernikahan Hyungnya

“Ah ,  Aku baru saja ingin mencarinya . Hoya eodi?” Tanya Woohyun pada Sungyeol

“Dia ada diruang sebelah” Dengan segera Woohyun melangkahkan kakinya pergi ketempat Hoya , ketika Sungyeol mengatakan bahwa namja itu mencarinya.

Woohyun membuka pintu ruangan itu perlahan , menyembulkan kepalanya dan melemparkan pandangannya kearah sekitar , sampai pada akhirnya dia tersenyum saat melihat sosok seseorang tengah duduk didepan meja riasnya . Woohyun segera masuk kedalam , mendekati sahabat yang memang sudah lama tidak dia temui itu .

“ Hoya ?” Tanya Woohyun sedikit ragu saat melihat sosok namja tersebut. Sosok namja yang terlihat sedikit pucat , walaupun make up menempel diwajahnya namun tak menutupi wajahnya yang memang terlihat pucat . Belum lagi tubuhnya yang sedikit mengurus , mungkin dia sangat sibuk dan tegang menghadapi pernikahannya sehingga dia kehilangan beberapa kilo berat badannya

“Ah , Woohyun-ah kau disini?” Hoya , namja tampan itu segera memalingkan wajahnya menatap Woohyun dengan senyum lebarnya. Sangat senang akhirnya Woohyun datang memenuhi undangannya.

“ Eum , Aku pasti datang jika kau meminta ku datang” Jawab Woohyun yang kini ikut duduk disebuah kursi yang berada didepan Hoya

“ Gomawo , Aku kira kau tidak akan mau datang” Ucap Hoya yang hanya dijawab dengan senyuman lembut dari Woohyun

“Woohyun-ah , Aku ingin minta maaf pada mu . Mian” ucap namja tampan tersebut , membuat Woohyun mengerutkan keningnya tak mengerti

“ For What ?” tanya Woohyun sedikit bingung karena tak mengerti

“ Untuk semuanya , mungkin aku pernah berbuat salah pada mu” Jawab Hoya dengan sebuah senyum yang terlihat lemah

“ Arraseo” Woohyun mengangguk dan tersenyum kearah Hoya , menepuk pundak sahabatnya itu

“ Ah , Woohyun-ah . Apakah eum kau mau menjaga Sunggyu untuk ku?” Tanya Hoya tiba-tiba  , membuat Woohyun semakin heran dan mengerutkan kembali keningnya

“ Nde ?”

“ Ah , anniya lupakan. Sudah kau keluar sana ! Sebentar lagi acaranya akan dimulai !” Dengus Hoya nampak sedikit kesal karena otak lelet Woohyun

“ Aisshh , arraseo.. arraseo .. Selamat untuk kalian eum . Dan kau tau Pengantin mu sangat cantik “ Goda Woohyun sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan itu

“ Eum , aku tau dia  pasti sangat cantik” lirih Hoya  tersenyum kecil , menatap punggung tegap Woohyun yang perlahan menghilang dibalik pintu. Sedangkan Woohyun kini hanya dapat menghembuskan napasnya .Nampak mengumpulkan segenap kekuatannya untuk yang terakhir .

‘ Gwencana , Gwencana Woohyun-ah . kau pasti bisa !’ Lirih Woohyun dalam hati menyemangati dirinya , agar air mata yang mengering tak jatuh kembali kali ini


.
.


Woohyun mendudukkan dirinya ditempat duduk tamu , Semua mata kini mengarah kearah Sosok Namja yang kini tengah berjalan masuk kedalam gereja dengan gaun putih indah yang membalut tubuhnya . Nampak sangat cantik dan indah walau dia adalah seorang namja .

‘ Yeppeuda ‘ Ucap Woohyun dalam hati tersenyum miris menatap Sosok namja yang tengah berjalan melewati karpet merah yang melintang didepannya. Matanya tak henti mengekor pada Sosok namja manis yang kini tengah berdiri dihadapan seorang pastur yang akan memimpin acara pernikahan mereka.

“ Dimana pengantin prianya ?” tanya Pastur tersebut ketika merasa pengantin pria belum menampakkan dirinya

“ Ah nde , jamkanman” Ucap Sunggyu yang nampak sedikit kebingungan , raut wajahnya menunjukkan kecemasan namun tak lama raut wajah itu kembali tenang saat melihat sosok seorang namja yang kini tengah memasuki areal gereja dengan kursi rodanya. Tentu saja dibantu oleh seorang namja jangkung dibelakangnya

Woohyun mengerutkan keningnya , nampak menatap bingung sosok namja yang kini tengah duduk diatas korsi roda itu .

‘ Wae ? Ada apa dengannya ? Kenapa dia memakai kursi roda ? Sebenarnya apa yang terjadi padanya ?’ tanya Woohyun dalam hati



=_=

Sunggyu  tersenyum kecil menatap kearah sosok seorang namja yang kini tengah berada dihadapannya , Rasa lega tersirat diwajahnya saat melihat sosok Hoya terlihat baik-baik saja.

“ Sekarang apakah bisa dimulai ?” tanya Pastur tersebut menatap Hoya dan Sunggyu bergantian. Sedangkan Hoya dan Sunggyu hanya mengangguk kecil.

“Apakah perlu bantuan Hyung?” tawar Sungyeol ketika melihat Hoya yang terlihat berusaha untuk bangun dari kursi rodanya

“Anniya , gwencana” Hoya tersenyum dan sukses bangkit dari kursi rodanya walapun nampak sedikit memerlukan usaha dan juga tenaga

“ Pastur silakan dimulai” Lanjut Hoya , yang segera mendapatkan anggukan dari pastur tersebut

“ Sunggyu-shii , apakah kau menerima Sunggyu sebagai nampyeon mu dan mau menemaninya dalam keadaan sakit , sedih maupun duka?” Tanya pastur tersebut . Sunggyu terdiam sejenak , menatap dalam manic mata Hoya , dan kemudian mencuri lihat kearah tempat duduk tamu , lebih tepatnya kearah Woohyun yang menatap kosong kearahnya

“Sunggyu-shii?” Tanya pastur tersebut sekali lagi , sukses membuat lamunan Sunggyu tersadar

“ Ah nde ..  Aku menerima Lee Howon sebagai nampyeon ku” Ucap Sunggyu , membuat perubahan pada raut wajah Woohyun , namun namja tampan itu tetap memberikan senyum kecilnya

“ Hoya-shii , apakah kau menerima Sunggyu sebagai anae mu dan mau menemaninya dalam keadaan sakit , sedih maupun duka?” kini giliran pastur tersebut melemparkan pandangannya kearah Hoya  . Sesaat Hoya menatap pada sosok seseorang yang kini tengah menatap mereka berdua dengan senyum kecil dibibirnya. Tak lama , Hoya kini kembali menatap Sunggyu yang berada dihadapannya

“Nde , aku bersedia menerima Sunggyu sebagai anae ku” Jawab Hoya yang segera menyematkan cincin berlian putih pada jari manis Sunggyu , Hoya menatap lekat manic mata Sunggyu dengan senyum kecil dan hangat miliknya membuat namja sipit itu ikut tersenyum merasakan hangat senyuman Hoya.

“ Hoya-shi , Sunggyu-shi . Dengan ini aku nyatakan kalian berdua sah sebagai Suami-istri dihadapan Yesus dan para hadirin” Ucap pastur tersebut yang segera mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh tamu yang juga ikut merasakan kebahagiaan mereka , begitu pula Woohyun yang kini ikut larut dalam suasana bahagia walau sebenarnya hatinya terasa sakit.

‘ Gwencana Woohyun-ah , dengan ini semua sudah berakhir . Bukankah sebelum kau kembali keKorea kau berjanji pada dirimu sendiri akan melepaskan Sunggyu untuk Hoya?’ Woohyun berbicara sendiri dalam pikirannya . tatapan matanya menatap lekat dua insan yang kini sudah sah sebagai suami-istri itu tengah berpelukan dihadapan banyak orang , senyum kecil terus tersirat dari bibir tebalnya .



Hoya  mencakup pipi chubby milik Sunggyu dengan senyum yang enggan lepas dari bibirnya , menatap lembut manic mata Sunggyu . Namja yang kini sudah resmi menjadi anaenya . Hoya mendekatkan wajahnya , membiarkan napasnya menerpa wajah Sunggyu . Mencium lembut bibir chery tipis yang menggoda itu , tak ada lumatan hanya ciuman ringan sebelum namja itu menarik tubuh Sunggyu dalam pelukannya . Menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher putih Sunggyu , tampak nyaman seakan tak terganggu dengan suara sorakan yang kini menggema disetiap sudut gereja menggoda mereka

“ Gyu-ah , Gomawo keuraego mianhanda” Lirih Hoya , berbisik tepat disamping telinga Sunggyu yang kini sukses mengerutkan keningnya

“Mianhae ,  Mian karena sampai akhir aku tetap menjadi seseorang yang egois . Jebal jangan membenci ku” Ucap Hoya memeluk erat tubuh Sunggyu dengan tenaganya yang lemah

“Waegeurae Hoya-ah ? Apa maksud mu membenci mu ? Aku tidak membenci mu” Jawab Sunggyu membalas pelukkan Hoya , mengelus  punggung tegap Hoya yang masih saja nampak menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sunggyu

“Eum gomawo karena tidak membenci ku , keuraego Kau tau aku sangat bahagia saat ini .Bahkan jika tuhan mengambil nyawa ku hari ini aku sudah siap”

“Yha. Apa maksud mu eoh ? Kau akan hidup lama Hoya! Kau sudah janji pada ku akan menghabiskan hari tua bersama!” Ucap Sunggyu dengan wajahnya yang kini berubah cemas

“ Gyu-ah kini sudah saatnya kau mencari kebahagiaan mu . Kembalilah pada Woohyun ! Aku tau kau mencintainya” Ucap Hoya dengan nada yang melemah

“ Kebahagiaan ku adalah melihat mu Hoya !”

“ Nadoo .. Kebahagiaan ku adalah kau Gyu , Keundae cinta mu adalah Woohyun ! Gomawo selama ini kau mau menemani ku . Mianhanda karena sampai akhir aku tetap egois dan ingin memiliki mu . Saranghae Gyu” Hoya , namja tersebut mengeratkan pelukkannya yang lemah . Nampak air mata jatuh dari sudut matanya . begitu juga dengan darah segar yang mengalir keluar dari hidungnya

“ Nadoo .. Nadoo saranghae Hoya! Kau sudah berjanji pada ku untuk terus hidup. Jebal jangan tinggalkan aku” Ucap Sunggyu mengeratkan pelukkannya . menangis dalam isakkannya

“ Aku sudah hidup lama Gyu , bahkan lebih lama dari vonis yang dokter jatuhkan pada ku. Saranghae , Joemal saranghanda” Hoya mengusap kasar darah yang mengalir dari hidungnya . menarik napasnya yang tersengal , sebelum akhirnya namja itu jatuh tertidur dalam pelukkan Sunggyu , anaenya

“ Hoya ! Hoya ! Hoya ! Yah Irreonaaa!!!! Jebal Ireonna!!” teriak Sunggyu ketika tubuh namja itu limbung dan jatuh . Woohyun membulatkan matanya sempurna , nampak tak mengerti dengan apa yang dilihatnya saat ini . Semua tamu undangan yang melihat juga tak luput menampakkan raut wajah cemas dan kebingungan mereka . Woohyun melemparkan pandangannya kearah Sungyeol yang kini hanya terdiam membatu disudut ruangan . Tak nampak raut wajah terkejutnya , seperti dia sudah mengetahui hal ini akan terjadi

‘ Wae ? ada apa dengan semua ini?’ Tanya Woohyun dalam hati , kepalanya kini benar-benar penuh dengan pertanyaan yang dibuatnya sendiri . Masih menatap sosok Sungyu yang tengah menjerit histeris sembari memeluk tubuh Hoya yang sudah terkulai lemas . Begitu pula dengan Lee Ajhuma dan Kim Ajhuma yang nampak terdiam , persis seperti Sungyeol yang hanya memilih diam ditempatnya dengan air matanya yang mengalir perlahan membasahi pipi chubbynya.


.
.
.
#Flash Back

“ Kau sudah besar Sunggyu-ah . Kau benar-benar tubuh menjadi namja yang sangat manis. Pantas Hoya  sangat menyukai mu” ucap yeoja paruh baya itu sedikit lirih . Menatap Sunggyu dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Hoya eomma menggenggam erat tangan Sunggyu sedangkan tangan yang satunya lagi masih terus mengusap lembut kepala Sunggyu. Membuat Sunggyu menatap heran kearah yeoja paruh baya itu dan melemparkan pandangannya kearah eommanya yang sedari tadi hanya melihat kearah mereka dengan tatapan sayu.

“ Sunggyu-ah . Kedatangan eomonim kemari adalah untuk menanyakan sesuatu pada mu. Dan juga meminta persetujuan mu” lanjut yeoja tersebut . Sedangkan Sunggyu masih saja mengerutkan keningnya menatap heran kearah Lee ajhuma

“ nde? Bertanya apa eomonim?” Tanya Sunggyu kembali

“ Apakah kau menyukai Hoya? Apakah kau mau bertunangan dengannya ? Kau tau , kau adalah harapan hidup untuknya Gyu-ah”

“maksud eommonim ?” Tanya Sunggyu mengerutkan keningnya bingung

“ Hoya …. Sebenarnya dia telah  divonis menderita kanker otak . Hidupnya tidak akan lama lagi, dan kau .  kau adalah harapan hidupnya Gyu! Dia bahkan meninggalkan kemonya hanya untuk pergi menemui mu ! Dia bilang dia ingin berada disamping mu dan selalu melihat mu” Lirih Lee Ajhuma nampak menahan tangisnya

“ Maka dari itu eommoni mohon agar kau dapat mendampingi Hoya , Jebal eomoni mohon. Eomoni mohon pada mu agar mau bertunangan dengan Hoya nde?” Lee ajhuma menatap dalam manic mata Sunggyu yang kini membulat sempurna setelah mendengar penjelasan yeoja paruh baya itu . Pikirannya melayang mengingat sosok Hoya yang selama ini terlihat sangat sehat dari luar namun ternyata menyimpan penyakit yang benar-benar tak dapat disembuhkan


.
.


Woohyun menatap lekat sosok namja sipit yang kini masih setia menangis didepan sebuah makam yang nampak masih basah . Makam Lee Howon , nampyeonnya .

“ Gyu-ah, Kajja kau sudah terlalu lama disini . kajja kita pulang eum?” Rajuk lee Ajhuma yang tak tahan melihat menantunya yang tak henti-hentinya menangisi sosok Hoya yang telah pergi meninggalkan mereka

“ Aku masih ingin disini Eomma” Jawab Sunggyu tanpa sedikitpun menatap lawan bicaranya

“Gyu-ah , dengarkan eomma eum?” Lee Ajhuma mencakup pipi chubby namja manis itu , membuat namja manis itu kini berpandang mata dengannya . Menatap manic mata sipit yang kini terlihat membengkak

“ Gyu-ah , Gomawoo selama ini kau sudah berada disamping Hoya . Eomma sangat berterima kasih pada mu . Dan sekarang sudah saatnya kau mencari kebahagiaan mu sendiri eum? Kau harus bisa melepaskan Hoya , carilah kebahagiaan mu . Karena kebahagiaan Hoya adalah melihat mu bahagia” Lanjut  lee ajhuma yang kemudian memeluk erat tubuh Sunggyu yang masih nampak lemah karena menangis seharian dan juga dia sama sekali belum menyentuh makanan yang diberikan untuknya

Lee Ajhuma perlahan merenggangkan pelukkannya dan mencium kening Sunggyu , sebelum akhirnya beranjak pulang dan meninggalkan Sunggyu yang masih nampak terisak dalam kesendiriannya dan Woohyun yang masih nampak membatu tak percaya dengan semua penjelasan yang dia dapatkan dari Sungyeol . Perlahan langkah kaki itu berjalan gontai mendekat kearah namja sipit yang masih setia terduduk dan menangis didepan nisan nampyeonnya

“ Aku akan menjaganya ! Sesuai permintaan mu” Ucap Woohyun lirih , menatap lekat tulisan yang terukir pada sebuah nisan yang nampak masih basah itu.  Sedangkan Sunggyu  kini menolehkan kepalanya menatap Woohyun dengan matanya yang bengkak sempurna. Menatap seakan penuh tanda tannya dalam pikirannya

“ Kajja Gyu-ah , Kita pergi eum . Hoya tidak akan suka jika mata mu tambah menyipit eum?” rajuk Woohyun agar namja itu mau mengakhiri aksi menangisi makam nampyeonnya

“Shireo ! Aku masih ingin disini”

“Arraseo . Aku harap tangisan mu tak mengganggu seluruh penghuni yang ada disini” ucap Woohyun datar sembari bangkit dari tempatnya

“mwo ?” Tanya Sunggyu dengan raut wajahnya yang kini menunjukkan raut wajah cemas dan ketakutan. Membuat Woohyun tersenyum dalam hatinya karena berhasil menggoda namja manis itu

“ Kau akan membangunkan seluruh penghuni makam ini dengan tangisan mu kau tau ! kalkkae” Woohyun baru saja ingin beranjak pergi dari tempatnya namun sebuah tangan kini menggenggam erat tangannya

“ Yah Gajima ..” Lirih Sunggyu , nampak raut wajahnya yang kini berubah menjadi ketakutan ketika mendengar kata ‘ penghuni kuburan’

“ Kajja , kita pulang eum ? Aku berjanji besok aku akan mengantar mu kembali?” Woohyun mengusap lembut surai caramel itu , sedangkan sang empuya hanya mengangguk kecil menuruti perintah Woohyun



.
.

Hari berganti hari , tanpa terasa seminggu telah berlalu setelah kepergian namja beralis tebal itu . Meninggalkan kedua sahabatnya. Meninggalkan namja manis dengan mata segaris yang kini berstatus menjadi anaenya.

Namja manis itu Memutar bola matanya ketika merasakan sosok seseorang tengah mengikutinya . Mengikuti setiap langkahnya pergi

“Yack ! bisakah kau berhenti mengikuti ku eoh ?” Dengus Sunggyu membalikkan tubuhnya . Menatap kesal sosok namja yang berjalan dibelakangnya

“ Aku hanya menjalankan tugas dari Hoya, untuk menjaga mu” jawab Woohyun santai dengan cengiran khasnya

“ Aishh !  aku sudah besar Nam-shi . Jadi aku tidak perlu dijaga arraseo ! Dan kenapa kau tidak pulang ke Amerika eoh ? Apa kau akan selalu mengikuti ku seperti ini ?  Aku akan melaporkan mu pada Hoya jika kau mengikuti ku lagi!” Dengus namja manis itu kesal

“ Arraseo , Ini yang terakhir kalinya” jawab Woohyun yang segera mendapatkan tatapan heran dari Sungyu. Bagaimana bisa Woohyun menyerah begitu saja dengan sekali gertakan?

“ Besok aku akan kembali ke Amerika , Kau tau liburan ku sudah berakhir . Kau baik-baik eum” Woohyun tersenyum kecil sembari mengacak surai caramel Sunggyu

“ Kalkae” Lanjut Woohyun masih dengan senyum yang setia tersirat dibibirnya . Meninggalkan sosok Sunggyu yang masih terdiam menatap lekat punggung tegap namja tampan itu . Desiran angin kembali menyayat hatinya . Rasa nyeri itu kembali menggerayangi tubuhnya, mengingat 3 tahun lalu ketika Woohyun mengucapkan selamat tinggal padanya. Tak nampak air mata yang jatuh , mungkin angin mengeringkan air mata itu



=_=

Seorang namja tengah melihat keluar jendelanya , menatap hujan yang kini turun deras tanpa henti . Suara hujan membawa pikirannya melayang sendiri entah kemana. Senyum kecil tersirat pada bibir tebal itu sebelum akhirnya sebuah bunyi bel memecah keheningan yang dia ciptakan sendiri.

#TingTong~~~

“Nuguya ?” tanya Woohyun sembari melangkahkan kakinya kearah pintu rumahnya , matanya mencuri lihat kearah jam dingdingnya yang kini menunjukkan pukul 01.00 tengah malam . Menghembuskan napasnya berat terasa malas karena harus menerima tamu ditengah malam.

Jemari Woohyun perlahan membuka knop pintu . Terkejut dan membulatkan matanya saat melihat sosok namja manis kini tengah berada dihadapannya . Sosok namja yang tengah basah terkena guyuran hujan diluar sana , napasnya tersengal tak teratur . Matanya sedikit bengkak , entah air hujan atau air mata yang mengalir membasahi pipi chubbynya . Mata sipit itu menatap lekat sosok Woohyun yang hanya membulatkan matanya terkejut


#Greebb

Sebuah pelukan erat dirasakan Woohyun , ketika tangan Sunggyu mulai melingkar pada lehernya . Tubuh itu bergetar , entah karena kedinginan atau karena namja manis itu menangis dipelukannya.

“ Gajima , Jebal jangan ucapkan selamat tinggal lagi pada ku” Lirih Sunggyu menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Woohyun. Perlahan tangannya mulai mengelus lembut surai caramel milik Sunggyu , menenangkan namja manis itu . Merenggangkan pelukkannya dan menatap lekat manic mata sipit Sunggyu

“ Wae ? kau bilang Hoya akan marah jika aku mendekati anaenya ?” Goda Woohyun membuat namja manis itu mengembungkan pipinya

“ Yack ! nappeun! Arraseo aku tarik ucapan ku kembali” Dengus Sunggyu memukul dada bidang Woohyun dengan wajah kesalnya, kemudian hendak berbalik pergi meninggalkan namja tampan itu sebelum akhirnya tangan kekar itu kembali menariknya

“ Yah kau mau kemana?” tanya Woohyun

“ Pulang !” Jawab Sunggyu datar dengan nada kesalnya

“ Mwo ? Yah kau marah eoh?”

“ Anniya !”

“ Kau marah ?” ulang Woohyun

“ Anni !!!!” Dengus Sunggyu kesal , masih mengembungkan pipinya dan menyilangkan kedua tangannya pada dada bidangnya

#Cupp

Sunggyu mengedip-ngedipkan mata sipitnya ketika merasakan bibir Woohyun yang menempel pada bibir tipisnya . Senyum tersungging pada bibir tebal Woohyun saat melihat reaksi Sunggyu yang mengedip-ngedipkan matanya ketika dia mencuri cium bibir tipis milik namja sipit itu

“ Yack!” Bentak Sunggyu tersadar dari pikirannya

“Wae ? Kau tak terima eoh?” Goda Woohyun memasang cengirannya

“ Itu terlalu cepat Woohyun!” Sunggyu segera menarik tengkuk Woohyun , menempelkan bibirnya pada bibir namja tampan itu . Menutup matanya perlahan dan tersenyum dalam ciumannya . Membiarkan Woohyun yang masih membulatkan matanya sempurna terkejut dengan ciuman ganas Sunggyu . Perlahan bibir tipis itu meraup bibir bawah Woohyun yang tebal ,  dengan perlahan seperti mengikuti melodi detak jantungnya . Ciuman yang perlahan mulai memanas dan merupakan sebuah permulaan untuk aktivitas yang lebih HOT

Woohyun menggendong tubuh Sunggyu ala bridal stylenya , Membawa namja itu menuju kedalam kamarnya tanpa melepas lumatan pada bibir mereka . Sunggyu masih setia mengalungkan tangannya pada leher Woohyun , menikmati permainan bibir Woohyun yang masih setia menempel pada bibirnya sebelum akhirnya lumatan itu terhenti sejenak ketika tubuh Sunggyu kini terjatuh diatas bed empuk milik Woohyun

“ Saranghae Gyu” Ucap Woohyun menatap dalam manic mata Sunggyu , membelai lembut wajah Sunggyu

“nado saranghae Nam Woohyun” Balas Sunggyu . Woohyun tersenyum lebar sebelum akhirnya mendekatkan kembali wajahnya pada wajah manis Sunggyu . Membiarkan napasnya menerpa wajah Sunggyu . Melumat bibir tipis nan menggoda itu , sedangkan jemarinya mulai bergerilya membuka satu persatu kemaja Sunggyu yang basah akibat air hujan.

Malam yang dingin , namun menghangatkan bagi dua insan yang kini tengah bergelut ditempat tidur mereka. Memutuskan untuk menyudahi aktivitas HOTnya , Woohyun memeluk erat tubuh Sunggyu yang kini hanya berbalut selimut putih miliknya. Membiarkan kulitnya yang terekspos  menempel pada kulit putih Sunggyu . Woohyun mencium gemas pipi chubby Sunggyu , menciumi seluruh aroma tubuh Sunggyu .

“Woohyun-ah , apa kau akan tetap pergi?” Sunggyu menolehkan pandangannya kearah Woohyun yang kini memberhentikan sejenak aktivitasnya mencium ceruk leher Sunggyu

“….” Tak ada jawaban dari namja itu , dia hanya terdiam dan menatap lekat manic mata Sunggyu

“Arraseo . Pergilah” lanjut Sunggyu merasa tak ada balasan dari Woohyun

“ nde ?”

“ keuyang kha ! Pergilah eum , Pergilah karena aku tak akan pernah melepaskan mu lagi” Sunggyu tersenyum lebar  menyiratkan sebuah rencana dalam senyuman yang nampak dari bibirnya. Sedangkan Woohyun mengerutkan keningnya semakin tak mengerti

“ Aku tak akan melepaskan mu Nam Woohyun ! kau kira kau bisa pergi lagi untuk kedua kalinya eoh ? Kali ini aku akan mengikuti mu” Lanjut Sunggyu yang kini menunjukkan sebuah tiket penerbangan pesawatnya dan juga pasportnya

“ Keundae ,  aku tidak tau akan tinggal dimana . Apakah apartment mu cukup untuk dua orang ?” Tanya Sunggyu dengan polosnya , mengedip-ngedipkan mata sipitnya . Menggoda iman setiap orang yang akan melihatnya , termasuk Woohyun yang kini sukses harus menahan dirinya untuk tidak mencubit dan menjejali namja itu dengan ciumannya namum gagal karena Woohyun benar-benar tak tahan dengan godaan Sunggyu.  Dengan segera namja tampan itu menjejali Sunggyu dengan ciumannya .

Sunggyu tersenyum senang , melingkarkan tangannya pada leher Woohyun yang masih setiap menjejalinya dengan jutaan ciuman . Mata sipitnya mencuri lihat kearah jari manisnya , menatap cicin putih yang masih setia tersemat dijarinya .

‘Aku sudah mendapatkan kebahagiaan ku Hoya-ah , Gomawoo’ ucap namja manis itu dalam hatinya . Angin seketika bertiup kencang masuk kedalam kamar melalui jendela yang tengah terbuka , membuat sang pemilik harus melepaskan ciumannya karena angin dingin yang menusuk tubuhnya .

“ Owh chuwo” dengus Woohyun mengusap tubuh toplesnya . Sunggyu tersenyum kecil melihat tingkah Woohyun yang menurutnya lucu  saat menggigil kedinginan . Namja manis itu menoleh kearah jendela kamar Woohyun yang terbuka , matanya menangkap sosok seorang namja dibalik jendela kamarnya yang memang berhadapan dengan jendela kamar Woohyun . Sosok seorang namja berbaju putih yang menatap kearahnya dengan senyum damai diwajahnya .





#THE END

Mian yah klo jadinya  hancurrr …
Akhirnya FF ini selesai juga setelah menghabiskan seluruh ide dan tenaga untuk memutar otak .. =_=V
Gomawoo bagi yang udah setia ngasi Comment ataupun jempolnya dan meninggalkan jejak .. Gomawoo *BOW*















1 komentar:

  1. wahhhhhh .... FF ini bagus sangat bagus dan sangat sedih ..... saya baca FF ini disekolah aja sampe nangis, ini bener lho .... hoya oppa kasihan .... wahhhhhh pokoknya pemikiran untu FF ini sangat bagus imaginasinya tinggi .......

    BalasHapus